Menjaga tante Zira

Setelah Rana dan Alan selesai makan Zika mulai membersihkan meja makan itu dan mencuci piring Zika juga memasak untuk makan siang biar nanti jika Alan pulang makanan sudah siap,saat Zika akan balik ke kamar Zika melihat Zira melamun duduk di kursi roda karna itu lah keadaan nya

"Mama mau kemana terus bagaimana tante Zira"ucap Zika melihat mama mertua nya siap siap pergi

"Kamu tidak dengar apa yg Alan katakan jika kamu yg akan menjaga Zira dan ingat lah satu hal jika Zira sangat berarti buat Sultan jika dia terluka saya pastikan kamu akan mati oleh Sultan jaga dengan baik"ucap Rana dan melangkah pergi

"Ya sudah deh jika aku yg harus urus "ucap Zika berjalan membereskan alat pel nya lalu Zika berjalan menuju Zira mulai mendorong kursi roda Zira menuju kamar nya Zika mengambil ponselnya

"Hallo assalamualaikum kak Arman"ucap Zika menelpon Arman

"Waalaikum salam "jawab Arman tenang

"Kak Arman maaf banget bukan nya mas Alan ngak bisa datang dia benar sibuk apa lagi kami baru menikah tapi nanti setelah ada waktu mas Alan akan menjenguk kak Arman kok"ucap Zika tidak enak terdengar kekehan dari Arman

"Zika kamu itu baru kenal sama Alan sedangkan aku dan Ainun udah lama kamu ngak usah membaikkan Alan di depan ku aku tau betul bagaimana Alan itu kemarin dia menemui ku aku paham dan mengerti apa yg harus aku lakukan berhadapan dengan Alan kamu ngak usah merasa ngak enak "jelas Arman tertawa kecil

"Hehe maaf kak aku takut kak Arman salah paham pada ku berfikir jika aku yg mempengaruhi mas Alan melarangnya menemui pemakaman Ainun"ucap Zika lagi lagi Arman tertawa kecil

"Zika aku tau kamu orang baik dan masalah Alan aku paham betul Alan jangan khawatir"ucap Arman tersenyum

"Syukur jika mas Alan sudah menemui kak Arman aku senang dengar nya"ucap Zika lega

"Kak aku menelpon kak Arman ingin membicarakan soal pembangunan "ucap Zika mengutarakan maksud tujuannya menelpon

"Ohh itu iya aku juga udah melihat rancangan pembangunan itu masih ada 4 masjid lagi aku juga udah memulai masjid yg akan di bangun "jelas Arman

"Kak aku ingin ikut serta pembangunan itu"ucap Zika

"Baik lah Zika kamu mendapatkan bagian masjid yg pernah Ainun bangun tempat Ainun meninggal"ucap Arman

"Baik lah kak nanti kirim rancangan nya aku akan menyelesaikan nya"ucap Zika senang

"Jangan terburu Zika ini tidak mudah Ainun saja meninggal berarti tempat itu sangat berbahaya aku mengirim mu karna tidak ada yg berani menyentuh diri mu tidak lain istri dari Alan Bramantyo "jelas Arman

"Iya kak aku mengerti aku akan menjalankan amanah ini dengan baik"ucap Zika tersenyum

"Ya sudah kak aku tutup dulu telepon nya assalamualaikum"ucap Zika

"Waalaikum salam "ucap Arman lalu sambungan telpon terputus

"Alhamdulillah jika mas Alan sudah menemui kak Arman"ucap Zika tersenyum

Cklek

Alan tiba tiba masuk mencari sesuatu Zika segera menoleh melihat Alan mengambil berkas nya di sofa Zika segera berdiri

"Mas kok pulang"ujar Zika melihat Alan memeriksa isi dokumen itu

"Terserah saya ini rumah saya"ucap Alan datar

"Emm mas apa nanti akan pulang makan siang aku sudah masak"ucap Zika

"Tidak saya tidak pulang banyak pekerjaan makan sendiri saja masakan menjijikan itu"ucap Alan tanpa menatap Zika

"Mas Alan menemui kak Arman aku senang dengar nya"ucap Zika tersenyum Alan menutup dokumen nya

"Iya saya menemui ingin mengatakan jika kami tidak pernah ada hubungan dia jangan pernah memanfaatkan saya"ucap Alan

"Kok mas mengatakan itu"ucap Zika serius

"Kamu kira apa hah saya ingin menikahi Ainun karna Ainun memiliki beberapa pengaruh di kota ini banyak orang membicarakan nya karna yg dia lakukan makan nya saya menikahi nya agar derajat Bramantyo makin di atas"ucap Alan sinis ingin melangkah tapi Ziak mencegah

