Awal penderitaan

Setelah acara pernikahan Zika kembali ke kamar hotel untuk beristirahat karna memang sangat capek diri nya melayani para tamu,Alan sendiri hanya acuh pada Zika mau Zika bagaimana terserah Zika ,tujuan Alan hanya satu menikahi Zika karna membalas Zika yg berfikir Zika lah yg telah membunuh Ainun serta Alan akan menyiksa Zika karna untuk membalas ayah nya Zika, Alan memiliki dendam teramat besar teramat besar karna Sutra lah yg membunuh ayah nya Alan

Alan mengenakan kemeja nya yg sudah rapi karna emang Zika sudah terbiasa bangun pagi Zika bangun lebih dulu dia memesan kan Alan makan dan menyajikan di kamar hotel itu

"Kamu yg pesan"tanya Alan datar

"Iya mas"ucap Zika tersenyum kecil

"Sudah saya duga kamu hanya bisa memesan makanan tidak dari hasil keringat mu saya hanya akan makan dari tangan mu jika tidak saya tidak akan makan"ucap Alan tersenyum mengejek

"Mas kita kan masih di kamar hotel nanti jika di rumah aku masak "ucap Zika berusaha berkata lembut karna Zika sudah belajar bagaimana hukum nya kedudukan suami di dalam Islam

"Kita langsung pulang saja"ucap Alan meraih dompetnya dan berlalu pergi Zika hanya mampu menghembuskan nafasnya pantas saja Ainun sering mengatakan jika menghadapi Alan sering kali kesabaran nya sobek jika Zika seperti dulu sudah lama Zika menampar wajah itu tapi sekarang berbeda

"Astagfirullah"ucap Zika mengusap wajahnya dengan kasar lalu Zika mengambil barang barang nya setelah selesai Zika melihat makanan itu sayang jika tidak di makan jadi Zika meminta wadah dengan pelayan dan mengemas nya setelah itu Zika segera menuju Alan yg lagi bicara di telpon

"Ya baik lah saya akan datang"ucap Alan mengakhiri teleponnya dan menatap Zika

"Saya tidak suka jika harus menunggu biasakan jangan bekerja lelet"datar Alan lalu masuk mobil Zika pun masuk mobil

"Tuan kita langsung pulang apa ke kantor"tanya supir itu melaju kan mobil nya

"Pulang dulu"ucap Alan datar Zika hanya memperhatikan ke depan tidak sabar memberikan makanan itu ke anak jalanan Zika tersenyum melihat makanan itu

"Buat apa kamu mengambil makanan itu kamu pikir saya tidak mampu membeli yg lain"ucap Alan menatap Zika tajam

"Ngak seperti itu mas sayang aja aku tau mas Alan mampu membeli nya tapi ada yg tidak mampu mas sayang jika di buang"ucap Zika

"Kamu ingin menolong orang kamu sendiri tidak dapat menolong diri sendiri"sinis Alan

"Aku tidak minta imbalan mas aku hanya ingin Allah mencintai ku dengan melakukan yg di senangi Allah "ucap Zika tersenyum seketika Alan mencekik Zika

"Kamu dengar ya saya tidak suka jika ucapan saya di bantah atau pun di jawab kamu mengerti "ucap Alan emosi mendorong Zika ke pintu mobil membuat Zika meringis sakit karna kepala nya ke bentur

"Maaf mas"ucap Zika menuduk

"Kasihan gadis ini selain akan mendapat kan pelampiasan kemarahan dia juga harus hidup dengan pria seperti tuan Alan ini"batin supir itu lalu menghentikan mobilnya di lampu merah Zika menurunkan kaca mobil melihat ke luar dan melihat ada anak anak pengemis Zika segera memanggil nya dan memberikan makanan itu

"Terimakasih kak"seru nya senang dan berlari dengan girang Zika memperhatikan itu ikut senang melihat nya ,Zika terdiam teringat dengan Ainun jika benar yg di katakan Arman jika Ainun meninggal di bunuh lalu siapa yg membunuh nya secara Ainun sangat baik

Setelah sampai Alan segera mengajak Zika masuk ke rumah yg sudah di tunggu oleh nyonya Bramantyo

"Meski kamu menantu tidak di inginkan kamu harus menjalankan tugas menantu kamu harus membereskan dan mengurus rumah ini"ucap nyonya Bramantyo serius

"Mas aku juga mau izin aku mau melanjutkan pembangunan nya Ainun"ucap Zika menatap Alan

"Selesai kan tugas dari mama setelah itu saya tidak peduli apa yg kamu lakukan "ucap Alan melangkah pergi

"Sekarang bereskan"ucap mama nya santai melangkah pergi Zika pun segera melakukan tugasnya

###

Zika menyeka keringatnya saat dia baru saja mengepal lantai atas butuh waktu berjam jam bagi Zika untuk menyelesaikan mengepel karna besar nya rumah itu belum juga Zika mengurus yg lain

"Ya Allah capek banget"keluh Zika menuruni tangga terlihat nyonya Bramantyo hanya bolak balik majalah

"Apa makan siang sudah siap"Alan masuk melepaskan jas nya Zika termenung bahkan hari sudah siang Zika hanya bisa membersihkan rumah tidak sempat memasak

"Tidak tau istri kamu"ucap mama nya santai

"Maaf mas aku beberes tidak sempat masak"ucap Zika menunduk

"Tidak sempat "ucap Alan menyeringai

"Kamu ini istri macam apa hah saya kerja keras dan capek tapi kamu tidak menyiapkan makan"ucap Alan mendekat

"Maafkan aku mas aku akan segera masak"ucap Zika ingin berlalu tapi Alan memegang tangan Zika

"Tidak perlu kamu perlu saya ajarin bagaimana menjadi istri yg baik "ucap Alan menyeret Zika menuju dapur dan Alan memecahkan semua cangkir

"Mas Alan mau apa"tanya Zika keheranan

"Ingin mengajari mu menjadi istri yg baik"ucap Alan menyeringai lalu mengumpulkan beling yg berserakan itu dengan kaki nya dan setelah itu Alan mendorong tubuh Zika ke beling itu Zika terjatuh di atas beling itu lengan nya terluka

"Astagfirullah aghh ya Allah"Zika menjerit berbaring di sebelah beling itu Alan hanya menatap dengan dingin

"Akhirnya kamu mengerti menjadi istri yg baik jika saya pulang kamu belum menyiapkan makan malam saya akan mengajari mu lebih parah dari ini"tajam Alan lalu melangkah dengan santai

"Ya Allah sakit "lirih Zika duduk mencabut beling yg tertancap di lengan nya Zika menangis sesegukan merasakan sakit itu

"Kenapa aku jadi cengeng"ujar Zika sesegukan lalu berdiri Zika mengambil kotak obat dengan meringis menahan sakit nyonya Bramantyo hanya datar menatap Zika dengan tangan meneteskan darah

"Itu pantas yg kamu lakukan saat itu juga kehidupan mu hanya penuh oleh darah dan air mata lebih menyakitkan dari pada kami rasakan"ucap nya datar

Zika duduk di kasur menarik lengan baju nya terlihat beberapa luka terkena pecahan kaca Zika meringis melihat itu lalu Zika membuka kotak obat mengambil kapas dan obat merah menuang kan di kapas menekan darah yg terus keluar itu Zika meringis

"Aghh sakit sekali ya Allah kuat kan hamba"lirih Zika membalut luka nya Zika mengerat kan gigi nya menahan rasa sakit itu.Setelah membalut luka Zika sholat dia tetap menahan rasa sakit nya Zika juga menyiapkan makan malam Zika tidak ingin suami nya nanti kelaparan lagi kejadian tadi siang Zika anggap kesalahan nya karna lalai tidak menyiapkan makanan suami nya kali ini Zika tidak akan mengulang kesalahan lagi

🌙🌙🌙

Meski lengan nya terluka Zika tetap memasak dan menyiapkan makanan untuk makan malam, Alan hanya datar menatap makanan itu sama seperti mama nya yg menunggu Zika menghidangkan nya

"Heh siapa yg menyuruh mu makan bersama kami sana kamu makan setelah kami"ucap Alan datar

"Tapi mas"lirih Zika dia juga lapar

Brak

"Turuti saja apa kata saya"bentak Alan membentak Zika

"Iya mas maaf"ucap Zika lalu dia menuju ke dapur

"Setelah ini apa rencana mu Alan"tanya mama nya menikmati makan nya

"Belum ada ma aku tetap aja menyiksa nya sampai dia mengadukan kesakitan nya pada ayah nya dan memulai perang"ucap Alan datar

"Alan kamu tau kan kekuatan Sutra itu hanya om Sultan yg bisa kamu jangan gegabah "ucap mama nya serius

"Mama tenang saja aku tidak akan melakukan kesalahan bajingan Sutra akan kita balas"ucap Alan datar dan setelah itu tidak ada pembicaraan lagi

###

Setelah Alan dan mama nya makan Zika mulai makan meski terlihat sisa Alan dan mama nya tapi Zika tetap memakan nya itu seperti rezeki yg Allah berikan pada Zika padahal Alan sengaja membuat seperti itu makanan nya

"Alhamdulillah selesai juga"gumam Zika mengelap meja itu setelah selesai Zika naik ke lantai atas mencuci wajah dan tangannya setelah itu Zika berwudhu baru menganti baju nya dengan baju tidur

"Mas"Zika duduk di ujung kasur melihat Alan berbaring

"Ada apa saya ngantuk ingin tidur"ucap Alan datar

"Mas Alan kemarin tidak melihat pemakaman Ainun apa hari ini mas melihat dan menemui kak Arman"tanya Zika lembut

"Emang saya peduli pada keluarga mereka lagian mereka tidak ada sangkutan nya dengan saya mereka hanya orang asing"ucap Alan membalik badan nya membelakangi Zika

"Kok mas ngomong kayak gitu sih ngak boleh mas lagian kan Ainun itu pernah ingin menjadi istri nya mas Alan berarti mas Alan cinta kan sama Ainun setidaknya lihat dulu "ucap Zika

"Cinta cinta cinta "teriak Alan duduk

"Mau kamu apa sih saya ini capek kamu malah membicarakan itu membuat saya stress memang nya kenapa hah pada Ainun saya tidak sama sekali mencintai nya berhenti membicarakan cinta"geram Alan

"Maaf mas aku bukan ingin membuat mas Alan marah tapi kan Ainun itu wanita yg mas Alan cintai"lirih Zika

Plak

"Berhenti membicarakan cinta itu atau saya benar akan memukul mu sampai tiada menyusahkan sekali "geram Alan berlalu pergi setelah menampar Zika

"Hiks hiks mas Alan kenapa sih selalu memperlakukan aku seperti ini memang nya apa salah ku "lirih Zika menangis lalu Zika berbaring untuk beristirahat sambil memegang pipinya yg terasa panas karna pukulan Alan

####

Zika bangun sebelum sholat subuh karna ingin membereskan rumah besar itu jika tidak seperti itu waktu Zika tidak keburu,Alan juga tidak tidur di kamar semalam dia tidur di ruang kerja nya karna jengkel dengan pembicaraan Zika yg memuakkan untuk Alan

"Udah selesai sholat mending aku buat sarapan aja"ucap Zika melipat mukena nya lalu bersiap untuk bertarung di dapur membuat sarapannya

"Om Sultan"ucap Alan turun dari tangga melihat Sultan mendorong kursi roda istri nya

"Rana aku mau titip istri ku ada perjalanan bisnis tidak mungkin aku ajak istri ku karna aku harus ke luar kota"ucap Sultan

"Kok kamu malah menitipkan nya pada ku sih Sul kamu tau aku tidak menyukainya"ucap nyonya Bramantyo

"Biarin aja ma kan cuman mengawasi tante Zira masak mama tidak bisa"ucap Alan

"Om tenang saja jangan khawatir mama pasti bisa menjaga nya"ucap Alan

"Oke om percaya kan pada mu om pamit"ucap Sultan berlalu pergi

"Zika cepat kemari "teriak Alan padahal Zika tidak terlalu jauh dari Alan berdiri

"Iya mas kenapa"tanya Zika menatap Alan

"Kamu jaga dengan baik tante Zira jika saya pulang sedikit saja ada goresan lihat saja hukuman apa yg saya berikan pada kamu"ucap Alan tajam

"Alan kenapa kamu malah menyuruh dia menjaga Zira"kesal Rana menatap Alan

"Mama sendiri kan tidak menyukai tante Zira jika mama lalai dan tante Zira terluka kasihan tante Zira ma lagian itu akan membuat om Sultan marah pada kita"ucap Alan

"Terserah kamu saja"ucap mama nya berlalu pergi Alan pun melangkah saat dia menoleh Zika hanya berdiri

"Zika dorong ke meja makan"geram Alan menatap Zika jengkel

"Ehh iya mas maaf"ucap Zika segera mendorong kursi roda Zira

"Tante Zira dia ini suka bengong dan ngomong nya ngasal kamu pokoknya jaga saja dia dan awasi awas aja jika kamu tidak menjaga nya dengan baik"ancam Alan menikmati sarapan nya

"Iya mas aku akan jaga tante Zira nya dengan baik seperti aku menjaga mama ku sendiri "ucap Zika tersenyum

"Bagus itu tidak merepotkan saya nanti nya"ucap Rana santai memakan sarapannya

"Ehh kamu mau ngapain"ucap Alan saat Zika akan duduk

"Ikut makan"jawab zika

"Peraturan nya kamu di larang makan bersama kami"ucap Alan serius

"Tapi kenapa mas aku kan istri kamu"ucap Zika heran

"Kamu berani menjawab ya saya tidak suka di jawab "teriak Alan sampai berdiri

"Iya mas maaf aku ngak akan menjawab mas Alan lagi"ujar Zika menunduk apa perlu Alan berteriak padahal jika Alan ngomong baik baik Zika akan mengerti dan menurutinya

Episodes
1 Wanita nakal
2 Di beri hidayah
3 Mulai hijrah
4 Lembaran baru
5 Awal kehidupan nya
6 Hari pernikahan
7 Awal penderitaan
8 Menjaga tante Zira
9 Sengaja di siksa
10 Luka ringan
11 Selalu tersakiti
12 Draft 12
13 Menemani suami menemui klien
14 Tidak tau ayah nya punya saudara lain
15 Draft 15
16 Draft 16
17 Mencari bukti
18 Sebuah kebenaran
19 Terjatuh
20 Merebut kan Zika
21 Draft 21
22 Mengingat semua nya
23 Draft 23
24 Kembali menikah
25 Tidak berubah
26 Memenjarakan ayah nya
27 Draft 27
28 Berusaha menerima
29 Menjadi istri seutuhnya
30 Menceritakan masa lalu nya
31 Jebakan
32 Di sekap ayah nya
33 Kematian Sutra
34 Draft 34
35 Ketemu mantan
36 Draft 36
37 Draft 37
38 Memastikan suami nya selingkuh
39 Tidak terima suami nya selingkuh
40 Selalu salah paham
41 Kehamilan
42 Harus kembali pada suaminya
43 Memaafkan suaminya
44 Draft 44
45 Draft 45
46 Mantan terburuk
47 Gagal nikah
48 Sangat emosi
49 Draft 49
50 Menyatakan perasaannya
51 Draft 51
52 melakukan malam pertama
53 Draft 53
54 Alia hamil
55 Melahirkan
56 Draft 56
57 Draft 57
58 Di goda
59 Draft 59
60 Draft 60
61 Pergi dari rumah
62 Draft 62
63 Draft 63
64 Draft 64
65 Draft 65
66 Draft 66
67 Draft 67
68 Nikah dadakan
69 Draft 69
70 Draft 70
71 Draft 71
72 Draft 72
73 Draft 73
74 Pertengkaran
75 Draft 75
76 Draft 76
77 Draft 77
78 Draft 78
79 Draft 79
80 Draft 80
81 Draft 81
82 Draft 82
83 Draft 83
84 Draft 84
85 Draft 85
86 Draft 86
87 Draft 87
88 Draft 88
89 Draft 89
90 Draft 90
91 Draft 91
92 Draft 92
93 Draft 93
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Wanita nakal
2
Di beri hidayah
3
Mulai hijrah
4
Lembaran baru
5
Awal kehidupan nya
6
Hari pernikahan
7
Awal penderitaan
8
Menjaga tante Zira
9
Sengaja di siksa
10
Luka ringan
11
Selalu tersakiti
12
Draft 12
13
Menemani suami menemui klien
14
Tidak tau ayah nya punya saudara lain
15
Draft 15
16
Draft 16
17
Mencari bukti
18
Sebuah kebenaran
19
Terjatuh
20
Merebut kan Zika
21
Draft 21
22
Mengingat semua nya
23
Draft 23
24
Kembali menikah
25
Tidak berubah
26
Memenjarakan ayah nya
27
Draft 27
28
Berusaha menerima
29
Menjadi istri seutuhnya
30
Menceritakan masa lalu nya
31
Jebakan
32
Di sekap ayah nya
33
Kematian Sutra
34
Draft 34
35
Ketemu mantan
36
Draft 36
37
Draft 37
38
Memastikan suami nya selingkuh
39
Tidak terima suami nya selingkuh
40
Selalu salah paham
41
Kehamilan
42
Harus kembali pada suaminya
43
Memaafkan suaminya
44
Draft 44
45
Draft 45
46
Mantan terburuk
47
Gagal nikah
48
Sangat emosi
49
Draft 49
50
Menyatakan perasaannya
51
Draft 51
52
melakukan malam pertama
53
Draft 53
54
Alia hamil
55
Melahirkan
56
Draft 56
57
Draft 57
58
Di goda
59
Draft 59
60
Draft 60
61
Pergi dari rumah
62
Draft 62
63
Draft 63
64
Draft 64
65
Draft 65
66
Draft 66
67
Draft 67
68
Nikah dadakan
69
Draft 69
70
Draft 70
71
Draft 71
72
Draft 72
73
Draft 73
74
Pertengkaran
75
Draft 75
76
Draft 76
77
Draft 77
78
Draft 78
79
Draft 79
80
Draft 80
81
Draft 81
82
Draft 82
83
Draft 83
84
Draft 84
85
Draft 85
86
Draft 86
87
Draft 87
88
Draft 88
89
Draft 89
90
Draft 90
91
Draft 91
92
Draft 92
93
Draft 93

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!