1 hari menuju kedai Akira untuk dibeli oleh Yuko, pemilik kedai Nakata Asamiya mulai panik akan kedatangan Yuko besok. Karena selama ini apa yang dibeli Yuko pasti berhasil meskipun harus dengan paksaan dan kekerasan.
"aku akan mempertahankan kedai ini sampai titik darah penghabisan" ucap pemilik kedai
"ibu bos, kami akan selalu mendukung anda" ucap para pegawai kedai
Karena kedai sudah ditandai Yuko, para pelanggan kedai mulai takut datang ke kedai. Kedai sangat sepi
Kubo Hayate masuk kedai dan meminta makanan dan sebotol sake.
"silahkan pelanggan, ini makanannya dan ini sake nya" ucap Yuki
"kenapa kedai begitu sepi?" tanya Kubo Hayate
"Anda adalah pelanggan pertama kami" jawab yuki
"benarkah, kenapa bisa begitu? Apa tidak ada yang datang sama sekali ke kedai? Tanya Kubo Hayate
"betul, selama Yuko ingin membeli kedai ini, kedai sekarang menjadi sepi Pelanggan. Entah apa yang dilakukan Yuko dikedai ini" jawab Yuki
"sungguh biadab Yuko, selalu semena - mena dengan warga!" sahut Kubo Hayate
"apakah anda mencari Akane? Akane masih membersihkan peralatan didapur. Akan saya panggilkan untuk anda" tanya yuki
"betul, saya akan mengantar pulang. Akan tetapi jangan panggil dia, biar saja dia bekerja dan saya menunggu saja" jawab Kubo hayate
Waktu pulang kerja telah tiba, Akane dan Kubo pulang bersama dan dijalan Kubo bertanya
"apakah kedai sedang baik - baik saja?" tanya Kubo Hayate
"tidak, kedai sedang sulit" jawab Akane
"apakah kamu mau aku memohon ke Yuko untuk membatalkan membeli kedai?" tanya kembali kubo Hayate
Akane hanya menggelengkan kepala dan diam. Akan tetapi Akane berniat tengah malam nanti mendatangi Yuko
Sesampai dirumah Akane melihat kakaknya Akamaru sudah tertidur pulas, dan Akane segera masuk kamar untuk berganti pakaian ninja nya dan membawa kedua pedangnya.
Tetapi kakak Akane mengetahui apa yang akan dilakukan Akane, Akamaru diam - diam mengikuti Akane dari belakang.
Akane berlari cepat melewati hutan dan Akamaru mengikutinya dengan melompat diatas Akane melewati batang pepohonan yang tinggi dan bersembunyi di antara dedaunan.
Sesampai dirumah dinas Yuko, Akane melihat dari dalam hutan bahwa rumah Yuko dijaga ketat oleh penjaga. Akane berlari menuju tembok pagar Yuko dan di pintu gerbang masuk terdapat dua penjaga yang berdiri sambil ngobrol.
Akane sangat kesulitan masuk kedalam karena jarak tembok pagar dan rumah sangat jauh, jadi jika dia masuk melewati tembok pasti ketahuan karena jumlah penjaga yang banyak.
Akhirnya Akane melihat sungai kecil yang mengarah masuk di kolam Yuko yang penuh teratai, Akane masuk ke sungai dengan membawa bambu kecil jika saat dia menyelam kehabisan nafas bambu itu digunakan untuk bernafas.
Akane mengintai dari dalam air dan muncul kepermukaan air diantara teratai yang besar. Akane hanya melihat satu penjaga di pintu yang membelakangi Akane.
Akane melempar kunai yang telah diikat tali ke atap rumah Yuko, dan Akane melompat ke atap rumah Yuko. penjaga pintu sempat mendengar suara gemercik dari arah kolam teratai, tetapi penjaga tidak melihat apapun dan penjaga kembali menjaga dipintu.
Akane menyelinap di cela angin angin rumah Yuko, dan mengintip dari langit - langit rumah Yuko dan mencari kamar Yuko sambil merangkak pelan.
Dan Yuko akhirnya ditemukan di kamar tengah sedang membuka peta kota kyoto dan peta itu sudah ada beberapa titik merah yang sudah dibelinya. Denah rumah yang diincar diberi tanda silang.
