Kepala polisi Hayate dibuat bingung dengan beredarnya opium di masyarakat, belum lagi dengan masalah anaknya yang murung dirumah. Hayate pergi menemui Hakim Kendo untuk menanyakan masalah pembelian tanah kedai Akira.
"pak hakim Kendo, apa benar pemerintah ingin membeli kedai Akira?" tanya Hayate
"Oh anda sudah tahu, betul. Itu akan dibeli bukan diminta secara cuma - cuma. Jadi anda harus memahami itu" jawab hakim Kendo
"setahu saya jual beli tanah atau apapun itu, harus melalui ijin kepolisian" ucap hayate
"benar apa yang anda katakan, tapi ini kan untuk pemerintah. Jadi tidak apa - apa tanpa seijin kepolisian" sahut hakim Kendo
"saya keberatan! Jika anda ingin membeli kedai Akira. Tolong laporannya dikepolisian" tegas Hayate
"jangan persulit saya pak Hayate, anda mau berapa akan kami beri!" suap hakim Kendo
"apa maksud anda? Saya tidak paham!" tolak Hayate dengan halus
"jangan pura - pura pak Hayate, saya sudah baik dengan anda. Jadi, jangan persulit saya dan jangan munafik!" sahut hakim Kendo
"saya tidak ingin tahu, jika anda mau membeli aset atau tanah warga kota. Harus melalui saya dulu" ucap Hayate
Hayate pun pergi meninggalkan hakim Kendo dirumahnya, hakim Kendo yang kesal oleh kata Hayate berencana akan menyuap Hayate dan memaksa Hayate untuk mempermudah urusannya.
Hakim Kendo mengirim surat keputusan yang ke 2 ke kedai Akira, dan mempertanyakan keputusan pemilik kedai. Hakim Kendo mempercepat jangka waktu yang diberikan agar tidak terhambat dikepolisian.
Surat pun diterima pemilik kedai nyonya Nakata Asamiya, pemilik kedai membalas surat yang dikirim hakim Kendo.
"(tanah kedai Akira tidak dijual, jadi tolong untuk tidak mengirim surat kembali ke kedai Akira dan mempertanyakan lagi masalah jual beli tanah. TTD Nakata Asamiya)" surat balasan.
hakim Kendo menerima surat balasan dari kedai Akira dan setelah membacanya langsung marah besar dan mempunyai niatan buruk untuk membakar kedai Akira (menyabotase) dengan diam - diam agar tanahnya dijual.
Ditempat berbeda, Kubo keluar dari kamar dan memakai seragam polisi untuk berangkat kerja. ibu Kubo senang anaknya keluar dari kamar dan tidak sedih lagi.
"Kubo, makanlah dulu. Baru berangkat kerja" ucap ibu Kubo
"tidak Bu, Kubo tidak lapar. Kubo berangkat dulu Bu!" jawab Kubo
Kubo Pun berangkat kerja dengan melewati kedai Akira, dari kejauhan Kubo melihat Akane sedang melayani pelanggan. Lalu Kubo lanjut kembali perjalanan menuju kantornya. Saat Kubo berbalik, Akane melihat Kubo dari dalam kedai sambil melayani pelanggan makan.
Kubo telah sampai dikantor dan rekan kerjanya bingung melihat perubahan sikap Kubo yang pendiam, tapi mereka tidak berani mempertanyakan perubahan sikap Kubo.
Malam pun telah tiba, Kubo bergegas menuju kedai Akira. setalah Sampai depan kedai, Kubo langsung menghentikan langkahnya. Dan tidak berani menemui Akane, Kubo melihat Akane dari kejauhan dan sembunyi di sudut gang hanya untuk melihat Akane. Kubopun sudah sangat senang meski melihat dari kejauhan.
Setelah mengunci pintu kedai bersama rekan kerja Akane, Akane melihat kesana kesini dan langsung berjalan pulang. Berharap Kubo datang menjemput sih..
.............................
Hakim Kendo meminta walikota Haku untuk membantu rencananya membakar kedai Akira, tengah malam nanti saat para pekerja tidak ada. Walikota Haku menyuruh anak buahnya untuk menuruti apa kemauan Hakim Kendo.
