Bab 3

Selamat membaca para readers ku💙

"Kakak tidak kenal, tapi pernah bertemu dengan Nenek lampir ini." Jawab Ryan yang aslinya hanya bercanda.

"Hahaha, Kak Key ganti nama jadi nenek lampir." Ledek Erik sembari tertawa terpingkal-pingkal.

"Abang! Abang nggak boleh gitu sama Kak Key yang cantik ini!" protes Luna tidak terima.

Keyla yang mendengar Ryan menyebutnya dengan nama nenek lampir menjadi geram.

Ia menghembuskan nafas kasarnya dan berjalan mendekati Luna.

"Lun, Kakak pulang dulu ya.. Soalnya di sini ada Kakek sihir abal-abal." Pamit Keyla.

"Yah, Kak Key jangan pulang dulu dong!" rengek Luna.

"Kakak pergi dulu ya.. Assalamualaikum." Ujar Keyla dan berlalu pergi.

"Huh! Ini semua tuh gara-gara Kak Ryan sama Abang! Hiks.. Hiks.." Kata Luna tak lama kemudian tangisnya pun pecah.

Erik berjalan mendekati adiknya itu. Hatinya terulur untuk menenangkan Luna yang sedang menangis.

"Ch! Tuh cewek kagak bisa diajak bercanda apa?" guman Ryan. "Apa aku terlalu keterlaluan ya? Pasti dia sakit hati." Imbuhnya lagi sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

Setelah berpamitan kepada pihak panti asuhan Cemara Hati, Ryan pun menyalakan mesin mobilnya.

Ia berniat ingin mencari Keyla, karena ingin meminta maaf.

~

Di lain tempat tepatnya di pinggir jalan yang sangat sepi, nampak lah mobil abu-abu dan pengemudinya yang sedang menggerutu kesal.

"Nih jalan sepi amat sih!" guman Keyla merasa kesal. "Pakek acara mogok segala lagi! Udah kagak ada orang yang lewat satu pun. Argh, sial bener dah hari ini!" ujar Keyla frustasi.

Keyla mengambil ponselnya yang berada di sakunya.

Berkali-kali ia tekan tombol untuk menghidupkannya namun tetap saja.

"Ponsel pakek lowbat segala! Huh!" dengus Keyla dengan kasar.

Tak jauh dari posisi Keyla saat ini, terlihat mobil hitam yang berjalan sangat pelan.Bahkan bisa di bilang seperti siput saja.

"Tuh cewek ngapain pakek berhenti di jalan yang sepi?" guman Ryan. "Owh, mobilnya mogok." Ujar Ryan.

Ryan pun menambah kecepatan mobilnya.

Tittt... Tittt... (klakson dari mobil Ryan)

Mobil Ryan berhenti tepat di samping mobil Keyla. Ryan enggan untuk turun, ia hanya membuka kaca jendelanya saja.

"Ayo naik! Saya akan antar kamu pulang!" ucap Ryan sedikit berteriak, sehingga membuat Keyla menoleh ke sumber suara.

"Ch, dia lagi dia lagi." Guman Keyla jengah. "Terimakasih atas tawarannya, tapi saya tidak mau." Tolak Keyla.

"Hey! Apa kamu mau membahayakan keselamatanmu sendiri?" balas Ryan.

"Udah deh, kamu duluan aja sono!" jawab Keyla kesal.

"Kamu tuh cewek! Nggak baik berada di tempat yang sepi seperti ini." Ceramah Ryan.

"Siapa jugak yang ingin berada di sini?" sahut Keyla sinis.

"Ayo buruan naik!" ajak Ryan sekali lagi.

"Saya bilang tidak ya tidak!" dengus Keyla. "Sungguh merepotkan!" guman Key sambil mengerucutkan bibirnya.

"Baiklah, kalau tidak mau saya akan pergi." Kata Ryan.

"Pergi aja sono!" balas Keyla acuh.

Ryan pun menghidupkan mesin mobilnya kembali. Ia segera menancap gas pergi meninggalkan Keyla sendirian.

Namun entah mengapa, di hatinya terbesit kata khawatir terhadap cewek itu.

Ryan benar-benar bingung, ia harus bagaimana.

"Tadikan jalannya sepi. Kalau ada apa apa gimana ya?" cemas Ryan. "Ah, masa bodo lah!" ujar Ryan mencoba bodoamat.

Baru beberapa menit mengemudi, Ryan segera menepikan mobilnya.

Ia mengambil ponsel yang di letakkan di dashboard mobil.

"Halo, assalamualaikum Bang." Ujar Ryan kepada seseorang yang berada di seberang sana.

