Merebut kan Zika

Sutra menyiapkan rencana untuk membawa Zika pergi dari rumah sakit itu Sutra tidak ingin saat Zika sadar malah banyak pertanyaan pada Zika dan Sutra tidak ingin Zika kembali pada orang tua nya.Setelah memakai topeng dan membawa senjata serta anak buah Sutra segera masuk ke rumah sakit itu menghajar orang yg berusaha melawan nya bahan Sutra tidak segan menembak orang yg tidak bersalah Sutra menyandra rumah sakit itu bersama anak buah nya dan menuju ruangan Zika mereka semua tidak berani melawan hanya mampu merunduk takut di tembak

"Kalian siapa"ucap Zira berdiri saat melihat beberapa orang

"Menjauh"ujar Sutra menodong kan senjatanya Zira kenal suara itu

"Aku tidak takut"ucap Zira menantang

Dor

"Aku tidak main main"Sutra menembak kan kaki Zira tapi meleset Zira mundur takut

"Bawah"ucap Sutra pada anak buah nya lalu beberapa orang masuk ke ruangan itu mendorong brandar Zika ada juga yg membawa infus dan tabung oksigen

"Berhenti"Sultan langsung menendang beberapa orang itu hingga terjadi lalu Sultan menginjak ujung brandar itu menendang Sutra sampai Sutra terjatuh

"Jangan coba coba membawa nya"ancam Sultan,Sutra tidak menyerah dia berdiri meraih pisau nya meletakkan di leher Zira

"Menjauh atau istri mu saya lenyap kan"ancam Sutra serius

"Kamu tidak akan melakukan nya"ucap Sultan serius

"Kamu kira saya takut lebih baik saya kehilangan semuanya dari pada Zika"ucap Sutra menekan pisau itu

"Berhenti "ucap Sultan mengankat tangannya menoleh pada Zika dia tidak mungkin gegabah malah kehilangan anak nya

"Bawah dia"ujar Sutra pada anak buah nya beberapa orang kembali mendorong brandar Zika

"Menjauh"Sutra mendorong Zira ke arah Sultan

"Mereka"Sultan ingin mengejar tapi Zira mencegah nya

"Mas masih lemah lihat lah bekas donor darah nya berdarah"ucap Zira menahan darah yg menetes di lengan Sultan

"Aku tidak apa sayang Alan sebentar lagi sampai"ucap Sultan lalu mengintai sedangkan Alan sebenarnya tadi Sultan menelpon Alan saat dia akan ke kantin melihat Sutra langsung saja Sultan minta bantuin pada Alan

"Serang"ucap Alan masuk mereka mulai berkelahi satu sama lain melihat itu Sultan ikut menyerang anak buah Sutra sehingga di tempat itu kacau balau karna perkelahian itu

"Jangan coba coba mengambil nya"Sultan meninju wajah Sutra

"Dia tetap putri ku"Sutra berdiri dan menendang kaki Sultan sampai terjatuh dan menendang Alan

"Kurang ajar"Alan berdiri lalu menendang dada Sutra dengan keras kini tinggal Sultan Sutra dan Alan

"Jika kita bersama dengan mudah melenyapkan nya"ucap Sultan lalu menyerang Sutra begitu pun Alan tapi sutra mati matian bertahan dia mendorong keduanya dan mendorong brandar Zika tapi Alan berhasil meraih ujung brandar itu sehingga mereka saling tarik menarik tabung oksigen itu jatuh sampai menggelinding tubuh Zika mulai terangkat kekurangan oksigen

"Lepaskan"Sultan berdiri menendang Sutra cukup kuat

"Cukup"Sultan meraih pistol yg tergeletak menodong kan ke arah Sutra membuat Sutra dengan terpaksa mundur

"Zika"Alan menepuk wajah Zika yg terus kekurangan oksigen

"Om oksigennya"Alan tanpa pikir mencium bibir Zika berusaha memberi nya nafas buatan Sultan hanya melongo melihat nya

"Om oksigennya"Alan menunjuk oksigen cukup jauh lalu Alan mencium bibir Zika lagi Sultan segera lari meraih oksigen itu memasang kan selang itu kembali

"Aghh akhirnya"Alan bernafas lega menyeka bibir nya yg basah

"Dok periksa"ucap Sultan pada dokter yg mulai memeriksa Zika

"Tidak ada yg buruk"ucap dokter lega mereka kembali mendorong Zika ke ruangan nya

"Zika kami akan selalu melindungi mu"ucap Zira mencium tangan Zika dengan lembut

☀️☀️☀️

Zira dan Sultan tetap berada di kamar inap Zika menunggu Zika sadar apa lagi keadaan nya baik baik saja , Sultan berdiri di samping Zika dia hanya menyentuh ujung jemari Zika sedangkan Zira tertidur di bahu Zika karna kecapekan.Perlahan Zika benar membuka matanya dengan satu melirik ke kiri dan ke kanan Zika menatap Sultan mata itu sedikit ada kelembutan menatap Zika

"Kamu baik baik saja"tanya Sultan mencondongkan badan nya mendekat pada Zika tangan nya gemetar ingin menyentuh kepala Zika

"Ayah"lirih Zika pelan air mata nya jatuh

"Aku panggil dokter"Sultan menekan tombol otomatis itu

"Sayang sayang biar dokter periksa Zika dia sudah sadar"ucap Sultan meraih tubuh istri nya yg sempat menoleh pada Zika yg sayu dokter masuk

"Pak Sultan tunggu di luar saja biar kami memeriksa"ucap dokter segera masuk

"Nona tidak apa"ucap dokter memeriksa denyut jantung Zika

"Ayah"lirih Zika pelan

"Telpon pak Sutra"ucap dokter pada suster lalu dokter itu menyuntikkan sesuatu di infus Zika

"Nama nona siapa"tanya dokter

"Zika"jawab Zika pelan

"Bagus,apa kah Zika ingat kenapa bisa ada di sini "tanya dokter Zika nampak terdiam dan mengeleng

"Oke berapa umur mu"tanya dokter lagi

"18 tahun"jawab Zika pelan membuat dokter mengangguk

"Tetap istirahat ya Zika"ucap dokter dan berlalu

"Dok bagaimana "ucap Zira saat dokter keluar

"Nyonya seperti yg saya bilang kemungkinan nona Zika mengalami amnesia"jelas dokter

"Maksud dokter dia akan mengalami amnesia"ucap Sultan serius

"Iya benar pak"ucap dokter lalu Sutra datang tersenyum puas

"Anak saya baik baik saja"ucap Sutra tersenyum

"Iya silahkan lihat"ucap dokter Sutra tersenyum segera masuk dokter pun berlalu Zira ingin masuk tapi Sultan menahan nya

"Lepaskan aku mas"ucap Zira

"Sayang dengar kan aku dulu "ucap Sultan menangkup wajah Zira

"Sekarang bukan waktu nya kita merebut kan Zika dia sekarang lagi sakit semakin kita paksa Zika akan membuat Zika menjauh karna dia tidak ingat apa apa kamu harus bersabar kita harus berikan waktu Zika biar sembuh"ucap Sultan

"Tapi mas aku sangat merindukan nya"ucap Zira menangis

"Sayang kamu percaya takdir kan percayalah Zika akan kembali pada kita"ucap Sultan memeluk istrinya

"Sayang kamu baik baik saja"ucap Sutra tersenyum mengelus kepala Zika

"Ayah kepala ku sakit "lirih Zika menyentuh kepala nya

"Jangan khawatir sayang ini akan sembuh kamu istirahat saja biar ayah menjaga mu"Sutra mencium tangan Zika dan mengelus kepala itu Zika mulai memejamkan matanya lagi

###

3 hari di rawat di rumah sakit membuat Zika semakin membaik keadaan nya juga semakin membaik Zira dan Sultan tidak lagi datang ke rumah sakit untuk kebaikan Zika mereka lebih baik mengalah

