Draft 12

Alan dan Sultan mencari keberadaan Zira melihat kondisi kediaman Sutra,tapi sudah lama mereka memantau tidak ada tanda tanda kehadiran Sutra atau tanda mencurigakan tentang keberadaan Zira, keduanya tetap memantau

"Om aku rasa tante Zira tidak di bawah ke sini"ujar Alan serius

"Kenapa begitu"ujar Sultan menatap Alan

"Om di rumah ini ada istri nya Sutra jika dia membawa tante Zira maka ada penolakan dari istri nya"ujar Alan serius

"Iya juga tapi kemana Dutra membawa Zira"ucap Sultan berpikir

"Aku ada ide om"ucap Alan berbisik pada Sultan

"Oke"ucap Sultan setuju Alan segera keluar dari mobil

"Sutra ada"ucap Alan datar pada satpam itu

"Pak sutra lagi keluar "ujar nya menatap Alan

"Istri nya"ucap Alan lagi

"Bapak ini siapa"ucap nya serius

"Alan Bramantyo suaminya Zika"ujar Alan serius

"Ohh maafkan saya tuan"ucap nya membuka kan pagar Alan segera masuk

"Bentar tuan saya panggil kan silahkan masuk"ucap nya Alan berjalan memasuki rumah itu dan satpam itu menelpon Mela

"Alan kamu ke sini kenapa"tanya Mela serius

"Saya ingin ketemu sama suami anda "ucap Alan datar

"Mas Sutra lagi ngak ada di rumah mas Alan lagi ada perjalanan bisnis"ucap Mela

"Telepon dia bilang Zika sakit Zika terus menyebut nama nya saya permisi"ucap Alan melangkah pergi senyum nya menunjukkan kelicikan

"Ayo om kita pulang kita persiapkan"ucap Alan lalu melaju kan mobil nya untuk pulang

###

"Om mantau dari dalam mobil saja nanti biar aku menemani Sutra saat tiba aku yakin sebentar lagi Sutra akan datang"ucap Alan

"Oke"ucap Sultan serius, Alan segera keluar dari mobil masuk ke rumah

"Mama bagaimana keadaan nya"tanya Alan mendekati mama nya yg duduk

"Zika sudah di periksa dokter dia mengalami luka memar dan tangan kanan nya patah tapi sudah di tangani oleh dokter"jelas Rana

"Oke"ucap Alan melihat jam di pergelangan tangannya siap menunggu Sutra dan benar saja hanya butuh waktu 30 menit Sutra benar datang ke rumah itu

"Kurang ajar kamu selalu menyakiti anak saya"Sutra ingin memukul Alan tapi Alan mengelak

"Sudah syukur saya izinkan menjenguk nya jika saya mau mati pun kamu tidak akan menjenguk nya"ujar Alan datar

"Sekarang di mana Zika"emosi Sutra benar di ubun ubun

"Ayo"ajak Alan mama nya heran kenapa Alan setenang itu menghadapi Sutra biasanya dia akan tidak terkendali,Sutra mendekati Zika yg masih terbaring dengan tangan menekuk ada sedikit memar di wajah Zika

"Hentikan jangan sentuh"ucap Alan menghentikan Sutra ingin memegang tangan Zika

"Kenapa"ucap Sutra datar

"Tangan nya patah anda bisa membuat nya makin parah"ucap Alan menjelaskan

Bugh

"Kenapa bisa anak saya seperti ini"Sutra memukul wajah Alan membuat Alan mengepal kan tangannya

"Kamu tidak berhak bertanya hanya bisa menyaksikan tidak tau terimakasih pergi dari sini"ucap Alan menyeret Sutra pergi tapi Sutra menolak sehingga Alan emosi memukul wajah Sutra

"Pergi atau saya akan buat anak anda makin menderita"ucap Alan memperingati

"Zika tidak ada sangkutan nya dengan masalah ini"ucap Sutra mengcengkram baju Alan