"Jadi mas tidak mencintai Ainun kok mas Alan tega seperti itu"ucap Zika tidak percaya

"Cinta cinta jangan mengatakan cinta di depan saya"teriak Alan

"Mas kenapa lakukan pada Ainun padahal dia sangat mencintai mas Alan"ucap Zika ingin menuntut keadilan buat Ainun

"Terserah saya ingin melakukan apa"ucap Alan tajam

"Mas,Ainun itu sangat mencintai mas Alan kenapa mas Alan melakukan ini semua"ujar Zika

Plak

"Berhenti mengatakan cinta di depan wajah saya kamu mengerti saya muak dengar nya kamu jangan banyak tanya dan banyak bicara mengerti"triak Alan melangkah pergi

"Mas Alan kenapa selalu menyakiti ku"lirih Zika menjatuhkan air mata nya

"Zika"suara itu membuat Zika menoleh Zika kaget saat melihat Zira berdiri lalu melangkah pelan

"Sakit sayang "ucap Zira mengelus pipi Zika lalu mencium nya pelan

"Tidak apa akan segera sembuh"ucap Zira memeluk Zika dengan erat sedangkan Zika hanya mampu terpaku

"Ayo sini ikut momy"lirih Zira mengajak Zika berbaring di kasur dengan terus memeluk Zika

Cup

"Momy sangat senang sayang bisa menemukan mu lagi jangan tinggalkan momy lagi"lirih Zira mencium kening Zika

"Aduh tante Zira kumat lagi mana pelukan nya erat seperti ini sampai aku tidak bisa lepas aku harus bagaimana"batin Zika berusaha lepas

"Tidak sayang tetap seperti ini"ucap Zira mengelus kepala Zika dengan lembut Zika bertarung dengan pikirannya dia harus melakukan apa biar Zira melepaskan pelukan itu karna terlalu capek Zika sampai tertidur di pelukan Zira

"Sayang momy akan selalu melindungi mu Momy sangat menyayangi mu"ucap Zira mencium kening Zika sampai air mata Zira tidak dapat dia bendung lagi Zira menangis tersedu

###

Zika mengucek matanya lalu membuka matanya dia tertidur Zika melihat Zira juga tertidur di samping nya Zika melirik jam di dinding pukul 1 siang Zika segera beranjak untuk sholat karna dia sudah telat sholat nya

"Tante Zira tadi bicara normal apa dia kumat aduh aku ngak nanya obat nya tante Zira jika dia ngamuk bagaimana"gumam Zika mencium Al Qur'an itu lalu beranjak menyimpan nya Zika melepaskan mukena nya dan memakai jilbab nya

"Aku bangun kan saja"gumam Zika

"Tante Zira tante Zira"ucap Zika pelan menggoyang kan tubuh Zira seketika Zira membuka matanya menguap di tersenyum lebar menatap Zika

"Kenapa sayang"ucap Zira tersenyum

"Ahh ya tante mau makan"ujar Zika tersenyum canggung

"Iya ayo"ucap Zira memeluk lengan Zika mereka segera turun untuk makan siang Zika segera memanaskan makanan yg tadi dia masak setelah selesai mereka segera menyantapnya

"Tante kok menatap ku terus"ucap Zika canggung

"Kok tante panggil momy "ucap Zira tersenyum

"Tidak lebih enak tante "ucap Zika tersenyum

"Momy mau kamu memanggil Momy"lirih Zira sedih

"Ahh ya ya aku akan memanggil Momy jangan sedih"ucap Zika tersenyum membuat Zira tersenyum senang

"Zika"panggil nya

"Ayah"ucap Zika tersenyum lebar Zika berdiri dan memeluk Sutra dengan erat

"Kamu baik baik saja sayang"ucap Sutra tersenyum mengecup wajah Zika

"Iya ayah aku baik baik saja "ucap Zika tersenyum

"Ngomong ngomong kemana suami dan mertua mu"tanya Sutra

"Mas Alan lagi kerja dan mama tadi dia keluar"jelas Zika

"Baik lah seperti nya kamu lagi makan ayo sayang kita makan"ucap Sutra merangkul Zika lalu Sutra duduk di samping Zira dan Zika duduk di depan kedua nya

"Ayah mau makan juga aku ambilin "ucap Zika lalu menyiapkan makan untuk ayah nya

"Ayah kenalin ini tante Zira teman nya mama Rana"ucap Zika tersenyum

"Aku ayah nya Zika"ucap Sutra mengulur kan tangannya Zira mendongak dan mata nya bertatap dengan Sutra

