Hari pernikahan

Arman membantu nyonya Bramantyo menyiapkan acara pernikahan sedangkan Alan harus kerja karna akan cuti beberapa hari Ainun sangat kesal menerima itu jika Alan lebih mementingkan pekerjaan bahkan Ainun lebih memilih membantu menyiapkan pernikahan dari pada datang ke pembangunan

"Nyonya maaf jika saya lancang tapi kenapa Alan tidak melakukan prewedding dan memilih baju pengantin bersama Ainun"tanya Arman sopan

"Itu tidak perlu lagian kami merahasiakan sosok Ainun biarkan nanti orang tau dari pada nanti kalian terkena banyak masalah karna akan masuk di keluarga Bramantyo saya udah jelas kan dari awal sama Ainun kalian siapa kan saja acara untuk besok"ucap nyonya Bramantyo serius memang benar Alan merahasiakan istri nya termasuk Ainun juga tidak ingin di publik wajahnya

Dret dret

"Hallo "ucap Ainun

"Bu di tempat pembangunan ada masalah kami kabur karna takut terkena masalah"lapor nya

"Baik lah saya akan datang"ucap Ainun mematikan sambungan teleponnya

"Ainun mau kemana"tanya Arman

"Kak aku harus melihat pembangunan ada sedikit masalah"ucap Ainun

"Ainun kamu tidak boleh pergi besok kamu akan menikah jika terjadi sesuatu pada mu bagaimana minta Alan mengurus nya"ucap Arman

"Kak pembangunan itu tanggung jawab ku kakak jangan khawatir nanti aku akan segera kembali jika sudah selesai ucap Ainun mencium tangan Arman

"Assalamualaikum"ucap Ainun

"Waalaikum salam"ucap Arman hanya mampu menatap Ainun

###

Zika pagi pagi sudah siap akan datang ke acara pernikahan Ainun dan Alan karna Ainun yg minta ,Zika tidak membawa kado karna nanti setelah pernikahan Zika akan memberikan kado nya

"Aku ajak bu Lastri aja kali ya"gumam Zika tersenyum lalu mengambil ponselnya kebetulan ponsel Zika berdering tertara nama Ainun

"Ngak sabar banget"kekeh Zika lalu menjawab telponnya

"Assalamualaikum "ucap Zika tersenyum

"Zika bantuin aku Zika aku terjebak di pembangunan"ucap Ainun dan sambungan terputus

"Hallo Ainun Ainun"ucap Zika tapi sambungan terputus Zika sangat khawatir

"Aku harus bagaimana dan apa yg terjadi pada Ainun aku harus pergi"ucap Zika segera menuju tempat pembangunan Zika naik ojek, setelah sampai tempat itu sepi

"Ainun "panggil Zika

"Ainun"ucap Zika menoleh kebelakang saat kaki Zika akan masuk di pembangunan itu Zika terjatuh mendapatkan Ainun terbaring dengan luka tusukan terlihat masih baru darah itu terus merembes

"Astagfirullah Ainun"ucap Zika panik

"Kamu kenapa"ucap Zika mengengam tangan Ainun

"Z...Zika kamu kamu"Ainun menyentuh wajah Zika dengan kesakitan

"Zika aku aku kamu"ucap Ainun

"Katakan dengan pelan ada apa Ainun tidak lupakan itu mari kita ke rumah sakit"ucap Zika membuat Ainun mengeleng

"Zika kamu bukan bukan "lirih Ainun mata nya menatap ke atas dan mulai menarik nafas terakhir nya

"Ainun Ainun"ucap Zika menepuk pipi Ainun dan Ainun segera menghembuskan nafas terakhirnya dan terpejam

"Ainun"teriak Zika tidak merasakan nafas Ainun lagi

"Ainun"Alan mendorong Zika lalu menepuk pipi Ainun

"Ainun"ucap Alan lagi memeriksa nafas Ainun yg tidak terasa

"Wanita licik berani nya kamu membunuh nya"tajam Alan lalu mencekik Zika membuat Zika memegang tangan Alan yg kekar

"Alan udah Alan hentikan"Arman menarik tangan Alan untuk melepaskan Zika membuat Zika terbatuk

"Dia membunuh Ainun"bentak Alan

"Zika tidak mungkin melakukan itu Alan "ucap Arman lalu berlutut menatap wajah adiknya

"Semoga Allah menempatkan kamu di sisi nya dek"ucap Arman meneteskan air matanya mengecup kening adik nya lalu Arman menggendong Ainun dengan derai air mata sekarang Arman hanya tinggal sendiri

