Selamat membaca para readers ku💙
Sesampainya di rumah sakit Graha Indah, Keyla segera menarik Ryan untuk masuk ke dalam.
Dan secara kebetulan, Keyla bertemu dengan sang adik.
"Kak Key, ada apa kesini?" tanya Rendy menghentikan langkah kakinya.
"Kebetulan ada kamu, cepet tolong orang ini!" pinta Keyla tegang sambil menunjuk Ryan menggunakan dagunya.
Sedangkan Ryan hanya terkekeh pelan saat melihat wajah Keyla yang nampak panik dan khawatir bercampur jadi satu.
Menurut Ryan itu sangatlah imut. Apalagi saat Keyla menunjukkan lesung di pipinya.
"Siapa dia Kak?" tanya Rendy bingung.
"Adalah, cepat urusi lukanya!" sahut Keyla yang semakin panik.
"Ohoooo! Ini kekasih Kakak ya? Sampai segitu khawatirnya." Celetuk Rendy dan langsung di hadiahi pukulan pada lengannya. "Baiklah, mari Kak ikut aku!" ajak Rendy kepada Ryan.
"Tangani yang bener Ren!" ujar Keyla saat melihat Ryan pergi mengikuti Rendy.
Selama mengikuti langkah Rendy, tak henti hentinya Ryan tersenyum mengingat bagaimana kepanikan wajah Keyla.
"Nama Kakak siapa?" tanya Rendy memecah keheningan.
"Oh kenalin aku Ryan, kamu?" sahut Ryan.
"Aku Rendy, adik kandungnya kak Key." Balas Rendy yang nampak bersahabat dengan Ryan. "Oh iya, dimana Kak yang sakit?" imbuh Rendy.
"Tidak ada, hanya tergores sedikit saja." Jawab Ryan sambil mendudukkan dirinya di kursi yang disediakan.
"Tergores? Mana, coba lihat!" kata Rendy dengan cepat.
Ryan pun melepaskan jaket dan mengangkat baju kaosnya sedikit.
Rendy membelalakkan matanya saat melihat luka Ryan yang memanjang bagaikan kacang panjang.
"Tergores apanya? Ini mah dalam Kak." Ujar Rendy dan segera menyiapkan alatnya untuk menjahit luka Ryan.
"Benarkah?" tanya Ryan sambil tersenyum simpul.
"Iyalah! Bagaimana bisa kamu setahan ini Kakak ipar?" tanya Rendy tak menyangka.
"Entah, aku juga tidak tahu." Balas Ryan santai.
Dengan cepat Rendy mulai mengobati luka di perut Ryan dan menjahitnya.
Sementara Ryan masih saja tenang sambil menikmati apa yang di rasakannya.
"Kenapa begitu banyak bekas luka Kakak ipar? tanya Rendy dengan polosnya.
"Oh itu, karena tak sengaja jatuh." Balas Ryan sembari berdiri.
"Wah, begitu mengerikan." Respon Rendy yang bergendik ngeri sembari mengemasi alat alatnya.
Selesai membereskan alat alatnya, Rendy kembali mengantar Ryan untuk menemui kakaknya.
***
"Bagaimana? Apa lukanya serius Ren?" tanya Keyla.
"Tidak." Ujar Ryan.
"Iya." Kata Rendy yang bebarengan dengan Ryan.
"Huh! Yang benar yang mana sih?" dengus Keyla. "Kamu diamlah, biar Rendy yang mengatakan!" tegas Key.
"Baiklah." Pasrah Ryan sambil mendudukkan pantatnya.
"Tadi ada beberapa jahitan di perutnya kakak ipar, dan ini resep obatnya." Kata Rendy.
Keyla membelalakkan matanya, ia kaget karena Ryan sampai menerima jahitan.
Namun, Keyla juga cukup terkejut karena Rendy memanggil Ryan dengan sebutan kakak ipar.
"Baiklah." Sahut Keyla saat sudah menetralkan pikirannya.
"Oh iya Kakak ipar, lukanya jangan sampai kena air oke!" kata Rendy mengingatkan.
"Oke." Jawab Ryan.
Usai berpamitan dengan Rendy, Keyla segera pergi untuk menebus obat.
***
Selang beberapa menit Keyla pun kembali menghampiri Ryan dengan membawa sekantong obat.
"Ini." Kata Keyla sembari menyerahkan kantong obatnya.
"Terimakasih." Sahut Ryan sambil tersenyum.
"Hm." Balas Key.
"Ya udah ayo pulang!" ajak Ryan.
"Tidak. Kamu pulang aja istirahat, aku akan pesan taksi saja." Balas Keyla cepat.
"Tidak ada penolakan Nona. Lagian ponsel kamu juga mati kan? Ayo!" tegas Ryan dan melangkah pergi mendahului Keyla.
Keyla mendengus kesal.
"Maksa banget sih tuh orang!" gumannya.
Dengan berat hati, Keyla pun menuruti perintah Ryan dan ikut masuk ke dalam mobil.
Ryan menjalankan mobilnya ke alamat yang di berikan Keyla.
"Hm, terimakasih karena tadi sudah menolongku. Dan karena aku juga, kamu harus menerima jahitan." Ucap Key memecah keheningan.
"Tak apa, lain kali kamu harus hati-hati!" balas Ryan. "Oh iya, siapa namamu? Dari tadi kita kan belum kenalan." Imbuh Ryan.
"Hm. Namaku Keyla, orang biasanya manggil aku Key. Kamu sendiri?" tanya Keyla balik.
"Aku? Aku Ryan, senang bertemu dengan mu." Ujar Ryan tersenyum sambil menghadap ke arah Keyla sejenak.
"Oh iya iya." Jawab Key sambil manggut-manggut.
Suasana hening pun menyelimuti keberadaan mereka Keyla dan Rendy. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Oh iya, bagaimana dengan mobilku?" sentak Keyla yang baru saja mengingatnya.
"Astaga Key! Kau mengagetkanku saja." Sahut Ryan cepat.
"Hehehe ya maaf." Kata Keyla sambil terkekeh pelan.
"Mobilmu sudah dibawa orang bengkel." Balas Ryan.
"Owh." Balas Keyla.
Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, akhirnya mobil Ryan sampai di pekarangan rumah yang lumayan megah.
"Hm, terimakasih sudah mau mengantarkanku pulang. Mau mampir dulu?" ucap Keyla sedikit canggung.
"Iya, lain waktu saja ya.." Balas Ryan.
"Key, kamu sudah pulang Nak?" tanya Mamih Susan.
"Eh, sudah Mih." Balas Key tersenyum.
"Ini siapa Key? Pacar kamu ya? Kok nggak di suruh masuk sih?" sahut Papih Jeki yang baru saja datang.
"Hm. Assalamualaikum Om, Tante." Kata Ryan sopan sambil mencium tangan Mamih Susan dan Papih Jeki secara bergantian.
"Wa'alaikumsalam Nak, mari masuk dulu!" ajak Mamih Susan.
"Hm, itu Mih Ryan katanya buru-buru tadi." Sela Keyla.
"Oh, nama kamu Ryan ya?" tanya Papih Jeki dan segera menggandeng tangan Ryan.
Papih Jeki mengajak Ryan masuk ke dalam rumah. Sedangkan Keyla mendengus sebal.
"Key ke kamar dulu ya Mih." Pamit Keyla.
"Baiklah, cepet turun ya.." Pesan Mamih Susan.
"Iya Mih." teriak Key yang sudah berlalu.
Papih Jeki nampak sangat cocok ketika sedang mengobrol dengan Ryan, dan sesekali mereka bercanda ria.
"Wajahmu, sungguh mengingatkanku pada seseorang Nak." Ujar Papih Jeki tiba-tiba.
"Hm, kalau boleh tahu siapa Om?" tanya Ryan tak mengerti.
"Entahlah, Om juga lupa." Balas papih Jeki.
Sesaat setelah mengobrol bersama, Ryan pun pamit pulang.
Dengan berat hati papih Jeki dan mamih Susan pun mengiyakan.
***
Di kediaman Pramana kini tengah melaksanakan makan malam bersama.
"Ihhh Kak, traktiran dong!" pinta Rendy saat mereka sudah selesai makan dan berkumpul di ruang utama.
"Traktiran apa sih Ren?" tanya Keyla tak mengerti.
"Itu loh, kan pacar Kakak baru." Jawab Rendy spontan.
"Siapa jugak yang punya pacar?" ketus Keyla.
"Siapa pacarnya Ren?" tanya Mamih Susan antusias.
"Siapa ya tadi? Kalau nggak salah sih, kak Ryan namanya Mih." Balas Rendy.
"Apaan sih Ren? Bukan kalik!" timpal Keyla.
"Ryan? Oh, Ryan yang tadi main ke sini Key?" tanya Papih Jeki ikut berbicara.
"Bukan Pih." Jawab Keyla dengan suara berat, karena ia sudah sangat jengah.
"Masa kak Ryan tadi ke sini Pih?" tanya Rendy girang.
"Iya, tadi Papih ajakin ngobrol ngobrol juga." Sahut Papih Jeki santai.
"Ngapain jadi mbahas tuh orang sih?" batin Keyla kesal.
"Udah berapa lama kamu pacarannya Key?" tanya Mamih Susan.
"Ah apa? Keyla nggak pacaran sama Ryan Mih." Jelas Keyla.
"Kalau nggak pacaran, kenapa pakek dianter segala?" sela Papih Jeki.
"Ya karena ada insiden kecil aja Pih. Mobil Key tadi mogok." Sahut Keyla.
"Kalau cuman mogok, kenapa kak Ryan sampai cidera di perut?" tanya Rendy memojokkan Keyla.
"Bagaimana kamu bisa tahu Nak?" tanya Mamih Susan kaget.
"Karena tadi Kak Key bawa kak Ryan ke rumah sakit dan kebetulan, aku sendiri yang jahit lukanya." Jelas Rendy.
"Apa bener itu Key?" interogasi Papih Jeki.
"Iy- -Iya Pih. Ryan terluka karena nglindungin Keyla dari penjahat." Kata Key jujur.
Entah mengapa setiap mengingat kejadian Ryan terluka, Keyla juga merasakan sakit yang amat sangat di bagian dadanya.
"Udah dulu ya Pih, Mih. Keyla mau masuk kamar dulu." Pamit Keyla.
"Iya." Jawab Papih Jeki serta Mamih Susan serempak.
-
Seminggu setelah tragedi mobil Keyla mogok. Ryan pun di buat pusing olehnya.
"Hish! Kenapa aku dulu nggak minta nomer ponselnya sih? Kan kalau gini jadi ribet!" gerutu Ryan sambil masuk ke dalam mobilnya.
Ryan melajukan mobil hitam itu ke alamat rumah Keyla, untuk memberitahukan bahwa mobilnya sudah jadi dan bisa di ambil.
Pukul 10.05 pagi, Ryan sudah sampai di halaman rumah Key.
Tokkk... Tokkk... Tokkk... (Pintu pun di ketuk oleh Ryan)
"Assalamualaikum, permisi." Ucap Ryan sopan.
"Wa'alaikumsalam, eh ada Nak Ryan. Mari masuk dulu yuk!" ajak mamih Susan.
"Ah iya Tante." Balas Ryan canggung.
Ryan pun berjalan mengikuti langkah kaki mamih Susan.
"Mau minum apa Nak Ryan?" tanya Mamih Susan.
"Ah, tidak usah repot-repot Tante. Saya kesini cuman mau ketemu sama Keyla. Keylanya ada Tante?" tanya Ryan sopan.
"Ow, mau cari Keyla ya? Maaf Keyla nya udah berangkat ke pengadilan." Jawab mamih Susan.
"Ke pengadilan?" ulang Ryan tak mengerti.
"Iya Keyla ke pengadilan, karena ada sidang dianya. Maklum hakim mah selalu gitu." Kata mamih Susan.
"Keyla kerja jadi hakim Tante?" tanya Ryan tak menyangka.
"Iya dia hakim. Dan karena kecerdasannya juga, kini diangkat jadi ketuanya." Ucap mamih Susan.
"Alhamdulillah, ngomong-ngomong Keyla pulangnya jam berapa ya Tan?" tanya Ryan.
"Key itu pulangnya selalu sore, dan tidak menentu juga." Jawab mamih Susan.
"Ow begitu ya Tan?" ujar Ryan sedikit kecewa.
"Iya memangnya ada apa Nak?" tanya Mamih Susan.
"Saya mau ada keperluan sama Keyla Tante." Balas Ryan tetap ramah.
"Bagaimana kalau kamu hubungi dia saja." Usul mamih Susan.
"Tidak bisa Tante." Jawab Ryan kecewa untuk yang kedua kalinya.
"Kenapa begitu?" tanya Mamih Susan tak mengerti.
"Ya karena kami belum bertukar nomer ponsel." Ucap Ryan.
" Haduh kamu nih, ada ada saja. Udah pacaran tapi tidak saling kontek." Kata Mamih Susan sambil mengeluarkan ponselnya di dalam saku.
"Hehehe, maaf Tan." Kata Ryan sambil bercanda untuk menghilangkan kegrogiannya.
"Ini kamu catat." Perintah Mamih Susan sembari menunjukkan layar ponselnya kepada Ryan.
Tanpa ba-bi-bu Ryan segera mengeluarkan ponselnya dan mencatat nomor ponsel Keyla.
Ia menamai kontak Keyla dengan sebutan "cewek sadis".
Selesai membaca, jangan lupa untuk selalu dukung aku ya 🙏
Jika kalian suka, tinggalkan Like, Vote, Komen and favoritnya 😍
Satu jejak dari kalian adalah semangat ku✨
Terimakasih bagi yang sudah berbagi dan mampir di karangan ku♥️ Lovyu:)
Jangan lupa baca cerita ke satu ku "Akhir Yang Bahagia"
Maaf ya🙏 aku jarang up karena aku masih fokus belajar dulu:) maaf ya🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
ayyona
mampir lg
2020-08-03
1
Nienol
balasnya mampir lagi like untuk mu Tor
pantang mundur
salam takdir cahaya cinta
2020-07-31
1
Kochenk Liar
Lanjut♡
2020-07-25
2