BAB 7 KELUARGA DAN CINTA

Pemerintahan dalam kondisi darurat karena para pemberontak telah menunjukkan keberadaan mereka dikalangan masyarakat, para pemberontak berupaya menghancurkan pemerintahan dengan menjual barang haram jenis Opium dan pemasok senjata dipasar gelap.

Kepala polisi Hayate mulai ada tekanan dari pemerintah untuk menangkap pengedar karena penyebaran opium semakin luas dan pemakainya semakin banyak.

Malam hari telah tiba...

Hayate memanggil Akamaru untuk datang kerumahnya untuk membicarakan masalah Arashi dan para bawahannya yang semakin banyak.

"Akamaru, bagaimana menurutmu tentang masalah ini?" tanya Hayate

"sudah sangat menghawatirkan, tim khusus yang kita bentuk untuk memata - matai mereka sudah mulai dicurigai oleh para pemberontak. Pak Hayate" jawab Akamaru

Dan saat pak Hayate mempersilahkan Akamaru meminum teh, tiba - tiba pak Hayate bertanya sesuatu yang membuat kaget Akamaru

"Akamaru apa kamu dan adikmu yang menghabisi Hakibe dan Yuko?" tanya Hayate

"Benar begitu Akamaru?"

"jangan libatkan adik saya pak Hayate, anda benar.. Saya yang menghabisi mereka dan saya siap untuk menerima resiko atau dipenjara karena perbuatan saya" jawab Akamaru

"kita yang menjunjung tinggi keadilan harusnya kamu dihukum berat, akan tetapi pemerintah sedang membutuhkan orang seperti dirimu dan adikmu. Karena sudah memberantas para pejabat yang korup dan semena - mena pada masyarakat " ujar hayate

"dan.... Kubo putraku semakin hari semakin dekat dengan Akane, dan jujur! Saya dan istriku menyukai Akane, karena dia gadis yang baik akan tetapi seorang ninja yang berbahaya" ucap Hayate

"baik, untuk masalah pasukan pemberontak. Saya akan menyusup dan masuk menjadi bagian dari mereka untuk mendapatkan informasi Arashi" sahut Akamaru mengalihkan pembicaraan

"Akamaru, bantulah pemerintah dan bantu saya untuk menangkap Arashi!" minta pak Hayate

Akhirnya Akamaru pamit dan pergi dari rumah pak Hayate, saat di perjalanan menuju rumahnya. Akamaru melihat adiknya sedang berjalan berduaan dengan Kubo Hayate.

Akamaru melihat mereka sangat bahagia, saling bercanda dan tertawa bersama.

Akamaru berfikir bagaimana reaksi Kubo jika mengetahui adiknya Akane adalah seorang ninja pembunuh. Apakah dia masih mau menerima adiknya?! Tanya kubo dalam hati

Sesampai dirumah, Akane yang terlebih dulu sampai menyiapkan makan malam untuk kakaknya. Akamaru akhirnya masuk rumah

"Kakak, mari kita makan bersama" ajak Akane

"Baiklah, sebelum itu kakak mau tanya sesuatu padamu?" ucap Akamaru

"apakah kamu menyukai Kubo Hayate?" tanya Akamaru

"kakak, apa yang kakak bicarakan?!" jawab Akane

"jawablah,, iya apa tidak?!" desak Akamaru

"iya kak, Akane suka dengan Kubo. Dia baik dan lucu, Akane selalu dijaga setiap pulang. Meskipun sering kali Akane yang melindunginya karena bela dirinya buruk dan penggunaan pedangnya kurang mahir" jawab Akane dengan tersenyum

"jika kamu suka, jaga dia. Akan tetapi menyukai seseorang ada saatnya merasakan sakit hati dan kehilangan. Kamu harus siap itu!" sahut Akamaru

Merekapun makan malam bersama dan Akane terlihat bahagia karena kakaknya menyetujui hubungan mereka.

Pagi hari

Hayate mendapat undangan dari Osaka untuk pertemuan rapat besar gawat darurat masalah opium, dan Hayate memerintahkan Kubo putranya untuk menjadi kepala polisi Kyoto selama ayahnya Hayate pergi ke Osaka.

Jarak yang ditempuh Hayate dari Kyoto ke Osaka adalah sekitar 2 jam lebih atau 57 km menggunakan kereta kuda dan Hayate dikawal beberapa prajurit kepolisian menuju Osaka.

Akan tetapi mata - mata Arashi dikepolisian mengetahui hal tersebut dan menginformasikan ke Arashi jika Hayate akan melakukan perjalanan ke Osaka dan dikawal dengan prajurit yang sedikit.

Akamaru juga mengetahui hal itu, dan Akamaru berinisiatif untuk mengikuti pak Hayate dari belakang supaya tidak diketahui dan bisa menjaganya.

Hayate mulai perjalanan menuju Osaka dan beberapa prajurit kepolisian ikut serta mengawal kepala polisi Hayate, saat melewati kerumunan masyarakat Hayate selalu disapa dan ditegur ramah oleh masyarakat karena Hayate selalu baik pada mereka.

Dibalik kerumunan masyarakat, banyak para pemberontak yang mengawasinya dan ada beberapa yang mengikutinya dari jauh. Menunggu rombongan Hayate masuk daerah sepi atau hutan.

