Setelah menghabiskan sayuran itu, Molly melangkah keluar dan menuju ke pintu. ia kesakitan dan berjalan dengan perlahan. setelah keluar dari rumah, Ia mencari tetangga yang tinggal berdekatan di sana.
Molly menghampiri salah satu rumah dan mengetuk pintu sambil memanggil," Nenek! Nenek!"
Tok...tok...
Molly mengetuk pintu dengan niat ingin meminta bantuan karena dirinya yang demam akan tetapi diabaikan oleh ayahnya itu.
"Nenek! tolong buka pintu," panggil Molly yang mengeluarkan air mata. perasaan gadis itu sangat sedih akibat ditinggal oleh ibunya sehingga tidak ada lagi yang peduli dengannya.
Tidak lama kemudian seseorang membuka pintu tersebut.
"Molly," seru seorang wanita tua yang disapa nenek.
"Nenek! Molly demam, apakah Nenek ada obat?" tanya Molly yang sedang menangis sambil menyeka air mata.
"Molly, kenapa kamu menangis?" tanya Nenek itu yang membawa Molly masuk ke dalam rumahnya.
"Molly, kenapa kamu begitu panas? di mana mama dan papamu?" tanya Nenek yang mengendong gadis kecil itu.
"Papa dan mama bertengkar, mama pergi dan papa membawa bibi Natalie masuk tinggal bersama kami," jawab Molly yang sesenggukan.
"Molly, jangan menangis, ya! Nenek berikan obat untukmu dulu!" ucap Nenek yang mendudukkan Molly di kursi.
"Suzan, siapa yang datang malam-malam ini?" tanya seorang pria yang keluar dari dalam kamar.
"Molly sedang demam, aku akan ambilkan obat untuknya," jawab Suzan.
Seorang pria tua yang adalah suami dari nenek itu keluar dari kamarnya, kakek tersebut langsung menghampiri Molly yang sedang duduk di sana.
"Molly, kenapa kedua lututmu memar, apa yang terjadi padamu?" tanya Kakek itu.
"Kakek, mama Molly sudah pergi karena diusir papa, Molly terjatuh saat mengejar mama. papa bilang mama tidak akan kembali lagi," jawab Molly yang menangis dengan sedih.
"Cucu kakek, jangan menangis lagi ya! Molly, kamu harus kuat. papamu itu adalah seorang pemabuk dan jangan membuat dia marah," bujuk kakek itu yang menyeka air mata gadis itu.
"Lucas sangat tidak masuk akal, ternyata dia berselingkuh dengan Natalie, setelah Jessica keluar dia membawa wanita itu masuk ke rumah," kata Suzan.
"Molly takut tinggal di gudang yang gelap," ucap Molly.
"Molly, kenapa kamu tidur di sana? gudang itu bukan tempat tidur," tanya Suzan.
"Ini pasti ulah pria jahat itu, si janda itu memiliki seorang putra, pasti Lucas membiarkan anak itu tidur di kamar Molly," kata Kakek itu.
"Kakek, Nenek, Molly takut pulang ke sana," ucap Molly.
"Molly, bagaimana kalau kamu tinggal di sini untuk sementara?" tanya Suzan.
"Molly, betul kata nenek. Molly tinggal di sini saja. apakah kamu sudah makan?" tanya kakek.
"Molly sudah makan, Kek!"
"Molly, kamu makan apa tadi? apakah wanita itu menyiapkan makanan untukmu?" tanya Suzan.
"Bibi rebus sayur dan papa berikan pada Molly," jawab Molly.
"Apa? rebus sayur? apakah hanya sayur?" tanya Suzan yang sedikit emosi.
"Iya, Molly hanya makan sayur rebus," jawab Molly.
"Dasar pria tidak berguna, dia bisanya melakukan ini terhadap anak kecil, apa lagi putri sendiri," ketus Kakek sedang kesal.
"Nenek akan masakan bubur untuk Molly, ya!" ujar Suzan
"Buka pintunya! buka pintunya!" teriak seorang pria yang adalah Lucas sambil mengetuk pintu.
Molly yang mendengar suara ayahnya ia langsung ketakutan dan memeluk nenek Suzan.
"Molly, jangan takut!" ucap Kakek itu yang bangkit dan membuka pintunya.
Klek.
"Lucas, kenapa malam-malam kamu berteriak di sini?" tanya Kakek itu.
"Mana anak sampah itu?" tanya Lucas yang melangkah masuk mencari putrinya yang sedang ketakutan.
"Apa yang kamu katakan, Lucas? Molly adalah putri kandungmu, kenapa kau mengatakan dia anak sampah," kata Suzan dengan nada sedikit kesal sambil memeluk gadis kecil itu.
"Bukan urusan kalian, jangan ikut campur!" ketus Lucas yang menarik tangan mungil putrinya dengan kasar.
"Papa, Molly tidak mau pulang!" pinta Molly yang ketakutan.
"Diam! kalau lain kali kau datang ke sini lagi, percaya atau tidak aku akan mengurungmu dan tidak memberimu makan," bentak Molly sambil menyeret putrinya.
"Lucas, apa yang kamu lakukan? kenapa kau begitu kasar pada putri sendiri?" tanya Kakek yang menghadang Lucas dari depan.
"Kamu harus sadar, Molly adalah putrimu. dia sudah kehilangan ibunya. jangan sakiti dia lagi!" ujar Suzan yang ingin menarik Molly akan tetapi dihalang oleh Lucas.
"Putri sendiri? asal kalian tahu, Ya...dia bukan putri kandung kami. kalau bukan karena wanita itu mandul dan tidak berguna. Mana mungkin kami memungut anak ini dari tong sampah. bayangkan saja! orang tuanya saja tidak menginginkannya dan malah membuangnya ke tempat sampah. Apakah aku masih tidak cukup baik memberi dia makan dan tempat tinggal," bentak Lucas.
Pasangan itu sangat terkejut di saat mengetahui kebenarannya. sementara Molly semakin terluka saat mengetahui dirinya dibuang oleh orang tua kandung sendiri.
"Kalian jangan ikut campur! anak sampah ini suatu saat akan seperti jal*ng itu, Sebelum dewasa aku harus mendidiknya agar tidak seperti Jessica," bentak Lucas.
"Jessica selama ini bekerja begitu keras demi keluarga, kenapa kamu tidak menghargainya sama sekali? kami melihat dia turun ke sawah pagi-pagi. kemudian ia jualan sayur dan bekerja sambilan dengan orang. sehingga malam dia baru pulang ke rumah. bagi kami Molly sudah seperti cucu sendiri. kenapa kamu tidak bisa bersikap baik terhadap istri dan putri sendiri," kata Suzan.
"Bukan urusan kalian, Molly adalah bayi yang kami kutip dari tempat sampah. aku ingin pelihara atau dibuang juga bukan urusan kalian!" bentak Lucas.
"Kenapa kamu bicara begitu kasar? dia adalah manusia bukan hewan," ketus kakek dengan kesal.
"Sudah! jangan ikut campur lagi! mulai hari ini kalian tidak diizinkan membantu anak sampah ini," ketus Lucas yang menarik tangan gadis kecil itu dengan kasar.
"Papa, tolong lepaskan Molly!" tangisan Molly.
"Molly! Molly!" teriak Kakek dan nenek itu yang mengejar Lucas mereka berusaha ingin menyelamatkan gadis kecil malang itu.
Lucas mengabaikan tangisan putrinya yang ketakutan, dan tidak peduli pada dua orang tua itu yang mengejarnya.
Setelah masuk ke dalam rumah, Lucas langsung menutup pintunya. pasangan suami istri itu hanya bisa pasrah tidak berdaya.
Molly langsung dibawa ke gudang yang gelap itu.
"Berani sekali kau pergi ke rumah tetangga dan mengadu pada mereka," bentak Lucas yang menampar wajah putrinya.
Plak...
"Aahh...," jeritan Molly yang terkapar akibat tamparan yang keras.
Molly semakin ketakutan dengan perbuatan pria yang bagaikan kerasukan setan yang bertindak keras dengan putrinya yang baru usia 5 tahun.
"Lucas, apakah dia memberitahu tetangga tentang kita?" tanya Natalie yang melangkah masuk ke dalam gudang itu sambil memegang segulung tali Nylon.
"Iya, anak sampah ini memberitahu masalah kita," jawab Lucas.
"Kalau begitu ikat saja dia di gudang agar tidak bisa keluyuran lagi," ujar Natalie yang melempar tali Nylon itu ke lantai.
"Papa, Molly hanya meminta obat dengan nenek, karena Molly demam. tolong jangan ikat Molly!" pinta Molly yang berlutut sambil menangis.
"Anak sampah, mulai hari ini kamu harus diam di gudang saja," bentak Lucas yang mengulung tali Nylon dan ikat di leher gadis kecil itu. sisi ujung tali tersebut ikat di bawah meja yang ada di dalam gudang itu.
Molly memohon sambil menangis histeris akan tetapi diabaikan begitu saja oleh ayahnya sendiri. sementara Natalie tersenyum melihat gadis kecil itu diperlakukan seperti hewan.
"Papa, tolong lepaskan Molly, Molly berjanji tidak akan keluar lagi. Papa, Molly mohon padamu!" tangisan Molly yang memeluk kaki ayahnya itu.
"Lucas, dia terlihat mirip dengan seekor anak anjing," ujar Natalie dengan senyum.
"Dengar baik-baik! kamu adalah anak yang kami pungut dari sampah, orang tuamu juga tidak menginginkanmu. sekarang, kamu hanya bagaikan hewan atau anak sampah di mataku," ujar Lucas yang semakin menyakitkan perasaan Gadis kecil itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
🍒⃞⃟🦅Pisces
darahku langsung naik baca ini 🤣🤣🤣
2023-12-11
1
Alistalita
ya ampun kak ceritamu sungguh menguras esmosiku😄
2023-10-07
1
🤩😘wiexelsvan😘🤩
ya allah sadis bin kejem banget kamu lucassss,,,sini low brani adu mulut atw adu jotos ma q plus satu kampung q bawa ntar 😡😡😡😅😅😅
2023-09-24
2