Bab 19 - Ajakan Ke Dokter

Saat Ayu terbangun, Bayu sudah tak berada di sampingnya. Sebuah helaan napas berat menyergapnya. Namun tak lama seulas senyum tipis muncul di bibir mungilnya.

Tangannya terulur memegang keningnya. Ia teringat kejadian semalam saat Bayu pertama kali mengecup keningnya. Serta ucapan manis setelahnya yang ia dengar di telinganya.

Ya, Ayu belum benar-benar tertidur saat Bayu mengecup keningnya dan mengucapkan kalimat sayang setelahnya.

Ada desir asing yang menyergap hatinya hingga membuatnya tersenyum dan berbunga-bunga. Berasa dicintai dengan tulus oleh seseorang. Hatinya yang beku seakan mendapat oase baru yang begitu menyejukkan.

Akhirnya ia memutuskan untuk mandi keramas pagi ini. Kebetulan kamar mandi di rumah dinas Bayu yang sekarang cukup besar. Terdapat bathtub juga shower air panas dan dingin.

Namun karena ia tak bisa menggunakan shower mode air panas tersebut, alhasil ia mandi keramas menggunakan air dingin di kota Malang yang memang berhawa dingin. Seketika usai mandi, badannya terasa menggigil.

Karena ia terlupa membawa baju ganti ke dalam kamar mandi, akhirnya dirinya keluar dan mengganti baju di dekat lemari pakaian mereka. Tiba-tiba....

Ceklek...

"Ups... sorry," ucap Bayu yang terkejut bukan main.

BRAKK !!

Pintu yang awalnya dibuka oleh Bayu dan dalam hitungan detik langsung ditutup kembali secara kasar. Dan akhirnya ia keluar kamar, tak jadi masuk.

"Astaga bini satu itu benar-benar menggoda iman. Aku pikir masih tidur, eh enggak tahunya sudah mandi. Mana sedang polosan mau ganti baju pula. Fiuhh, sabar...sabar. Mau nyerang, eh kena jebakan palang merah. Icip-icip nanti takutnya dia pingsan duluan. Huft !!" keluh Bayu sambil membayangkan pandangan kemolekan tubuh Ayu yang baru saja ia lihat tanpa sengaja.

Beberapa detik yang lalu istrinya hanya menggunakan kain segitiga bermuda berwarna merah dan belum sempat mengenakan penutup melonnya. Sungguh membuat sesuatu di bawah perutnya mendadak terbangun tanpa disuruh.

Sedangkan di dalam kamar, Ayu juga gelagapan dan berujung menggerutu sebal pada Bayu yang nyelonong masuk tanpa ketuk pintu. Padahal jika ditelaah secara harfiah, hal itu sebenarnya wajar-wajar saja.

Dikarenakan keduanya suami istri dan tempat tersebut merupakan kamar pribadi mereka. Dan yang masuk yakni suaminya sendiri bukan orang lain. Tentu secara normal, istri berhak melihat tubuh polos suami begitu pun sebaliknya.

"Dasar bujang lapuk bikin kaget saja. Masuk kamar enggak ketuk pintu dulu. Haissh... mana aku belum pakai baju lagi. Pasti dia mikir aku yang sengaja goda dia. Huft, nyebelin!" keluh Ayu seraya mengerucutkan bibirnya.

Usai mengganti baju, ia pun ragu ingin keluar kamar. Tapi perutnya mulai lapar. Ia juga ingin membantu Bik Sum di dapur tapi takut bertemu suaminya.

"Keluar enggak ya? Keluar enggak, keluar enggak, huft !!" cicit Ayu bingung.

Krucukkk...

Tiba-tiba suara cacing di perutnya pun akhirnya berdemo. Otomatis ia memberanikan diri untuk keluar kamar.

Ceklek...

Saat ia sudah membuka pintu kamarnya, kepalanya pun menyembul keluar duluan tapi badannya masih di dalam kamar. Ia menengok ke kanan dan ke kiri melihat situasi dan kondisi. Apakah aman terkendali dari suaminya atau tidak, pikirnya. Seketika...

"Eh, Neng cantik sudah bangun. Ayo ke meja makan untuk sarapan. Bibik sudah masak sayur asem, ikan pindang goreng, tempe dan tahu bacem. Ada sambal terasi dan juga sambal oncom pete kesukaan si ganteng," ucap Bik Sum mendadak muncul dari ruang tamu sambil membawa sapu. Ternyata Bik Sum usai menyapu teras dan ruang tamu setelah memasak.

"Aduh, saya jadi enggak enak sama Bik Sum. Mau bantuin masak tapi saya bangunnya kesiangan," cicit Ayu lirih.

"Enggak apa-apa Neng cantik. Bik Sum juga pernah muda jadi paham kok kalau pengantin baru suka bangun kesiangan. Hehe..." ucap Bik Sum seraya mengulum senyum.

"Ehm, maksudnya?" cicit Ayu dengan polosnya.

"Lah ini rambut Neng cantik sama kayak si ganteng. Pasti semalam atau tadi pagi mendadak ada serangan meriam di kasur pastinya. Jadi rambutnya kompak mandi keramas berdua," ledek Bik Sum seraya menyentuh rambut Ayu yang masih terlihat basah.

"Hah," respon Ayu terkejut seraya menyentuh rambutnya sendiri. Alhasil ia baru tersadar ternyata belum mengeringkan sepenuhnya rambutnya dengan hair dryer.

"Terus yang ini hehe... pasti cap bibir soang ganas milik si ganteng ya Neng cantik? Sampai jejak sosorannya kelihatan jelas merah begini. Luar biasa," ledek Bik Sum seraya menjawil leher Ayu yang memang tampak merah akibat gigitan bibir Bayu semalam.

Walaupun faktanya gigitan tersebut untuk membangunkan Ayu dari mimpi buruknya. Bukan karena hasrat menggelora menuju perayaaan cinta pengantin baru seperti yang ada di pikiran Bik Sum.

"Haisshh !! Bujang lapuk satu itu bikin malu saja. Kenapa juga semalam pakai gigit leher. Kan bisa siram air saja di wajahku. Huft !!" batin Ayu mendengus sebal.

"Eh ini bukan karena itu, Bik. Ini merah karena digigit nyamuk," jawab Ayu terpaksa berbohong. Dirinya sungguh malu di depan Bik Sum.

"Nyamuknya mantan bujang lapuk karatan berambut hitam ya Neng cantik. Hehe..."

"Sudah, Neng cantik enggak perlu sungkan atau malu. Justru Bibik bahagia melihat si ganteng dan Neng cantik rukun dan saling cinta begini," ucap Bik Sum seraya berjalan bersama Ayu ke arah ruang makan dekat dapur.

Kini Bayu dan Ayu sudah duduk bersama di meja makan untuk sarapan. Bik Sum pun pamit ke belakang untuk menjemur baju. Meninggalkan mereka berdua dalam keheningan di meja makan.

"Ya ampun, kenapa kita selalu kompak buat mandi keramas sih? Jadi bahan ledekan Bik Sum saja," batin Bayu menatap rambut Ayu yang juga sama basah seperti rambutnya.

"Ayo makan, nanti keburu sarapannya dingin." Bayu memecah keheningan dengan menyuruh Ayu untuk segera makan pagi.

"Iya, Mas." Ayu pun menjawab singkat.

"Kok wajahmu sedikit pucat? Apa kamu sakit, Yu?" tanya Bayu saat melihat wajah Ayu dengan seksama yang memang sedikit pucat.

"Aku sehat kok, Mas. Cuma sedikit kedinginan. Aku enggak tahu caranya pakai shower air panas jadinya mandi dengan air dingin," jawab Ayu sedikit kikuk. Ia masih didera rasa malu di depan Bayu atas kejadian di kamar tadi saat suaminya nyelonong masuk.

"Nanti aku ajari caranya biar kamu tahu. Ayo sarapan dulu. Setelah sarapan, kita ke dokter ya. Mas sudah buat janji dengan Dokter Heni. Kamu masih ingat kan, Dokter Heni teman masa kecil Papa Bening yang satu kampung. Yang pernah merawat Bening juga saat tinggal di Jogja. Mau ya?" ajak Bayu penuh kelembutan.

Deg...

