"Apakah aku harus berterima kasih padamu?" tanya Nicholas.
"Tidak perlu! Yang aku yakin kamu pasti tidak akan menyesal," jawab Jack.
"Lebih baik aku mati dari pada harus tunduk padamu," ujar Nicholas yang menyerang Jack dan yang lainnya.
Tidak lama kemudian terdengar suara tembakan yang dari lantai bawah.
Jack dan anggotanya menghentikan aksi mereka saat mendengar suara tembakan itu.
"Mereka sudah datang, aku yakin anak buahmu pasti sudah mati," kata Nicholas.
"Kau...."
"Kenapa, kamu penasaran kenapa aku bisa mengetahui rencanamu?"
"Tidak mungkin," ucap Jack.
"Aku adalah ketua organisasi Dragon Red, apa yang bisa disembunyikan dariku," ujar Nicholas.
"Bos! Bos!" seru Rico yang datang bersama sekelompok anggota. Mereka langsung menodong senjata ke arah Jack dan anggotanya.
"Pengkhianat," bentak Rico yang melayangkan pukulan ke wajah pria itu.
Bruk...
"Bos begitu baik padamu, Kau malah mengunakan cara ini membalasnya. Kenapa bisa berubah seperti ini," ketus Rico.
"Kurungkan ke dalam penjara, Besok aku akan mengunakan caraku untuk membuat dia bicara!" perintah Nicholas.
"Baik," jawab Rico.
"Bawa dia pergi!" perintah Rico pada anggotanya.
"Bagaimana dengan saudara kita?" tanya Nicholas.
"Mereka terluka, ada yang meninggal ada yang tidak," jawab Rico.
"Lindungi mereka agar tidak ada yang mengambil kesempatan menyerangnya!" perintah Nicholas.
"Semua barang kita sudah sampai, Apakah mereka sudah periksa semua barang itu?" tanya Nicholas.
"Semuanya tidak ada masalah, Barang datang sesuai dengan pesanan kita. Tidak ada kekurangan sama sekali," jawab Rico.
Nicholas terdiam sejenak karena teringat anak kecil yang dia gendong saat itu.
"Besok aku akan berangkat ke sana," ucap Nicholas.
"Bos, kenapa tiba-tiba saja?"
"Ada sesuatu yang aku ingin tahu, Dalam lima belas tahun ini banyak hal yang telah terjadi sehingga aku melupakan sesuatu," jawab Nicholas yang mencemaskan anak perempuan malang itu.
"Baik, Bos. Besok aku akan mengutuskan saudara kita untuk pergi bersama," jawab Rico.
"Molly, Maaf. Kakak tidak datang menjemputmu. Kamu pasti sangat menderita di sana. Bagaimana denganmu sekarang?" batin Nicholas.
"15 tahun telah berlalu, bagaimana dengan kehidupanmu, Apakah kamu masih tinggal di sana?" gumam Nicholas.
"Kakak, jangan bohong, Ya! Molly akan menunggu kakak datang!" kata Molly yang muncul dalam ingatan Nicholas.
"Saat itu terjadi sesuatu sehingga aku tidak pergi menemuimu, Molly, Aku berharap kamu bertahan," batin Nicholas.
Keesokan harinya.
Molly sedang berjualan sayur di pasar desa itu. Gadis itu yang berpakaian lusuh dan kurus berusaha menawarkan dagangannya kepada pembeli yang lalu lalang di depannya.
Molly selalu menahan lapar karena jarang mendapatkan makanan dari keluarganya. terkadang ia mendapatkan makanan dari tetangganya yang merasa simpati padanya.
"Lapar sekali, Kalau sayurnya tidak habis aku pasti akan dipukul lagi," batin Molly.
Beberapa jam kemudian.
Molly pulang dengan membawa uang hasil dagangannya. Ia menyerahkan uang itu kepada ayahnya yang sedang duduk makan siang bersama istrinya. Terlihat beberapa jenis lauk lezat yang dihidangkan di atas meja.
"Pa, Aku lapar, Apakah aku bisa makan?" tanya Molly yang ketakutan karena trauma dengan pria itu.
"Hanya tahu makan saja, Memang anak tidak berguna," bentak Lucas yang mengambil pao tanpa isi lempar ke luar hingga jatuh ke atas tanah. Ia selama ini memang selalu mengunakan cara ini untuk memberi makan kepada putrinya itu.
Molly yang kelaparan tanpa menunggu ia langsung mengutip pao kosong itu untuk di makan. gadis itu berjalan ke samping rumah dan berjongkok sambil mengunyah dengan cepat. Ia telah menahan lapar dari pagi hingga siang. Dalam sehari jatah makannya hanya sekali.
"Seperti anak anjing yang sedang kelaparan," ujar Lucas yang melihat gadis itu yang sedang makan dengan lahap. Mulutnya dipenuh dengan makanan dan memaksa untuk menelan walau perasaannya sangat sakit setiap mendengar makian ayahnya.
"Lucas, Mungkin ini adalah waktunya, Jordan harus sekolah dan butuh banyak uang," bisik Natalie.
"Aku mengerti maksudmu, aku akan menghubungi orangnya. Siang ini kita akan mendapatkan uangnya," jawab Lucas.
"Setidaknya harus menyuruh dia mandi dulu, Lihatlah badannya sangat kotor," kata Natalie.
Lucas bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Molly yang sedang berjongkok sambil makan. Tiba-tiba saja rambutnya ditarik oleh ayahnya itu.
"Pa, jangan pukul aku! jangan pukul aku!" tangisan Molly yang trauma karena terlalu sering dipukul oleh ayahnya itu.
Tanpa berkata-kata Lucas menarik rambut putrinya dan menyeret dari depan ke belakang rumah. Gadis itu harus menahan sakit akibat gesekan tubuhnya di lantai.
Molly menangis memohon pada Lucas yang kemudian menghempaskan tubuh gadis itu ke lantai kamar mandi.
"Bersihkan tubuhmu, nanti ada tamu. Kalau kamu tidak patuh aku akan patahkan kakimu," bentak Lucas menepuk kepala gadis itu.
Molly ketakutan hingga mengigil karena sering menerima tindakan kekerasan dari ayahnya yang tidak punya perasaan itu.
Gadis itu dengan perlahan menanggalkan pakaiannnya sambil menahan sakit pada tubuhnya itu. Saat tanpa balutan di tubuhnya terlihat banyak bekas pukulan serta memar di bagian depan dan belakang.
Setiap hari gadis itu harus melalui kehidupan yang sangat menakutkan. Tanpa cinta dan kasih sayang dari orang tuanya.
Sementara di ruang tamu datanglah dua pria yang berpenampilan biasa duduk bersama dengan Lucas.
"Lima ratus Dollar sekali main, Dia masih perawan. Aku yakin kalian akan puas," kata Lucas yang berniat menjual Molly pada dua pria hidung belang itu.
"Ha ha ha...gadis perawan adalah kesukaan kami."
"Kalian bisa main sampai puas," ujar Lucas.
"Apakah benar?"
"Satu kali main bayar 500 dollar, dua kali main aku beri potongan harga 800 dollar saja. Semakin banyak kalian main semakin banyak kalian bayar," jawab Lucas.
"Dia adalah putrimu, Kau cukup kejam menjual tubuhnya."
"Biarkan saja! Bagiku dia hanya anak sampah, Kalau bukan karena setelah dewasa aku bisa jual tubuhnya, Mana mungkin aku masih membiarkan dia tinggal di sini. Hanya membuang makananku saja. Kalian bebas melakukan apa saja padanya. Silakan lakukan sepuas kalian. Kalian juga bisa menampar, menyiksa atau apa pun. Asalkan aku mendapatkan uangnya," ucap Lucas dengan senyum.
Molly telah mendengar semua pembicaraan ayahnya dan dua orang pria itu. Tubuh gadis itu semakin gemetar karena ketakutan yang tak terbayangkan lagi. Ia ingin kabur akan tetapi tidak bisa. Belakang rumahnya tidak ada jalan keluar.
"Kenapa kamu di sini?" suara Lucas yang muncul tiba-tiba dan menarik rambut putrinya dengan kasar sehingga gadis itu kesakitan.
"Arrghh...."
"Kalian silakan main dengan dia sampai puas," kata Lucas yang menyeret gadis itu ke kamar tidur. Dua orang pria itu langsung menyusul.
Molly yang ketakutan ia berteriak dan menangis dengan histeris. Tubuh mungilnya dihempaskan ke lantai oleh ayahnya itu.
Bruk...
"Aarrgh...," rintihan Molly yang kesakitan.
"Pa, Tolong aku, Jangan melakukan ini padaku," pinta Molly yang menarik kaki ayahnya. Gadis itu sangat ketakutan melihat dua pria itu yang tersenyum dengan jahat.
"Dengar baik-baik, Sampah! Kau harus jual diri agar Jacob bisa sekolah di universitas tinggi. Kalau kau tidak sudi untuk apa aku memberimu makan selama ini," bentak Lucas yang menampar wajah gadis itu.
Plak...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Baiq Nurhayani
lnjut Thor
2023-09-30
0
🤩😘wiexelsvan😘🤩
bang nichoooooo buruan donk selamatin molly dari kekejaman lucas biadab bang,,,,kasian molly nasibnya sungguh malang sedari kecil bang,,,vote,bunga biar makin semangat up thorrr 😍😍😘😘
2023-09-29
1
Astuti Setiorini
semoga nicholas segera datang...kasihan molly...semoga molly jadi gadis kuat biar bisa blas perlakuaan ayah angkat dan istrinya...biar tahu rasa
2023-09-29
0