Bab 10

Selamat membaca para readers ku 💙

"Kalian ini kenapa sih?" tanya Ryan membuyarkan pandangan Raka dengan Rena.

"Apa kalian tengah saling tatap menatap? Ohoho, kalian jatuh cinta ya?" goda Keyla.

"Tidak!" jawab Raka dan Rena secara bersamaan.

"Wah! Ada naluri kebersamaan nih!" kata Ryan mengejek.

"Apaan sih? Key, kalau begitu aku pergi dulu ya.." Pamit Rena dan segera berpaling.

Saat Rena akan berjalan pergi, tiba-tiba tangannya di tarik oleh sangat kuat oleh Keyla.

Sehingga mengakibatkan Rena tersentak dan kehilangan keseimbangan.

Brugh... (Rena jatuh di pelukan Raka sambil memejamkan matanya)

"Astaga! Maaf Ren, aku benar-benar tidak sengaja." Ujar Keyla merasa bersalah.

Mendengar ucapan Key, secara spontan Rena tersadar dan segera melepas pelukannya.

"Ngapain sih kamu peluk-peluk saya?" tanya Rena ketus.

"Ren, jangan gitu dong! Untung aja tadi dia sigap, coba kalau enggak? Udah berantakan tuh tulang kamu." Jelas Keyla.

"Iye iye, makasih!" kata Rena namun masih terlihat judes.

"Udah-udah, mending kita ngopi yuk!" ajak Ryan.

"Boleh juga tuh!" timpal Keyla.

Sementara Rena hanya mendengus sebal.

"Ngapain aku pakek terjebak di suasana gini sih?" gerutu Rena dalam hatinya.

"Ngomong-ngomong tuh cewek, bener galak tapi manis juga ya!" batin Raka sedikit menarik ujung bibirnya.

Dan itu tidak lepas dari pandangan Rena.

"Ngapain kamu senyam-senyum?" gertak Rena.

Sadar akan kesalahannya, Raka kembali merubah mimik wajahnya sedatar mungkin.

"Nah, berarti kita jadi ngopi ya?" sahut Keyla bersemangat.

Sedangkan Rena dan Raka hanya bisa mengangguk pasrah.

"Oke, Raka kamu satu mobil sama temennya Keyla ya.." Tutur Ryan.

Mendengar hal itu, mata Rena pun melotot tak percaya.

Namun tidak dengan Raka yang di dalam hatinya sedang merencanakan sesuatu.

"Nama saya Rena, tolong di garis bawahi!" tegas Rena mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Ntah kamu Rena kek atau Roni, yang penting kamu satu mobil dengan Raka." Balas Ryan.

"Hm." Sahut Rena dengan malas.

-

Akhirnya mereka berempat pun memutuskan untuk pergi dari area taman kota.

Dengan perasaan kesalnya, Rena tetap berada dalam satu mobil yang sama dengan Raka.

"Aku sengaja nggak bawa mobil, biar bisa dianter sama cowok-cowok tampan! Bukan malah sama cowok sinting ini!" batinnya seraya menghembuskan nafas kasarnya.

Lain dengan Ryan yang nampak lebih akrab dengan Keyla.

"Kita mau ke cafe mana Key?" tanya Ryan.

"Ke cafeku ajalah!" balas Keyla sambil tersenyum manis.

"Jangan senyum melulu Key!" titah Ryan.

"Kenapa?" tanya Keyla seraya mengernyitkan alisnya.

"Karena aku tidak bawa garam." Sahut Ryan. "Nanti aku bisa diabetes, saat melihat senyum manismu itu." Imbuhnya.

"Aish! Kau ini mah!" dengus Keyla.

Ryan hanya terkekeh melihat sikap Keyla.

Tak lama kemudian mobil Ryan berhenti di sebuah cafe KeAnPra 4.

Ya itu adalah cabang kedai cafe milik Keyla, yang berada di kota A dan bangunannya pun tidak semegah KeAnPra 1 yang merupakan pusatnya.

"Ayo masuk!" ajak Keyla setelah Rena dan Raka turun dari mobil.

"Key, kita ke lantai dua aja yuk!" ajak Rena sambil menggandeng lengan Keyla.

"Baiklah sekalian menikmati hawa dinginnya angin malam." Balas Keyla.

Keyla dan Rena pun berlalu terlebih dahulu, meninggalkan Raka dan Ryan.

"Kok kita ditinggal sih Kapten?" ujar Raka.

Ryan mengernyitkan alisnya saat menyadari perkataan temannya.

"Kita? Idih kamu aja kali, ntar kita dikira apaan cobak!" balas Ryan seraya pergi.

"Ch kau ini, dasar Kapten!" gerutu Raka.

"Kau jangan coba-coba menggunjingku Raka!" tegas Ryan yang belum jauh dari Raka.

"Iya iya!" jawab Raka dengan kesal.

-

Di lantai atas nampak Keyla dan Rena duduk di kursi yang terbuat dari kayu.

Rena mengangkat sebelah tangannya, untuk memanggil pegawai cafe.

"Iya Nona, mau pesan apa?" tanya Pegawai itu ramah.

"Kamu pesan apa Key?" bisik Rena.

"Oh, aku flat white aja." Ujar Keyla.

"Baik coffe flat whitenya satu ya Nona?" tanya Pegawai itu memastikan.

"Iya." Balas Keyla.

"Tidak!" sela seseorang yang baru datang.

Keyla mengernyitkan dahinya.

"Flat whitenya dua!" tegas orang itu.

"Baik." Jawab Pegawai cafe itu.

"Kamu juga suka itu Ryan?" tanya Keyla.

"Hm, iya." Jawab Ryan seraya mendudukkan tubuhnya berhadapan dengan Keyla.

"Oits! Jangan-jangan jodoh lagi!" celetuk Rena.

"Apaan sih kamu?" ketus Keyla karena merasa malu.

"Hohoho, pipinya merah." Imbuh Rena.

"Udah-udah, sana kamu pesen!" balas Keyla.

"Oh iya, lupa aku." Jawab Rena spontan. "Hm, saya latte macchiato aja." Sambungnya.

"Owh baik coffe latte macchiato satu ya Nona?" tanya Pegawai itu ramah.

"Tidak!" terdengar suara bariton yang menggelegar.

"Coffe latte macchiatonya dua!" tegas orang itu.

"Hadeh tuh orang ngapain ngintilin mulu sih!" batin Rena kesal sekaligus jengah.

"Baik, saya ulang ya.. Coffe flat whitenya dua ditambah lagi coffe latte macchiato juga dua ya?" ujar Pegawai itu.

"Hm, iya." Balas Keyla.

Pegawai itu pun pergi setelah memastikan pesanan.

"Ch, ternyata kamu berjodoh dengan.." kata Keyla terhenti sambil memandang wajah Raka.

"Dengan Raka Key." Imbuh Ryan.

"Oh iya, Rena dengan Raka. Waw, sama-sama R!" ujar Keyla terkekeh.

"Apaan sih Key?" balas Rena.

"Pipi kamu blussing Ren." Goda Keyla.

"Aa masak?" tanya Rena panik.

Sontak Raka pun tertawa.

"Kenapa kamu tertawa?" gertak Rena kepada Raka.

"Aku tidak tertawa." Elak Raka.

"Jangan bohong kamu!" tegas Rena.

"Astaga! Sumpah galak bener nih cewek!" batin Raka.

Menyadari hal itu, Ryan langsung menarik tangan Keyla menjauh dari mereka.

"Kita mau kemana Yan?" tanya Key tak mengerti.

"Kita cari meja baru." Jawab Ryan dan berhenti pada sebuah kursi yang lain.

"Kenapa tidak gabung saja?" tanya Keyla heran.

"Jika kita gabung, maka akan mengganggu mereka." Jelas Ryan.

Sementara Keyla hanya ber oh ria saja.Selang beberapa menit pesanan pun datang.

-

Ryan dan Keyla sangat menikmati suasana yang ada, sesekali mereka terkekeh melihat keributan yang bersumber dari meja Rena dan Raka.

"Key.." Panggil Ryan secara tiba-tiba.

"Hm, ada apa?" tanya Keyla sambil menyeruput coffenya.

"Apa kau punya kekasih?" tanya Ryan balik, seraya menatap dalam ke arah Key.

"Tidak ada." Balas Keyla.

"Dulu?" tanya Ryan semakin ingin tahu.

"Tidak pernah, aku hanya sekedar menyukainya saja." Jawab Keyla jujur.

"Owh, syukurlah!" ujar Ryan tanpa sadar.

"Ha? Ada apa Yan?" tanya Keyla tak mengerti akan tujuan Ryan.

"Ah, tidak tidak!" ucap Ryan dengan cepat. "Sialan! Mana keberanianku?" gertak Ryan dalam hatinya.

"Em kau sendiri bagaimana?" tanya Keyla sedikit ragu.

"Maksudnya?" tanya Ryan berpura-pura bodoh.

"Kau apakah sudah punya kekasih sebelumnya?" tanya Keyla jengah.

"Hm, sudah." Sahut Ryan santai.

"Oh!" balas Keyla cuek sekaligus judes.

#Hay para readers ku yang baik hati🤗 gimana kabarnya hari ini? Maaf karena lama nggak update, aku lagi bingung nih soalnya:) Mau lanjut tapi gimana, kalau nggak lanjut aku masih punya banyak cerita. Aku bingung banget:) maaf curhat dikit ya😂

Selesai membaca jangan lupa untuk selalu dukung aku ya 🙏

Jika kalian suka tinggalkan Like, Vote, Komen and favoritnya 😍

Satu jejak dari kalian adalah semangat ku ✨

Terimakasih bagi yang sudah mau berbagi dan mampir di karangan ku♥️ Lovyu:)

Jangan lupa baca cerita kesatu ku "Akhir Yang Bahagia" dan cerita ketiga ku "Cinta Remaja SMA"

😘

Terpopuler

Comments

ayyona

ayyona

up lg kk

2020-08-12

1

Susan Sinuraya

Susan Sinuraya

jempolku mendarat lagi..... semangat terus ya...

sukses berkarya...

Salam DANAU CINTAKU

2020-08-11

1

IG : Chocollacious

IG : Chocollacious

hai aku mampir lagi

2020-08-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!