Alia juga sudah keluar dari rumah sakit dia tidak rela Zika melupakan nya apa lagi harus kembali pada Sutra yg menurut Alia tidak pantas sama sekali menjadi ayah nya Zika

"Ayah kenapa Akilah tidak kelihatan semenjak aku di rawat"ucap Zika menatap ayah nya yg mengemas barang Zika

"Akilah masih ada pekerjaan sekolah sayang di rumah nanti kamu bisa ketemu sama dia sekarang kita pulang"ucap Sutra tersenyum merangkul Zika

"Itu dia mereka aku harus membuat skenario "gumam Alia yg mengintip ingin menghampiri Zika tapi tiba tiba baju belakang nya sudah di tarik

"Sudah di duga ,kamu itu di gaji untuk kerja saya mengalami banyak kerugian karna kelalaian mu"kesal Alan menatap Alia

"Diam berisik"kesal Alia mengintip

"Apa yg kamu lakukan"tanya Alan

"Om Sultan dan tante Zira boleh mengalah tapi aku tidak akan menyerah lihat saja apa yg aku lakukan aku akan membalas Sutra "ujar Alia lalu menarik Alan

Bugh

"Oohh maaf"ucap Alia sengaja menabrak Zika

"Iya ngak apa"ucap Zika tersenyum menunggu ayah nya yg lagi di apotik mengambil obat

"Nama ku Alia "ucap Alia tersenyum

"Zika "ucap Zika tersenyum

"Ya kenalin ini calon suami ku"ucap Alia memeluk pinggang Alan

"Apaan kamu"bisik Alan tapi Zika menatap Alan

"Ayo kenal kan"Alia menarik tangan Alan

"Alan Bramantyo"ucap Alan tapi Zika terdiam melirik tangan nya

"Zika"Sutra dengan cepat mendekat

"Ayo kita pulang "ucap Sutra

"Ayah sejak kapan aku suka memakai cincin di jari manis"tanya Zika menunjukkan cincin nya

"Ayah yg memasang kan jika tidak suka biar ayah lepas"ucap Sutra

"Tidak ayah seperti nya aku menyukai nya"ucap Zika tersenyum

"Alia mas Alan aku duluan assalamualaikum "ucap Zika tersenyum dan melangkah tapi tangan nya menyentuh jemari Alan membuat Zika menghentikan langkahnya menatap Alan

"Zika ayo"ucap Sutra

"Iya ayah"ucap Zika tersenyum menatap Alan dan melangkah pergi

"Ck aku jadi benci diri mu bisa bisa nya Zika tersenyum pada mu pada ku tidak"Alia menunjukan kecemburuan nya dan melangkah pergi

"Sutra benar licik entah sampai kapan Zika hidup dengan kebohongan ini kasihan tante Zira dan om Sultan meski mereka mengetahui Zika anak mereka tapi mereka tidak dapat bersama dengan Zika"gumam Alan lalu melangkah pergi

"Alan Bramantyo"lirih Zika yg berbaring lalu kembali duduk

"Nama nya terasa enak di dengar telinga menyejukkan duh aku jadi ingin bertemu dengan nya lagi dia tampan sekali"gumam Zika tersenyum hati nya entah kenapa berbunga menatap wajah Alan

####

"Jauhi Zika"ucap Sutra menatap Zira dan Sultan yg berkunjung ke rumah mereka

"Sutra aku mohon izin kan kami bertemu sebentar saja pada Zika lagian Zika itu anak kandung kami"ucap Zira memohon

"Zika adalah putri saya jauhi Zika"ucap Sutra datar

"Sutra aku mohon"Zira berlutut seketika Sutra menutup pintu

"Sayang udah jangan seperti ini kita doakan saja Zika"ucap Sultan mengajak istrinya pergi

###

Zika berada di kamar untuk mengaji karna dia bosan masih tahap penyembuhan Zika juga sudah rutin meminum obat nya seperti nya ada kemajuan Zika menyentuh kepalanya ada bayangan seseorang menikah

