10 Tahun Kemudian.
Molly telah tumbuh menjadi remaja. gadis itu berpenampilan kusam dan rambut sebahu. wajahnya masih terlihat cantik walau tanpa make up. di pagi hari tu dia harus panen sayur-sayurannya dan langsung jual ke pasar dekat desa di sana. setiap kegiatannya semakin banyak karena Lucas sudah tidak melakukan pekerjaannya di sawah setelah Molly menganti pekerjaannya.
Pria itu hanya makan dan tidur serta bersenang-senang dengan selingkuhannya.
Uang dari hasil jualan, Molly harus menyerahkan semuanya kepada ayahnya itu. ia sama sekali tidak mengambil satu sen uang yang dia kumpulkan dengan tangan sendiri.
"Besok, kau harus jual lebih banyak sayurnya, kalau hanya sedikit mana cukup untuk membayar biaya sekolah putraku. dasar anak sampah!" ketus Natalie pada Molly yang berdiri di hadapannya.
"Kelihatannya kau sengaja ingin mengagalkan niat kakakmu yang ingin masuk ke Universitas tinggi," bentak Lucas.
"Sayur yang bisa panen hanya tidak seberapa, sisanya masih belum waktunya," jelas Molly dengan menunduk dan ketakutan. gadis itu selalu saja dipukul sehingga trauma dengan ayahnya itu.
"Anak Sampah tidak berguna," bentak Lucas yang melayangkan pukulan ke arah gadis itu.
"Pa, jangan pukul aku! aku tidak sengaja," mohon gadis itu yang berusaha menghindar dari rotan itu.
"Masih berani melawan? apa kau sudah bosan hidup, ya," ketus Lucas sambil melayangkan rotan sehingga mengenai kaki gadis itu.
"Aarrggh...," rintihan Molly yang kesakitan.
"Semakin lama semakin malas, percuma aku memberimu makan selama ini," bentak Lucas yang sambil memukul gadis itu dengan rotan.
"Aarrgghh...!"
"Papa, tolong jangan pukul lagi," tangisan Molly. selama sepuluh tahun Lucas memukulnya setiap hari. gadis itu harus bertahan hidup dengan kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya itu.
Siang itu Lucas memukul putrinya dengan keras dan sambil menahan lengan gadis itu agar tidak bisa kabur.
"Papa, sakit! tolong jangan pukul lagi!" tangisan Molly yang berusaha ingin melepaskan dirinya.
Ayahnya yang seperti kerasukan selalu melakukan tindakan kekerasan terhadap putrinya itu. kedua kaki gadis itu kesakitan karena terluka oleh pukulan rotan yang digunakan oleh ayahnya.
"Anak sampah, pergi panen lagi sayurnya dan buah-buahan itu, kalau kau tidak menghasilkan banyak uang. jangan berharap malam ini kau dapat makan," bentak Lucas yang menendang gadis hingga tersungkur.
Brugh...
"Aarrggh...," jeritan Molly yang menahan sakit.
"Pergi dan jangan membuang waktu!" bentak Lucas yang menendang tubuh mungil dan kurus gadis itu.
Bruk...
"Arrgh." tangisan Molly yang kesakitan.
Molly berusaha bangkit dan menahan sakit pada kedua kakinya.
Gadis itu melangkah dengan paksa walau kakinya sulit untuk bergerak. ia merintih kesakitan dan berjalan selangkah demi selangkah.
"Lapar sekali, kenapa aku selalu hidup kelaparan? ingin pergi tidak tahu harus ke mana. dan tidak tahu bagaimana dengan dunia luar," batin Molly.
Setelah turun ke sawah Molly memaksakan diri untuk tetap melakukan perintah ayahnya, di bawah terik cahaya matahari membuatnya kepanasan dan berkeringat membasahi tubuhnya.
"Molly, kenapa siang begini kau masih di sini?" tanya seorang wanita yang adalah salah satu warga desa.
"Bibi, Molly harus menjual sayur-sayur ini dan buah-buahan untuk biaya sekolah Jacob," jawab Molly sambil menahan sakit.
"Ayahmu itu bukan manusia, bisanya dia menyiksamu untuk mendapatkan uang hanya demi anak luar nikah yang tidak jelas asal usulnya," ketus bibi itu.
"Molly, kamu pasti belum makan, bagaimana kalau makan di rumah bibi?"
"Terima kasih, Bi. Molly harus selesaikan pekerjaan yang papa perintahkan, dan kemudian jual ke pasar. sebelum pasar sepi Molly harus buru-buru panen," jawab Molly yang sedang sibuk dengan tangannya.
