Menemani suami menemui klien

Zika lagi siap siap ikut Alan ke kantor biasa nya juga Ainun yg menemani Alan setiap pertemuan sekarang Zika yg mengambil tanggung jawab menemani Alan ,Zika menahan sakit saat memakai baju di bantu oleh pelayan di ruang ganti dengan hati hati memasukkan tangan kanan Zika yg mulai terasa nyeri Zika meringis menahan sakit di tangan kanan nya

"Jika sakit jangan di paksa nona"ucap nya melihat ekspresi Zika

"Dikit lagi"ucap Zika melonggarkan bahu nya sehingga dia bisa memakai baju Zika bernafas lega lalu segera memakai baju nya Zika juga di make up oleh pelayan itu baju Zika juga baru di beli sama Alan untuk datang ke pertemuan itu

"Nona udah selesai saya bantu ya mengenakan alat penyangga nya"ucap nya memberi kan alat penyangga itu Zika menghadap nya dan pelayan itu segera mengenakan nya setelah selesai Zika segera menuju meja makan yg ternyata sudah ada Zira yg duduk di dekat Alan

"Jika udah selesai sarapan cepat ikut dengan saya"ucap Alan yg masih menikmati sarapan nya

"Iya mas"ucap Zika duduk Zira tersenyum mengambil kan Zika sarapan

"Nona obat nya"ucap pelayan itu mendekati Zika

"Terimakasih "ucap Zika tersenyum

"Zika tangan kamu kan sakit momy suapin ya"ucap Zira ada gerakan penolakan dari Zika membuat Zira menatap nya

"Tante maaf aku kurang suka apa yg tante lakukan kemarin pada ayah ku padahal ayah ku ngak salah"ucap Zika

"Maksud kamu"ucap Zira serius

"Ayah bilang kemarin ada yg menelpon nya bilang jika aku di culik makan nya dia datang untuk menjemput ku tapi saat dia sampai ternyata di sana ada tante dan keburu mas Alan dan om Sultan tiba menghajar nya "jelas Zika

"Tante menyakiti ayah ku"ucap Zika wajahnya menunjukkan ketidak sukaan ,Zira terdiam menatap Zika

"Zika maafkan momy lain kali momy tidak akan melakukan kesalahan lagi maaf ya "ucap Zira memelas menatap Zika

"Tante ngak akan lagi sakiti ayah ku kan"ucap Zika menatap Zira serius

"Iya momy minta maaf"ucap Zira menyesal membuat Zika tersenyum kecil

"Iya deh aku maafin"ucap Zika tersenyum

"Kamu kan mau ikut sama Alan momy yg suapin ya"ucap Zira tersenyum meraih piring sarapan Zika tentu Zika menerima itu dari pada dia makan dari tangan kiri lebih baik dia minta bantuan

🚘🚘🚘

"Mas Alan boleh ngak nanti aku mau ambil pembangunan masjid tempat Ainun meninggal"ucap Zika melirik Alan mereka lagi berada di perjalanan menuju kantor

"Buat apa"tanya Alan serius

"Yang lanjutin pembangunan 5 masjid itu kak Arman aku ingin ikut menyelesaikan nya kak Arman menyuruh ku membangun jalan D dia bilang karna aku istri nya mas Alan tidak akan ada yg berani mengusik ku"jelas Zika menatap wajah Alan yg serius yg nampak berfikir

"Terserah kamu saya tidak peduli itu tapi ingat jangan sampai membuat nama baik keluarga Bramantyo jatuh dan rusak jika itu terjadi lihat saja saya akan menghukum mu sangat berat"ucap Alan datar

"Iya mas"ucap Zika tersenyum membenarkan alat penyangga nya lalu mobil memasuki area gedung tinggi itu Zika menatap nya sangat tinggi dan mewah di samping nya ada nama yg tertera Bramantyo Grub

"Kenapa bengong ayo ngak usah norak banget"ujar Alan keluar dari mobil Zika pun keluar dia memperhatikan bangunan itu tidak lama ada seorang pria menghampiri Alan

"Bagaimana persiapan pertemuan nya"tanya Alan berjalan masuk gedung itu Zika hanya mengikuti saja

"Sudah saya urus tuan"ucap nya

"Siap kan meeting dengan beberapa klien kita saya tidak ingin ada kesalahan"ucap Alan menghentikan langkahnya lalu memeluk pinggang Zika yg membuat Zika kaget

"Bertingkah lah seperti orang saling mencintai"bisik Alan mencium kepala Zika membuat jantung Zika berdetak dengan cepat menerima kecupan singkat itu Zika terpaku menatap wajah Alan