Akan tetapi Hayate menyadari dan selalu mengingatkan pada para prajurit pengawal kepolisian bahwa mereka sedang diikuti

"para prajurit, selalu waspada karena kita sedang diawasi" ucap Hayate

Tanpa sepengetahuan Hayate, Akamaru diam - diam mengikuti rombongan kereta Hayate dari kejauhan menggunakan kuda dan melewati jalan perlintasan atau jalur yang tidak pernah dilalui orang atau jalur tikus.

Satu jam berlalu, rombongan Hayate berjalan tanpa ada nya hambatan. Para prajurit selalu waspada akan adanya penyergapan

Benar saja, tiba - tiba dari jauh terlihat batang pohon besar rebah menutup jalan yang membuat rombongan berhenti untuk melihat batang pohon itu.

Tak lama kemudian, diatas ketinggian dahan pohon muncul orang satu persatu membawa pedang mengepung rombongan Hayate.

"serahkan kepala polisi itu dan kalian para prajurit polisi akan kami lepaskan?!" teriak satu orang pemberontak

Para pengawal Hayate mulai panik dan bersiaga melawan.

"tak akan kami serahkan kepala polisi pada kalian, kami akan melawan kalian semua!" ucap salah satu pengawal

"jadi kalian memilih mati?! Baik, akan kami kabulkan! Serang... Mereka..!!!" ucap pemimpin pemberontak

penyerangan rombongan kepala polisi terjadi, mereka kalah jumlah. Hayate keluar dari kereta kuda untuk ikut melawan mereka

Akhirnya rombongan Hayate tersudut dan terkepung dengan para pemberontak yang mengelilinginya, semua pedang para prajurit dirampas oleh pemberontak dan semua rombongan termasuk Hayate disuruh jongkok dan kedua tangan di kepala.

Tiba - tiba satu persatu para pemberontak tewas tanpa sebab, para pemberontak kebingungan dan melihat kesana kesini mencari penyebab teman - teman mereka berjatuhan satu persatu. Saat didekati rekan mereka yang tewas dan melihat leher mereka terdapat jarum beracun yang menancap.

"siapa itu, cepat keluarlah.. Jangan jadi pengecut yang bersembunyi" teriak salah satu pemberontak

Hayate dan beberapa pengawal yang selamat saling bertatapan satu sama lain dan bingung ada apa sebenarnya.

Serangan terus dilakukan dari jauh dengan jarum beracun, sisa para pemberontak hanya tinggal 4 orang. 4 orang pemberontak yang ketakutan akhirnya lari kebelakang para pengawal Hayate dan menyandera mereka dengan menaruh pedang mereka dileher para pengawal Hayate.

Hayate pun sama dibuat tameng hidup dan pedang salah satu pemberontak dileher Hayate agar tidak terkena serangan jarum beracun tersebut

"Keluarlah pengecut kalau tidak, mereka kami bunuh semua?!" ucap pemberontak

Akhirnya Akamaru keluar dari balik pohon dan menggunakan jubah ninja dan wajah tertutup, dan Hayate menyadari jika itu Akamaru akan tetapi Hayate hanya diam saja melihat senang Akamaru menolong.

"Ninja hah,,, ternyata masih ada sisa - sisa ninja dimasa sekarang" ucap pemberontak

"aku sudah keluar, apa maumu sekarang" tanya Hayate menatap mereka

"jadi kabar tentang ninja yang membunuh Hakibe kepala desa dan Yuko kepala polisi itu benar adanya, kami sangat terkejut" jawab Pemberontak

"buang senjatamu dan tiarap tengkurap, tangan diatas kepala. cepat lakukan!" ujar salah satu pemberontak

Akamaru menuruti mereka dengan membuang pedang dibelakang punggung, akan tetapi saat 2 orang pemberontak mendatangi Akamaru untuk mengambil pedangnya, Akamaru langsung melempar kunai ke leher dikedua orang pemberontak yang mendatanginya. Seketika mereka langsung tewas

Sisa 2 orang pemberontak yang menyandera para pengawal Hayate, tetapi Salah satu pengawal Hayate melawan mereka dan terjadi perkelahian diantara mereka. Akamaru langsung mengambil pedangnya dan berlari cepat untuk menebas kedua orang pemberontak yang masih hidup. Merekapun semua tewas.

Para pengawal Hayate mengambil pedang dan mengarahkan ke ninja (Akamaru) yang menyelamatkan mereka, sontak Hayate langsung berteriak

"turunkan senjata kalian!!" teriak Hayate

"maafkan pengawal saya dan terima kasih telah menyelamatkan kami" ucap Hayate sambil membungkukkan badan (ucapan terima kasih jepang)

Hayate pun terkejut dan paham jikalau pak Hayate tidak mau membongkar identitas Akamaru.

"tapi pak, dia yang membunuh kepala desa Hakibe dan kepala polisi Yuko" sahut pengawal Hayate

"kita tidak ada bukti yang kuat dan kita tidak tahu wajahnya dan wajah pembunuh, jadi kita tidak bisa menangkapnya" ucap Hayate

Akhirnya Akamaru berlari kedalam semak dan masuk hutan dengan cepat dan menghilang

Para pengawal kepala polisi Hayate mulai menggali tanah untuk menguburkan para polisi yang gugur dan melanjutkan perjalanan mereka kembali ke Osaka.

Dan akhirnya para rombongan telah sampai di Osaka dan mereka masuk kedalam markas besar kepolisian Osaka untuk mengadakan rapat besar tentang Opium yang telah beredar di jepang.

Rapat pun dimulai ........

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!