BAB 20 AKHIR HAKIM KENDO PART 1

Hakim Kendo merasa dirinya kalah karena tidak mendapatkan kedai Akira, membuat dirinya murka dan ingin melakukan sesuatu yang buruk ke para pekerja kedai dan pemilik kedai.

Hakim Kendo juga mendapat desakan dari pembeli asing untuk segera mendapatkan tanah milik kedai Akira, jika tidak. Kerjasamanya akan diputus.

Awalnya, Hakim Kendo mengutus bawahannya untuk mendatangi pemilik kedai dan memberikan undangan makan malam dirumah hakim Kendo. pemilik kedai merasa curiga dengan undangan dari Hakim Kendo, kenapa hanya dirinya saja yang diundang. pemilik kedai berfikir ada sangkut pautnya dengan jual beli tanah kedai Akira.

Pemilik kedai memanggil Akane dan Yuki untuk menemani mereka, dan bawahan Kendo menolak. Jika yang diundang hanya pemilik kedai Akira saja. Dan pemilik kedai mengancam ke bawahannya hakim Kendo, jika tidak boleh membawa rekan. Dia takkan datang.

"sampaikan ke hakim Kendo, jika saya datang dengan 2 orang pekerja saya. Jika dia tidak mau, maka saya tidak akan datang!" ucap Nakata Asamiya pemilik kedai

bawahan hakim Kendo lalu kembali dan memberitahukan bahwa pemilik kedai datang dengan 2 wanita pekerja kedai Akira itu syaratnya, Hakim Kendo tidak mempermasalahkan hal itu dan hakim Kendo mempersiapkan jamuan malam nanti.

Akane juga merasa curiga akan undangan makan malam hakim Kendo, Akane berbicara dengan pemilik kedai untuk selalu berhati - hati saat berada disana.

"Akane, saya membawa anda untuk bisa menjaga saya dan Yuki" ucap pemilik kedai

"saya tahu nyonya, anda apa tidak merasa janggal akan hal ini?" tanya Akane

"Hakim Kendo sepertinya bekerja sama dengan walikota Haku, karena persidangan kemarin kita kalah" ucap Yuki

"benar, dan hakim Kendo mengincar tanah milik nyonya" sahut Akane

Menjelang petang, Akane bersiap dirumah dan membekali senjata dibalik gaun kimono yang dia pakai, Akane memberitahukan Kakaknya Akamaru untuk membantu masalah ini. Akamaru juga bersiap dan memakai baju ninjanya.

"saya akan mengikuti kalian masuk rumah hakim Kendo dan kalian datang saja seolah hanya bertiga yang datang" ucap Akamaru

Akamaru langsung berlari menuju hutan lewat pintu rumah belakang dan menuju rumah hakim Kendo, Akane bertemu pemilik kedai dan Yuki di kedai Akira lalu mereka menuju kerumah hakim Kendo untuk memenuhi undangannya.

Kubo tak sengaja lewat dijalan dan melihat Akane, pemilik kedai nyonya Nakata Asamiya dan Yuki berjalan bersama menuju arah rumah hakim Kendo. Kubo curiga dan mengikuti mereka dari belakang secara diam - diam.

Setalah sampai dipintu gerbang hakim Kendo, para penjaga membukakan pintu untuk mereka bertiga dan mengawal mereka bertiga masuk kedalam rumah hakim Kendo. Hakim Kendo telah menunggu mereka bertiga diruang makan dan menyambut dengan senyuman palsu.

"selamat datang dirumah saya, terima kasih telah berkenan memenuhi undangan saya" ucap hakim Kendo

"mari silahkan menikmati hidangannya"

Akane dan pemilik kedai saling bertatapan. Akane yang mulai makan dulu karena pemilik kedai dan Yuki tahu bahwa Akane tahu mana makanan yang aman dan beracun.

"tidak usah kawatir, saya tidak akan meracuni kalian semua. Karena jika saya membunuh kalian, maka saya juga gagal mendapatkan tanah milik nyonya Nakata Asamiya" sahut hakim Kendo

Sontak mereka bertiga kaget dengan pernyataan hakim Kendo yang secara terang terangan membuka maksud dan tujuannya mengundang mereka datang, tanpa rasa malu dan bersalah.

