Zika tidak mengerjakan pekerjaan rumah karna dia masih sakit jadi Rana menyuruh pembantu dan pelayan nya yg mengerjakan semuanya, mereka tengah sarapan dengan diam karna Alan juga akan bekerja.Zira memaksa suami nya itu untuk menemui Zika lagi meski Sultan engan mengajak istrinya tapi Zira tetap pergi dengan terpaksa Sultan menemani istri nya
"Zika"Zira tersenyum mendekati Zika dan memeluk Zika yg lagi sarapan
"Tante kok pagi seperti ini sudah datang "heran Zika
"Aku mencemaskan mu apa kamu baik baik saja sayang "ucap Zira memegang tangan Zika
"Iya tante aku sedikit baikan jangan khawatir hanya masih luka kecil"ucap Zika
"Momy lega mendengar nya"ucap Zira memeluk Zika dengan erat
"Tante biarkan Zika sarapan tante mau sarapan juga kan mau Zika cepat sembuh kan"ucap Alan
"Ahh ya ya"Zira mengajak Zika duduk lalu mereka sarapan Alan melirik Zira yg sangat perhatian pada Zika tidak segan Zira menyuapi Zika meski Zika sedikit tidak enak dengan perlakuan Zira
"Aku mau berangkat nanti telat"ucap Alan
"Zika ikut saya sebentar"ucap Alan berdiri lalu berlalu ZIka pun mengikuti Alan yg menuju mobil
"Ohh ya kamu tidak usah terlalu dekat dengan tante Zira "ucap Alan serius
"Kenapa mas"ucap Zika heran
"Tidak usah membatah jika saya bilang tidak ya tidak om Sultan tidak menyukai kamu dekat dengan istri nya pokoknya kamu jaga jarak saja saya tidak suka itu"ucap Alan datar dan masuk mobil Zika hanya menghembuskan nafasnya melihat mobil Alan keluar dari pagar dan kebetulan ada sebuah mobil masuk lalu keluar lah Mela mendekati Zika
"Mama"Zika tersenyum mencium tangan Mela
"Ayo ma masuk dulu"ajak Zika mereka segera masuk
"Mama ini mama ku mama Mela ibu ku"ujar Zika mengusap bahu Mela
"Baik baik ya jaga Zika nya"ucap Mela tersenyum
"Ohh ya mama tumben ke sini ada apa"ucap Zika menatap Mela
"Mama baru dengar dari ayah jika kamu masuk rumah sakit mama sangat cemas kamu sakit sampai mama melupakan adik mu"ucap Mela tersenyum mengusap kepala Zika
"Mama jangan khawatir kok aku udah baik baik saja terimakasih ya ma menjenguk ku"ucap Zika mencium tangan Mela menatap Mela aneh
"Tidak masalah sayang seorang ibu sangat mencemaskan anak anak nya mama pun sangat sayang pada mu sama seperti Akilah mama tidak bisa menjenguk mu setiap saat tapi sayang mama selalu menyertai mu"ucap Mela tersenyum
"Terimakasih ma"ucap Zika memeluk mama nya Zika sangat senang akan hal itu
"Mama Rana aku ajak mama ku bicara di ruang tamu dulu ya"ujar Zika di angguki Rana lalu Mela dan Zika berjalan menjauhi mereka Zira yg menatap itu sangat gelisah apa lagi menatap cara Zika memperlakukan wanita itu ada rasa cemburu di hati nya ada perasaan marah di hati nya menatap wanita itu
"Sayang sayang"Sultan menepuk bahu Zira yg menatap Zika
"Zika hanya anak aku"Zira melangkah berlalu
"Hah bagaimana aku menjauh kan Zira dari wanita itu"ujar Sultan pusing
"Biarin aja Zira melakukan apa selama tidak membahayakan kita lihat apa rencana mereka"ucap Rana
"Aku tidak bisa kehilangan istri ku seperti aku kehilangan anak ku"ucap Sultan serius dan melangkah pergi
"Sayang kamu baik baik ya di sini mama tidak mau dengar kamu sakit"ucap Mela cemas Zika tertawa kecil dan menepuk tangan mama nya
"Iya ma"ucap Zika tersenyum menatap mama nya penuh arti
"Kamu menjaga perasaan mama meski kamu ingin mengatakan kenapa mama berubah biasa nya kamu selalu mengomentari apa yg mama lakukan tapi sekarang kenapa tidak "ucap Mela
"Maaf kan aku ma dulu aku selalu menyakiti hati mama tapi aku tidak akan melakukan itu lagi"Zika sangat menyesali itu
"Iya sayang mama juga minta maaf "ucap Mela tersenyum
"Sudah kan jika selesai cepat pergi"Zira memegang tangan Mela dengan keras pandangan nya tersimpan amarah
"Kamu siapa"ucap Mela serius
"Aku momy kandung nya Zika kamu cepat pergi aku tidak senang kehadiran mu"ucap Zira serius
"Ma ma sini sebentar"Zika mengajak Mela sedikit menjauh
"Ma dia tante Zira teman nya mama Rana kasihan ma dia anak nya hilang dan nama anak nya sama seperti nama ku jadi aku harus pura pura jadi anak nya ma biar tante Zira bisa normal kembali"ucap Zika
"Zika tidak ada seorang ibu yg rela berbagi cinta anak nya mama ini mama kandung mu mama tidak menyukai itu"ucap Mela serius
"Ma aku senang bisa berguna bagi semua orang aku hanya ingin membantu tante Zira biar dia sembuh"ucap Zika pelan Mela memegang kedua pipi Zika
"Sayang berjanjilah demi mama jika kamu tidak akan memperdulikan Zira dan tidak akan menemui nya dan bicara pada nya"ucap Mela serius
"Mama"ucap Zika memelas
"Zika terkadang yg kamu ketahui belum tentu itu kebenaran nya keluarga ini sangat berbahaya kamu jauhi Zira kamu harus lakukan ini demi kebaikan mu"ucap Mela mengecup kening Zika
"Mama pamit dulu ya sayang jika ada apa apa telepon mama"ucap Mela dan berlalu pergi Zika terdiam kenapa suami dan mama nya tidak suka Zika bertemu dengan Zira ada apa sebenarnya Zira binggun harus apa
"Zika"Zira memegang tangan Zika lembut menatap mata Zika
"Maaf tante"ucap Zika pelan melepaskan tangannya
"Mama ku cemburu melihat aku terlalu dekat dengan tante aku tidak ingin melukai hati mama ku aku terlalu banyak berbuat salah pada nya"lirih Zika dan melangkah pergi Zira sendu menatap Zika yg melangka
"Zika Zika"panggil Zira menangis sesegukan
"Sayang udah kamu udah lihat kan"ucap Sultan memeluk istrinya
"Tidak mas Zika itu anak kandung ku seharusnya aku yg cemburu melihat dia dekat dengan wanita jahat itu kenapa Zika malah mengikuti perkataan wanita itu"ujar Zira sesegukan memeluk erat Sultan
"Karna dia bukan anak kita sayang "ucap Sultan
"Ayo kita pulang Zika kapan saja akan menusuk mu untuk menyakiti aku percaya lah"ucap Sultan
"Seorang ibu yg jauh rela terluka demi anak nya mas aku merasa kan itu Zika itu anak kita"ujar Zira menangis di dada suaminya Sultan segera mengajak istrinya pulang
###
Zika menunggu Alan pulang seharian Zika berada di kamar selain beristirahat Zika juga menghindari Zira untuk menjaga perasaan mama kandung nya
"Mas aku ingin bicara"ucap Zika menatap Alan menggosok rambut nya baru selesai mandi
"Ada apa"ucap Alan meletakkan handuk itu
"Mas mama Mela juga melarang aku ketemu sama tante Zira aku hanya membantu tante Zira biar cepat sembuh dari depresi mas juga melarang ku apa aku perlu banget menjauhi tante Zira"ucap Zika pelan menatap Alan yg nampak diam
"Perlu banget kamu harus jauh dari tante Zira saya tidak ingin dengar lagi kamu berhubungan dengan tante Zira soal penyembuhan tante Zira sudah ada dokter nya kamu tidak usah repot"ucap Alan datar
"Ya udah deh aku ikutin apa kata mas Alan"ucap Zika tersenyum lalu berdiri
"Mas Alan capek kan aku pijitin aja ya"ucap Zika tersenyum melangkah maju
"Jangan harap"datar Alan melangkah pergi
"Mas Alan datar banget sih dan dingin hah"Zika menghembuskan nafasnya kasar tidak apa Zika tidak akan menyerah lagian Alan juga suaminya
####
Zira di kurung oleh Sultan di kamar tidak di boleh kan keluar menemui Zika,Sultan sudah mempertegas Zira jika tidak boleh ketemu sama Zika awal nya Zira memberontak tapi setelah lama bujukan Sultan akhirnya Zira luluh ingin mengikuti kata Sultan.Kamar Sultan ada ruang bawa tanah karna Sultan bukan orang sembarangan jika ada musuh nya menyerang dalam keadaan terdesak Sultan bisa kabur lewat ruang bawah tanah,tapi sekarang ada seseorang yg membukanya menatap Zira yg juga menatap nya
"Kembali pada ku kita akan hidup bertiga hanya ada aku kamu dan Zika"ucap nya mengulurkan tangannya
"Sampai mati Sultan tidak akan bisa menerima Zika dia hanya bisa menyakiti Zika kembali lah kita akan hidup selamanya "ucap nya
"Bersama Zika"ucap Zira serius
"Ya bersama Zika"ucap nya tersenyum Zira tersenyum lebar mendekati orang itu lalu dia menoleh
"Aku mau pamit sama mas Sultan"ucap Zira lalu meraih buku di kasur menulis sesuatu setelah itu Zira pergi dengan orang itu