Tengah malam anak buah walikota Haku menggunakan baju ninja menuju kedai Akira dan membawa obor ditangan mereka, sesampai dikedai Akira. Anak buah walikota Haku menyalakan obor dan mulai melempar obor di atap kedai Akira.
Api mulai membesar dan banyak warga berbondong - bondong keluar untuk memadamkan api dengan timba dan alat seadanya, para warga bekerja sama mengambil air dari sungai untuk disiramkan ke kedai Akira, suara peluit polisi yang di lokasi meminta bantuan anggota polisi lainnya yang berpatroli untuk membantu memadamkan api.
Pemilik kedai akhirnya datang juga di lokasi kedai miliknya yang terbakar, pemilik kedai hanya bisa menangis melihat kedai yang dibangun dari nol terbakar hebat. Tak berselang lama datang Akane dan Yuki membantu memadamkan api, semua pekerja kedai berkumpul dan berusaha memadamkan api.
Akan tetapi hanya sia - sia, api melahap semua bangunan kedai. Karena bangunannya terbuat dari kayu. Semua pekerja kedai melihat kedai hangus terbakar tanpa tersisa, beruntung tidak merambah ke bangunan lainnya.
Dari kejauhan Walikota Haku melihat kebakaran tersebut, namun dia menggunakan penutup wajah agar tidak diketahui. Walikota Haku tertawa senang melihat kedai Akira hangus terbakar.
"nyonya, bersabarlah!" ucap Akane ke pemilik kedai
setalah api padam, hanya puing - puing bangunan hangus terbakar yang tersisa. para pekerja kedai mencari barang yang tidak terbakar seperti piring dan gelas dan beberapa perabotan masak yg masih bisa diambil.
beruntung pemilik kedai menaruh surat tanah di rumah saudaranya.
Esok harinya,....
Akane, Yuki dan lainnya datang ke kedai yang habis terbakar, mereka membersihkan kayu - kayu yang hangus dan dibantu para polisi. Kubo pun datang dengan ayahnya Hayate.
"kami turut bersedih atas kebakaran yang menimpa kedai Akira" ucap Hayate
Kubo langsung membantu para pekerja kedai, dari kejauhan terlihat hakim Kendo datang menuju kedai. Dan bertemu dengan pemilik kedai.
"saya ikut sedih karena kebakaran yang menimpa kedai anda" ucap hakim Kendo dengan wajah sedih palsu
"terima kasih" ucap pemilik kedai
"jika anda berubah pikiran untuk menjual tanah kedai ini ke saya, saya siap membelinya" ucap hakim Kendo
"kenapa anda begitu bersemangat membeli tanah kedai saya?" tanya pemilik kedai
"ada apa dengan anda, apa anda ada hubungannya dengan kebakaran kedai saya?!" tanya pemilik kedai sambil menangis
"jangan menuduh sembarangan, saya hanya tertarik dengan kedai anda, itu saja" ucap hakim Kendo
Akamaru tiba dikedai Akira dan membawa beberapa polisi untuk membantu membersihkan bangunan kedai, Akamaru langsung menuju adiknya yang sedang membersihkan puing - puing kedai.
"nyonya, perkenalkan kakak saya. Akamaru" kenalkan Akane kepemilik kedai
"terima kasih sudah datang membantu, salam kenal" ucap pemilik kedai
"Oh,,, jadi ini yang bernama Akane pelayan kedai?" sahut hakim ketua
"benar, anda hakim yang membantu walikota bebas kan? Padahal jelas dia bersalah!" ucap Akane menantang.
"tidak, bukti kurang kuat, jadi saya tidak bisa memutuskan jika walikota Haku bersalah" jawab hakim Kendo
"Baik, saya pergi dulu nyonya. Siapa tahu anda berubah pikiran, saya siap membantu" pamit hakim Kendo
Pemilik kedai tidak menghiraukan hakim Kendo dan pemilik kedai hanya fokus membantu pekerja nya bersih - bersih kedai, tak lama warga sekitar juga ikut membantu. termasuk Hayate , Kubo Hayate dan Akamaru
Sampai semuanya bersih dan tak ada puing - puing bangunan diatas tanah kedai Akira. Pemilik kedai berencana akan membangun kedai kembali dengan sedikit uang yang dia simpan selama ini. agar para pekerja kedai Akira terus bisa bekerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments