"Ya, di kamar. Memangnya Mas mau tidur di atas genteng," jawab Ayu.
"Di kamar yang mana? Kan di sini ada tiga kamar tidur selain kamar Bik Sum," ujar Bayu dengan nada yang masih terdengar merajuk.
Deg...
Seketika otaknya langsung mencerna pertanyaan suaminya. Bahwa yang dimaksud Bayu adalah dirinya sebagai suami harus tidur di mana. Normalnya suami istri tentu tidur di dalam satu kamar yang sama.
Dan kini ia baru sadar bahwa kemungkinan besar kemarin-kemarin suaminya sengaja tak pulang dan menghindarinya, hanya ingin menjaga marwahnya sebagai seorang istri di mata Bik Sum.
Hatinya mendadak mencelos melihat pengorbanan Bayu yang telah dilakukan untuknya. Bahkan suaminya itu berusaha menjaga martabatnya di depan orang lain. Tentu saja hal yang sangat aneh bila pengantin baru harus tidur dalam kondisi pisah kamar.
Jari-jemarinya mendadak saling bertautan dan mer3mas. Tanda bahwa ia tengah gugup dan bingung. Bayu pun mengetahui reaksi Ayu yang masih gamang. Ia tak mau istrinya semakin kalut yang berujung sakit.
Lantas ia pun mengambil sikap untuk menyudahi semua ini. Sebenarnya ia ingin terus mencoba mendekati istrinya dengan cara memancing dan menggodanya seperti sekarang. Namun usahanya seakan belum bisa maksimal jika Ayu belum pergi terapi dan membuka diri untuknya.
"Kamu masuk kamarmu. Aku tidur di atas. Kalau ada perlu, kamu ketuk pintu saja. Tak perlu sungkan. Aku pamit tidur dulu," ucap Bayu dengan nada datar tidak seperti sebelumnya.
Ayu pun merasakan perubahan itu. Saat Bayu melangkah pergi baru beberapa langkah, Ayu pun bersuara memanggilnya.
"Mas tidur di kamar bawah saja," ucap Ayu secara tiba-tiba. Yang otomatis membuat langkah Bayu terhenti. Sontak Bayu pun menoleh ke belakang menatap istrinya yang sedang berdiri di depan pintu kamar utama.
"Enggak perlu, Yu. Jangan dipaksakan jika kamu masih takut sama aku," jawab Bayu dengan mimik datar yang masih sama. Membuat Ayu semakin merasa bersalah.
"A_ku... a_ku... aku takut kalau tidur sendirian," cicit Ayu lirih terbata-bata dan menunduk.
Bayu pun yang paham reaksi Ayu yang tengah gugup akhirnya memutuskan berjalan menuju kamar utama.
"Ayo masuk, sudah malam. Kita tidur," ucap Bayu menyuruh istrinya masuk ke dalam kamar yang sama di lantai 1.
Ceklek...
Derit pintu kamar utama dibuka perlahan oleh Bayu. Koper mereka sudah berjajar rapi di depan lemari. Bik Sum dan Zaky yang telah membawanya masuk ketika mereka sudah tiba di rumah ini.
Ayu pun hanya bisa mengekori suaminya untuk masuk ke dalam kamar yang sama. Pandangannya tetap menunduk dan ada kegamangan dalam hatinya. Bingung ingin melakukan apa selanjutnya.
"Kamu tidur di kasur. Nanti aku tidur di sofa," ucap Bayu seraya membuka koper miliknya dan koper sang istri.
Dengan telaten lelaki ini memasukkan dan menata rapi baju-baju miliknya serta Ayu ke dalam lemari. Ayu yang melihat hal itu, merasa tak enak hati. Seharusnya itu tugasnya bukan tugas suaminya.
Akhirnya ia memberanikan diri mendekati Bayu.
"Mas, sebaiknya bersih-bersih dulu. Biar ini aku yang bereskan," ucap Ayu yang tangannya otomatis langsung membantu Bayu memasukkan pakaian dan menata barang-barang mereka.