"Apa yg harus aku lakukan"ucap Alan menarik rambut nya frutasi lalu Alan menoleh ke arah Zika dengan tajam menarik Zika yg akan melangkah

"Mau ke mana hah"ucap Alan tajam

"Aku mau melihat Ainun"lirih Zika derai air mata

"Tidak boleh kamu harus bertanggung jawab atas semua yg kamu lakukan sekarang kamu harus gantikan Ainun"ucap Alan

"Apa"ucap Zika sangat syok tidak mungkin Zika melakukan itu

"Kamu setelah bisa membunuh Ainun membuat malu keluarga Bramantyo kamu pikir kamu bisa kabur ini awal dari semua aku akan memberi tau mu siapa itu Alan Bramantyo"tajam Alan mengambil pisau nya

"Cepat beri tau ayah mu untuk menikah kan kita jika tidak aku akan membunuh mu dan keluarga mu"ucap Alan mengerakkan pisau di wajah Zika lalu menyeret Zika

"Hentikan apa yg kamu lakukan calon istri mu baru saja meninggal lepas kan aku"pinta Zika

"Aku tidak memperdulikan itu aku lebih mencintai keluarga dan nama baik keluarga kami dari pada Ainun ayo cepat hubungi ayah mu itu"ucap Alan mendorong Zika masuk ke mobil dan Alan segera mengendarai mobil nya Zika menangkup wajah nya menangis mengingat Ainun telah tiada

###

"Tuan para tamu mulai berdatangan"ucap bodyguard itu mendekati Alan

"Jangan dulu buka gerbang nya"ucap Alan menarik tangan Zika lalu mereka masuk

"Alan mana Ainun para tamu sudah berdatangan"nyonya Bramantyo

"Ainun kecelakaan ma dan meninggal "ucap Alan datar

"Apa"ucap nya kaget

"Ini penyebabnya wanita ini gara gara dia Ainun meninggal"ujar Alan

"Kurang ajar"ucap nya

Plak

"Siapa kamu hah"ucap nya murka Zika hanya menunduk menahan tangisnya

"Dia tidak lain anak dari Sutra Justin pria tidak punya hati"ucap Alan tajam

Plak

"Langsung balas aja kita bunuh saja dia"ucap tuan Sultan ikut serta menampar Zika lalu mencekik Zika

"Jika di awal istri saya menyukai mu saya pun senang tapi setelah saya tau kamu anak dari Sutra bajingan itu seketika rasa benci saya terasa ingin menghabisi mu"ucap Sultan tajam Zika memegang tangan Sultan tersedak

"Hentikan"ucap Sutra mendekat seketika Sultan mendorong Zika membuat Zika terjatuh

"Ayah"lirih Zika mendongak memegang leher nya Sutra berlutut menyeka air mata Zika

"Tidak apa sayang terkadang kesalahan membuat kita sadar itu dengan rasa sakit sudah ayah bilang yg kamu lakukan itu salah"ucap Sutra memeluk anak nya tangannya terkepal menatap keluarga itu dengan amara sedangkan Zika menangis sesegukan

"Ayah aku tidak membunuh Ainun aku tidak mungkin melakukan itu Ainun sama seperti guru dan panutan ku"lirih Zika menangis

"Sayang ayah pernah bilang kan kamu tidak cocok berada di lingkungan ini"ucap Sutra mengajak Zika berdiri

"Saya akan ganti rugi atas apa yg anak saya perbuat 500 ratu juta 1 M saya akan bayar"ucap Sutra datar

"Lucu sekali kamu pikir kami kekurangan uang"ucap Alan melangkah memasukkan tangannya di saku celananya

"Tidak sama sekali nyawa di bayar dengan nyawa dan darah di bayar dengan darah anak kamu sudah membuat nama baik Bramantyo terancam atas apa yg di perbuat dengan Ainun sebagai ganti rugi dia harus mengantikan menjadi istri Alan Bramantyo"ucap Alan datar Sutra rasanya ingin membunuh Alan tapi dia harus tenang di sini ada anak kesayangan nya

"Saya tidak akan setuju"ucap Sutra datar Zika terdiam

"Saya akan memaksa"ucap Alan

"Kamu pikir bisa memaksa saya"ucap Sutra seketika Zika berdiri di depan Sutra

"Ayah sebelum Ainun meninggal dia ingin mengatakan sesuatu"ucap Zika serius

"Apa kamu mengetahui apa yg dia katakan"tanya Sutra serius

"Tidak dia hanya ingin mengatakan aku kamu aku bukan, aku juga tidak mengerti apa yg ingin dia katakan tapi Ainun mencintai mas Alan aku akan menjaga amanah cinta nya siapa tau memang dia ingin aku menikahi cinta nya"ucap Zika mengerti maksud ucapan Ainun tadi

"Pemikiran macam apa itu"ucap Sutra cepat

"Ayah percaya pada ku"ucap Zika mengengam tangan ayah nya

"Apa kamu yakin Zika ingin menikahi nya"tanya Sutra serius dan di angguki Zika

"Alan bagaimana bisa kamu menjadi kan istri anak dari pembunuh papa mu"bisik nyonya Bramantyo

"Ma wanita ini licik sama seperti ayah nya ayah nya telah melenyapkan papa dan dia melenyapkan Ainun akan ku balas mereka akan ku buat hidup nya seperti neraka"bisik Alan pada mama nya Alan berjanji dalam hati akan dia buat kehidupan Zika penuh luka dan air mata

###

Setelah bujukan Zika akhirnya ayah nya dengan terpaksa menikah kan Zika dan Alan,Alan sendiri berjanji akan selalu menyiksa Zika, setelah akad nikah selesai Zika mohon izin minta di antar sama ayah nya menuju rumah nya Ainun dan ternyata Arman sudah memulai proses pemakaman itu sedang kan Alan dan keluarga nya melayani para tamu

"Kak Arman maafkan aku baru sampai sekarang"ucap Zika sedih menatap batu nisan itu

"Zika kematian Ainun bukan lah kesalahan mu"ucap Arman menyeka air matanya lalu menatap Zika

"Zika kamu"ucap Arman melihat penampilan Zika

"Kak mas Alan terus menyalahkan aku dan dia mau aku mengantikan Ainun biar nama baik nya tetap aman aku rasa Ainun juga menginginkan itu karna pada saat Ainun sisa tenaga dia ingin mengatakan sesuatu aku rasa dia ingin menitipkan mas Alan"ucap Zika

"Kak sebenarnya apa yg terjadi kemarin aku tidak bertemu dengan nya"tanya Zika serius

"Pada saat menyiapkan acara Ainun izin ke pembangunan biasa nya dia pulang telat jika di pembangunan aku baru menyadari Ainun belum pulang di tengah malam aku mulai mencarinya tapi di pembangunan itu juga tidak ada keberadaan Ainun dan pagi ini aku baru mendapatkan kabar dari Alan"jelas Arman

"Aku rasa Ainun di bunuh tapi aku tidak mau menuntut kejadian ini karna aku yakin ini takdir Allah"ucap Arman lagi

"Zika ayo kita kembali"ucap Sutra

"Kak aku balik dulu sehat selalu kak"ucap Zika menatap lisan Ainun lalu melangka pergi

"Zika jika terjadi sesuatu nanti kamu cepat telpon ayah jika Alan berusaha menyakiti mu telpon ayah"ucap Sutra cemas dengan anak nya

"Iya ayah"ucap Zika lalu mobil sampai di hotel ada juga bodyguard Bramantyo

"Zika ayah tidak bisa mendampingi mu maafkan ayah"ucap Sutra mencium kening Zika lalu kedua nya berpelukan dengan erat dan Zika segera keluar bodyguard juga mengarah kan Zika menuju kamar untuk ganti baju

###

Zika dan Alan berada di panggung menerima selamat dari para tamu Alan juga terlihat tenang melayani para tamu hanya saja Zika terlalu capek hari ini banyak yg terjadi apa lagi kehilangan Ainun sangat berat bagi Zika mengingat itu membuat Zika menangis lagi

"Tidak usah merasa tertindas"bisik Alan mencengkram bahu Zika membuat Zika meringis kesakitan dengan cepat Zika menyeka airmata nya .Alan turun dari pelaminan menuju para klien dan rekan kerja nya bicara Zika hanya bisa duduk terdiam

"Ainun aku janji akan menyelesaikan keinginan mu membangun masjid dan juga aku akan menjaga amanah cinta mu aku akan menjaga mas Alan dan aku akan menjaga hati nya aku yg akan menuntun nya dalam kebaikan seperti kamu menuntun ku"batin Zika menatap gelang yg pernah Ainun berikan pada saat ulang tahun nya

"Tuan Alan ngomong ngomong istri anda dari keluarga mana terlalu rahasia"tanya nya

"Ohh itu bukan dari keluarga menengah istri saya dari keluarga miskin"ucap Alan santai

"Wah meski miskin tetap aja istri tuan Alan cantik"ucap yg lain

"Iya benar jika memandang nya terasa menyejukkan"ujar nya lalu menyadari jika dia salah mengucapkan kata kata

"Maaf tuan tidak bermaksud"ucap nya sudah takut

"Tidak masalah istri saya bebas di nikmati siapa saja"ucap Alan memandang Zika rendah

