Bab 7

Selamat membaca para readers ku 💙

Pagi hari setelah melaksanakan shalat Subuh, Keyla bergegas menyiapkan materi yang akan di sampaikannya nanti.

"Kenapa begitu mendadak sih?" gerutu Key. "Untung saja, hari ini aku kosong di pengadilan." Imbuhnya.

Selepas menyiapkan segalanya, Keyla langsung menuju kamar mandi guna melakukan ritualnya yaitu mandi sambil berendam.

20 menit kemudian, Keyla menyudahi mandinya dan segera berpakaian.

"Hm pakai yang mana ya?" guman Key pelan. "A ha! ini aja." Sambungnya sambil mengambil satu setel pakaian formal.

Tak lupa ia juga memoleskan sedikit bedak serta lipstik natural.

Setelah di rasa cukup, Key pun turun ke bawah untuk sarapan dan tentunya dengan sang keluarga.

"Selamat pagi Mih, Pih." Sapa Keyla lalu menarik kursi.

"Pagi juga Nak." Balas papih Jeki.

"Hm, pagi sayang." kata Mamih Susan seraya mengambilkan makanan sang suami.

"Tumben pakek baju formal Key?" tanya papih Jeki.

"Owh itu Pih, Key ada undangan di kampus Gebriel. Jadi ya gini deh!" jelas Keyla.

Tokkk... Tokkk... Tokkk... (pintu di ketuk oleh seseorang)

"Siapa?" tanya Mamih Susan.

"Entah, biar Papih buka dulu." Balas papih Jeki hendak berdiri dari kursinya.

"Saya saja Tuan." Sela Bi Narti.

"Nggak usah Bi, biar aku aja." Tungkas Keyla dan pergi menuju ruang tamu.

Ceklek... (pintu pun terbuka dan nampak lah seseorang)

"Lama amat sih!" dengus orang itu.

"Assalamualaikum Adek!" jawab Keyla menekan setiap kata.

"Hehehe lupa, wa'alaikumsalam Kakak." Balas laki-laki itu, siapa lagi kalau bukan Rendy.

"Kebiasaan!" guman Keyla.

Sementara Rendy sudah pergi merebahkan dirinya di sofa ruang utama.

Saat matanya mulai terpejam, tiba-tiba Keyla datang menghampiri.

Blakh... (Keyla menabok pantat Rendy)

"Hish, Kak!" dengus Rendy kesal.

"Mandi dulu terus sarapan, baru tidur!" perintah Keyla.

"Bentar lagi." Jawab Rendy hendak tidur kembali.

"Owh gitu.." Kata Keyla dan mulai beraksi.

"Awh! Kak sakit tauk!" teriak Rendy sambil memegang telinganya.

"Makanya buruan!" gertak Keyla seraya berkacak pinggang.

"Huft! Kalau sifatnya aja gini, mana mungkin kakak ipar akan betah!" ledek Rendy.

"Jaga tuh mulut!" balas Keyla kesal dengan tingkah sang adik.

Rendy pun pergi ke kamar untuk mandi, sedangkan Keyla kembali ke meja makan untuk melanjutkan sarapan yang tertunda.

Ia melaksanakan sarapannya dengan tenang, karena jam masih menunjukkan pukul 07.15 pagi.

Sementara undangan ke kampus Gebriel jam 08.00 pagi.

Setelah selesai sarapan, Keyla pergi ke garasi mobil untuk mengeluarkan mobilnya.

Karena pak Munir sudah berangkat mengantar papihnya.

***

"Mih Key berangkat dulu ya.." Pamitnya.

"Iya, hati-hati ya Nak.." Tutur Mamih Susan.

"Hm iya mih assalamualaikum." Kata Keyla sambil mencium punggung tangan Mamihnya.

"Wa'alaikumsalam Key." Balas Mamih Susan.

Mobil yang di kendarai Keyla melaju meninggalkan halaman rumah.

Sebelum berangkat Key sudah janjian dengan Rena, untuk bertemu di kampus saja.

Sekitar 25 menit mengemudi, akhirnya mobil abu-abu itu mulai memasuki kampus Gebriel.