"Aku tidak mau"teriak Zira lalu mengibaskan tangannya ke hidangan di meja hingga semuanya hancur

"Penjahat menjauh dari nya"teriak Zira menjauh kan Zika

"Tante tante tenang"ucap Zika menenangkan

"Tidak tidak menjauh dari nya"ucap Zira memegang wajah Zika

"Maaf kamu kenapa"ucap Sutra heran memegang tangan Zira

"Lepaskan aku lepas"Zira mulai memberontak memukuli Sutra

"Tante Zira tenang tante kenapa"ucap Zika kebingungan yg terjadi

"Ada apa ini"ucap Rana masuk ke rumah nya

"Dia akan mengambil anak ku lagi Rana halangi dia"ujar Zira berderai air mata mendekati Rana

"Wanita gila ini menyusahkan ku saja"ucap Rana lalu dia bertatap dengan Sutra

"Aku akan membantumu membunuh nya ayo"ucap Rana mengajak Zika menghajar Sutra sehingga tempat itu terjadi pertengkaran Sutra hanya bisa memegang tangan kedua nya karna terus memukuli nya

"Tante hentikan"ucap Zika menjauhkan Zira tapi Rana terus memukuli Sutra

"Hei hentikan kalian kenapa"ucap Sutra

"Mama berhenti ma ini ada apa "ucap Zika berusaha menarik Rana

"Lepas ini kesempatan ku"ucap Rana memukuli Sutra

"Ma ma hentikan ma"ucap Zika melerai

"Minggir"Rana menepis tangan Zika dan terus memukuli Sutra bersama Zira

Bugh

"Aghhh"Zika terjatuh karna tepisan itu kepala nya membentur meja makan

"Zika anak ku"Zira menoleh melihat Zika menahan kepalanya yg ke bentur

"Zika"ucap Sutra mendekat

"Sayang tidak apa kan "ucap Zira melihat kening Zika mengeluarkan darah

"Ambil obat"ucap Zira mendorong Rana

"Sialan"maki Rana meski begitu dia mengambil obat

"Zika kamu tidak apa"ucap Sutra

"Hanya ke bentur ayah"ucap Zika

"Tidak tidak tidak kamu tidak boleh mengambil Zika dia anak ku dia anak ku"Zira berteriak lagi

"Dia anak nya Sutra"ucap Sutra datar menatap Zira

"Tidak "teriak Zira histeris memeluk lututnya

"Ayah hentikan"ucap Zika berdiri menenangkan ayah nya ingin bicara

"Tidak momy tidak boleh seperti itu"ucap Zika berlutut

"Zika"Zira menangis memeluk Zika dengan erat

"Menyusahkan sekali sih"Rana datang membawa obat

"Zika anak ku Zika"lirih Zira menangis

"Heh wanita gila ini obat nya obati tuh anak kamu nanti mati lagi"ejek Rana memprovokasi

"Tidak Rana jahat"teriak Zira menyeka darah Zika lalu dengan cekatan tangan itu membersihkan darah di kening Zika dengan menangis dan menempelkan plester di luka Zika

"Ini akan sembuh sayang"ucap Zira mencium kening Zika yg terluka dan memeluk nya erat

"Ayah pulang saja tidak perlu berdebat dengan tante Zira soal aku"ucap Zika tersenyum pada ayah nya

"Tapi Zika ayah tidak senang dia mengakui mu anak nya ayah ini ayah kandung mu"ucap Sutra

"Iya ayah aku mengerti tapi ayah tidak paham keadaan tante Zira dia terganggu kehilangan anak nya"ucap Zika

"Baik lah ayah pamit "ucap Sutra lalu pergi

"Iya momy tenang ya"Zika mengelus punggung Zira yg tetap memeluk nya

"Mama punya obat nya tante Zira sepertinya dia kumat"ujar Zika lalu Rana teringat tas yg di berikan Sultan langsung saja Rana berlalu ke lantai atas mengambil sebuah suntikan dan dengan diam menyuntikan pada Zira membuat Zira jadi tertidur di pelukan Zika

"Dia akan tidur bawah ke kamar tamu"ucap Rana serius

"Iya ma"ucap Zika lalu memampa Zira menuju kamar tamu

"Menyusahkan sekali Zira ini karna dia gila selalu menyusahkan"gerutu Rana lalu melangkah ke lantai atas untuk beristirahat

Episodes
1 Wanita nakal
2 Di beri hidayah
3 Mulai hijrah
4 Lembaran baru
5 Awal kehidupan nya
6 Hari pernikahan
7 Awal penderitaan
8 Menjaga tante Zira
9 Sengaja di siksa
10 Luka ringan
11 Selalu tersakiti
12 Draft 12
13 Menemani suami menemui klien
14 Tidak tau ayah nya punya saudara lain
15 Draft 15
16 Draft 16
17 Mencari bukti
18 Sebuah kebenaran
19 Terjatuh
20 Merebut kan Zika
21 Draft 21
22 Mengingat semua nya
23 Draft 23
24 Kembali menikah
25 Tidak berubah
26 Memenjarakan ayah nya
27 Draft 27
28 Berusaha menerima
29 Menjadi istri seutuhnya
30 Menceritakan masa lalu nya
31 Jebakan
32 Di sekap ayah nya
33 Kematian Sutra
34 Draft 34
35 Ketemu mantan
36 Draft 36
37 Draft 37
38 Memastikan suami nya selingkuh
39 Tidak terima suami nya selingkuh
40 Selalu salah paham
41 Kehamilan
42 Harus kembali pada suaminya
43 Memaafkan suaminya
44 Draft 44
45 Draft 45
46 Mantan terburuk
47 Gagal nikah
48 Sangat emosi
49 Draft 49
50 Menyatakan perasaannya
51 Draft 51
52 melakukan malam pertama
53 Draft 53
54 Alia hamil
55 Melahirkan
56 Draft 56
57 Draft 57
58 Di goda
59 Draft 59
60 Draft 60
61 Pergi dari rumah
62 Draft 62
63 Draft 63
64 Draft 64
65 Draft 65
66 Draft 66
67 Draft 67
68 Nikah dadakan
69 Draft 69
70 Draft 70
71 Draft 71
72 Draft 72
73 Draft 73
74 Pertengkaran
75 Draft 75
76 Draft 76
77 Draft 77
78 Draft 78
79 Draft 79
80 Draft 80
81 Draft 81
82 Draft 82
83 Draft 83
84 Draft 84
85 Draft 85
86 Draft 86
87 Draft 87
88 Draft 88
89 Draft 89
90 Draft 90
91 Draft 91
92 Draft 92
93 Draft 93
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Wanita nakal
2
Di beri hidayah
3
Mulai hijrah
4
Lembaran baru
5
Awal kehidupan nya
6
Hari pernikahan
7
Awal penderitaan
8
Menjaga tante Zira
9
Sengaja di siksa
10
Luka ringan
11
Selalu tersakiti
12
Draft 12
13
Menemani suami menemui klien
14
Tidak tau ayah nya punya saudara lain
15
Draft 15
16
Draft 16
17
Mencari bukti
18
Sebuah kebenaran
19
Terjatuh
20
Merebut kan Zika
21
Draft 21
22
Mengingat semua nya
23
Draft 23
24
Kembali menikah
25
Tidak berubah
26
Memenjarakan ayah nya
27
Draft 27
28
Berusaha menerima
29
Menjadi istri seutuhnya
30
Menceritakan masa lalu nya
31
Jebakan
32
Di sekap ayah nya
33
Kematian Sutra
34
Draft 34
35
Ketemu mantan
36
Draft 36
37
Draft 37
38
Memastikan suami nya selingkuh
39
Tidak terima suami nya selingkuh
40
Selalu salah paham
41
Kehamilan
42
Harus kembali pada suaminya
43
Memaafkan suaminya
44
Draft 44
45
Draft 45
46
Mantan terburuk
47
Gagal nikah
48
Sangat emosi
49
Draft 49
50
Menyatakan perasaannya
51
Draft 51
52
melakukan malam pertama
53
Draft 53
54
Alia hamil
55
Melahirkan
56
Draft 56
57
Draft 57
58
Di goda
59
Draft 59
60
Draft 60
61
Pergi dari rumah
62
Draft 62
63
Draft 63
64
Draft 64
65
Draft 65
66
Draft 66
67
Draft 67
68
Nikah dadakan
69
Draft 69
70
Draft 70
71
Draft 71
72
Draft 72
73
Draft 73
74
Pertengkaran
75
Draft 75
76
Draft 76
77
Draft 77
78
Draft 78
79
Draft 79
80
Draft 80
81
Draft 81
82
Draft 82
83
Draft 83
84
Draft 84
85
Draft 85
86
Draft 86
87
Draft 87
88
Draft 88
89
Draft 89
90
Draft 90
91
Draft 91
92
Draft 92
93
Draft 93

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!