Episodes
1 Wanita nakal
2 Di beri hidayah
3 Mulai hijrah
4 Lembaran baru
5 Awal kehidupan nya
6 Hari pernikahan
7 Awal penderitaan
8 Menjaga tante Zira
9 Sengaja di siksa
10 Luka ringan
11 Selalu tersakiti
12 Draft 12
13 Menemani suami menemui klien
14 Tidak tau ayah nya punya saudara lain
15 Draft 15
16 Draft 16
17 Mencari bukti
18 Sebuah kebenaran
19 Terjatuh
20 Merebut kan Zika
21 Draft 21
22 Mengingat semua nya
23 Draft 23
24 Kembali menikah
25 Tidak berubah
26 Memenjarakan ayah nya
27 Draft 27
28 Berusaha menerima
29 Menjadi istri seutuhnya
30 Menceritakan masa lalu nya
31 Jebakan
32 Di sekap ayah nya
33 Kematian Sutra
34 Draft 34
35 Ketemu mantan
36 Draft 36
37 Draft 37
38 Memastikan suami nya selingkuh
39 Tidak terima suami nya selingkuh
40 Selalu salah paham
41 Kehamilan
42 Harus kembali pada suaminya
43 Memaafkan suaminya
44 Draft 44
45 Draft 45
46 Mantan terburuk
47 Gagal nikah
48 Sangat emosi
49 Draft 49
50 Menyatakan perasaannya
51 Draft 51
52 melakukan malam pertama
53 Draft 53
54 Alia hamil
55 Melahirkan
56 Draft 56
57 Draft 57
58 Di goda
59 Draft 59
60 Draft 60
61 Pergi dari rumah
62 Draft 62
63 Draft 63
64 Draft 64
65 Draft 65
66 Draft 66
67 Draft 67
68 Nikah dadakan
69 Draft 69
70 Draft 70
71 Draft 71
72 Draft 72
73 Draft 73
74 Pertengkaran
75 Draft 75
76 Draft 76
77 Draft 77
78 Draft 78
79 Draft 79
80 Draft 80
81 Draft 81
82 Draft 82
83 Draft 83
84 Draft 84
85 Draft 85
86 Draft 86
87 Draft 87
88 Draft 88
89 Draft 89
90 Draft 90
91 Draft 91
92 Draft 92
93 Draft 93
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Wanita nakal
2
Di beri hidayah
3
Mulai hijrah
4
Lembaran baru
5
Awal kehidupan nya
6
Hari pernikahan
7
Awal penderitaan
8
Menjaga tante Zira
9
Sengaja di siksa
10
Luka ringan
11
Selalu tersakiti
12
Draft 12
13
Menemani suami menemui klien
14
Tidak tau ayah nya punya saudara lain
15
Draft 15
16
Draft 16
17
Mencari bukti
18
Sebuah kebenaran
19
Terjatuh
20
Merebut kan Zika
21
Draft 21
22
Mengingat semua nya
23
Draft 23
24
Kembali menikah
25
Tidak berubah
26
Memenjarakan ayah nya
27
Draft 27
28
Berusaha menerima
29
Menjadi istri seutuhnya
30
Menceritakan masa lalu nya
31
Jebakan
32
Di sekap ayah nya
33
Kematian Sutra
34
Draft 34
35
Ketemu mantan
36
Draft 36
37
Draft 37
38
Memastikan suami nya selingkuh
39
Tidak terima suami nya selingkuh
40
Selalu salah paham
41
Kehamilan
42
Harus kembali pada suaminya
43
Memaafkan suaminya
44
Draft 44
45
Draft 45
46
Mantan terburuk
47
Gagal nikah
48
Sangat emosi
49
Draft 49
50
Menyatakan perasaannya
51
Draft 51
52
melakukan malam pertama
53
Draft 53
54
Alia hamil
55
Melahirkan
56
Draft 56
57
Draft 57
58
Di goda
59
Draft 59
60
Draft 60
61
Pergi dari rumah
62
Draft 62
63
Draft 63
64
Draft 64
65
Draft 65
66
Draft 66
67
Draft 67
68
Nikah dadakan
69
Draft 69
70
Draft 70
71
Draft 71
72
Draft 72
73
Draft 73
74
Pertengkaran
75
Draft 75
76
Draft 76
77
Draft 77
78
Draft 78
79
Draft 79
80
Draft 80
81
Draft 81
82
Draft 82
83
Draft 83
84
Draft 84
85
Draft 85
86
Draft 86
87
Draft 87
88
Draft 88
89
Draft 89
90
Draft 90
91
Draft 91
92
Draft 92
93
Draft 93

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!