"Wa'alaikumsalam Mas bro." Jawab Bang Sandi. "Ada apaan telpon? Tumben banget." Imbuhnya.

"Itu Bang, tolong kirim orang bengkel ke jalan xxx ya.." Pinta Ryan.

"Mobilmu mogok Mas bro?" tanya Bang Sandi yang merupakan pemilik bengkel langganan keluarga Abraham.

"Bukan mobilku, tapi mobil milik temen Bang." Jelas Ryan.

"Cewek atau cowok?" tanya Bang Sandi.

"Ga usah pakek lama, wassalamu'alaikum." Ujar Ryan lalu mematikan panggilannya sepihak.

Usai meletakkan ponselnya di dashboard mobil, Ryan segera putar balik.

Ia takut terjadi apa-apa dengan cewek yang menyita perhatiannya itu.

***

Dan benar saja, saat ini Keyla sedang di hampiri oleh beberapa pria bertubuh gagah.

Namun berjalannya saja, mereka berempat sudah sempoyongan karena pengaruh alkohol.

"Hey cewek cantik." Ujar salah satu pria itu yang berkepala botak.

"Jangan jual mahal dong!" imbuh rekannya yang bertubuh gemuk.

"Ch, diamlah kau!" ujar Keyla sedikit sadis.

"Ayolah jangan kasar atuh Neng!" sahut satu orang lainnya yang rambutnya di jambul.

"Ga jelas banget sih lo pada!" kesal Keyla dan hendak pergi namun tangannya keburu dicekal oleh pria berkepala botak. "Shit!" umpat Keyla sembari menghentakkan tangannya yang dicekal.

"Wow, main kasar Bos dianya." Lapor orang bertubuh gemuk kepada pria botak.

"Sial! Kenapa aku terjebak dengan orang yang tidak jelas ini?" batin Keyla menatap mereka dengan miris.

"Cantik, semalam harganya berapa Neng?" tanya pria satunya yang memiliki banyak tato.

"Cih! Kalian kira saya wanita apaan?" ketus Keyla.

"Berani juga ternyata." Kata pria yang berjambul.

"Udahlah bawa aja Bos!" saran pria bertato.

"Astaga! Ya Allah tolonglah hambamu ini." Batin Keyla sambil menelan savilanya dengan susah payah.

Keringat dingin mulai keluar dari tubuh Keyla. Tak butuh waktu lama, kini tubuh Key sudah bergetar ketakutan.

"Mamih papih atau siapa pun tolonglah Keyla!" batin Keyla mulai berkaca-kaca. "Ya Allah bahkan aku belum punya pasangan dan aku belum tagih janjiku pada Rendy. Tolong selamatkan hamba!" mohon Keyla dalam hatinya.

"Tunggu apa lagi? Ayo bawa si cantik ini ke hotel biasanya!" perintah orang berkepala botak yang di duga adalah bos dari kumpulan tidak jelas itu.

"Aku mohon jangan bawa aku!" pinta Keyla saat tangannya mulai dicekal paksa.

Keyla terus memberontak, namun usahanya sia sia karena ia hanya sendiri. Sedangkan mereka berempat.

Bugh... Bugh... Bugh... Awh... Awch... Awh... Bugh... Awh... Bugh... Bugh... Bugh...

Tangan Keyla pun terlepas setelah mereka berempat di hajar oleh seorang pria yang memakai topi dan masker serba hitam.

"Sialan! Siapa kau?" geram pria berkepala botak.

"Kau tak perlu tahu." Jawab pria itu dengan santai.

"Jangan ikut campur urusan kami!" ujar pria gemuk yang ikut nimbrung.

"Aku hanya ingin menolong kekasihku yang kau bawa saja." Sahut pria penolong tersebut.

Mata Keyla membulat sempurna, tatkala ia di akui sebagai kekasih orang yang telah menolongnya itu.

"Sejak kapan aku punya kekasih?" batin Keyla tak percaya. "Argh, itu tak penting!" imbuhnya kemudian.

Baru pertama kali ini Keyla melihat adegan berantem yang nyata di depan matanya.Ia sangat takjub kepada pria misterius itu.

"Cepatlah pergi dari sini, sebelum saya mematahkan tulang kalian!" ujar pria misterius memberi peringatan.

"Cih! Lakukan saja jika kau bisa." Tantang pria botak.

"Jangan menyesal!" kata pria misterius itu sambil tersenyum smirk.

Dengan sigap ia segera mengerahkan pukulannya kepada empat pria mabuk itu.

***

Pria misterius itu benar-benar tidak mengampuni ke empat manusia langka tersebut.

Ia terus menghajar sampai mereka tak berdaya.

Tendangan demi tendangan, pukulan demi pukulan di berikan kepada pemenang dalam hal mabuk itu.

"Ampun, sudah cukup!" ujar pria botak itu tatkala melihat anak buahnya sudah terkapar tak berdaya.

Ya benar saja, pria misterius itu sudah mematahkan baik lengan maupun kaki kepada anak buahnya si botak.

"Jangan pernah muncul lagi di depanku!" kata pria misterius sekaligus penolong itu.

"Baik." Balasnya patuh.

Pria botak itu berdiri dan melangkah pergi di ikuti oleh pria misterius itu, yang juga melangkah pergi menuju ke arah Keyla yang sudah terkulai lemas.

"Kau baik-baik saja?" tanyanya.

"Hm, bagaimana denganmu?" tanya Keyla balik.

"Yeah, Iam fine." Balas pria misterius itu.

"Awas!" teriak Keyla sambil melototkan matanya.

Pria botak itu kembali ke arah Keyla dan pria misterius, dengan membawa pisau lipat di tangannya.

Dengan spontan pria misterius itu pun menoleh ke belakang sambil bergeser menghalangi tubuh Keyla.

Sir... (pisau itu mengenai bagian perut pria misterius)

Keyla membulatkan matanya, karena begitu kaget.

"Shit!" umpat pria misterius.

Namun dengan cepat ia segera merebut pisau itu dan menempelkan ke leher pria botak.

"Cepat hubungi polisi!" titah pria misterius itu sesudah melempar ponselnya ke arah Keyla.

Dengan cepat Key pun mengambilnya dan segera menghubungi polisi.

Sedangkan pria itu nampak menghajar orang botak dan tidak memberikannya ampun sedikit saja.

Tak butuh waktu lama, pria botak tersebut sudah jatuh tersungkur memuntahkan darah.

"Bukannya mengalah, malah menantangku." Dengus pria misterius itu.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Keyla khawatir.

"Hm, tentu." Balasnya.

Tak lama kemudian beberapa anggota polisi pun tiba di lokasi kejadian.

Dan beruntung diantara polisi itu Keyla ada yang kenal, karena itu adalah rekannya dan juga sering bertemu setiap ada masalah.

***

"Sudahlah, mari saya antar pulang!" ajak pria misterius itu setelah menyelesaikan masalahnya.

"Baiklah." Jawab Key pasrah.

Sesampainya di dalam mobil yang terparkir lumayan jauh, pria misterius itu pun membuka topi dan juga maskernya.

Dan itu pun tak luput dari pandangan Keyla.

"Kamu!" teriak Keyla sambil melotot.

"Apa?" tanya Ryan santai sembari menghidupkan mesin mobilnya.

"Jadi kamu yang menolongku?" tanya Keyla tak percaya.

"Seperti yang kamu lihat." Balas Ryan masih fokus mengemudi.

Keyla hanya bisa mendengus sebal, kemudian ia baru ingat.

"Bagaimana dengan lukamu? Ayo kita ke dokter saja!" ujar Keyla cemas.

"Itu tidak perlu." Respon Ryan.

"Hish ayolah! Aku tau itu pasti sakit. Ayolah kita ke dokter saja!" ajak Key tak henti-hentinya nyerocos cemas.

"Aku tidak papa, sungguh." Jelas Ryan memberi pengertian, agar Key tak perlu mencemaskannya.

"Kamu nurut, atau aku turun dan berteriak?" ancam Keyla.

"Baiklah kita ke dokter saja." Jawab Ryan, karena ia tak ingin membiarkan Keyla sendirian lagi.

Mobil yang ditumpangi Ryan dan Keyla melaju menuju rumah sakit Graha Indah.

Di sepanjang perjalanan, Keyla nampak membuang mukanya ke arah jendela. Ia tak mau melihat wajah Ryan, karena itu membuatnya ingin menangis.

Selesai membaca jangan lupa untuk selalu dukung aku ya 🙏

Jika kalian suka tinggalkan Like, Vote, Komen and favoritnya 😍

Satu jejak dari kalian adalah semangat ku ✨

Terimakasih bagi yang sudah mau berbagi dan mampir di karangan ku♥️ Lovyu:)

Jangan lupa baca cerita kesatu ku "Akhir Yang Bahagia"

{Maaf saya baru belajar jadi masih belum fasih mengenai perkelahian}

😘

Terpopuler

Comments

Alea Wahyudi

Alea Wahyudi

hemm....Keyla terharu ya di tolong babang Ryan sampe terluka....awas nanti jatuh cinta lo

2020-11-11

4

Nienol

Nienol

bawa balasan like untuk kk semangat!!!


salam takdir cahaya cinta

2020-08-01

4

ayyona

ayyona

lagi 😍

2020-07-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!