Selamat membaca para readers ku 💙
Tak selang lama, Keyla pun masuk menghampiri Rena dan Raka.
"Kamu kenapa Ren?" tanya Keyla yang menyadari ketidak moodan Rena.
"Tuh lihat barbienya!" tunjuk Rena.
Keyla pun mengambil barbie yang ditunjuk oleh Rena.
"Ya ampun! Ini kan barbie punya Luna, kenapa bisa gini Ren?" tanya Keyla.
Mendengar pernyataan Keyla, membuat Raka membelalakkan matanya.
"Waduh, mati aku! Bagaimana jika Key dan kapten tahu?" batin Raka pias.
"Tanya saja pada biang rusuh!" ketus Rena.
Keyla pun langsung memandang ke arah Raka bebarengan dengan datangnya Ryan.
"Jelaskan Raka!" tegas Rena.
"Aku.. aku tadi tidak sengaja." Ucap Raka.
"Tidak sengaja apa?" tanya Ryan yang tiba-tiba ikut menyela.
"Ah Kapten! Itu.. itu saya tadi tidak.. itu.." Ucap Raka terbata-bata.
"Itu, itu apa sih?" sahut Keyla kesal.
"Anu.. itu.." Ucap Raka pelan sambil memandangi barbie yang dipegang oleh Keyla.
"Jelaskan secara baik Raka!" tuntut Ryan.
"Baik Kapten." Jawab Raka spontan.
Keyla memandangi Raka sambil mengernyitkan alisnya lalu beralih melirik ke arah Ryan.
"Jadi gimana?" tanya Key yang sudah tak sabar.
"Itu, tadi aku tidak sengaja merobeknya." Jelas Raka dengan muka khawatir.
"Bagaimana ini bisa jadi robek?" tanya Keyla dengan nada tinggi naik satu oktaf.
"Tadi.. aku disuruh mengganti bajunya, tapi aku malah tidak sengaja merobeknya." Ujar Raka menjawab pertanyaan Key dengan sedikit gugup.
Raka gugup, karena di situ juga ada Ryan yang tengah memandang ke arahnya. Mengingat Ryan ialah teman tapi sangat ia segani.
"Tidak sengaja tidak sengaja, jelaslah robek! Orang dia nglepasnya aja pakek ditarik segala!" cibir Rena memojokkan Raka.
"Udah udah." Lerai Keyla karena pusing dengan dua orang ini yang tak henti hentinya saling menyalahkan dan membela diri.
"Maafkan aku, nanti bakal aku ganti deh bener!" kata Raka sambil mengangkat jarinya membentuk huruf V.
"Ya memang kamu harus ganti." Celetuk Ryan.
"Baik Kapten." Pasrah Raka.
Selesai dengan masalah itu, mereka berempat kembali bergabung dengan anak anak yang sejak tadi ditinggal berdebat.
Hingga tanpa mereka sadari, jam sudah menunjukkan pukul setengah lima sore.
"Bu, kami pamit pulang dulu ya.." Kata Ryan mewakili semuanya.
"Iya, terimakasih udah nyempetin kesini ya Nak." Sahut Bu Nunung diiringi senyuman, meskipun masih ada raut kesedihan di wajahnya.
"Iya Bu, jika ada apa apa jangan sungkan untuk menghubungi saya!" balas Ryan.
"Iya Nak, sekali lagi terimakasih." Sahut Bu panti itu.
"Ya udah, kami pergi dulu assalamualaikum." Ucap Ryan lalu mencium punggung tangan Bu Nunung diikuti oleh yang lain.
Setelah berpamitan, mereka pun pulang ke rumah masing-masing. Ryan dengan Raka, sedangkan Rena dengan Keyla.
Tak butuh waktu lama, mereka telah sampai di rumah.
Keyla bergegas mandi dan melaksanakan ibadah shalatnya, karena mengingat waktu sebentar lagi akan habis.
Tidak sampai 10 menit, Key sudah selesai beribadah dan beralih membaca kitab Al-Qur'an sambil menunggu adzan Maghrib berkumandang.
***
Anak pertama dari pasangan Jeki Pramana dengan Susan Tri Anastasya itu turun dan berjalan ke arah dapur.
Di sana sudah ada mamih Susan beserta bi Narti tengah menyiapkan makan malam.
"Selamat malam semuanya." Ucap Keyla.
"Malam juga sayang." Balas Mamih Susan yang sibuk menata lauk pauk.
"Malam juga Non." Jawab Bi Narti.
"Tumben tadi pulangnya sore banget Key, ada apa?" tanya sang Mamih seraya menaruh perlengkapan makan di meja makan.
"Hm, tadi Key habis dari panti Mih." Jawab Keyla setelah duduk di kursi meja makan dengan tatapan sendu.
Menyadari hal itu, mamih Susan pun ikut duduk di kursi yang paling dekat yaitu di sebelah Keyla.
"Ada apa sayang, kayaknya berat banget?" tanya Mamih Susan seraya mengelus bahu sang anak agar tenang.
Huhhh... (helaan napas dari Keyla)
"Luna meninggal Mih." Kata Keyla setelah sedikit tenang.
"Apa? Luna? Luna anak kecil yang sangat dekat dengan kamu itu Nak?" tanya Mamih Susan merasa kaget.
"Hm, iya Mih." Jawab Keyla lesu.
"Apa kamu serius Nak?" tanya Mamih Susan lagi.
"Iya Mih." Balas Keyla.
"Inalillahi, besok antar Mamih ke makamnya ya Nak!" pinta Istri dari Jeki tersebut yang dibalas anggukan oleh Keyla. "Kamu juga harus sabar dan jangan lupa kirim doa ya.." Tutur sang Mamih sembari mengusap punggung Key.
"Iya Mih." Kata Keyla.
Sebenarnya mamih Susan sudah pernah beberapa kali diajak oleh Keyla ke panti asuhan Cemara Hati.
Oleh karena mamih Susan juga tau tentang Luna dan kedekatannya dengan Keyla.
Mamih Susan menatab iba ke arah putrinya, hingga tak terasa makan malam pun tiba.
Seluruh anggota keluarga itu mulai melakukan makan malam dengan khidmat.
-
-
Mentari pagi nampak malu-malu menunjukkan dirinya.
Terbukti hari ini cuaca sedikit mendung, menggambarkan bagaimana suasana hati yang dialami oleh Key.
Seperti biasanya, Keyla berangkat ke gedung pengadilan dan hari ini sengaja pulang siang. Karena ia akan berkunjung ke makam Luna.
"Mih, apa Mamih udah siap?" tanya Keyla saat menunggu Susan.
"Iya, ayo Nak!" balas Mamih Susan.
Mereka berdua pun berjalan keluar rumah dan berhenti di garasi. Di sana sudah ada pak Munir yang tengah bersantai.
"Pak Munir, tolong antarkan kita ya.." Pinta Mamih Susan.
"Baik Nyonya." Jawab Pak Munir selaku satpam sekaligus sopir keluarga.
Dengan langkah cekatan, pak Munir langsung masuk ke dalam mobil dan menghidupkan mesinnya.
"Mih, kita nggak bawa mobil sendiri aja?" tanya Keyla setengah berbisik.
"Mamih merinding kalau kamu yang nyetir." Balas Mamih bergendik ngeri.
"Emang kenapa Mih?" tanya Keyla lagi.
"Kamu aja belum bisa fokus. Daripada ada apa apa, lebih baik kita pakek sopir aja. Ya udah ayok!" kata sang Mamih.
"Iya Mih." Sahut Keyla pasrah dengan apa yang dilontarkan Ibunya.
Mobil yang dikemudikan pak Munir pun melaju meninggalkan rumah besar itu.
Di tengah perjalanan, Keyla hampir saja lupa. Bahwa ia belum mengetahui letak makam Luna.
"Pak Munir, kita ke panti dulu aja ya.." Pesan Keyla.
"Siyap Non." Balas Pak Munir dan tetap fokus mengemudi.
"Hm, sebelumnya berhenti dulu di toko bunga ya pak!" sahut Mamih Susan.
"Baik Nyonya." Jawab Pak Munir patuh.
Mobil keluarga Pramana itu pun melaju ke toko bunga terlebih dahulu, baru melanjutkan perjalanan lagi ke panti asuhan Cemara Hati.
Sekitar kurang lebih 15 menit, Keyla beserta mamihnya sampai di depan panti asuhan.
Dilihatnya mobil seseorang tengah terparkir di halaman rumah panti itu.
"Itu bukannya mobil nak Ryan ya Key?" tanya Mamih Susan sembari menunjuk ke arah mobil tersebut.
Keyla mengikuti arah pandang mamih Susan.
"Kenapa aku harus bertemu dengannya lagi sih? Aku sangat muak karena kebohongannya!" batin Keyla.
Segini dulu ya🤗 maaf jika ceritanya ga seru, garinglah, apalah, aku mohon maaf banget🙏 karena ini masih bab awal. Jadi setelah ini pasti akan mulai ada keseruannya.
Selesai membaca jangan lupa untuk selalu dukung aku 🙏
Jika kalian suka tinggalkan Like, Vote, Komen and favoritnya 😍
Terimakasih bagi yang sudah mau berbagi dan mampir dikarangan ku❤️ Lovyu:)
Ig @ayundya_18
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
ayyona
like like duyu 😎😍
2020-10-08
2
Nur Khalifah
semangat
lanjut kak
2020-10-06
1
IG : Chocollacious
semangat up kak
2020-10-06
1