"Ya Allah apa ini kenapa sakit sekali"lirih Zika menyentuh kepalanya

Tok tok tok

"Kak Zika"ucap Akilah mengetuk pintu

"Iya"Zika menutup Al Qur'an nya dan beranjak mengenakan hijab nya

"Kak ikut aku yuk"ajak Akilah menarik tangan Zika

"Kita mau kemana "ujar Zika

"Ayah kan lagi kerja jadi aku di suruh menemani kak Zika biar tidak bosan jadi aku akan ajak kak Zika jalan"ucap Akilah tersenyum lalu mereka masuk mobil

"Iya tapi kita mau kemana malam malam gini"ucap Zika heran

"Kakak tenang saja"ucap Akilah tersenyum membuat Zika diam dia ikut aja kemana Akilah

"Nah kak ayo"ucap Akilah saat mereka sampai Zika segera keluar

"Club"ujar Zika belum sempat Zika protes Akilah sudah menyeret Zika untuk berpesta

"Akilah kepala ku pusing"ujar Zika menyentuh kepalanya saat suara musik kencang

"Apa kak aku ngak kedengaran bentar ya aku ambilin kak Zika minum"ucap Akilah berlalu karna tidak tahan Zika keluar dari tempat itu

"Hah kenapa malah kepala ku pusing"lirih Zika dia berjalan keluar tempat itu dan menjauhi tempat itu Zika memutuskan pulang

"Waw ada cewek cantik nih"ujarnya bersiul

"Zika "seseorang membuka jendela mobil nya

"Mari saya antar pulang"ucap nya Zika tersenyum lebar dan masuk ke mobil itu

"Mas Alan ke sini juga"ucap Zika tersenyum

"Tidak ini arah jalan pulang saya tapi kamu ke sini kenapa"tanya Alan pokus menyetir

"Datang dengan adik ku tapi malah kepala ku pusing "ucap Zika lalu Zika terdiam

"Emm maaf mas jika aku lancang apa mas Alan sudah menikah"tanya Zika serius melihat cincin di jari Alan itu sama seperti di jari nya bentuk desain nya

"Iya saya udah nikah"ucap Alan tersenyum

"Kok cincin nya sama seperti cincin ku"tanya Zika

"Emang harus beda siapa tau kita beli di tokoh yg sama "ucap Alan santai

"Alia itu bohong pada mu mengatakan saya calon suami nya padahal ngak sama sekali saya udah nikah"ucap Alan lagi

"Ohh"ujar Ziak tersenyum lalu mobil Alan sampai di depan gerbang

"Mas makasih ya"ucap Zika tersenyum

"Iya"ucap Alan lalu melaju kan mobil nya

"Zika kamu dari mana aja Akilah mencari mu"ucap Sutra mendekat

"Akilah mengajak ku di Club ayah kepala ku pusing dengan suara keras itu jadi aku mau pulang tapi ketemu sama mas Alan"ucap Zika

"Jauh jauh sama Alan dia bukan pria baik nanti dia berbuat jahat pada mu"ucap Sutra serius

"Iya ayah "ucap Zika tersenyum memeluk lengan ayah nya lalu mereka masuk ke dalam rumah untuk beristirahat apa lagi tadi Zika sempat jalan kaki membuat tubuhnya semuanya capek Zika butuh istirahat

Episodes
1 Wanita nakal
2 Di beri hidayah
3 Mulai hijrah
4 Lembaran baru
5 Awal kehidupan nya
6 Hari pernikahan
7 Awal penderitaan
8 Menjaga tante Zira
9 Sengaja di siksa
10 Luka ringan
11 Selalu tersakiti
12 Draft 12
13 Menemani suami menemui klien
14 Tidak tau ayah nya punya saudara lain
15 Draft 15
16 Draft 16
17 Mencari bukti
18 Sebuah kebenaran
19 Terjatuh
20 Merebut kan Zika
21 Draft 21
22 Mengingat semua nya
23 Draft 23
24 Kembali menikah
25 Tidak berubah
26 Memenjarakan ayah nya
27 Draft 27
28 Berusaha menerima
29 Menjadi istri seutuhnya
30 Menceritakan masa lalu nya
31 Jebakan
32 Di sekap ayah nya
33 Kematian Sutra
34 Draft 34
35 Ketemu mantan
36 Draft 36
37 Draft 37
38 Memastikan suami nya selingkuh
39 Tidak terima suami nya selingkuh
40 Selalu salah paham
41 Kehamilan
42 Harus kembali pada suaminya
43 Memaafkan suaminya
44 Draft 44
45 Draft 45
46 Mantan terburuk
47 Gagal nikah
48 Sangat emosi
49 Draft 49
50 Menyatakan perasaannya
51 Draft 51
52 melakukan malam pertama
53 Draft 53
54 Alia hamil
55 Melahirkan
56 Draft 56
57 Draft 57
58 Di goda
59 Draft 59
60 Draft 60
61 Pergi dari rumah
62 Draft 62
63 Draft 63
64 Draft 64
65 Draft 65
66 Draft 66
67 Draft 67
68 Nikah dadakan
69 Draft 69
70 Draft 70
71 Draft 71
72 Draft 72
73 Draft 73
74 Pertengkaran
75 Draft 75
76 Draft 76
77 Draft 77
78 Draft 78
79 Draft 79
80 Draft 80
81 Draft 81
82 Draft 82
83 Draft 83
84 Draft 84
85 Draft 85
86 Draft 86
87 Draft 87
88 Draft 88
89 Draft 89
90 Draft 90
91 Draft 91
92 Draft 92
93 Draft 93
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Wanita nakal
2
Di beri hidayah
3
Mulai hijrah
4
Lembaran baru
5
Awal kehidupan nya
6
Hari pernikahan
7
Awal penderitaan
8
Menjaga tante Zira
9
Sengaja di siksa
10
Luka ringan
11
Selalu tersakiti
12
Draft 12
13
Menemani suami menemui klien
14
Tidak tau ayah nya punya saudara lain
15
Draft 15
16
Draft 16
17
Mencari bukti
18
Sebuah kebenaran
19
Terjatuh
20
Merebut kan Zika
21
Draft 21
22
Mengingat semua nya
23
Draft 23
24
Kembali menikah
25
Tidak berubah
26
Memenjarakan ayah nya
27
Draft 27
28
Berusaha menerima
29
Menjadi istri seutuhnya
30
Menceritakan masa lalu nya
31
Jebakan
32
Di sekap ayah nya
33
Kematian Sutra
34
Draft 34
35
Ketemu mantan
36
Draft 36
37
Draft 37
38
Memastikan suami nya selingkuh
39
Tidak terima suami nya selingkuh
40
Selalu salah paham
41
Kehamilan
42
Harus kembali pada suaminya
43
Memaafkan suaminya
44
Draft 44
45
Draft 45
46
Mantan terburuk
47
Gagal nikah
48
Sangat emosi
49
Draft 49
50
Menyatakan perasaannya
51
Draft 51
52
melakukan malam pertama
53
Draft 53
54
Alia hamil
55
Melahirkan
56
Draft 56
57
Draft 57
58
Di goda
59
Draft 59
60
Draft 60
61
Pergi dari rumah
62
Draft 62
63
Draft 63
64
Draft 64
65
Draft 65
66
Draft 66
67
Draft 67
68
Nikah dadakan
69
Draft 69
70
Draft 70
71
Draft 71
72
Draft 72
73
Draft 73
74
Pertengkaran
75
Draft 75
76
Draft 76
77
Draft 77
78
Draft 78
79
Draft 79
80
Draft 80
81
Draft 81
82
Draft 82
83
Draft 83
84
Draft 84
85
Draft 85
86
Draft 86
87
Draft 87
88
Draft 88
89
Draft 89
90
Draft 90
91
Draft 91
92
Draft 92
93
Draft 93

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!