Molly Mengutip Makanan

"Ikut dengan paman sini!" ajak Lucas yang membawanya menuju ke kamar Molly.

Klek.

Lucas membuka pintu dan melangkah masuk. ia melihat putrinya yang masih belum bangun.

"Hei! Anak sampah! cepat bangun!" bentak Lucas dengan menendang tubuh mungil putrinya.

Akibat tendangan keras dari ayahnya, Molly terbangun dan kondisi tubuhnya yang sangat lemas.

"Papa, apakah mama sudah pulang?" tanya Molly yang berbaring di kasur busa itu.

"Sudah kukatakan jangan ungkit dia lagi, apa kau sudah bodoh!" ketus Lucas yang menepuk kepala gadis kecil itu.

"Aargh," rintihan Molly yang memegang kepalanya.

"Mulai hari ini kau tidur di gudang, dan kamar ini akan digunakan oleh kakakmu," ketus Lucas pada putrinya.

"Namamu adalah Molly? mulai hari ini aku adalah kakakmu, karena aku lebih tua darimu maka kau harus mengalah," kata Jacob.

"Papa, jangan suruh Molly tidur di gudang, di sana sangat gelap. Molly sangat takut, Pa! pinta Molly yang memohon pada ayahnya.

"Lucas, jangan memaksanya, biarlah putraku tidur di gudang yang gelap dan kotor itu," ujar Natalie yang sengaja.

"Tidak bisa! biarkan saja anak sampah ini yang tidur di sana," jawab Lucas yang menarik tangan putrinya dan pergi menuju ke gudang.

"Papa, Molly tidak mau ke sana! Molly mohon jangan biarkan Molly di sana," tangisan Molly yang dipaksa ikuti langkah ayahnya itu.

Lucas tidak peduli sama sekali dengan tangisan gadis kecil itu dan tetap membawanya ke gudang itu dengan paksa.

Klek.

"Mulai hari ini tidur di sini dan jangan keluyuran di luar!" bentak Lucas yang mendorong putrinya sehingga terkapar ke lantai yang dingin dan ruang yang gelap.

Bruk

"Papa, tolong jangan kurung Molly di sini!" tangisan Molly yang ketakutan. gudang itu sama sekali tidak dipasang lampu ataupun jendela. kondisi dalam sangat gelap dan sempit serta banyak debu karena gudang itu tak pernah digunakan.

"Untuk anak sampah sepertimu, hanya cocok tidur di sini," ketus Lucas menepuk kepala gadis kecil itu hingga kesakitan.

Plak.

Molly berjongkok sambil memegang kepalanya dengan kedua tangannya yang mungil itu. ia menangis terisak karena ketakutan dan sedih yang dia alami.

"Selain menangis apa lagi yang kamu tahu," bentak Lucas yang kemudian melangkah keluar dan menutup pintu itu.

Molly yang sangat takut dengan keadaan gelap, ia menangis dan tidak berani mengeluarkan suara. ia merangkak ke sudut ruangan itu dan menutup mata dengan kedua tangannya.

"Mama! cepat pulang! Molly sangat takut di sini sendirian. di sini sangat gelap. Molly sangat lapar, Ma. Molly ingin makan bubur yang mama masak," tangisan Molly sambil menutup matanya.

"Mama, tolong pulanglah, Molly akan patuh dan berbakti pada mama," tangisan Molly yang memejamkan matanya. tubuh gadis itu gemetar karena ketakutan yang berlebihan. tidak ada yang bisa mengeluarkan dirinya dari genggaman ayahnya itu.

Sementara Lucas dan Natalie tersenyum bahagia karena bisa tinggal bersama tanpa gangguan.

"Lucas, aku akan menyiapkan makan siang untukmu," ucap Natalie dengan senyum.

"Aku tidak sabar ingin makan masakanmu," kata Lucas yang menyentuh punggung wanita itu.

"Apa yang dimakan Molly? mungkin aku akan masak untuknya?" 

"Tidak usah! kita berikan saja makanan sisa atau roti saja, tidak perlu bersusah payah memasak makanan dia!" jawab Lucas.