Saat Yuko akan berdiri dan ingin tidur, Yuko terkejut dan diam karena lehernya sudah dekat dengan ujung kunai milik Akane
"apa maumu?" tanya Yuko
"segera hentikan kebusukanmu membeli rumah warga dengan harga yang tak pantas!" ancam Akane
"Hahahaha......." tertawa Yuko
"apa urusanmu memerintah ku?" tanya Yuko
"aku muak dengan penegak hukum yang semena - mena dengan masyarakat" jawab Akane
Akan tetapi yuko dibalik bajunya ada jubah pelindung yg selalu dia pakai agar tidak bisa ditembus oleh senjata tajam dan peluru, dan Yuko membalikkan badan dan mengeluarkan pedang pendek dan melawan Akane.
Tak disangka, Yuko pandai menggunakan pedang dan bela diri. Akane sempat kewalahan melawan Yuko, Jika terlalu lama takut para penjaga berdatangan untuk masuk dan akan merepotkan Akane
Tebasan pedang Akane selalu ditangkis dan dipentalkan, Yuko menikmati pertarungan melawan Akane.
Dan Akane terkena sayatan pedang pendek Yuko di bagian punggung, Yuko juga terkena sayatan di bagian pipi yang membuat Yuko marah besar dan membunyikan alarm yg terbuat dari kayu dirumahnya agar para penjaga masuk membantu yuko.
Saat para penjaga mulai berlarian masuk, Yuko tertawa lepas dan duduk bersila menunggu penjaga masuk untuk menangkap Akane
"Hahahaha kau takkan bisa lari, lawanlah para penjagaku" ucap Yuko sambil duduk bersila
Akane mulai panik dan tak lama setelah itu dari atas langit - langit rumah Yuko keluar ninja berjubah hitam dan langsung menebas leher Yuko dari atas sampai terlepas dari badan.
Lalu ninja itu membawa lari Akane melewati langit - langit rumah Yuko dan akhirnya mereka berhasil kabur melewati hutan kembali.
Para penjaga yang masuk kaget karena kepala polisi Yuko telah tewas dengan kepala terpisah dari tubuhnya.
Saat dihutan, Akane mencabut pedang dan mengarahkan ke ninja yang menolongnya. Akane juga menahan sakit karena terluka dipunggung nya.
"apa maumu, siapa kamu? Kenapa menolongku? Tanya akane mengarahkan pedang
Ninja itu kemudian, membuka tutup wajahnya.
"KAKAK?!" ucap Akane
"kakak,... maafkan Akane, kenapa kakak bisa tahu?" tanya akane
"sudahlah,, mari kita pulang dan obati lukamu" jawab Akamaru
Mereka pun berjalan pulang melewati hutan. Terdengar suara peluit dimana - mana di kota kyoto, tanda bahwa polisi dalam keadaan darurat dan banyak polisi berkeliaran di setiap sudut kota.
Berita kematian Yuko pun terdengar sampai ke telinga Hayate dan putranya Kubo, di pagi itu semua satuan kepolisian sedang berduka yang dipimpin langsung oleh wakil kepala Hayate dalam prosesi pemakaman.
"Kepolisian Jepang harus mencari siapa pembunuh kepala polisi Yuko, kita dalam keadaan darurat karena ninja sudah mulai menggunakan Penghakiman sendiri" ucap Hayate
Akan tetapi pak Hayate kebingungan karena wajah para anggota polisi yang sedang berbaris di lapangan mendengar pidato wakil kepala Hayate, wajahnya bahagia dan senang. Penuh dengan senyuman. Seolah, kematian Yuko adalah sumber kebebasan dari atasan yang semena - mena kepada anggota dan masyarakat.
Benar sekali, Yuko sering memerintah bawahan untuk merampas atau menggunakan kekerasan saat ingin membeli tanah atau bangunan warga yang akan dibelinya. Biasanya dia memaksa pemilik tanah untuk tanda tangan dan menerima bayaran setengah harga dari Yuko.
Akhirnya Yuko dimakamkan dengan cara kemiliteran.
Hari pun berlalu dan Hayate menerima surat dari pemerintah untuk menghadap ke kota.
"istriku aku berangkat dulu ke kota, pemerintah memanggilku untuk menghadap" ucap Hayate
"berhati - hatilah suamiku, karena kepolisian dalam keadaan darurat" jawab istri pak Hayate
Pak hayate berangkat menuju Kyoto dan saat menuju markas besar kepolisian di dalam gedung pemerintahan, penjaga gerbang masuk gedung memberi hormat dan wajah mereka bahagia.