"jadi maksud anda kita diundang kesini karena tanah milik nyonya kami?" tanya Akane

"benar, itu tujuan saya. Saya hanya ingin mempertanyakan dimana surat tanah dan cepatlah segera jual ke saya!" tegas hakim Kendo

"apa anda tidak malu memaksa kehendak anda sendiri? Anda seorang hakim!" jawab Akane

Sisi lain, Akamaru menggunakan kunai yang diberi tali untuk dia memanjat di atap rumah hakim Kendo, setalah berhasil melewati penjaga. Akamaru memasuki ruang langit - langit atap atau plafon rumah hakim Kendo dan melubangi sedikit sambil memantau gerak gerik hakim Kendo dari atas.

Akane yang merasakan keberadaan kakaknya, berusaha tenang dan santai. Akane malah memberanikan diri menentang hakim Kendo yang serakah dan ambisius.

"jadi bagiamana nyonya Nakata Asamiya, apa anda berkenan menjual tanah anda?" tanya hakim Kendo

"tetap pada pendirian saya, tidak akan saya jual meskipun harga tinggi!" jawab pemilik kedai

"baik, jika anda berkeras seperti itu. saya juga bisa berkeras memaksa anda!" ucap hakim Kendo

Hakim Kendo memanggil penjaga segera masuk dan para penjaga bersenjata pedang datang menghampiri meja makan, Yuki dan pemilik kedai panik karena penjaga mengeluarkan pedang menghampiri mereka.

"apa maksud anda?" tanya Akane

"jika anda ingin keluar dari rumah saya hidup - hidup, segera serahkan surat tanah milik anda atau beritahu surat tanah anda dimana?!

Lain tempat, Kubo menyelinap masuk kedalam rumah hakim Kendo secara diam - diam. Kubo melewati pintu belakang yang tidak terjaga, dan masuk melewati dapur. Tapi Kubo sempat ketahuan oleh tukang masak yang didapur, tapi Kubo menyuruh mereka diam. seragam Kubo dikenali para juru masak tapi mereka bingung ada polisi yang masuk diam - diam ke dapur.

Kubo akhirnya sampai dipintu ruang tamu yang terlihat Akane, nyonya Nakata Asamiya juga Yuki di sandera oleh para bawahannya hakim Kendo. Kubo sempat bingung apa yang harus dilakukan karena wanita yang dicintai sedang dalam bahaya.

"bersabarlah Akane, saya akan menolong kamu" ucap kubo dalam hati

Akamaru mencabut pedang dipunggung nya secara berlahan dan berniat menerjang para bawahan hakim Kendo, Akamaru mulai bangun dan akan keluar.

Dasar Kubo tidak sabaran, Kubo langsung keluar dengan pedangnya menunjukkan dirinya dibalik pintu ruang makan.

"Polisi, jatuhkan pedang kalian! Kalian ditangkap!" teriak Kubo dengan berani, padahal juga takut dan gemetar memegang pedang.

Hakim Kendo dan bawahannya langsung melihat Kubo Hayate dan hakim Kendo tertawa karena kekonyolan Kubo datang sendiri.

"hahahaha apa yang anda lakukan seorang diri kesini?" tanya hakim Kendo

"lepaskan mereka! Jika tidak...?!" jawab Kubo Hayate

"jika tidak apa?! Anda mau menangkap kami seorang diri? Hahahaaaaa...." ejek hakim Kendo

Akamaru yang melihat Kubo terlalu gegabah dan tidak berpikir panjang, berniat mengurungkan niatannya untuk keluar dari langit - langit atap rumah.

"dasar Kubo, selalu aja ceroboh!" ucap Akamaru dalam hatinya.

"membuat tambah rumit saja"

Wajar sih Kubo Berani keluar, karena wanita dicintainya sedang dalam bahaya. Jadi dia nekat untuk keluar.

"Kubo Hayate wakil kepala polisi, jatuhkan senjatamu jika tidak mau salah satu dari mereka terluka" ancam hakim Kendo

Bawahan hakim Kendo menaruh pedangnya dileher sandera, dan Kubo bingung dengan terpaksa menjatuhkan pedangnya dan menyerahkan diri. Lalu Kubo disuruh duduk disamping Akane dengan pedang mengarah dibelakang Kubo.

"anda terlalu gegabah" ucap Akane

"terima kasih kembali atas pujiannya" sahut Kubo

"selamat datang wakil kepala polisi kota, anda diterima di sini. Apa anda mau makan dulu sebelum kami habisi?" tanya hakim Kendo sambil mengejek Kubo

"tidak, saya masih kenyang. Sudah makan tadi! Terima kasih atas tawarannya" sahut Kubo

"saya suka dengan anda, suka bercanda kurang serius sebagai polisi" tawa hakim Kendo

....... "dasar Kubo" ucap Akamaru

"sempat - sempatnya bercanda"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!