Luka ringan

Zika di rawat di rumah sakit dia hanya luka kecil ada beberapa luka dari lengan kepala dan wajah tidak ada cedera yg serius dokter juga mengatakan tidak ada luka yg serius yg di alami Zika,Alan sudah menelepon dokter jika Zika sadar Alan minta di telepon.Zika membuka mata nya yg di lihat nya ayah nya yg memegang tangan Zika dengan wajah cemas

"Sayang mana yg sakit"tanya Sutra mengelus kepala Zika dengan lembut

"Ayah"lirih Zika pelan

"Iya sayang kenapa ada yg sakit katakan pada ayah"ucap Sutra sangat cemas

"Ayah kenapa harus ribut sama om Sultan"lirih Zika membuat Sutra mengepalkan tangannya

"Sayang tidak ada ayah yg tega melihat anak nya terluka ayah tidak suka ada yg menyakiti mu"ujar Sutra mengengam tangan Zika

"Ayah segala sesuatu harus melihat situasi dulu om Sultan memukul ku karna berfikir aku menyakiti istri nya"ujar Zika pelan

"Iya sayang maafkan ayah"ucap Sutra mengecup kening yg di perban itu

"Ayah panggil dokter ya"ucap Sutra beranjak memanggil dokter

"Pak tunggu sebentar kami akan periksa "ucap dokter masuk bersama suster

"Nona bagaimana keadaan mu"tanya dokter mendekati Zika

"Aku baik baik saja dok hanya saja sedikit nyeri bagian luka"ucap Zika pelan dokter itu sedikit menjauh mempersilahkan suster memeriksa Zika

"Hallo tuan keadaan nona baik baik saja"ucap nya menelpon Alan

"Persiapkan saya akan mengajak istri saya pulang dia akan rawat jalan"ucap Alan datar

"Tapi tuan keadaan nya memang baik baik saja tapi masih sangat lemah kami tidak mau mengambil resiko "ucap nya

"Saya bisa melakukan apa saja dan saya akan bertanggung jawab mengenai kesehatan istri saya siap kan saja kepulangan nya sebentar lagi saya akan sampai"ujar Alan memutuskan sambungan telepon

"Berurusan dengan orang berkuasa sangat sulit"ujar nya memijit keningnya

"Dok keadaan pasean baik baik saja hanya saja sedikit lemah hanya butuh istirahat yg total"ujar suster mendekat

"Siap kan kepulangan nya"ucap dokter

"Apa,tapi dok"ujar suster itu

"Ini perintah dari tuan Alan kamu ingin berurusan dengan tuan Alan "ujar dokter

"Baik dok"ucap suster itu tidak berdaya

"Dok bagaimana keadaan putri saya"ucap Sutra saat dokter keluar

"Keadaan nya baik baik saja pak jangan khawatir"ucap dokter itu

"Terimakasih dok"ucap Sutra lega ingin masuk

"Berhenti"ucap Alan membuat Sutra menghentikan langkahnya

"Saya suami nya saya ingin mengajak istri saya pulang anda jangan berani menemui nya lagi"ucap Alan datar

"Kurang ajar jangan pernah menghalangi saya menemui putri saya sendiri"ucap Sutra geram mendorong Alan

"Permainan baru di mulai kamu akan merasakan apa yg kami rasakan "ucap Alan datar lalu melangkah masuk

"Mas"lirih Zika melihat Alan masuk lalu pria di samping Alan mengambil kursi roda

"Kita harus pulang kamu rawat jalan saja"ucap Alan datar

"Kamu gila Zika baru saja sadar"ucap Sutra

"Saya suami nya saya berhak atas diri nya"ucap Alan datar

"Saya ayah nya Zika tetap di sini sampai sembuh"ucap Sutra

"Ayah seorang istri wajib memenuhi keinginan suaminya mas Alan adalah suami ku dia akan menjaga ku dengan baik"lirih Zika

"Tapi Zika ayah tidak bisa melihat mu seperti ini"ucap Sutra

"Letakkan di kursi roda istri saya"ucap Alan datar

"Mas aku ini istri mu aku tidak boleh di sentuh sembarang pria "ujar Zika pelan Alan menatap sekitar ada dokter suster Alan bukan tidak mengerti hukum wanita bersuami hanya saja Alan tidak menganggap Zika benar istri nya

"Baik lah kita akan segera pulang "ucap Alan menggendong Zika membuat Zika menahan nafasnya sejenak

"Zika ayah akan segera menemui mu"ucap Sutra sangat cemas

"Zika akan istirahat tidak boleh di ganggu dan anda di larang keras menjenguk nya karna anda hanya mengundang masalah "ucap Alan mendorong kursi roda Zika

"Aghh sial"Sutra menendang brandar itu mengusap wajahnya kasar dia tidak boleh seperti ini

###

Alan membaringkan Zika ke kasur Zika tetap harus beristirahat Alan juga menempatkan beberapa bodyguard di depan kamar nya jika Sutra akan menemui Zika maka Alan sudah bisa mencegahnya

"Hari ini hari libur saya ingin istirahat semalam saya lembur dan kamu istirahat saja jangan mengganggu saya"ucap Alan melepaskan jaket nya lalu berbaring memejamkan matanya untuk beristirahat,Zika melirik ke samping menatap wajah tampan Alan yg sudah terlelap

"Ya Allah suami ku ini tampan sekali"batin Zika tersenyum kecil lalu dia tersadar dengan pikirannya Zika ingin membelakangi Alan tapi di urung kan Zika dia menatap ke atas dan akhirnya Zika tertidur dengan lelap di samping Alan

Samar samar Alan mendengar keributan di depan kamarnya membuat Alan terbangun padahal dia sangat capek butuh istirahat,Alan menatap ke samping Zika yg terlelap Alan segera beranjak membuka pintu

"Ada apa ini saya tidak dapat istirahat dengan tenang"ucap Alan

"Aku mau jenguk Zika"tiba tiba Zira masuk

"Astaga "Alan sangat pusing dan ikut masuk

"Zika sayang"Zira mengelus kepala Zika membuat Zika terbangun

"Tante Zira kenapa di sini"ucap Zika pelan

"Tidak sayang tetap beristirahat"ucap Zira mencium tangan Zika

"Tante kenapa di sini"ucap Alan mendekat

"Aku mau menjenguk anak ku"Zira memeluk Zika dengan erat

"Tante maaf mas Alan sangat capek dia butuh istirahat tante menganggu istirahat mas Alan"ucap Zika

"Apa Alan keberatan "tanya Zira menatap Alan

"Tidak tante di sini saja aku akan istirahat di kamar tamu "ucap Alan lalu melangkah pergi

"Mas Alan kemana ya pasti dia butuh pijitan karna capek sedangkan aku hanya bisa terbaring karna masih lemas"batin Zika

"Zika kamu baik baik saja kan"ujar Zira cemas

"Iya tante aku baik kata dokter aku harus beristirahat "ucap Zika

"Baik lah momy akan menemani mu ayo"Zira naik ke kasur memegang tangan Zika

"Aduh jika seperti ini aku bisa kurang istirahat"batin Zika dia sangat gelisah

"Tidur saja momy akan menjaga mu sayang"ucap Zira mengecup kedua pipi Zika dan mengelus kepala Zika

"Aku harus sembuh kasihan mas Alan"batin Zika di memejamkan matanya

Sultan di telepon Alan jika Zira ada di rumah nya dengan cepat Sultan menuju rumah Bramantyo cemas dengan istri nya itu

"Di mana istri saya"ucap Sultan pada penjaga itu

"Di kamar tuan"ucap nya membuka kan pintu dan Sultan segera masuk menatap istri nya mengelus kepala Zika mengengam tangan Zika

"Sayang ayo pulang"ucap Sultan mendekat

"Mas aja yg pulang aku jagain anak kita dia lagi terluka"ujar Zira menatap wajah Zika

"Sayang itu bukan anak kita "ucap Sultan duduk

"Dia Zika kita mas Zika kita anak kita buah cinta kita bukti cinta kita"lirih Zira

"Sayang dia anak nya Sutra penyebab ini semua kamu hanya masuk jebakan Sutra kamu hanya di manfaatkan oleh wanita ini"ujar Sultan

"Tidak aku tidak akan pergi aku akan menemani nya"ucap Zira pelan

"Zira ayo pulang "teriak Sultan habis kesabaran membuat Zika terbangun

"Kamu mulai berteriak pada ku aku akan melawan semua orang demi putri ku jangan coba coba memisahkan aku dan putri ku"teriak Zira mendorong Sultan

"Ya aku akan memisahkan mu dari wanita licik ini aku sangat membencinya atau aku benar membunuh nya agar kamu mau mengikuti aku"teriak Sultan menarik tangan Zira

"Tidak lepaskan aku Zika"Zira berteriak memegang tangan Zika dengan erat Zika kesakitan tangannya di cengkram , Sultan memaksa Zira untuk pergi

"Zika Zika"teriak Zira menggapai tangan Zika yg terlepas

"Kasihan tante Zira tapi aku bisa apa aku juga butuh istirahat ehh mas Alan"lirih Zika dia menurunkan kaki nya tertatih dengan pelan

"Nona mau kemana"ujar bodyguard itu

"Mas Alan di mana"tanya Zika

"Di kamar sebelah nona"ucap nya Zika berjalan membuka pintu kamar tamu melihat Alan terlelap Zika mengambil guling yg di peluk Alan lalu Zika berbaring memeluk guling memejamkan matanya tiba tiba Alan meraih tubuh Zika memeluk nya erat mata Zika terbuka sempurna

"Ya Allah mas Alan"batin Zika mengigit bibirnya lalu menyentuh tangan Alan di perut nya

"Terimakasih ya Allah aku merasa pelukan hangat menenangkan ini"batin Zika dan memeluk tangan kekar yg berapa di perut nya

"Lepaskan aku"Zira mengigit bahu Sultan membuat Sultan menurun kan nya

"Sejak ada wanita itu kamu mulai tidak terkendali kamu mau aku membunuh nya hah"ucap Sultan

"Bukan aku yg gila tapi kalian Zika itu anak ku mas"Zira menangis sesegukan berlutut di kaki Sultan

"Aku aku aku tau mas bisa melakukan apa saja maka kembali kan anak ku Zika di dekapan aku"lirih Zira memeluk kaki Sultan yg hanya terdiam

"Mas ngak merasakan apa yg aku rasakan saat di dekat Zika mas Zika itu anak kita"ucap Zira menyeka air mata nya Sultan berlutut menyeka air mata istri nya

"Aku tau rasa cinta mu aku pun sangat menyayangi putri kita "ujar Sultan

"Kita tau sayang putri kita meninggal bersama Herman karna kecelakaan itu kamu hanya terfokus pada nama nya saja Zika padahal itu rencana Sutra membuat nama anak nya Zika Victoria Justin percaya lah itu hanya jebakan kamu harus tenang "ujar Sultan memeluk istrinya

"Tidak hiks hiks aku merasakan nya aghhhh hiks hiks"Zira menangis di pelukan suami nya menangis kesakitan Sultan tidak bisa apa apa dia menyeka air mata nya

"Ayo kita pulang"ucap Sultan mengajak istrinya itu pulang

"Aku berjanji tidak akan membiarkan rencana Sutra berhasil aku akan menjauh kan mu dengan wanita itu"batin Sultan melaju kan mobil nya

####

Alan mengerat kan pelukan nya tidur nya sangat nyenyak Alan membuka matanya melihat Zika di dekapan nya tidur dengan lelap Alan kaget dia segera duduk sejak kapan Zika di samping nya

"Hhmm mas"Zika membuka mata nya tersenyum manis

"Heh kamu berusaha menggoda saya kamu pikir tubuh mu itu menggoda hah tidak sama sekali malah saya sangat jijik jangan coba coba menggoda saya"ucap Alan mengcengkram dagu Zika

"Tidak mas "lirih Zika memegang tangan Alan

"Sekali lagi kamu berani mengambil kesempatan saya benar memberi mu pelajaran mengerti"ucap Alan dan berlalu

