"Cari di sekitaran sini! Aku yakin dia pasti belum jauh!" perintah Nicholas.
"Bos, bagaimana kalau Bos istirahat dulu, biar kami yang mencarinya," kata Rico.
"Hari sudah gelap, Seorang gadis bisa sembunyi di mana. Sebelum menemukan dia aku tidak bisa tenang. Janjiku tidak kukabulkan ini adalah kesalahan terbesarku. Dalam lima belas tahun ini dia selalu menungguku. Kalau bukan karena aku Molly tidak akan begitu menderita," jawab Nicholas yang sambil mencari keberadaan gadis itu.
Di malam yang gelap, Mereka mengunakan senter menerangi jalan dan sekitarnya.
Sementara Molly masih sedang makan dengan lahap makanan yang sudah basi itu, Gadis itu sangat kelaparan dan bahkan seumur hidupnya tidak pernah makan kenyang. Malam itu ia hanya bisa mencari makanan di tumpukan sampah untuk dimakan.
Tidak lama kemudian ia melihat cahaya lampu senter, ia ketakutan dan berlari ke pojokan sambil memegang makanannya.
Gadis itu berjongkok sambil mengunyah makanan itu.
"Molly! Molly! Apa kamu ada di sini?" suara Nicholas yang terdengar oleh Molly.
"Gawat! Apakah preman itu? Tidak ada jalan keluar lagi," gumam Molly yang ketakutan hingga mengigil.
Cahaya lampu semakin dekat dan kemudian terlihat beberapa orang yang berpakaian jas. Wajah mereka tidak bisa dilihat dengan jelas. Anggota Nicholas kemudian mengarahkan lampu senter ke gang kecil itu. Mereka melihat tumpukan sampah dan jalan yang kotor serta basah berlumpur.
Nicholas kemudian mengarahkan lampu senternya ke arah pojokan sana. Ia melihat seseorang yang duduk sambil menundukan kepalanya.
"Bos, ada seorang gadis di sana," ujar Rico.
Molly yang melihat mereka menuju ke arahnya ia semakin ketakutan dan tidak berani melihat ke arah mereka.
"Molly?" tanya Nicholas yang berjalan dengan perlahan. Ia melihat tubuh gadis itu yang sedang mengigil.
"Molly, Apa kamu adalah Molly?" tanya Nicholas lagi.
"Tolong lepaskan aku! Aku tidak sengaja menyakitinya. Tolong maafkan aku!" tangisan Molly yang bersujud pada Nicholas.
"Molly, Jangan takut! Aku datang menjemputmu," kata Nicholas yang memegang lengan gadis itu.
"Aarrgh...," teriakan Molly yang ketakutan dan mengeser tubuhnya hingga ke pojokan.
"Jangan bawa aku pergi! Tolong jangan! Aku hanya ingin hidup. Aku tidak mau dijual, Jangan pukul aku!" tangisan Molly terdengar sangat pilu sehingga membuat Nicholas dan anggotanya ikut sedih melihat kondisi gadis itu yang sedang trauma. Gadis itu gemetar di seluruh tubuhnya. ia menghadap tembok dan sama sekali tidak berani memandang Nicholas.
"Molly, aku bukan penjahat, Namaku adalah Nicholas, Apa kamu masih ingat?" tanya Nicholas yang berusaha menenangkan gadis itu.
"Tolong biarkan aku pergi, Aku tidak akan muncul di sini lagi. Jangan sakiti aku!" tangisan Molly yang kembali bersujud pada Nicholas.
Nicholas kemudian melihat kalung pemberiannya yang gantung di leher gadis itu.
"Molly, Jangan takut denganku, Apakah kamu masih ingat pemilik kalung ini?" tanya Nicholas yang memegang kalung itu.
Molly melihat pria itu dan sama sekali tidak mengenalnya.
"Saat kamu masih kecil, kakak datang menyelamatkanmu, saat itu kakak memberikan kalung ini padamu. Janjiku adalah akan datang menjemputmu. Tapi, hingga sekarang kakak baru datang untuk membawamu pergi," ucap Nicholas dengan mata berkaca-kaca.
"Pemilik kalung ini?"
"Iya, Kamu ingat denganku?"
"Aku telah menunggunya selama ini, Demi menunggunya aku bertahan walau disiksa dan hidup seperti hewan," ucap Molly, sedih.
"Aku datang untuk membawamu pulang bersamaku, Mulai hari ini tidak ada lagi yang akan menyakitimu. Aku berjanji padamu," kata Nicholas yang mengulurkan tangannya.
"Molly, apa yang kamu makan?" tanya Rico yang melihat ada makanan yang di sampingnya.
"Molly, apakah kamu makan makanan ini yang kamu ambil dari sampah?" tanya Nicholas yang melihat plastik sampah yang berserakan di sana.
"Iya, Aku lapar, asalkan bisa mengisi perutku aku makan apa adanya," jawab Molly sambil menyentuh perutnya yang terasa tidak nyaman.
"Makanan itu layak dimakan sama sekali, Jangan makan lagi, Mari ikut aku pergi. Kamu akan tinggal di tempat yang aman!"
"Apakah benar kamu adalah kakak pemilik kalung ini?"
"Iya, Maaf, Kakak datang terlambat dan kamu harus menderita selama ini," ucap Nicholas yang turut sedih melihat kondisi gadis itu.
"Kakak.tidak akan menjualku ke orang lain, 'kan?"
"Tentu saja tidak, Kamu hanya akan tinggal di rumahku."
"Aku bisa melakukan pekerjaan apa saja, Menanam sayur, atau jualan," ujar Molly yang menahan sakit pada bagian perutnya.
"Di tempatku, Molly tidak perlu melakukan itu!" kata Nicholas.
Molly yang menahan sakit dari siang tadi, akhirnya dia tidak sadarkan diri.
"Molly! Molly!" seru Nicholas yang langsung mengendong gadis itu.
Dua Jam kemudian
Nicholas ditemani oleh anggotanya di rumah sakit. Ia sedang menunggu Dokter yang sedang menangani Molly yang sudah dua jam masih belum keluar.
"Bos, Jangan khawatir! Molly akan baik-baik saja!" kata Rico yang menenangkan atasannya.
"Kamu sudah lihat kondisinya, Pakaiannya yang lusuh, tidak terurus sama sekali, Karena ketakutan ia sampai bersembunyi di tumpukan sampah yang aromanya tidak sedap dan kotor. Lebih parah adalah dia mengambil makanan yang sudah rusak untuk mengisi perutnya," kata Nicholas.
"Molly sudah sering mengambil makanan yang di tong sampah untuk dimakan, Ayahnya yang berhati binatang itu selalu saja memberi dia makanan yang tidak layak dan sering tidak kenyang. Nasib anak ini sangat tragis," ujar Rico.
"Bagaimana dengan pasangan hina itu?"
"Wanita itu terluka cukup parah, Tapi, nyawanya masih bisa diselamatkan. Kini dia sedang dirawat bersama Lucas."
"Beberapa hari lagi bawa mereka ke penjara, Termasuk Jordan. Jangan sampai anak itu bisa masuk perguruan tinggi," perintah Nicholas.
"Baik, Bos," jawab Rico.
Beberapa menit kemudian Dokter yang menangani Molly keluar dari Ruangan itu.
"Tuan, Apakah Anda adalah keluarga pasien?"tanya Dokter sambil melepaskan Maskernya
"Benar, Bagaimana kondisinya?" tanya Nicholas.
"Sangat buruk sekali, selama ini apakah dia selalu makan makanan yang sudah rusak?"
"Iya, ada apa dengannya?"
"Makanan itu hampir saja membuat ususnya membusuk, Untung saja cepat membawanya ke rumah sakit. Kami sudah mencuci perutnya. selain itu tubuhnya juga terdapat banyak bekas luka pukulan. Serta kepalanya juga ada benjolan. Untung saja dia tidak mengalami gegar otak. Gadis ini sering menerima tindakan kekerasan sehingga Bisa menyebabkan dia mengalami trauma yang sulit dihilangkan. Takut berhadapan dengan pelaku kekerasan atau bahkan orang lain. Bisa merusak kondisi kejiwaan atau depresi. Bisa meninggalkan bekas luka fisik yang sulit dihilangkan."
"Apa yang harus aku lakukan?"
"Lebih sering menemaninya, dan jangan membiarkan dia bertemu dengan orang yang menyakitinya. Secara perlahan membawanya melihat dunia luar dan berkenalan dengan orang lain. Agar dia terbiasa dan mulai merasa aman. Mungkin butuh waktu yang lama. Akan tetapi ini adalah cara terbaik. Selalu bicara dengannya agar dia bisa merasakan aman denganmu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Alhamdulillah...akhirnya Molly bertemu dgn Nicholas..
2024-02-02
0
🤩😘wiexelsvan😘🤩
alhamdulillah akhirnya bang nicholas berhasil menemukan molly,,,smoga setelah ini molly hidup dgn aman dan nyaman disamping bang nicholas 😍😍😍
2023-10-03
4
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
2023-10-03
2