"Zika bagian rencana lihat saja bagaimana saya menjebak Zika dia memang tidak ada hubungannya dengan kematian papa saya tapi dia ada sangkutan nya dengan masalah kematian Ainun dia sama saja licik seperti anda"ucap Alan mendorong Sutra keluar dari rumah nya

"Aghh sial"geram Sutra menendang pintu itu dia segera masuk mobil dan pergi

"Bagaimana om"ucap Alan masuk mobil

"Udah om pasang alat pelacak lihat"Sultan melihat kan tanda merah di ponselnya karna tadi Sultan memasang alat pelacak biar bisa melacak keberadaan Sutra

"Kita segera pergi"ucap Alan melaju kan mobil yg terus melaju itu Alan mengikuti di mana arah Sutra setelah 30 menit tanda merah itu berhenti Alan menambah kan kecepatan nya sehingga terlihat mobil Sutra terparkir di sebuah rumah

"Itu mobil nya om"ucap Alan

"Ayo"Sultan menyiapkan senjatanya begitu pun Alan mereka segera keluar dari mobil, mereka membuka pintu itu dengan perlahan memperhatikan tidak ada kamera Sultan memberi kode menuju lantai atas kedua nya tetap melangkah menuju lantai atas

"Om seperti nya Sutra berada di kamar ini"ucap Alan pelan

Brak

Sultan segera menendang pintu itu sehingga melihat kan Sutra yg lagi bicara dan Zira seperti nya membicarakan keadaan Zika

"Jangan macam macam Sutra saya tidak segan menembak mu"ucap Sultan maju Sutra meraih tubuh Zira meletakkan pisau di leher Zira

"Kamu kira aku takut mati"ucap Sutra santai

"Sultan berani ingin menghabisi Zika jika kamu terus bersama nya dia benar akan membunuh Zika"ucap Sutra tersenyum mematikan pada Sultan memasang ancang ancang

"Habisi dia biar kamu bisa selama nya bersama Zika"ucap Sutra lagi memberikan pisau itu Zira memegang nya

"Sayang letak kan"ucap Sultan waspada

"Tante tenang percaya lah pada ku aku tidak akan larang tante ketemu sama Zika lagi tante bisa sepuas nya bersama Zika lagi turun kan tan"ujar Alan ikut waspada

Sret

"Aghh"Sutra berteriak kesakitan saat pisau itu menusuk perut nya Zira yg menusuk nya lalu mengcengkram baju Sutra

"Aku emang gila pada anak ku tapi aku tidak hilang cinta ku pada suami ku kamu lah yg harus di beri pelajaran telah membuat aku seperti ini kamu merenggut anak ku"tajam Zira

"Aku tidak merenggut anak mu aghh"Sutra meringis menahan sakit

"Saat Herman berusaha mengambil Zika anak mu dan Herman tidak sengaja terdorong ke jurang itu aku menyesali itu makan nya menamai anak pertama ku Zika"lirih Sutra kesakitan

"Anak mu itu sudah tiada"ucap Sutra lagi

"Tidak anak ku tidak tiada tidak"Zira berteriak lagi mendorong Sutra

"Sayang sayang tenang"ucap Sultan memeluk istrinya

"Mas katakan anak kita baik baik saja kan anak kita masih hidup "ucap Zira memegang wajah Sultan

"Sayang kamu tenang"ucap Sultan memeluk istrinya begitu erat lalu perlahan memberikan suntikan itu membuat Zira pingsan

"Alan ayo kita pergi"ucap Sultan menggendong istri nya mereka segera pergi

"Aghh sial sial"geram Sutra menahan perut nya dia meraih ponsel nya menelpon anak buah nya

###

Zika sudah sadar Zika hanya menyenderkan tubuhnya di kepala ranjang tangan nya sudah di pasang alat penyangga menahan tangannya biar tidak banyak gerak

"Zika apa masih nyeri"Zira sedih melihat kondisi Zika di elus nya kepala Zika dengan lembut