"Ayo"ucap Alan menatap Zika

"Ahh ya"Zika tersenyum malu memalingkan wajahnya bisa bisa nya dia salah tingkah

"Duh kenapa perlakuan mas Alan beda sih jika begini aku bisa meleleh dia buat nya biar gimanapun kan mas Alan ini sangat tampan apa lagi aku pernah mengagumi ketampanan nya tapi ngak apa lah mencintai suami sendiri"batin Zika tersenyum

"Nona ingin sesuatu "tanya asisten Alan saat mereka sampai ruangan Zika duduk di sofa sedangkan Alan duduk di kursi nya

"Tidak aku akan makan saat nanti menemani mas Alan ketemu sama klien nya"ucap Zika ramah

"Maaf nona itu pertemuan makan siang nanti anda bosan biar saya siap kan"ucap nya

"Pak ehh mas ehh"Zika kaku memanggil pria di depan nya

"Panggil saya Alfa nona"ucap nya

"Ahh ya Alfa aku tidak butuh apa apa kamu kembali bekerja saja"ucap Zika tersenyum tulus

"Nona jangan tersenyum seperti saya ini belum menikah jantung saya berdetak dengan cepat jadi nya"ucap Alfa serius dengan melirik Alan yg pokus

"Astagfirullah maafkan saya tolong segera menyingkir dari hadapan saya"ucap Zika menundukkan wajahnya Alfa segera berlalu memang benar Alfa berdebar menatap Zika bukan Alfa tidak takut pada Alan hanya saja Alan lebih suka kejujuran meski itu menyakitkan menurut Alan

###

Saat makan siang Alan segera mengajak Zika ketemu dengan klien nya di restoran termewah di kota itu di tempat umum Alan sangat mesra seperti sekarang ini Alan terus memeluk pinggang Zika dengan mesra

"Hallo tuan Alan"ucap nya menjabat tangan Alan dengan bahasa logat daerah nya

"Ya silahkan duduk"ucap Alan duduk bersama Zika

"Ya pak ini istri saya"ucap Alan mengelus bahu Zika

"Sebentar tuan istri saya lagi di toilet "ucap nya Zika tersenyum kecil dengan cara dia bicara

"Udah datang sayang"ucap nya duduk di depan Zika membuat Zika berusaha mengingat wanita ini seperti pernah bertemu

"Aminah"ucap nya tersenyum mengulur kan tangan

"Astagfirullah kenapa aku bisa melupakan nya"ucap Zika meletakkan tangannya di dada

"Maafkan aku ngak bisa menjabat tangannya"ucap Zika tersenyum perempuan di depan nya ini pernah bertemu dengan Zika di saat Ainun mengajak Zika menemui donatur pembangunan masjid itu

"Alhamdulillah jika kamu masih ingat tapi aku sendiri tidak pernah mendapatkan kabar dari Ainun"ucap nya tersenyum

"Ainun sudah meninggal kak di pembangunan itu seperti nya ada yg tidak senang akan hal itu"ucap Zika

"Innalilahi wainailaihi Raji'un tega sekali mereka padahal niat Ainun itu baik"ucap Aminah

"Sayang dia ini Zika teman nya Ainun yg pernah menawarkan aku ingin jadi donatur di 5 masjid "ucap Aminah pada suami nya

"Senang bertemu dengan mu Zika"ucap nya tersenyum

"Tapi tangan mu kenapa apa tuan Alan menyakiti mu"ucap Aminah serius melirik Alan

"Ya Allah jangan seperti itu kak suami ku ini meski model nya kayak gini dia sangat menjaga ku kemarin itu aku ngak sengaja terpeleset di kamar mandi tangan ku membentur bathub jadi gini deh"ucap Zika tersenyum

"Maaf sebelumnya ajak aja istri saya bicara sedikit jauh saya akan meeting dengan suami mu"ucap Alan serius

"Ahh ya benar biarkan mereka menghasilkan uang"ucap Aminah mengajak Zika beranjak pindah di bangku sebelah nya

"Zika jika butuh bantuan jangan sungkan"ujar Aminah saat mereka duduk

"Terimakasih banyak kak "ucap Zika tersenyum

"Setelah tangan ku sembuh aku sih mau mulai membangun masjid di jalan D"ucap Zika

"Jika boleh tau kenapa Ainun meninggal"ujar Aminah serius

"Aku juga kurang tau kak kronologi nya saat itu Ainun menelpon ku karna aku sedikit cemas jadi aku mendatangi nya dan saat aku sampai Ainun sudah terluka bisa di bilang kematian Ainun di bunuh kakak nya Ainun juga bilang seperti itu hanya saja kak Arman tidak ingin memperpanjang kematian Ainun"jelas Zika

"Zika sebagian tanah itu bisa menguntungkan kalangan bisnis aku sudah banyak pengalaman nya sejak mengikuti suami ku bisnis bagi yg menginginkan keuntungan bisa melakukan apa saja mungkin saja tanah Ainun itu di inginkan seseorang sehingga seseorang itu membunuh Ainun"jelas Aminah

"Kamu harus berhati-hati"ucap Aminah lagi

"Kak Arman juga bilang seperti itu kak dia bilang jika aku yg menjalankan proyek itu akan lancar karna aku adalah istri dari mas Alan tidak ada yg berani menyentuh ku"ucap Zika serius

"Semoga saja ya Zika tapi aku yakin dengan kamu bersama Alan tidak akan ada yg berani menyakiti mu apa lagi menyentuh mu aku pun tau kekuasaan Alan"ucap Aminah serius lalu Aminah mengajak Zika pindah bergabung dengan suaminya mereka menyimak saja pembicaraan kedua nya dengan sesekali mereka meneguk jus yg di hidangkan

"Sukses selalu tuan Alan"ucap nya tersenyum menutup laptopnya Alan hanya mengangguk singkat

"Mari kita makan siang dulu"ucap Alan lagi memberi kode pelayan untuk menyediakan makan nya

"Zika kamu masak mau makan tangan kiri"ucap Aminah menatap Zika

"Dia memang seperti itu sering tidak enak sama saya karna kami baru nikah baru ketemu langsung nikah"ucap Alan meraih piring didepan Zika

"Sayang ngak boleh makan pakai tangan kiri"ucap Alan mengelus pipi Zika dengan lembut Zika tersenyum lebar dan mengangguk

"Wah tuan Alan tidak hanya sukses dalam berbisnis tapi juga sangat romantis dan sangat menyayangi istri nya"ucap nya

"Nama nya juga mencintai pak tentu saya akan melakukan itu"ucap Alan menyuapi Zika membuat Zika benar terasa berbunga-bunga

"Nona Zika kerja nya apa"tanya nya

"Aku"Zika bingung harus bilang apa

"Apa lagi pak jika istri saya hanya menikmati hasil kerja saya"ucap Alan cepat

"Tuh sayang enak Zika menikmati hasil suami "ucap Aminah tersenyum makan dengan lahap

"Sama sama berjuang itu lebih enak"ujar nya mereka menikmati makan siang dengan saling bicara

🚘🚘🚘

"Mas aku mau pulang aja ya udah capek mau istirahat"ucap Zika tersenyum menatap Alan

"Ck ck kamu itu bodoh atau bagaimana kamu kira saya sudah luluh sama kamu tidak sama sekali itu semua hanya pura pura "ucap Alan

"Saya tidak sama sekali menginginkan kamu menjadi istri saya dan kamu akan mati di tangan saya"ucap Alan datar mengepalkan tangannya di depan Zika

"Kenapa mas tidak bisa bersikap baik pada ku padahal aku menerima mas suami ku sepenuh hati"ucap Zika sedih

"Kamu mau tau"Alan mencengkeram tengkuk Zika

"Karna kamu sama licik nya seperti ayah mu kamu anak dari orang yg melenyapkan papa saya dan kamu juga telah melenyapkan Ainun yg sangat baik pada mu kamu tidak lebih dari seekor anjing"ucap Alan sinis

"Mas aku tidak sama sekali melenyapkan Ainun mau berapa kali aku bilang aku ke sana karna Ainun menelpon ku jika mas tidak percaya mas bisa cari tau aku tidak pernah melenyapkan siapa siapa aku dekat sama Ainun karna aku ingin berubah mas Ainun sama seperti panutan ku"lirih Zika

"Jika aku terbukti bersalah telah melenyapkan Ainun maka aku siap menerima apa pun hukuman nya"ucap Zika lagi

"Kamu menantang saya oke jika saya mendapat kan bukti nya lihat apa yg akan saya lakukan"ucap Alan mengeluarkan ponselnya

"Hallo saya minta kamu selidiki kematian Ainun saya tunggu di kantor "ucap Alan mematikan sambungan teleponnya saat mobil sampai rumah Zika segera turun dan Alan segera melaju kan mobil nya kembali ke kantor

Episodes
1 Wanita nakal
2 Di beri hidayah
3 Mulai hijrah
4 Lembaran baru
5 Awal kehidupan nya
6 Hari pernikahan
7 Awal penderitaan
8 Menjaga tante Zira
9 Sengaja di siksa
10 Luka ringan
11 Selalu tersakiti
12 Draft 12
13 Menemani suami menemui klien
14 Tidak tau ayah nya punya saudara lain
15 Draft 15
16 Draft 16
17 Mencari bukti
18 Sebuah kebenaran
19 Terjatuh
20 Merebut kan Zika
21 Draft 21
22 Mengingat semua nya
23 Draft 23
24 Kembali menikah
25 Tidak berubah
26 Memenjarakan ayah nya
27 Draft 27
28 Berusaha menerima
29 Menjadi istri seutuhnya
30 Menceritakan masa lalu nya
31 Jebakan
32 Di sekap ayah nya
33 Kematian Sutra
34 Draft 34
35 Ketemu mantan
36 Draft 36
37 Draft 37
38 Memastikan suami nya selingkuh
39 Tidak terima suami nya selingkuh
40 Selalu salah paham
41 Kehamilan
42 Harus kembali pada suaminya
43 Memaafkan suaminya
44 Draft 44
45 Draft 45
46 Mantan terburuk
47 Gagal nikah
48 Sangat emosi
49 Draft 49
50 Menyatakan perasaannya
51 Draft 51
52 melakukan malam pertama
53 Draft 53
54 Alia hamil
55 Melahirkan
56 Draft 56
57 Draft 57
58 Di goda
59 Draft 59
60 Draft 60
61 Pergi dari rumah
62 Draft 62
63 Draft 63
64 Draft 64
65 Draft 65
66 Draft 66
67 Draft 67
68 Nikah dadakan
69 Draft 69
70 Draft 70
71 Draft 71
72 Draft 72
73 Draft 73
74 Pertengkaran
75 Draft 75
76 Draft 76
77 Draft 77
78 Draft 78
79 Draft 79
80 Draft 80
81 Draft 81
82 Draft 82
83 Draft 83
84 Draft 84
85 Draft 85
86 Draft 86
87 Draft 87
88 Draft 88
89 Draft 89
90 Draft 90
91 Draft 91
92 Draft 92
93 Draft 93
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Wanita nakal
2
Di beri hidayah
3
Mulai hijrah
4
Lembaran baru
5
Awal kehidupan nya
6
Hari pernikahan
7
Awal penderitaan
8
Menjaga tante Zira
9
Sengaja di siksa
10
Luka ringan
11
Selalu tersakiti
12
Draft 12
13
Menemani suami menemui klien
14
Tidak tau ayah nya punya saudara lain
15
Draft 15
16
Draft 16
17
Mencari bukti
18
Sebuah kebenaran
19
Terjatuh
20
Merebut kan Zika
21
Draft 21
22
Mengingat semua nya
23
Draft 23
24
Kembali menikah
25
Tidak berubah
26
Memenjarakan ayah nya
27
Draft 27
28
Berusaha menerima
29
Menjadi istri seutuhnya
30
Menceritakan masa lalu nya
31
Jebakan
32
Di sekap ayah nya
33
Kematian Sutra
34
Draft 34
35
Ketemu mantan
36
Draft 36
37
Draft 37
38
Memastikan suami nya selingkuh
39
Tidak terima suami nya selingkuh
40
Selalu salah paham
41
Kehamilan
42
Harus kembali pada suaminya
43
Memaafkan suaminya
44
Draft 44
45
Draft 45
46
Mantan terburuk
47
Gagal nikah
48
Sangat emosi
49
Draft 49
50
Menyatakan perasaannya
51
Draft 51
52
melakukan malam pertama
53
Draft 53
54
Alia hamil
55
Melahirkan
56
Draft 56
57
Draft 57
58
Di goda
59
Draft 59
60
Draft 60
61
Pergi dari rumah
62
Draft 62
63
Draft 63
64
Draft 64
65
Draft 65
66
Draft 66
67
Draft 67
68
Nikah dadakan
69
Draft 69
70
Draft 70
71
Draft 71
72
Draft 72
73
Draft 73
74
Pertengkaran
75
Draft 75
76
Draft 76
77
Draft 77
78
Draft 78
79
Draft 79
80
Draft 80
81
Draft 81
82
Draft 82
83
Draft 83
84
Draft 84
85
Draft 85
86
Draft 86
87
Draft 87
88
Draft 88
89
Draft 89
90
Draft 90
91
Draft 91
92
Draft 92
93
Draft 93

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!