"Mas Alan selalu menyakiti ku"lirih Zika sedih

"Tidak aku tidak boleh seperti itu aku dan mas Alan baru saling mengenal aku harus terbiasa dengan sikap mas Alan dan aku juga harus membiasakan diri"ucap Zika menenangkan dirinya lalu beranjak untuk makan malam

Setelah makan malam dan minum obat Zika kembali berbaring tapi dia tidak segera tidur Zika membaca Alquran sejenak dengan berbaring karna kepalanya masih sakit begitu pun dengan tubuh nya, sedangkan Alan bertemu dengan Sultan di ruang pribadi nya

"Om ingin wanita itu musnah langsung saja jangan banyak berbelit bunuh saja dia"ucap Sultan datar menatap Alan yg nampak tenang

"Om Zika adalah kunci rasa sakit Sutra dan aku sudah memegang nya kapan saja aku bisa membuka rasa sakit Sutra aku tidak akan membuka rasa sakit Sutra tiba tiba dengan lebar aku akan membuka dengan pelan aku mau Sutra merasakan apa yg kita rasakan baru aku akan membunuh Zika atau om sendiri yg ingin membunuh Zika"jelas Alan

"Om tidak ingin Sutra berhasil mempengaruhi tante Zira dia terlalu dekat om tidak ingin itu terjadi"ucap Sultan

"Om tenang saja mengenai Zika biar aku yg urus aku bisa mengendalikan Zika nanti aku akan bilang sama Zika untuk tidak menemui tante Zira"ucap Alan berdiri

"Terimakasih Alan"ucap Sultan dia tidak ingin kehilangan istri tercinta nya

"Tidak masalah om selain om sahabat orang tua ku dan aku pun udah anggap om seperti papa ku tujuan kita pun sama om membalas Sutra atas apa yg dia lakukan"ucap Alan menepuk bahu Sultan lalu kedua nya keluar dari ruangan itu

Sutra sangat gelisah mengenai Zika bagaimana keadaan Zika menelpon Zika pun tidak bisa karena Alan merampas ponsel Zika sementara waktu biar Sutra tersiksa dengan rasanya Alan sengaja melakukan itu dia tau Sutra akan sangat cemas mengenai Zika tapi Alan akan membuat Sutra benar tidak dapat beristirahat dengan damai

"Aghh kenapa ini terjadi"teriak Sutra mondar-mandir

"Ada apa mas"ucap Mela

"Aku tidak suka jika Zira terlalu dekat dengan Zika aku tidak mau mereka balas dendam pada Zika atas apa yg aku lakukan dulu "ucap Sutra tidak bisa tenang

"Dan Zira sudah sangat dekat pada Zika aku tidak ingin dia balas dendam melenyapkan Zika seperti aku melenyapkan anak nya dulu"ucap Sutra sangat cemas pada Zika

"Kemarin aja dia terluka harus masuk rumah sakit tapi suami nya Alan malah mengajak nya pulang tidak izinkan aku menemui mereka akan menyiksa Zika aku tidak ingin itu terjadi"ucap Sutra mengusap wajah nya kasar

"Mas tenang aja besok pagi aku jenguk Zika aku akan membuat Zika tidak akan mau menemui Zira dan besok aku yg akan memastikan keadaan Zika"ucap Mela mengusap bahu suami nya

"Tidak bisa sekarang aku tidak bisa beristirahat dengan tenang "ucap Sutra

"Mas,Zika pun udah istirahat mas harus tenang besok aku akan pagi bangun nya"ucap Mela menang kan

"Aku akan menunggu dengan sabar"ucap Sutra duduk meneguk air putih dia sangat gelisah tidak dapat tidur memikirkan anak nya itu