"Aku baik kok tan dokter sudah memberi ku obat anti nyeri "ujar Zika pelan

"Om aku rasa om jangan halangi tante Zira dekat dengan Zika karna jika kita paksa aku takut tante Zira akan pergi seperti yg terjadi "ucap Alan pelan pada Sultan

"Om takut Alan Zika akan menyakiti tante Zira untuk menghancurkan om"ujar Sultan cemas menatap istri nya

"Om tenang saja aku akan mulai rencana membalas Sutra jika mengenai Zika om awasi saja jangan sampai Zika melukai tante Zira"ucap Alan serius

"Ya baik lah om yg akan mengawasi Zika kamu pokus saja pada Sutra balas sampai dia ingin mati dengan sendirinya buat dia merasakan lebih sakit yg kita rasakan "ucap Sultan

"Iya om"ujar Alan dia bertekad akan membalas Sutra

"Tante biarkan Zika istirahat besok Zika harus ikut aku ketemu sama klien ku lagian tante harus tetap istirahat karna baru di culik "ucap Alan

"Tante di culik"ucap Zika

"Iya sayang itu kenapa dedy mu menyakiti mu maafkan dia ya sayang cinta nya pada momy sangat besar sehingga melupakan anak nya"ucap Zira mengengam tangan kiri Zika

"Tapi maaf tan jika tante di culik kenapa om Sultan marah pada ku"ucap Zika binggun

"Sayang bisa kah sekali saja panggil dedy"ucap Zira memelas

"Iya"ucap Zika tersenyum kecil

"Karna Sutra yg menculik istri saya beruntung Alan menemukan nya jika tidak saya akan membunuh mu"ujar Sultan datar

"Ayah ku tidak mungkin melakukan itu"ujar Zika tidak percaya

"Kamu ingin menyangkal"Sultan mengcengkram dagu Zika

"Ighh mas jauh jauh jangan sakiti Zika lagi"Zira mendorong Sultan memeluk Zika

"Mas sungguh aku tidak mempercayai jika ayah ku menculik tante Zira katakan pada ku"ujar Zika berdiri mendekati Alan

"Kamu tidak percaya, Zika Zika kamu kira saya sepolos itu"ucap Alan datar

"Seandainya besok saya tidak memerlukan mu di acara saya maka saya benar akan memberi mu pelajaran atas apa yg ayah kamu lakukan tentu itu rencana mu juga tapi saya lega karna tante Zira sudah memberi hukuman pada nya dengan menusuk nya"ujar Alan tersenyum sinis menatap Zika

"Mas aku ingin melihat ayah bentar aja mas"ujar Zika memelas

"Zika kamu baru aja sembuh"ujar Zira mendekati Zika

"Tante aku menghargai tante sebagai sahabat mama Rana aku pun menghargai tante karna lebih tua dari ku tapi jika tante menyakiti ayah ku aku tidak bisa terima itu"ucap Zika tidak senang

"Pergi sana hanya sebentar jika lama lihat saja"ucap Alan santai

"Terimakasih mas aku akan cepat pulang aku pergi assalamualaikum"ucap Zika melangkah pergi

"Zika Zika"panggil Zira tapi Zika tetap pergi

"Udah sayang ayo kita pulang kamu butuh istirahat"ucap Sultan merangkul Zira yg nampak murung

"Alan kami pulang dulu"ucap Sultan mengajak istri nya pergi

###

Zika tadi menemui mama nya menanyakan keadaan Sutra tentu tidak ada Mela di rumah karna harus menemani suami nya di rumah sakit di rumah hanya ada Akilah dan Akilah menjelaskan jika mama nya berada di rumah sakit langsung saja Zika menuju rumah sakit tadi Zika naik taksi dan menyuruh taksi menunggu nya karna Zika hanya ingin melihat ayah nya

"Mama"ucap Zika mendekati mama nya

"Bagaimana keadaan ayah aku dengar berita ayah di tusuk dari mas Alan"ujar Zika cemas Mela menatap Zika dengan tajam

"Ma"ujar Zika membuyarkan lamunan Mela

"Iya ayah mu baik baik saja Zika jangan khawatir jika mau menjenguk masuk lah"ujar Mela

"Aku masuk dulu ma"ujar Zika segera masuk

"Ayah"ucap Zika melihat ayah nya duduk langsung saja Zika memeluk ayah nya dengan menangis

"Ayah baik baik saja"lirih Zika berurai air mata

"Tidak sayang jangan menangis ayah baik baik saja,kamu kenapa ke sini kamu kan masih sakit"ujar Sutra menyeka air mata Zika

"Ayah aku cemas pada ayah karna ayah di tusuk"ucap Zika terdiam

"Jika ayah di tusuk berarti benar apa yg di katakan mas Alan jika ayah menculik tante Zira lalu kenapa ayah lakukan"ucap Zika serius

"Sayang ayah tidak menculik nya ayah hanya di beri tau jika kamu di culik makan nya ayah sangat cemas saat ayah sampai di tempat itu keburu Alan dan pria itu datang dan menyerang ayah sehingga wanita itu menusuk ayah"jelas Sutra

"Ayah aku sangat sayang sama ayah jangan terluka"ZIka memeluk Sutra dengan erat

"Iya sayang maafkan ayah ya kamu juga jangan sakit terus"ucap Sutra tersenyum mencium kening Zika

"Ayah itu adalah kekuatan ku jika ayah baik baik saja maka aku akan tetap kuat"ucap Zika tersenyum mencium pipi ayah nya

"Pulang sana ayah juga mau pulang ayah udah baikan"ucap Sutra tersenyum

"Iya ayah"ucap Zika lega akhirnya ayah nya baik baik saja Zika segera pulang

"Astagfirullah aku lupa bawa uang"gumam Zika sadar saat sampai Zika turun dari taksi

"Pak tunggu sebentar"ujar Zika lalu masuk membenarkan alat penyangga itu karna tidak nyaman

"Mas aku tadi ke rumah sakit naik taksi aku sudah tidak ada uang aku mau minta uang"ujar Zika pelan Alan berdiri menatap Zika

"Menyusahkan sekali"ujar Alan melangkah keluar menuju taksi

"Tadi istri saya kemana saja"tanya Alan serius

"Tadi saya mengantar ke rumah tuan dan berbicara pada seseorang di depan pintu seperti nya adik nya dan setelah itu saya mengantar ke rumah sakit di suruh menunggu istri tuan dan setelah itu istri tuan segera pulang"jelas nya

"Oke"Alan mengeluarkan dompetnya dan memberikan uang nya

"Tuan biaya nya tidak sampai 1 juta ini kebanyakan"ujar nya

"Ambil saja anggap itu sebagai ganti karna menunggu istri saya"ucap Alan dan melangkah masuk

"Aku harus tau pergerakan Zika dan apa rencana mereka selanjutnya"ujar Alan serius dia kembali masuk ke rumah nya kembali duduk di sofa karna tadi dia bersantai untuk mengistirahatkan otak nya yg terasa mumet

Episodes
1 Wanita nakal
2 Di beri hidayah
3 Mulai hijrah
4 Lembaran baru
5 Awal kehidupan nya
6 Hari pernikahan
7 Awal penderitaan
8 Menjaga tante Zira
9 Sengaja di siksa
10 Luka ringan
11 Selalu tersakiti
12 Draft 12
13 Menemani suami menemui klien
14 Tidak tau ayah nya punya saudara lain
15 Draft 15
16 Draft 16
17 Mencari bukti
18 Sebuah kebenaran
19 Terjatuh
20 Merebut kan Zika
21 Draft 21
22 Mengingat semua nya
23 Draft 23
24 Kembali menikah
25 Tidak berubah
26 Memenjarakan ayah nya
27 Draft 27
28 Berusaha menerima
29 Menjadi istri seutuhnya
30 Menceritakan masa lalu nya
31 Jebakan
32 Di sekap ayah nya
33 Kematian Sutra
34 Draft 34
35 Ketemu mantan
36 Draft 36
37 Draft 37
38 Memastikan suami nya selingkuh
39 Tidak terima suami nya selingkuh
40 Selalu salah paham
41 Kehamilan
42 Harus kembali pada suaminya
43 Memaafkan suaminya
44 Draft 44
45 Draft 45
46 Mantan terburuk
47 Gagal nikah
48 Sangat emosi
49 Draft 49
50 Menyatakan perasaannya
51 Draft 51
52 melakukan malam pertama
53 Draft 53
54 Alia hamil
55 Melahirkan
56 Draft 56
57 Draft 57
58 Di goda
59 Draft 59
60 Draft 60
61 Pergi dari rumah
62 Draft 62
63 Draft 63
64 Draft 64
65 Draft 65
66 Draft 66
67 Draft 67
68 Nikah dadakan
69 Draft 69
70 Draft 70
71 Draft 71
72 Draft 72
73 Draft 73
74 Pertengkaran
75 Draft 75
76 Draft 76
77 Draft 77
78 Draft 78
79 Draft 79
80 Draft 80
81 Draft 81
82 Draft 82
83 Draft 83
84 Draft 84
85 Draft 85
86 Draft 86
87 Draft 87
88 Draft 88
89 Draft 89
90 Draft 90
91 Draft 91
92 Draft 92
93 Draft 93
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Wanita nakal
2
Di beri hidayah
3
Mulai hijrah
4
Lembaran baru
5
Awal kehidupan nya
6
Hari pernikahan
7
Awal penderitaan
8
Menjaga tante Zira
9
Sengaja di siksa
10
Luka ringan
11
Selalu tersakiti
12
Draft 12
13
Menemani suami menemui klien
14
Tidak tau ayah nya punya saudara lain
15
Draft 15
16
Draft 16
17
Mencari bukti
18
Sebuah kebenaran
19
Terjatuh
20
Merebut kan Zika
21
Draft 21
22
Mengingat semua nya
23
Draft 23
24
Kembali menikah
25
Tidak berubah
26
Memenjarakan ayah nya
27
Draft 27
28
Berusaha menerima
29
Menjadi istri seutuhnya
30
Menceritakan masa lalu nya
31
Jebakan
32
Di sekap ayah nya
33
Kematian Sutra
34
Draft 34
35
Ketemu mantan
36
Draft 36
37
Draft 37
38
Memastikan suami nya selingkuh
39
Tidak terima suami nya selingkuh
40
Selalu salah paham
41
Kehamilan
42
Harus kembali pada suaminya
43
Memaafkan suaminya
44
Draft 44
45
Draft 45
46
Mantan terburuk
47
Gagal nikah
48
Sangat emosi
49
Draft 49
50
Menyatakan perasaannya
51
Draft 51
52
melakukan malam pertama
53
Draft 53
54
Alia hamil
55
Melahirkan
56
Draft 56
57
Draft 57
58
Di goda
59
Draft 59
60
Draft 60
61
Pergi dari rumah
62
Draft 62
63
Draft 63
64
Draft 64
65
Draft 65
66
Draft 66
67
Draft 67
68
Nikah dadakan
69
Draft 69
70
Draft 70
71
Draft 71
72
Draft 72
73
Draft 73
74
Pertengkaran
75
Draft 75
76
Draft 76
77
Draft 77
78
Draft 78
79
Draft 79
80
Draft 80
81
Draft 81
82
Draft 82
83
Draft 83
84
Draft 84
85
Draft 85
86
Draft 86
87
Draft 87
88
Draft 88
89
Draft 89
90
Draft 90
91
Draft 91
92
Draft 92
93
Draft 93

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!