"Kamu cukup kejam dengan putrimu sendiri, dia masih kecil dan usianya baru 5 tahun," ujar Natalie.

"Dia seharusnya beruntung karena aku tidak mengusirnya, dan masih memberi dia makan. sebenarnya dia hanya anak yang kami ambil di samping tong sampah. oleh karena itu dia lebih cocok dipanggil sampah," jawab Lucas.

Di siang hari itu Lucas bersama Natalie dan Jacob sedang makan siang. mereka tersenyum bahagia dan sangat menikmati makanannya.

Sementara Molly yang dikurung di gudang yang gelap tergeletak di lantai dingin sambil mengigil di seluruh tubuhnya.

Gadis itu demam akibat kehujanan dan tidak berganti pakaian semalaman. tubuh mungilnya sangat lemas dan mulai pucat. gudang itu hanya tersimpan barang yang tidak berguna dan tidak memiliki bantal, selimut dan alas tidur.

"Mama! Mama!" ucap Molly yang merindukan sosok wanita yang selama ini sangat menyayanginya akan tetapi kini telah meninggalkan dirinya akibat pengkhianatan yang dilakukan oleh ayahnya itu.

"Mama, Molly lapar dan dingin!" ucap Molly.

Lucas dan wanita itu sama sekali tidak peduli dengan gadis kecil itu, mereka hanya peduli dengan diri sendiri. makan yang kenyang, bercanda, saling bersulang. itulah yang mereka lakukan. Lucas seakan telah melupakan putrinya yang dia kurung ke dalam gudang sempit dan gelap itu. ia juga tidak peduli sama sekali apakah putrinya lapar atau tidak.

Malam hari.

Molly mulai merangkak sambil mencari di mana arah pintu. ia tidak bisa melihat apapun karena tanpa sedikitpun cahaya di ruang tersebut.

"Papa! Papa! Molly demam dan lapar! Molly mau makan bubur!" pinta Molly yang sambil merangkak ke arah pintu yang jaraknya sudah tidak jauh darinya.

Dalam situasi gelap gadis kecil itu mencari pintu untuk memanggil ayahnya yang seharian belum memberi dia makan.

Setelah menyentuh pintu, Molly duduk di sana sambil mengetuk pintu.

"Papa, Molly lapar, Pa," panggil Molly sambil mengetuk pintu.

Tok...Tok...

"Papa, Molly lapar," seru Molly yang mengeluarkan air mata.

Setelah memanggil selama dua puluh menit akhirnya seseorang membuka pintu tersebut.

Klek.

Lucas melangkah masuk dan membawakan semangkok makanan dan melempar ke lantai sehingga makanan itu tumpah berserakan di lantai.

"Papa, Molly ingin keluar," pinta Molly yang sedang menangis.

"Kamu lapar? makan sayur ini sampai habis, hanya makanan ini yang cocok untukmu, jangan berharap bisa makan bubur atau apapun yang kamu inginkan. apapun yang aku berikan kau harus merasa puas," ketus Lucas

"Papa, Molly demam. tubuh Molly sangat panas," tangisan Molly yang mendekati kaki ayahnya itu. gadis itu memaksakan diri berdiri dekat dengan pria berkepala batu itu.

"Demam? pergi cari obat sendiri, kalau tidak, jangan berharap aku akan mengurusmu," bentak Lucas yang mendorong gadis kecil itu dengan keras.

Bruk

Molly lagi-lagi tersungkur dan menahan sakit, tubuhnya yang semakin lemah dan demam panas hanya bisa bertahan dan pasrah.

"Habiskan sayur ini! mama tirimu sangat baik padamu, karena dia yang merebus sayur ini untukmu," bentak Lucas yang kemudian melangkah keluar dan tidak menutupi pintu.

Molly yang kelaparan hanya bisa mengutip sayur itu dan memasukan ke mulutnya. sayur rebusan yang tidak ada rasa sama sekali harus dipaksa kunyah dan ditelan demi mengisi perutnya.

Gadis kecil itu sambil menangis di saat makan makanan yang dikutip di lantai. ia merindukan mamanya yang sering menyuapinya di saat makan. akan tetapi, kini ia bukan saja diabaikan. tapi dia juga harus makan makanan yang berserakan di lantai.