Bersambung...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Santi Rizal

Santi Rizal

bi Sum usil banget sih

2025-01-09

1

Fenty Dhani

Fenty Dhani

mau dong...demi kesembuhanmu

2024-09-26

1

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

bik sum ahlinya bikin mereka br2 malu

2024-08-14

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Wanita Yang Terpasung
2 Bab 2 - Pernikahan Dadakan
3 Bab 3 - Pisah Kamar
4 INPO RECEH
5 Bab 4 - Trauma Masa Lalu
6 Bab 5 - Ada Yang Terbangun ?
7 Bab 6 - Nasi Goreng Ikan Teri
8 Bab 7 - Menghilangkan Jejak
9 Bab 8 - Mencoba Menguliknya
10 Bab 9 - Tutur Batin
11 Bab 10 - Siapa Ay?
12 Bab 11 - Malam Minggu Kelabu
13 Bab 12 - Sebuah Petuah
14 Bab 13 - My Wifey
15 Bab 14 - Gara-Gara Keramas
16 Bab 15 - Aku Tidur Di Mana ?
17 Bab 16 - Pisang
18 Bab 17 - Mimpi Buruk
19 Bab 18 - Takdir
20 Bab 19 - Ajakan Ke Dokter
21 Bab 20 - Bertemu Dokter Heni
22 Bab 21 - Masa Kecil
23 Bab 22 - Masa Lalu Cakra
24 Bab 23 - Pernikahan Ayu dan Cakra
25 Bab 24 - Pertama Kali
26 Bab 25 - Terciduk
27 Bab 26 - Undangan Pernikahan
28 Bab 27 - Bertemu Arjuna dan Bening
29 Bab 28 - Menginap Bersama
30 Bab 29 - Sangu Tidur
31 Bab 30 - Arisan
32 Bab 31 - Perayaan Cinta
33 Bab 32 - Sesuatu Yang Sangat Berharga
34 Bab 33 - Tragedi Berujung Nestapa
35 Bab 34 - Siksaan Pedih
36 Bab 35 - Fitnah Keji
37 Bab 36 - Kapan Aku Hamil ?
38 Bab 37 - Ke Kota Gudeg
39 Bab 38 - Kejutan Untuk Suami
40 Bab 39 - Maldives
41 Bab 40 - Kedok Terbuka
42 Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43 Bab 42 - Sebuah Penyesalan
44 Bab 43 - Serba Kura-Kura ?
45 Bab 44 - Pertemuan Tak Terduga
46 Bab 45 - Buronan Kasus Pembunuhan
47 Bab 46 - Bangun Ay
48 Bab 47 - Ngidam
49 INFO PENTING
50 Bab 48 - Bawaan Jabang Bayi
51 Bab 49 - Terbangun Dari Koma
52 Bab 50 - Kebahagiaan Cinta Sejati (TAMAT)
53 PENGUMUMAN GA
54 PROMO KARYA BARU
55 PROMO KARYA BARU
56 PROMO KARYA BARU
57 Launching Novel Baru
58 Promo Novel Baru
59 PROMO KARYA BARU
60 PROMO KARYA BARU
61 PROMO KARYA BARU
62 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 - Wanita Yang Terpasung
2
Bab 2 - Pernikahan Dadakan
3
Bab 3 - Pisah Kamar
4
INPO RECEH
5
Bab 4 - Trauma Masa Lalu
6
Bab 5 - Ada Yang Terbangun ?
7
Bab 6 - Nasi Goreng Ikan Teri
8
Bab 7 - Menghilangkan Jejak
9
Bab 8 - Mencoba Menguliknya
10
Bab 9 - Tutur Batin
11
Bab 10 - Siapa Ay?
12
Bab 11 - Malam Minggu Kelabu
13
Bab 12 - Sebuah Petuah
14
Bab 13 - My Wifey
15
Bab 14 - Gara-Gara Keramas
16
Bab 15 - Aku Tidur Di Mana ?
17
Bab 16 - Pisang
18
Bab 17 - Mimpi Buruk
19
Bab 18 - Takdir
20
Bab 19 - Ajakan Ke Dokter
21
Bab 20 - Bertemu Dokter Heni
22
Bab 21 - Masa Kecil
23
Bab 22 - Masa Lalu Cakra
24
Bab 23 - Pernikahan Ayu dan Cakra
25
Bab 24 - Pertama Kali
26
Bab 25 - Terciduk
27
Bab 26 - Undangan Pernikahan
28
Bab 27 - Bertemu Arjuna dan Bening
29
Bab 28 - Menginap Bersama
30
Bab 29 - Sangu Tidur
31
Bab 30 - Arisan
32
Bab 31 - Perayaan Cinta
33
Bab 32 - Sesuatu Yang Sangat Berharga
34
Bab 33 - Tragedi Berujung Nestapa
35
Bab 34 - Siksaan Pedih
36
Bab 35 - Fitnah Keji
37
Bab 36 - Kapan Aku Hamil ?
38
Bab 37 - Ke Kota Gudeg
39
Bab 38 - Kejutan Untuk Suami
40
Bab 39 - Maldives
41
Bab 40 - Kedok Terbuka
42
Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43
Bab 42 - Sebuah Penyesalan
44
Bab 43 - Serba Kura-Kura ?
45
Bab 44 - Pertemuan Tak Terduga
46
Bab 45 - Buronan Kasus Pembunuhan
47
Bab 46 - Bangun Ay
48
Bab 47 - Ngidam
49
INFO PENTING
50
Bab 48 - Bawaan Jabang Bayi
51
Bab 49 - Terbangun Dari Koma
52
Bab 50 - Kebahagiaan Cinta Sejati (TAMAT)
53
PENGUMUMAN GA
54
PROMO KARYA BARU
55
PROMO KARYA BARU
56
PROMO KARYA BARU
57
Launching Novel Baru
58
Promo Novel Baru
59
PROMO KARYA BARU
60
PROMO KARYA BARU
61
PROMO KARYA BARU
62
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!