Biasanya Sultan jika pulang pada saat jam makan siang dia akan makan bersama istri nya ,rumah itu lengkap oleh pelayan dan bodyguard untuk menjaga Zira
"Zira"teriak Sultan saat masuk ke kamar tidak menemukan Zira lalu Sultan melirik ada buku di atas kasur Sultan membacanya
"Mas maafkan aku kepergian ku bukan karna tidak mencintai mas lagi tapi aku waras mas cinta ku pada Zika lebih besar di banding cinta ku pada mas Sultan dan cinta ku pada kalian berdua tidak sebanding dengan cinta ku pada Allah yg bisa memisahkan aku dan Zika hanya jalur kematian mas sekian lama aku menanti akan hal ini aku merasa Zika itu benar anak kita aku bisa rasakan semuanya mas membuktikan jika mas hanya mencintai ku mas tidak merasakan kehadiran Zika tapi aku ibu nya mas wanita yg melahirkan nya aku bisa rasakan semuanya maafkan aku mas aku lebih memilih hidup bersama Zika karna Sutra menjanjikan hidup bersama Zika putri kita"
"Sutra"teriak Sultan membanting buku itu darah nya mendidih mata nya merah Sultan pergi dengan amara membuncah.Tujuan Sultan ke rumah Bramantyo tidak butuh lama Sultan sampai
"Zika"teriak Sultan menggelegar
"Sultan ada apa"ucap Rana mendekat
"Panggil menantu mu kemari atau aku yg menjemput nya"tajam Sultan membuat Rana meneguk ludah nya dia segera berlalu masuk ke kamar Zika yg ternyata Zika lagi mengaji
"Zika sudahi ini semua"ucap Rana serius Zika mencium Al-Qur'an itu dan menutup nya
"Ada apa ma"heran Zika
"Lihat cepat om Sultan sangat marah ayo kamu jangan main main sama Sultan Zika "ucap Rana sebal
"Bentar ma"Zika melepaskan mukena nya dan memakai hijab nya segera mereka turun
"Kamu bawa ke mana istri saya"Sultan mencekik Zika
"Om huuk huuk"Zika terbatuk tubuh nya terangkat karna Sultan mencekiknya
"Sultan bicara sama Alan dulu kamu jangan gegabah melenyapkan gadis ini Alan sudah menyusun rencana"ucap Rana panik dia tidak boleh kehilangan kesempatan Rana tidak peduli dengan nyawa Zika tapi Rana peduli pada keputusan anak nya
"Aku benar akan melenyapkan nya"Sultan melempar Zika membuat Zika tersungkur
"Alan kemana sih"Rana sangat panik menelpon Alan
"Om tenang dulu aku tidak melakukan apa apa"ucap Zika berdiri
Plak plak
"Tidak melakukan apa apa kamu menyembunyikan istri saya sialan"Sultan menampar Zika dengan keras lalu Sultan mendorong Zika membuat tubuh Zika terpental
"Astagfirullah sakit nya"keluh Zika merasakan tangannya sakit
"Kamu akan tau siapa saya"ucap Sultan dan memukul bahu Zika sehingga terdengar suara tulang seperti patah Zika tidak kuat dia pingsan Sultan mengeluar kan pisau nya
"Om hentikan"teriak Alan lari memegang pisau Sultan yg sedikit lagi menusuk jantung Zika yg tergeletak
"Menyingkir Alan om akan membunuhnya"teriak Sultan terus ingin menusuk Zika tapi di halangi oleh Alan
"Om tenang dulu ada apa sebenarnya jangan membuang kesempatan om Zika adalah kunci kehancuran Sutra"ucap Alan
"Justru itu Alan dia sudah menculik istri om dan kali ini om benar membunuhnya"ucap Sultan marah besar
"Om tenang membunuh nya tidak mendapatkan solusi biar aku sendiri mencari tante Zira om tenang dulu"ucap Alan
"Oke kita akan cari jika sampai kita tidak menemukan nya dalam waktu 24 jam jangan halangi om membunuh nya"ucap Sultan datar dan melangkah pergi
"Alan bagaimana kamu akan mencari Zira"ucap Rana cemas
"Mama tenang saja aku pasti bisa dapat kan tante Zira sekarang bukan waktu nya wanita ini mati mama urus Zika nanti aku panggil kan dokter merawat nya mama urus dengan baik aku akan cari tante Zira"ucap Alan ingin pergi tapi terhenti
"Ma aku harap Zika bisa sadar besok ada acara penting ada investor penting dari luar negeri Zika harus ikut dengan ku"ucap Alan serius
"Jangan khawatir mama akan segera urus"ucap Rana serius Alan segera pergi untuk melakukan pencarian Zira
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments