Seminggu kemudian Molly telah diizinkan keluar dari rumah sakit. Siang itu setelah berganti pakaian Nicholas memegang tangannya berjalan meninggalkan kamar VIP.
Molly masih waspada dengan orang yang lalu lalang di rumah sakit itu. ia berjalan sambil memegang erat tangan Nicholas.
"Jangan takut, mereka tidak akan bisa menyakitimu," kata Nicholas yang kemudian merangkul pundak gadis itu dan menuju ke mobilnya.
Di sisi lain seseorang yang berada di atas salah satu gedung sedang mengawasi Nicholas dengan senapannya. Tidak tahu asal usul pria itu yang mengenakan jaket hitam, kaca mata hitam, dan masker.
"Kalian bersiap, dia sudah berangkat. Anak buahnya sekitar sepuluh mobil yang melindunginya!" perintahnya melalui alat komunikasi.
Saat dalam perjalanan, Molly memandang luar dan kota yang begitu indah. Ia terpana karena belum pernah melihat gedung-gedung tinggi serta taman-taman yang indah.
"Apa kamu menyukainya?" tanya Nicholas .
"Kakak, apakah di kota ini setiap jalan gedungnya tinggi?"
"Iya, setelah kamu sembuh sepenuhnya, aku akan membawa keliling kota. Kamu bisa melihatnya sampai puas," jawab Nicholas.
"Apakah aku bisa keluar sendiri?"
"Tentu saja tidak bisa, karena kamu belum mengenal jalan sini. Kota ini sangat luas dan banyak penjahat yang berkeliaran. Jadi, seorang gadis tidak baik keluar sendirian."
"Iya, aku mengerti," jawab Molly.
Mereka melewati jalan besar, yang seperti biasanya banyak kendaraan yang melalui jalan sana.
Saat di dalam mobil Nicholas sedang memperhatikan di sepanjang jalan yang dia lalui. atas-atas bangunan dan pinggir-pinggir jalan sana.
"Kakak, kenapa di atas gedung sana ada orang? Sepertinya dia sedang melihat ke arah kita," tanya Molly yang memandang ke atas gedung.
"Kita kedatangan tamu lagi!" ucap Nicholas yang mengeluarkan senjatanya.
"Molly, menunduk," kata Nicholas yang memeluk gadis itu.
"Mereka sudah bersiap dari tadi untuk menyambut kita di sini," kata Rico yang mengeluarkan senjatanya.
"Siapa mereka? apakah pengikut kelompok merah?" tanya Frank yang sedang mengemudi.
"Tidak peduli siapa! karena kalau mereka ingin membunuh kita, Maka...mereka adalah musuh kita," jawab Nicholas.
Terdapat beberapa orang yang di atas gedung sedang menodongkan senapan ke arah mobil yang digunakan oleh Nicholas. mereka sedang mencari sasaran yang tepat agar bisa membunuh ketua mafia itu.
"Sampaikan ke saudara kita untuk bersiap!" perintah Nicholas.
Semua yang berdiri di atas gedung bersiap ingin melepaskan tembakannya ke arah mobil tersebut.
DOR...
DOR...
Tembakan pembunuh mengenai mobil sasaran mereka.
Frank langsung banting setir ke kiri dan ke kanan.
DOR...
DOR...
Tembakan demi demi tembakan mengenai mobil Nicholas dan gagal menembus mobil yang anti peluru itu.
"Tembak!" perintah Nicholas.
DOR....
DOR...
Tembakan dari pihak Nicholas ke arah atas gedung itu.
Para pembunuh langsung menunduk untuk menghindar peluru dari lawan mereka.
DOR...
Suara Tembakan yang terjadi di atas gedung.
Para pembunuh yang berada di atas gedung berhasil dibunuh oleh anggota Nicholas yang juga berada di atas sana. semua anggotanya telah bersiap melakukan pengawalan dari jarak jauh.
"Serang dia!" perintah dari seseorang yang baru muncul dengan sekelompok temannya. Mereka muncul dari sisi kanan dan kiri di jalan itu.
Mereka melepaskan tembakan ke arah puluhan mobil Nicholas.
DOR....
"Tabrak!" perintah Nicholas sambil memeluk Molly yang ketakutan.
Frank dan anggota Nicholas lainnya langsung banting setir ke samping dan menabrak pembunuh itu.
Brak...
"Aarrh...." jeritan para pembunuh itu yang tergeletak di aspal.
Anggota Nicholas kemudian keluar dan melepaskan tembakan ke arah lawan mereka.
Para pembunuh itu langsung terkapar tidak berdaya. Sebagian dari mereka ada yang langsung tewas.
Nicholas kemudian keluar dari mobilnya dan sama-sama menembak ke arah lawannya.
DOR...
Tembakan tanpa berhenti di lakukan oleh Nicholas dan anggotanya. mereka berjalan semakin menghampiri lawannya. Begitu juga lawannya yang maju tanpa ragu sambil melepaskan tembakan.
DOR....
Tembakan yang terjadi menakutkan para pejalan kaki, serta menghancurkan toko-toko yang di pinggir jalan sana.
"Aarrgh...." Para pejalan kaki berlarian karena ketakutan dengan suara tembakan tersebut.
Molly yang mendengar suara tembakan ia menunduk dan berteriak," Aarrgh..."
Di sisi lain di saat Nicholas dan lainnya sedang fokus menghadapi seorang pria bersenjata masuk ke mobil Nicholas dan menarik kaki Molly.
"Aarrghh!" Molly berteriak sambil menendang pria itu.
"Jangan melawan kalau tidak ingin mati," kecam pria itu sambil mengancam dengan pistolnya.
Molly ditarik hingga keluar dari mobil itu.
Gadis itu berteriak dan tidak didengar oleh Nicholas dan lainnya karena suara tembakan yang begitu kuat.
"Aku akan mengunakanmu mengancam Nicholas," ketus pria itu.
Molly yang mendengar ucapan pria itu ia langsung mencakar wajahnya dan menendang bagian bawah pria tersebut.
"Aarrgh...," jeritan pria itu yang kesakitan.
"Jangan berharap bisa menyakiti penyelamatku," kata Molly yang merebut pistol dari tangan pria itu.
Bruk...
Suara pukulan yang dilakukan Molly yang mengenai kepala pria itu dengan pistol.
"Aarrh...," rintihan pria itu yang kesakitan.
DOR...
Tembakan beruntung terjadi pada kedua kelompok itu yang masih sedang berlangsung.
"Aarrghh...," jeritan lawan-lawannya yang ditembus oleh peluru dan tergeletak tidak bernyawa.
Nicholas menembak sambil menghampiri Molly yang berada di luar mobil.
"Menunduk!" perintah Nicholas yang menekan pundak Gadis itu agar ia menjongkok di samping mobil.
DOR...
Tembakan yang dilakukan Nicholas mengenai tubuh lawan-lawannya.
Di saat Nicholas sedang fokus pada lawannya, terdapat seorang pria yang mengunakan senjata tajam ingin menyerang dari belakang.
Molly yang menunduk melihat pria asing itu jalan ke arah Nicholas yang berdiri di depannya. Ketua mafia itu menghadapi musuhnya sambil melindungi gadis itu.
Molly yang tidak tahu cara mengunakan pistol itu, ia pun bangkit dan melempar pistol tersebut mengenai kepala pria bersenjata tajam itu.
Bruk..
"Aarrghh..." pria itu kesakitan dan menyentuh kepalanya yang mengeluarkan darah akibat lemparan kuat dari Molly.
Nicholas yang menyadari kejadian itu, ia langsung berpaling ke belakang dan menembak mati pria tersebut.
DOR....
Kemudian Molly melihat laser merah yang ada pada belakang kepala Nicholas. Ia memandang ke arah atas gedung sana yang terdapat seseorang yang mengunakan senapan.
"Kakak, Awas!" teriak Molly yang mendorong ketua mafia itu hingga ke samping.
DOR...
Tembakan pembunuh itu mengenai kepala sisi kiri Molly hingga gadis itu tumbang dan mengeluarkan darah di kepalanya.
Nicholas langsung menembak berkali-kali ke arah pembunuh itu. mata mafia itu berkaca-kaca mihat gadis itu yang mengalami cedera di kepalanya.
DOR...
Puluhan timah panas yang dimuntahkan oleh senjata mafia itu berhasil menembus kepala pembunuh itu.
"Molly...Molly...," teriak Nicholas yang mendekati Gadis itu yang tidak sadarkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Ya Allah..baru juga Molly keluar dr rumah sakit udh terluka lg...Semoga tdk parah..
2024-02-02
0
Astuti Setiorini
meskpun molly masih dalam keadaan trauma tapi masih bisa melindungi nicholas dan maelawan 2 penjahat...semoga molly baik2 aza dan selamat...
2023-10-09
2
nizham muafa
Semangat " thor lanjut
2023-10-08
1