"silahkan pak, bapak ditunggu" ucap penjaga gerbang
Pak Hayate kebingungan dan meneruskan masuk kedalam gedung, seluruh anggota kepolisian satu persatu memberi hormat dan senyuman hangat mencerminkan kebahagian selama ini telah hilang dalam kepolisian.
Kubo Hayate menyambut ayahnya didepan pintu masuk ruangan rapat pemerintahan.
"Siap pak" Hormat Kubo
"Ada apa ini, semua anggota dalam ruangan ini senang sekali dan bahagia sekali?" tanya Hayate
"ayah akan tahu saat didalam nanti" jawab Kubo Hayate
Kubo Hayate masuk dan rapat besar dengan dewan pemerintahan, menjelang sore Hayate akhirnya keluar ruangan bersama dewan pemerintahan.
"Siap Gerak.., dengarkan semuanya yang ada di ruangan ini. Mulai hari ini dan seterusnya, dewan dan para petinggi memutuskan Kepala polisi pengganti Yuko adalah Pak Hayate" ucap dewan pemerintahan
Semua anggota polisi yang di ruangan sontak berteriak kegirangan
"Siap...... Hidup pak Hayate" teriak anggota polisi
"Selamat pak Hayate"
"kami selalu mendukungmu Pak Hayate"
Semua bersuka cita menyambut pak Hayate sebagai kepala polisi yang baru karena reputasi Pak Hayate sudah dikenal terlebih dahulu, baik, ramah dan adil juga jujur itulah sosok pak Hayate dikalangan kepolisian dan masyarakat.
Pak Hayate membuat perjanjian kepada dewan pemerintahan antara lain ;
Pajak untuk warga desa kumogumi diturunkan
Tanah yang dibeli Yuko harus dikembalikan ke pemilik tanah dengan menawarkan kembali ke pemilik tanah untuk membeli kembali dengan harga yang Yuko beli.
Dan pak Hayate menunjukkan Akamaru sebagai kepala polisi sektor desa kumogumi sebagai gantinya
Kubo Hayate menjabat sebagai wakil kepala kepolisian yang ditugaskan di badan pemerintahan yang mengawasi petugas polisi yang nakal dan korup.
Dewan pemerintahan akhirnya menyetujui apa yang diajukan Pak Hayate.
Kubo Hayate merasa senang dan berlari menuju ke kedai Akira untuk memberi tahukan ke Akane akan tewasnya Yuko dan tidak jadi jual beli tanah bangunan kedai.
"Akane Yuko telah tewas dan kedai aman, apa kamu senang?" tanya Kubo Hayate
"iya, aku senang. Terima kasih sudah membantu kamu dan kedai" jawab Akane
Para pelayan Pun bersorak bahagia akan berita yang diterimanya dari Kubo dan bos wanita kedai Akira sampai meneteskan air mata
"tapi kepolisian sedang bekerja keras untuk mencari ninja yang selama ini Suka mengeksekusi sesuka hati" ucap Kubo Hayate
Akane langsung terdiam dan menatap Kubo Hayate dengan senyuman.
"bukankah dia pahlawan? dia yang membasmi para pejabat busuk selama ini dibadan pemerintahan!" ucap Akane
"bukankah para polisi lain bahagia akan kematian Yuko? Benarkan?" tanya Akane
"ehmm,, sebetulnya apa yang kamu bicarakan ada benarnya, akan tetapi mengeksekusi orang secara langsung tidak dibenarkan" jawab Kubo Hayate
"jadi sampai kapan kita harus melihat kekejaman Yuko kepada masyarakat jika tidak dihentikan" tanya Akane
Kubo Hayate tidak bisa berbicara dan bingung dengan sikap Akane, karena selama ini Kubo hanya mengenal Akane sosok yang pendiam dan malu - malu. Tetapi hari ini Akane seperti menuntut keadilan ke polisi.
"baiklah,, kami memang bersalah, kami akan memperbaiki semuanya ada ayahku menjadi kepala polisi pengganti Yuko dan aku wakilnya" ucap Kubo
"benarkah? Syukurlah jika ayahmu menjadi kepala polisi karena beliau orang baik, selamat untuk ayahmu Kubo." ucap Akane
"apakah aku bukan orang baik? Dan kenapa aku tidak diberi kata selamat!" canda Kubo ke Akane
"iya,,, iya,,, selamat ya wakil kepala Kubo Hayate" sahut Akane
dan bos kedai mendengar kabar bahagia itu dan mentraktir semua orang yang dikedai malam ini dan mereka semua berbahagia dan bersenang - senang karena kedai Akira telah aman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments