Selamat membaca para readers ku💙
Keyla menuju ruang sidang, dimana ruang yang sudah ia anggap sebagai ruang tempurnya.
"Key, kamu baik baik saja kan?" tanya Rena.
"Hm." Balas Key.
"Kenapa sedari tadi melamun? Ada masalah?" tanya Rena lagi.
"Hm, lumayan." Balas Key tersenyum kecut.
"Apa tidak sebaiknya kamu cerita padaku?" ucap Rena khawatir.
"Nanti saja, ayo kita bekerja!" sahut Keyla dan kembali fokus.
Key berada di ruang sidang cukup lama, karena kebetulan masalah yang ia tangani lumayan rumit.
Setelah membuat keputusan dan mengetuk palu, Keyla pun berlalu keluar di ikuti oleh Rena.
Mereka berjalan menuju ruang pribadi yang kebetulan Rena dan Keyla berada di satu ruang yang hanya terpisah oleh pembatas.
"Jadi kamu ada masalah apa Key?" tanya Rena saat mereka sudah duduk di sofa ruang pribadinya.
"Huf biasalah! Mamih papih nyuruh aku cari pasangan. Emang nyari pasangan gampang bak manjat pohon semangka apa?" dengus Keyla.
"Hahaha, mana ada pohon semangka bisa dipanjat? Lagian kamu itu juga udah tua, jadi bener yang dibilang orang tuamu." Jelas Rena.
"Eh eneng! Umur kita tuh sama dan kamu kan juga belum punya pasangan! Gimana atuh?" kesal Keyla.
"Eits, aku udah punya ya! Noh tukang ojek yang biasa mangkal di perempatan sebelah rumah." Jawab Rena ngasal.
"Hahaha, yang bener kamu? Mereka udah bapak bapak loh, bukan om om lagi!" sahut Keyla tertawa.
~
Di lain tempat Ryan sedang duduk di ruang utama bersama sang mamah, namun kemudian sang papah pun pulang dari kantornya.
"Assalamu'alaikum. Mah tolong buatin Papah jus jeruk ya!" pinta Deni Abraham yang merupakan Papah dari Ryan.
"Wa'alaikumsalam. Iya bentar ya Pah." Jawab Mamah Rosa halus.
"Assalamu'alaikum Pah." Ucap Ryan tiba-tiba nongol di depan sang Papah.
"Wa'alaikumsalam Ryan!" teriak Papah Deni dan langsung memeluk putranya.
"Bagaimana kabar Papah?" tanya Ryan setelah melepas pelukannya dengan sang Papah.
"Alhamdulillah baik, kamu sendiri bagaimana? Misimu sudah beres?" tanya Papah Deni sambil mengajak Ryan untuk duduk.
"Hm, sudah Pah dan Ryan dikasih cuti Insyaallah satu bulan." Jelas Ryan.
{Ya perlu di ingat, keluarga Keyla maupun Ryan merupakan orang muslim dan ahli ibadah, so saya tidak perlu mencantumkan soal ibadah ibadah, karena biar kalian nyaman membacanya. Terimakasih:)}
"Mana ada satu bulan! Palingan bentar lagi juga berangkat tugas." Timpal Papah Deni.
"Hahaha, papah nih tau tau aja." Sahut Ryan terkekeh.
"Nah! Pumpung sekarang Ryan pulang, buruan gih gunakan waktumu untuk cari pasangan!" ujar Mamah Rosa sambil membawa nampan berisi jus jeruk dan jus mangga.
Dari dulu Ryan memang suka sekali dengan jus mangga dan itu juga merupakan minuman favoritnya.
"Apaan sih Mamah nih?" gerutu Ryan.
"Bener kata Mamahmu Yan, kan umurmu juga sudah tua." Imbuh papah Deni.
"Apa apaan ini? Masa iya Papah bilang aku tua?" batin Ryan kesal. "Iya deh Pah." Jawab Ryan malas.
Selepas menghabiskan jus mangga, Ryan pun berpamitan dengan orang tuanya untuk kembali ke rumah pribadinya.
Sementara Keyla kini tengah dalam perjalanan menuju panti asuhan Cemara Hati.
Namun mobil yang dikendarai Key berhenti tatkala melintas di depan swalayan yang cukup besar.
Keyla turun dari mobilnya dan masuk ke dalam swalayan tersebut.
Selang 30 menit kemudian, Key keluar dari swalayan dengan menenteng beberapa kantong belanjaan yang di dalamnya ada sejumlah makanan ringan dan juga mainan.
"Aduh, mana udah sore lagi. Lebih baik aku ngebut aja deh!" ucap Keyla saat sudah masuk di dalam mobil dan melihat arloji yang melingkar di tangan kirinya.
Keyla segera menghidupkan mesinnya dan menancap gas dengan kecepatan tinggi.
Tittt... Tittt... (Klakson Key terdengar begitu nyaring saat ia berusaha menyalip mobil di depannya.)
"Buset! Ni orang ngapain nglakson mulu sih!" guman Ryan merasa kesal.
Ia pun mengurangi kecepatan mobilnya yang sempat Ryan titipkan di rumah orang tuanya.
"Bukannya itu plat mobil tadi pagi ya? Perlu di kasih pelajaran tuh orang!" geram Ryan.
Setelah Keyla berhasil menyalip mobil hitam di depannya, ia langsung menambah kecepatan lagi.
"Shit! Ni orang maunya apa sih?" kesal Keyla tatkala mobil hitam yang telah ia salip tadi menyalip Keyla kembali.
Tittt... Tittt... (Keyla kembali memencet klaksonnya dengan sangat keras.)
Namun pengendara mobil hitam tersebut tetap melajukan mobilnya dengan kencang dan menghalangi jalan Key yang hendak menyalipnya.
"Hahaha, rasain tuh! Udah tau cewek, naik mobil masih aja kenceng banget!" ucap Reyhan di dalam mobilnya. "Astaga, rumahku kelewatan! Sial, gara gara tuh cewek!" umpat Ryan dan segera menepikan mobilnya.
Melihat hal itu, mobil abu abu yang di kendarai Key dengan senang hati kembali melaju dengan kencang.
Tittt... (Suara klakson bariton Keyla kembali terdengar mengejek saat melewati mobil yang di kendarai Ryan)
Keyla sampai di panti asuhan Cemara Hati pukul setengah empat sore.
Ia segera memarkirkan mobilnya dan meraih kantong belanjaan di samping kemudinya, lalu bergegas turun.
"Assalamu'alaikum." Ucap Keyla.
Tokkk... Tokkk... Tokkk... (Pintu di ketuk oleh Keyla.)
"Wa'alaikumsalam, Keyla.." Kata Ibu pengurus panti tersebut.
"Bu Nunung.." Sahut Key dan langsung menyalami tangan Bu pengurus panti itu.
"Mari masuk Nak!" ajak Bu Nunung.
"Iya Bu." Sahut Keyla.
"Bagaimana kabarmu Key? Sudah lama kamu tidak ke sini." Tanya Bu Nunung setelah mereka duduk di kursi ruang tamu.
"Alhamdulillah Key baik Bu. Kabar Ibu dan anak anak di sini bagaimana?" tanya Keyla balik.
"Alhamdulillah seperti yang kamu lihat Key, dan anak anak juga sangat senang sekarang." Jelas bu Nunung.
Ya Keyla Anastasya Pramana adalah penyumbang dana di panti asuhan ini.
"Kak Key!" teriak Luna, si anak kecil berusia 7 tahun yang sangat dekat dengan Keyla.
"Hai Luna.." Sapa Keyla sembari mencubit pipi Luna.
"Kak Key kok lama nggak ke sini?" sahut Luna.
"Maafin Kakak ya Lun.. Kakak sangat sibuk dan baru hari ini bisa berkunjung di sini." Jelas Keyla.
"Luna!" panggil Erik yang juga masih kecil.
Luna dan Erik memiliki usia yang hanya selisih satu tahun.
Erik berusia 8 tahun dan begitu usil dengan adik kandungnya yaitu Luna, sehingga membuat Luna gampang merasa kesal.
"Apaan sih Bang? Pakek teriak teriak." Jengkel Luna.
"Ayo kita lanjut main!" ajak Erik.
"Abang main aja sendiri! Luna mau sama Kak Key aja." Jawab Luna melengos.
"Ihhhh Kak Key ini gara garanya! Liat tuh, Luna jadi nggak mau main sama Erik!" protes Erik.
"Apaan sih? Kok Erik nyalahin Kakak?" tungkas Keyla jengkel menghadapi sikap Erik yang selalu begitu terhadapnya.
"Hus sana, Abang pergi aja!" usir Luna.
"Awas aja Kak Key!" ancam Erik sambil melotot kan matanya dan itu terlihat imut di mata Keyla.
"Kamu juga awas aja Erik!" ancam Keyla balik dan itu hanyalah candaan.
"Kak Key begitu menyebalkan!" dengus Erik dan berlalu pergi.
Itulah sikap Erik yang bisa membuat Keyla tertawa, melupakan masalahnya sejenak.
"Luna, ini ada sedikit bingkisan. Tolong di bagi rata ya sama yang lain." Pesan Keyla.
"Terimakasih banyak Kak Key." Ucap Luna girang dan berhambur memeluk Key.
"Sama sama cantik." Balas Keyla.
Saat Luna hendak membawa kantong kantong itu, bu Nunung pun datang membawa minuman jus mangga.
"Ini minum Key! Kan biasa kesukaan kamu jus mangga." Ujar Bu Nunung.
"Ah iya Bu." Jawab Key dan langsung meminum jus itu.
Selang beberapa menit, Keyla pamit pulang. Mengingat hari juga hampir malam.
***
Sesampainya di rumah Key langsung naik ke lantai atas menuju kamarnya dan bergegas mandi.
Setengah jam kemudian, Key turun dan ikut bergabung dengan mamih papihnya.
"Rendy nggak pulang Mih?" tanya Key setelah selesai makan malam.
"Biasa, adikmu itu lebih memilih nemenin pacarnya." Jawab Mamih Susan.
"Si dokter yang itu Mih?" tanya Papih Jeki.
"Haah Pih." Balas Mamih Susan. "Rendy aja punya pasangan, la kamu mana Key?" tagih Mamih Susan.
"Hm, Key tidur dulu ya Mih Pih. Hehehe, selamat malam." Ucap Keyla dan langsung lari menuju kamarnya.
"Udah tua, masih aja belum dapet pasangan." Gerutu Papih Jeki.
"Sabar Pih." Ingat Mamih Susan.
-
Keesokan harinya, seperti biasa Key berangkat ke pengadilan terlebih dahulu dan sorenya baru mengunjungi cafenya untuk mengecek keadaan.
Pagi sampai menjelang sore, Keyla menghabiskan waktunya di ruang tempur dan ruang pribadinya.
"Kamu jadi ke cafe Key?" tanya Rena saat mereka bersiap untuk pulang.
"Jadilah, kan aku lama nggak ke cafe juga." Balas Keyla. "Kamu mau ikut nggak?" tanyanya.
"Boleh?" tanya Rena balik.
"Dengan senang hati akunya." Sahut Keyla.
Mereka akhirnya keluar dari gedung itu, dan kebetulan hari ini Rena tidak membawa mobil.
***
Sesampainya di cafe KeAnPra 1 Key segera masuk menuju ruangannya di ikuti Rena di belakangnya.
Sekitar satu jam kemudian.
"Key, aku pulang dulu ya.." Pamit Rena.
"Ya udah, hayuk aku anter!" sahut Keyla sembari mengambil tasnya.
~
Di lain tempat, Ryan beserta rekan kerjanya baru saja turun dari mobil.
"Eh itu bukannya mobil cewek ngebut semalem ya?" batin Ryan sambil mengamati mobil abu abu itu.
"Hoy, Mas Yan! Kamu kenapa?" tanya Arga.
"Itu bukannya mobil cewek ngebut kemarin ya?" tanya Ryan.
Mereka berempat pun memandangi mobil warna abu abu itu, hingga suara seseorang berhasil menyadarkannya.
"Kalian semua! Ngapain mandangin mobil saya?" Tegur Keyla tegas.
Dengan spontan empat cowok itu langsung melihat ke arah sumber suara.
Mereka nampak saling pandang dengan rekannya, kecuali Ryan yang masih menatap lekat wajah Keyla.
Sementara Rena yang baru keluar dari toilet mendadak diam mematung. Pandangan sinisnya tertuju pada Raka yang tengah menatapnya.
Selesai membaca jangan lupa untuk selalu dukung aku ya🙏
Jika kalian suka, tinggalkan Like Vote Komen and favoritnya😍
Satu jejak dari kalian adalah semangat ku✨
Terimakasih bagi yang sudah mau berbagi dan mampir di karangan ku♥️ Lovyu:)
Jangan lupa baca cerita kesatu ku "Akhir Yang Bahagia"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Priska Anita
Selalu dukung karyamu kak 💜
2020-08-18
3
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
saling menatap dan saling memandang..😊
2020-08-03
3