"Bibi hanya tidak tega melihatmu yang selama ini selalu saja disiksa oleh pria itu, makan tidak kenyang dan harus bekerja walau cuaca sedang panas dan hujan. andaikan kalau memiliki kesempatan kamu harus pergi dari sini," ujar bibi itu.
"Bibi, Molly tidak ada tujuan, kalau meninggalkan tempat ini, Molly tidak tahu harus ke mana."
"Molly, apakah kamu tidak berencana mencari mamamu?"
"Tidak, Bi! mama sudah pergi dan tidak ingin kembali. saat dia pergi Molly sudah kehilangannya," jawab Molly yang terlanjur kecewa.
"Kamu pasti sangat kecewa dengan mamamu, kan? Molly, kamu harus ingat satu hal! bagaimana pun dia adalah mamamu. saat itu dia pergi karena papamu yang mengkhianatinya," ucapnya.
"Bibi, Molly masih ingat dengan jelas. mungkin sudah nasib Molly yang harus kehilangannya orang tua. walau papa setiap hari di sisiku tapi dia sudah menjadi papa Jacob dan bukan papa Molly lagi," tutur Molly, kecewa.
"Molly...."
"Bibi, jangan khawatirkan Molly! di mata papa, Molly adalah anak sampah yang akan dibuang kapanpun. Molly hanya bisa pasrah dan menjalani hidup ini," ucapnya sedih.
"Molly, kamu adalah anak yang baik, suatu hari kamu pasti akan menemukan kehidupan yang lebih baik," kata bibi itu yang ikut sedih.
"Bibi benar, kalau aku masih tinggal di sini suatu saat aku pasti celaka, papa mengatakan akan menjualku untuk biaya sekolah Jacob. andaikan kalau terjadi, bukankah aku akan menjadi korban dan tidak bisa kabur lagi," batin Molly.
San Fransisco
MARKAS DRAGON RED.
Dragon Red adalah sebuah Organisasi besar yang memiliki ribuan anggota yang di beberapa negara. saat ini Dragon Red dipimpin oleh penerus Justin Anderson, yakni Nicholas Anderson yang adalah satu-satunya putra pemimpin dahulu.
Setelah Justin pensiun dirinya tidak mencampuri lagi urusan dunia mafia, ia lebih memilih hidup damai di mansion pribadinya. selama 10 tahun Nicholas telah menjadi pemimpin Organisasi besar milik keluarganya.
Sejak berada di bawah pimpinan Nicholas Anderson, jumlah anggota Organisasi Dragon Red semakin lama semakin meluas.
"Bos, mereka mengajak ketemu di kapal pesiar," ucap salah satu anggotanya
"Rico, Di mana posisi mereka sekarang?" tanya Nicholas.
"Masih berada di perbatasan laut San Fransisco," jawab Rico.
"Apakah mereka berencana bertemu di perbatasan?" tanya Nicholas.
"Mereka tidak mengatakannya, mungkin saja itu rencananya," jawab Rico.
"Tidak masuk akal!" ujar Nicholas.
"Bos, apakah ada masalah dengan pertemuan ini?" tanya Pengawal pribadi Nicholas, Jack.
"Kita sudah tahu betapa liciknya seorang Sandiago Martino, dia adalah bandar narkoba yang selalu melakukan sesuatu untuk mengalahkan lawannya. siapa yang tidak tahu sifatnya dan rencana busuknya," jawab Nicholas.
"Apakah kita akan menolak pertemuan ini?" tanya Rico.
"Tidak! kita terima saja! ikuti permainannya," jawab Nicholas.
"Apa rencana kita, Bos?" tanya Jack.
"Awasi dari jauh, bukankah kapal kita sedang bersandar di pelabuhan yang tidak jauh dari perbatasan, sampaikan perintah kepada mereka bersiap-siap menunggu kapal Sandiago Martino!" perintah Nicholas.
"Baik, Bos," jawab Rico.
"Jack, bagaimana dengan gerak-gerik Murphy belakangan ini?" tanya Nicholas.
"Bos, Murphy sedang mengumpul anggota dan memiliki rencana ingin menyerang wilayah kita," jawab Jack.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
🤩😘wiexelsvan😘🤩
bang nicholas kamu lupa janjimu jemput molly yaaa, sudah 10 thn lhooo bang,,,kasian molly bang selalu disiksa setiap hari ma author,,,buruan jemput molly dan bawa pergi yg jauh dari desa itu bang biar author bingung nyari nya 🤭🤣🤣🤣
2023-09-27
4