"Mama...," ucap Molly sambil mengunyah sayur yang setengah matang itu. Air mata mengalir dengan deras sambil segugukan.

"Kenapa papa berubah dan memanggilku anak sampah," batin Molly yang sangat terluka

Walau hanya lima tahun, Ia bisa merasakan betapa sakitnya saat diperlakukan dengan buruk.

 

 

 

Terpopuler

Comments

Adelia Rahma

Adelia Rahma

begitu malang nasibmu molly sudah di buang orang tua kandungmu..dan sekarang di telantarkan orang tua angkat mu juga

2024-01-12

0

🍒⃞⃟🦅Pisces

🍒⃞⃟🦅Pisces

isss si Lukas 😈😈 pengenku pukul kepalanya pake palu🙄🙄😈

2023-12-11

0

Alistalita

Alistalita

kasihan molyyy😭😭😭😭

2023-10-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bayi yang diBuang
2 Molly yang Ketakutan dan Terluka
3 Molly Mengutip Makanan
4 Perlakukan Seperti Hewan
5 Mafia Prancis
6 Nicholas Menyelamatkan Molly
7 Janji Nicholas
8 Rencana Lucas
9 Mafia Dragon Red
10 Pengkhianat
11 Molly dijual
12 Molly Disiksa Dua Preman
13 Kedatangan Nicholas
14 Makanan yang Tidak layak.
15 Menemukan Molly
16 Trauma
17 Kembali Ceria
18 Serangan
19 Lucas ditahan
20 Balasan Untuk Lucas
21 Kekasih Nicholas yang Cemburu
22 Molly Sadar
23 Piton Mematikan
24 Dibawa ke Night Club
25 Molly Mencari Kerja
26 Molly Bekerja
27 Ibu Kandung Molly
28 Yunnie Ditahan
29 Diincar Preman
30 Molly Disiksa
31 Mempertahankan hidup
32 Pembalasan Nicholas
33 Molly Sadar
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Visual
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Diculik
85 David Meluahkan Perasaan
86 Nicholas Yang Kehilangan
87 Rencana Nicholas
88 David Terluka
89 Molly Mencemaskan David
90 Kecurigaan Nicholas Terhadap Julia
91 Kedatangan Musuh
92 Kerja Sama
93 End
94 Promo Karya
95 Promo Novel
96 Promo Novel
97 Promo Novel
98 Promo Novel
99 Menikah Dengan Ceo Lumpuh
100 Promo Novel
101 Promo novel
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bayi yang diBuang
2
Molly yang Ketakutan dan Terluka
3
Molly Mengutip Makanan
4
Perlakukan Seperti Hewan
5
Mafia Prancis
6
Nicholas Menyelamatkan Molly
7
Janji Nicholas
8
Rencana Lucas
9
Mafia Dragon Red
10
Pengkhianat
11
Molly dijual
12
Molly Disiksa Dua Preman
13
Kedatangan Nicholas
14
Makanan yang Tidak layak.
15
Menemukan Molly
16
Trauma
17
Kembali Ceria
18
Serangan
19
Lucas ditahan
20
Balasan Untuk Lucas
21
Kekasih Nicholas yang Cemburu
22
Molly Sadar
23
Piton Mematikan
24
Dibawa ke Night Club
25
Molly Mencari Kerja
26
Molly Bekerja
27
Ibu Kandung Molly
28
Yunnie Ditahan
29
Diincar Preman
30
Molly Disiksa
31
Mempertahankan hidup
32
Pembalasan Nicholas
33
Molly Sadar
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Visual
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Diculik
85
David Meluahkan Perasaan
86
Nicholas Yang Kehilangan
87
Rencana Nicholas
88
David Terluka
89
Molly Mencemaskan David
90
Kecurigaan Nicholas Terhadap Julia
91
Kedatangan Musuh
92
Kerja Sama
93
End
94
Promo Karya
95
Promo Novel
96
Promo Novel
97
Promo Novel
98
Promo Novel
99
Menikah Dengan Ceo Lumpuh
100
Promo Novel
101
Promo novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!