Episodes
1 Wanita nakal
2 Di beri hidayah
3 Mulai hijrah
4 Lembaran baru
5 Awal kehidupan nya
6 Hari pernikahan
7 Awal penderitaan
8 Menjaga tante Zira
9 Sengaja di siksa
10 Luka ringan
11 Selalu tersakiti
12 Draft 12
13 Menemani suami menemui klien
14 Tidak tau ayah nya punya saudara lain
15 Draft 15
16 Draft 16
17 Mencari bukti
18 Sebuah kebenaran
19 Terjatuh
20 Merebut kan Zika
21 Draft 21
22 Mengingat semua nya
23 Draft 23
24 Kembali menikah
25 Tidak berubah
26 Memenjarakan ayah nya
27 Draft 27
28 Berusaha menerima
29 Menjadi istri seutuhnya
30 Menceritakan masa lalu nya
31 Jebakan
32 Di sekap ayah nya
33 Kematian Sutra
34 Draft 34
35 Ketemu mantan
36 Draft 36
37 Draft 37
38 Memastikan suami nya selingkuh
39 Tidak terima suami nya selingkuh
40 Selalu salah paham
41 Kehamilan
42 Harus kembali pada suaminya
43 Memaafkan suaminya
44 Draft 44
45 Draft 45
46 Mantan terburuk
47 Gagal nikah
48 Sangat emosi
49 Draft 49
50 Menyatakan perasaannya
51 Draft 51
52 melakukan malam pertama
53 Draft 53
54 Alia hamil
55 Melahirkan
56 Draft 56
57 Draft 57
58 Di goda
59 Draft 59
60 Draft 60
61 Pergi dari rumah
62 Draft 62
63 Draft 63
64 Draft 64
65 Draft 65
66 Draft 66
67 Draft 67
68 Nikah dadakan
69 Draft 69
70 Draft 70
71 Draft 71
72 Draft 72
73 Draft 73
74 Pertengkaran
75 Draft 75
76 Draft 76
77 Draft 77
78 Draft 78
79 Draft 79
80 Draft 80
81 Draft 81
82 Draft 82
83 Draft 83
84 Draft 84
85 Draft 85
86 Draft 86
87 Draft 87
88 Draft 88
89 Draft 89
90 Draft 90
91 Draft 91
92 Draft 92
93 Draft 93
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Wanita nakal
2
Di beri hidayah
3
Mulai hijrah
4
Lembaran baru
5
Awal kehidupan nya
6
Hari pernikahan
7
Awal penderitaan
8
Menjaga tante Zira
9
Sengaja di siksa
10
Luka ringan
11
Selalu tersakiti
12
Draft 12
13
Menemani suami menemui klien
14
Tidak tau ayah nya punya saudara lain
15
Draft 15
16
Draft 16
17
Mencari bukti
18
Sebuah kebenaran
19
Terjatuh
20
Merebut kan Zika
21
Draft 21
22
Mengingat semua nya
23
Draft 23
24
Kembali menikah
25
Tidak berubah
26
Memenjarakan ayah nya
27
Draft 27
28
Berusaha menerima
29
Menjadi istri seutuhnya
30
Menceritakan masa lalu nya
31
Jebakan
32
Di sekap ayah nya
33
Kematian Sutra
34
Draft 34
35
Ketemu mantan
36
Draft 36
37
Draft 37
38
Memastikan suami nya selingkuh
39
Tidak terima suami nya selingkuh
40
Selalu salah paham
41
Kehamilan
42
Harus kembali pada suaminya
43
Memaafkan suaminya
44
Draft 44
45
Draft 45
46
Mantan terburuk
47
Gagal nikah
48
Sangat emosi
49
Draft 49
50
Menyatakan perasaannya
51
Draft 51
52
melakukan malam pertama
53
Draft 53
54
Alia hamil
55
Melahirkan
56
Draft 56
57
Draft 57
58
Di goda
59
Draft 59
60
Draft 60
61
Pergi dari rumah
62
Draft 62
63
Draft 63
64
Draft 64
65
Draft 65
66
Draft 66
67
Draft 67
68
Nikah dadakan
69
Draft 69
70
Draft 70
71
Draft 71
72
Draft 72
73
Draft 73
74
Pertengkaran
75
Draft 75
76
Draft 76
77
Draft 77
78
Draft 78
79
Draft 79
80
Draft 80
81
Draft 81
82
Draft 82
83
Draft 83
84
Draft 84
85
Draft 85
86
Draft 86
87
Draft 87
88
Draft 88
89
Draft 89
90
Draft 90
91
Draft 91
92
Draft 92
93
Draft 93

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!