Bayu yang langsung paham, tanpa membantah akhirnya ia menuruti permintaan istrinya.
"Aku ke kamar mandi dulu. Kalau kamu capek, besok saja beberes kopernya. Enggak apa-apa kok," ucap Bayu seraya mengambil sehelai handuk dari kopernya.
"Aku enggak capek, Mas. Tadi di pesawat sudah banyak tidur," ucap Ayu sambil terus menata barang di lemari mereka berdua.
"Baiklah," jawab Bayu yang tak lama pintu kamar mandi pun ia tutup dengan sempurna.
Sekilas Ayu melihat ke arah pintu kamar mandi yang sudah tertutup tersebut. Sebuah helaan napas berat meluncur dari bibirnya.
Lalu ia pun segera menyelesaikan urusan menata pakaian ke dalam lemari. Sebab ada empat koper besar yang masih harus ia keluarkan isinya.
Satu koper miliknya dan tiga koper lainnya milik sang suami. Ia memang belum sempat berbelanja banyak baju. Bayu mengatakan akan mengajaknya belanja di kota Malang saja.
Saat asyik menata baju milik suaminya, tiba-tiba pupil matanya melebar saat ia melihat setumpuk kain segitiga bermuda yang digunakan sebagai penutup meriam suaminya, menarik perhatiannya.
Akhirnya ia memberanikan diri mengambil satu helai. Lalu ia buka lebar-lebar kain segitiga bermuda tersebut dan memperhatikannya dengan seksama.
Warna hitam sebagai dasarannya. Terdapat beberapa gambar buah pisang dengan kulit yang terbuka setengahnya. Di mana gambar buah pisang tersebut memadati dari sisi depan, samping hingga belakang kain pembungkus krusial tersebut.
Yang mencengangkan baginya, jumlah kain segitiga bermuda dengan warna dan motif yang sama, sangat banyak. Lalu ia pun mencoba untuk menghitungnya. Dikarenakan kain tersebut sebelumnya masih terbungkus rapi di dalam sebuah plastik bening dan masih terdapat label harganya.
"Tiga lusin? Dia mau jualan celana da*lam?" tanya Ayu yang bermonolog sendiri dan terkejut bukan main.
Lalu ia pun melirik harga label yang tercantum di tiap helainya.
"Apa? Satu celana da*lam begini doang harganya dua ratus ribu? Astaga, bujang lapuk satu itu buang-buang duit saja. Di pasar juga sebiji paling lima belas ribu sudah dapat. Huft !!" keluh Ayu dengan tangan yang masih membuka lebar pembungkus krusial tersebut di depan wajahnya.
Tanpa disadari Ayu, suaminya ternyata sudah keluar dari kamar mandi. Dan kini Bayu justru yang gantian terkejut melihat apa yang sedang dilakukan istrinya dengan kain pembungkus krusial miliknya itu di depan lemari.
"Apa yang kamu lakukan?" tanya Bayu.
Sontak Ayu pun langsung menoleh ke samping saat mendengar suara bariton suaminya.
Glug...
Ayu terkejut bukan main seakan tengah kepergok mencuri kain segitiga bermuda milik suaminya sendiri. Dan juga mendadak pandangannya terkesima menatap dada bidang suaminya yang ternyata berbentuk kotak-kotak dan cukup berotot.
Desir tak biasa tiba-tiba naik dalam tubuhnya. Membuat pipinya bak kepiting rebus. Sungguh malu sekali dirinya. Khawatir sang suami salah paham dengannya yang tengah asyik memegang kain pembungkus krusial tersebut tanpa izin.
Bayu pun perlahan berjalan menuju tempat Ayu berdiri dan seketika...
Bersambung...
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Novano Asih
🤣🤣🤣🤣kok aku blm pernah lihat y model kayak gitu
2024-10-21
1
Fenty Dhani
sangkar pisang dengan gambar pisang??menggelikan🤣🤣🤣
2024-09-26
1
Fahmi Ardiansyah
ya ayuu masak suamimu mau jualan.itu buat stok yu ayuuu
2024-08-13
1