Dan tepat saat di parkiran, Rena sudah menunggu kedatangan Keyla.

"Assalamualaikum, maaf nunggu lama ya?" kata Key tak enak hati.

"Wa'alaikumsalam, apa sih? Biasa aja kali." Balas Rena sambil tersenyum.

"Ya udah ayo masuk!" ajak Keyla.

"Hm, ayok!" jawab Rena.

Keyla dan Rena berjalan beriringan memasuki aula kampus.

Brugh... (tubuh Keyla di tabrak oleh seseorang)

Namun dengan sigap, Rena menahan tubuh Keyla. Sehingga ia tak sampai jatuh.

"Makasih Ren." Ucap Keyla.

"Hm, your welcome." Sahut Rena tersenyum.

"Aduh maaf ya Kak. Aku tadi nggak sengaja." Kata seseorang dengan raut wajah sedih, bersalah bercampur jadi satu.

"Kamu nggakpapa kan?" tanya Key khawatir pada seorang mahasiswi itu.

"Iy- -Iya Kak." Jawabnya sungkan.

"Udah udah, lain kali hati-hati ya.." Tutur Keyla lembut sembari tersenyum.

Alhasil lesung pipi kanannya pun kelihatan.

"Eh, iya Kak." Jawabnya dengan senyuman juga.

"Ya sudah saya pergi dulu ya.." Pamit Keyla seraya mengelus pundak mahasiswi tersebut.

"Iya Kak." Balas perempuan itu.

Keyla melanjutkan langkahnya menuju aula kampus Gebriel.

Sesampainya di sana , ia pun di sambut oleh para dosen dan mahasiswa mahasiswi.

Selang beberapa menit, acara seminar di mulai.

Key sangat menikmati suasana itu, dan tanpa sadar ia terus di perhatikan oleh seseorang.

"Key.." Bisik Rena pelan.

"Hm, iya Ren. Ada apa?" tanyanya.

"Itu bukannya cewek yang nabrak kamu tadi ya?" tanya Rena memastikan.

"Mana?" kata Keyla.

"Itu. Dari tadi liatin kamu mulu!" jawab Rena pelan sambil menunjuk orang itu menggunakan matanya.

Keyla yang mengerti maksudnya, langsung mengikuti arah pandang Rena.

"Iya, itu mahasiswi tadi." Kata Keyla seraya memberikan senyuman kepada perempuan itu.

Tentunya mahasiswi tersebut senang dan membalas dengan senyuman juga.

***

Tanpa terasa, sudah 3 jam Keyla mengisi dan menghadiri acara tersebut.

Hari semakin siang, acara di kampus juga telah usai.Keyla memutuskan untuk langsung pulang saja, karena ia sangat lah letih.

Di dalam mobil, tiba-tiba Keyla ingin mendengarkan radio.

Sambil terus berkendara, tangannya yang satu bergerak untuk menghidupkan radio di mobilnya.

Beberapa detik kemudian, radio pun menyala.

Saat tengah asik menikmati siaran-siaran berita, tiba-tiba Key tak sengaja mendengar sebuah kabar.

Jika di kota C, ada sebuah geng yang sudah melanggar hukum.Mereka telah menjual sejenis obat-obatan terlarang dan juga senjata api ilegal.

Dengan segera, Keyla memencet tombol untuk mematikan radio di mobilnya itu.

"Kenapa orang itu nggak diberantas saja sih?" dengus Keyla.

***

15 menit kemudian, tibalah Keyla di kediaman Pramana.

Dan di sana nampak lah mobil sang papih tengah terparkir di garasi.

"Tumben banget papih udah pulang." Celetuk Keyla. "Oh iya iya, ini kan hari Jumat gimana sih?" gumannya.

Setelah memarkirkan kendaraannya, ia segera keluar dan berjalan masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum, yuhu Mamih! Keyla cantik pulang!" ujar Keyla setengah berteriak.

"Wa'alaikumsalam, ini rumah sayang bukan hutan." Jawab Mamih Susan.

"Hehehe, papih udah berangkat ke masjid Mih?" tanya Key sambil berjalan ke arah dapur.

"Barusan aja berangkat. Kenapa, mau ikut jum'atan?" tanya Mamih Susan.

"Ah elah, Mamih nih ada ada aja." Kekeh Keyla dan berlalu pergi menaiki tangga.

Ia masuk ke dalam kamar dan melakukan ritualnya yaitu berendam untuk menyegarkan tubuhnya.

"Hm bagaimana kabarnya Ryan ya?" gumannya saat berendam. "Aish! Kenapa aku jadi mikirin Ryan sih? Sadar Key, sadar!" imbuhnya lagi. "Tapi, umur dia itu berapa sih?" tanyanya penasaran. "Ah elah, bodoamat lah!" sambungnya jengah.

***

Waktu Dhuhur pun tiba, dan saat ini Keyla juga sudah selesai dengan mandinya.

Ia turun ke bawah saat sudah melaksanakan ibadah shalatnya.Dapur adalah tujuan utamanya saat ini.

"Siang Bi." Sapa Keyla pada Bi Narti, asisten rumah tangga keluarga Pramana yang sudah bekerja belasan tahun.

"Eh, siang juga Non." Balas Bi Narti ramah.

"Bibi lagi nyiapin buat makan siang ya?" tanya Keyla basa-basi.

"Iya Non." Kata Bi Narti tanpa mengalihkan pekerjaannya.

"Owh, Bi buah mangganya masih?" tanya Key sesaat kemudian.

"Masih Non, mau Bibi bantu buatin jus?" tanya Bi Narti.

"Enggak usah Bi, biar Key aja. Bibi nerusin makanan itu aja ya.." Kata Keyla.

Ia segera mencari letak mangga, setelah di kasih tau bi Narti.

***

Saat asik berkutat dengan pisau, tiba-tiba

Dorrr... (Rendy mengejutkan Keyla)

"Astagfirullah, huft!" dengus Keyla. "Rendy! Belum pernah kakak cincang ya kamu?" geram Key sambil mengarahkan pisaunya.

"Wait, wait santai dong Kak." Canda Rendy.

"Apa? Kamu bilang santai?" tanya Keyla benar-benar kesal.

"Haah." Jawab Rendy santai.

"Santai-santai pala kamu benjo apa? Bahaya tauk! Kakak lagi pegang pisau, main ngagetin aja." Omel Keyla.

"Hm, bener deh! Udah kayak Mak Mak rempong." Ledek Rendy.

Sementara bi Narti hanya menyaksikan sambil terkekeh pelan.

"Adik semprul kamu tuh! Pergi sono!" usir Keyla.

"Iye iye." Jawab Rendy malas.

Dengan terpaksa ia pun pergi dari dapur.Selang beberapa menit, Rendy kembali lagi.

"Kak.." Panggil Rendy.

"Apa lagi?" tanya Keyla ngegas.

"Buatin jus juga dong! Tapi buahnya buah naga." Pinta Rendy.

"Udah minta tolong, masih request lagi!" jawab Keyla.

"Ayolah Kakak kan baik." Puji Rendy.

"Hm." Jawab Key malas. "Kalau ada maunya aja pasti muji muji!" batinnya.

Selesai membaca jangan lupa untuk selalu dukung aku ya 🙏

Jika kalian suka tinggalkan Like, Vote, Komen and favoritnya 😍

Satu jejak dari kalian adalah semangat ku ✨

Terimakasih bagi yang sudah mau berbagi dan mampir di karangan ku♥️ Lovyu:)

Hayo!! Kira-kira siapa ya mahasiswi itu tadi? Dan apa hubungannya dengan siaran di radio? Mau tau? Terus pantengin cerita aku ya🤗

Jangan lupa baca cerita ke satu "Akhir Yang Bahagia" dan cerita ke tiga "Cinta Remaja SMA"

😘

Terpopuler

Comments

Jhum Bulaeng

Jhum Bulaeng

smgt yahh truzt upx

2021-01-06

2

ayyona

ayyona

jejak yg tertinggal

2020-08-12

2

nhiaarKMD_19

nhiaarKMD_19

semangat selalu thor
aku uda mampir boomlike jangan lupa feedback yah

2020-07-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!