Bab 9 - Tutur Batin

Untuk mendukung feel dalam membaca chapter ini.

Othor sarankan sembari memutar lagu berjudul "Tutur Batin" by Yura Yunita.

Selamat Membaca💋

🍁🍁🍁

Berselimut hening, Ayu termenung seorang diri di dalam kamar. Berdiri menatap pemandangan di luar dari balik jendela kaca kamar yang ia buka gordennya.

Pemandangan bukit-bukit hijau dan suasana area perumahan dinas kepolisian yang cukup sepi di siang hari seperti ini membuat hatinya semakin sesak. Terlebih dirinya teringat untaian cerita dari Bik Sum tentang keluarga Bayu di masa lalu.

"Saat itu Nyonya besar sudah lama menyuruh suami Neng cantik menikah. Apalagi Nyonya besar sudah ingin sekali menimang cucu. Nyonya besar sering sakit-sakitan. Tapi si ganteng bilang pada Nyonya besar disuruh sabar menunggu. Tiba-tiba pas si ganteng pulang lagi ke Bandung, suami Neng cantik itu meminta restu pada Nyonya besar katanya mau melamar seorang gadis cantik di Solo. Nanti kalau wanita yang dia cinta itu menerima pinangannya, baru si ganteng bawa gadis itu ke Bandung buat bertemu Nyonya besar. Dan Neng cantik tahu apa reaksi Nyonya besar saat itu?"

"Apa reaksi mertua saya, Bik?" tanya Ayu menatap Bik Sum dengan hati cemas tak karuan.

"Nyonya besar senang bukan kepalang karena putra semata wayangnya yang susah jatuh cinta akhirnya tanpa banyak bicara atau cerita ternyata sudah mencintai seorang gadis. Bahkan serius ingin menikah dengan gadis asal kota Solo. Cuma Nyonya besar dan saya gak tahu siapa nama gadis itu. Suami Neng cantik cuma bilang kalau wanita ini spesial di matanya dan tidak silau akan harta. Suami Neng cantik itu cukup terkenal di kampung kami. Bahkan keluarganya punya banyak sawah dan tanah. Nyonya besar lahir dari keluarga berpunya di kampung kami. Tapi keluarga suami Neng cantik bukan orang yang sombong. Mereka semua tetap bersahaja dan apa adanya," tutur Bik Sum.

"Pasti Bibik senang bisa kerja di rumah keluarga mertua saya," ucap Ayu.

"Bukan senang lagi Neng, tapi sangat senang. Mereka menganggap bibik sudah seperti keluarga sendiri. Tapi sayang, Nyonya besar meninggal dunia karena sakitnya kambuh." Mata Bik Sum mulai berkaca-kaca.

"Mertua saya sakit apa, Bik? Kambuh kenapa?" cecar Ayu yang ikut mendadak sendu menatap Bik Sum.

"Nyonya punya riwayat darah tinggi. Saat itu Nyonya besar sudah membuat tumpengan besar di kampung supaya memperlancar usaha si ganteng ngelamar gadis itu. Si ganteng pergi ke Solo sendiri padahal Nyonya besar ingin ikut tapi enggak boleh. Ada beberapa tetangga sempat tanya tumpengan itu untuk apa? Terus Nyonya saking bahagianya mengatakan kalau putra semata wayangnya mau nikah. Akhirnya satu kampung sudah heboh. Tapi_" ucapan Bik Sum kembali terpotong.

"Tapi kenapa, Bik?" tanya Ayu yang semakin cemas.

"Si ganteng pulang ke Bandung dengan tangan kosong. Gagal melamar gadis itu yang ternyata sudah menerima pinangan dari laki-laki lain. Beberapa hari Nyonya besar enggak mau keluar rumah karena malu ditanyain tetangga terus kapan putranya menikah. Suami Neng cantik gak lama akhirnya ditugaskan ke Batam. Baru sebulan di Batam, si ganteng pulang lagi ke Bandung buat makamkan Nyonya besar. Sejak putranya gagal menikah, mertua Neng cantik penyakitnya semakin kambuh. Nyonya tiap hari nangis di kamar. Tapi enggak mau kalau saya telepon si ganteng di Batam. Saat Nyonya besar masuk rumah sakit karena sudah cukup parah, akhirnya saya baru kabari suami Neng cantik di Batam. Si ganteng sampai di Bandung tetapi Nyonya sudah pergi lebih dahulu. Waktu itu si ganteng enggak nangis sama sekali. Justru saya sama keluarga saya yang nangis di rumah sakit. Tujuh hari si ganteng memilih tidur di kamar Nyonya besar. Setelah tujuh hari kepergian Nyonya besar, si ganteng balik ke Batam. Nitip pesan ke saya buat sesekali bersihkan rumah di Bandung. Tiap bulan saya dikirimin uang sama suami Neng cantik. Sebelum meninggal, Nyonya besar sempat berpesan supaya saya tetap jaga si ganteng seperti anak sendiri. Nyonya besar gak ingin putra semata wayangnya itu kesepian walaupun seumur hidup jadi bujang lapuk. Saya bener-bener bahagia dan terharu banget akhirnya si ganteng menikah. Jadi enggak kesepian lagi. Sudah ada yang nemenin. Makasih ya Neng cantik sudah mau terima si gantengnya bibik yang sekeras batu itu buat jadi suami," tutur Bik Sum dengan berderai air mata dan memeluk Ayu penuh ketulusan.

Ayu hanya bisa terdiam dan menggigit bibirnya dalam-dalam. Ia tak tahu harus bilang apa. Rasa bersalah di dalam hatinya semakin bercokol dengan deras.

"Maafkan aku. Karena egoisku saat itu yang tak melihat ketulusan cintamu membuat ibumu meninggal dunia. Hiks...hiks...hiks..." batin Ayu menangis pilu.

☘️☘️

Membuang napas kasar, Ayu kini telah duduk di atas kasurnya. Ia menatap langit-langit yang terbuat dari gipsum berukiran bunga-bunga. Setelah mendengar penuturan Bik Sum tentang Bayu dan keluarganya di masa lalu, membuat Ayu semakin terenyuh.

Namun ada rasa bahagia yang tak dapat dipungkiri di hatinya bahwa Bayu tetap setia mencintainya. Walaupun kondisi dirinya sudah menjadi janda sekali pun. Lelaki itu tetap menerima dirinya apa adanya tanpa ragu.

Mungkin inilah cara alam untuk menyadarkan dirinya bahwa Cakra bukanlah jodohnya. Dahulu dia merasa insecure bila harus bersanding dengan Bayu yang dari keluarga berpunya dengan level pendidikan tinggi. Sedangkan dirinya hanya gadis desa biasa dan sebatas lulusan SMA. Tak pernah mengenyam bangku kuliah.

Terlebih sejak awal bertemu, ia dan Bayu bak seperti Tom-tom dan Jer-jer yang kemana pun selalu bertengkar.

Dan ia memilih Cakra karena di hatinya sejak kecil nama itu sudah terpatri sebagai cinta pertamanya. Apalagi keduanya berjanji untuk menikah saat dewasa. Saat Cakra datang kembali ke Solo untuk meminangnya. Tanpa ragu ia menerima pinangan tersebut dan membuat Bayu patah hati.

Kini ia baru menyadarinya bahwa Cakra bukanlah suami idaman seperti harapannya. Ia dan Bayu sama-sama pernah mengalami kegagalan. Walaupun dalam konteks yang berbeda.

Dirinya gagal mempertahankan pernikahan pertamanya bersama Cakra. Bayu pun gagal mempertahankan cinta untuknya kala itu.

"Kenapa hatiku sakit saat mengingat masa laluku dengan Cakra? Kenapa aku juga kecewa pada diriku sendiri yang egois saat kamu meminangku dahulu?" tanya Ayu seraya melihat cincin kawin di jarinya. Cincin yang menjadi bukti bahwa kini Bayu Laksono adalah suaminya, bukan lagi Cakra Agung Sujatmiko.

"Hiks...hiks...hiks..."

"Kamu masih menyimpan cincin ini dengan baik, Mas. Padahal waktu kamu meminangku di Solo, aku menolakmu. Tapi kamu tetap kekeh dan sedikit memaksaku. Dan akhirnya aku buang cincin ini di rumput karena kesal. Aku enggak nyangka kamu bisa nemuin kembali cincin yang sudah aku buang ini. Huhu..." tangis Ayu semakin berderai menatap cincin yang sama di masa lalu.

Dan kini cincin itu ternyata memang menjadi takdirnya. Terpasang cantik di jarinya. Menjadikan dirinya, istri sah dari seorang Komisaris Polisi Bayu Laksono. Lelaki yang begitu tulus mencintainya namun pernah ia kecewakan di masa lalu.

"Kamu pernah berduka karena cinta, begitu juga aku. Kita ditakdirkan bersama pada akhirnya, pasti untuk sebuah alasan bukan? Apakah kita bisa saling mengobati dari nestapa ini?" ucapnya lirih dengan air mata yang masih setia menetes di pipinya.

Bersambung...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Santi Rizal

Santi Rizal

ayu dulu sangat mengecewakan Bayu... semoga sekarang bisa membahagiakan Bayu

2025-01-09

1

Fenty Dhani

Fenty Dhani

sedih🥹

2024-09-26

1

Zerazat

Zerazat

di cerita ini kenapa peran utama kan Ayu tapi aq bacanya kok beda ya sama waktu baca cerita Bening bisa greget di hati bisa sampai merinding,baca cerita Ayu ini biasa biasa saja maaf ya thor bukan nya julid sama author tapi mengeluarkan uneg uneg dalam hatiku 🙏

2024-08-31

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Wanita Yang Terpasung
2 Bab 2 - Pernikahan Dadakan
3 Bab 3 - Pisah Kamar
4 INPO RECEH
5 Bab 4 - Trauma Masa Lalu
6 Bab 5 - Ada Yang Terbangun ?
7 Bab 6 - Nasi Goreng Ikan Teri
8 Bab 7 - Menghilangkan Jejak
9 Bab 8 - Mencoba Menguliknya
10 Bab 9 - Tutur Batin
11 Bab 10 - Siapa Ay?
12 Bab 11 - Malam Minggu Kelabu
13 Bab 12 - Sebuah Petuah
14 Bab 13 - My Wifey
15 Bab 14 - Gara-Gara Keramas
16 Bab 15 - Aku Tidur Di Mana ?
17 Bab 16 - Pisang
18 Bab 17 - Mimpi Buruk
19 Bab 18 - Takdir
20 Bab 19 - Ajakan Ke Dokter
21 Bab 20 - Bertemu Dokter Heni
22 Bab 21 - Masa Kecil
23 Bab 22 - Masa Lalu Cakra
24 Bab 23 - Pernikahan Ayu dan Cakra
25 Bab 24 - Pertama Kali
26 Bab 25 - Terciduk
27 Bab 26 - Undangan Pernikahan
28 Bab 27 - Bertemu Arjuna dan Bening
29 Bab 28 - Menginap Bersama
30 Bab 29 - Sangu Tidur
31 Bab 30 - Arisan
32 Bab 31 - Perayaan Cinta
33 Bab 32 - Sesuatu Yang Sangat Berharga
34 Bab 33 - Tragedi Berujung Nestapa
35 Bab 34 - Siksaan Pedih
36 Bab 35 - Fitnah Keji
37 Bab 36 - Kapan Aku Hamil ?
38 Bab 37 - Ke Kota Gudeg
39 Bab 38 - Kejutan Untuk Suami
40 Bab 39 - Maldives
41 Bab 40 - Kedok Terbuka
42 Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43 Bab 42 - Sebuah Penyesalan
44 Bab 43 - Serba Kura-Kura ?
45 Bab 44 - Pertemuan Tak Terduga
46 Bab 45 - Buronan Kasus Pembunuhan
47 Bab 46 - Bangun Ay
48 Bab 47 - Ngidam
49 INFO PENTING
50 Bab 48 - Bawaan Jabang Bayi
51 Bab 49 - Terbangun Dari Koma
52 Bab 50 - Kebahagiaan Cinta Sejati (TAMAT)
53 PENGUMUMAN GA
54 PROMO KARYA BARU
55 PROMO KARYA BARU
56 PROMO KARYA BARU
57 Launching Novel Baru
58 Promo Novel Baru
59 PROMO KARYA BARU
60 PROMO KARYA BARU
61 PROMO KARYA BARU
62 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 - Wanita Yang Terpasung
2
Bab 2 - Pernikahan Dadakan
3
Bab 3 - Pisah Kamar
4
INPO RECEH
5
Bab 4 - Trauma Masa Lalu
6
Bab 5 - Ada Yang Terbangun ?
7
Bab 6 - Nasi Goreng Ikan Teri
8
Bab 7 - Menghilangkan Jejak
9
Bab 8 - Mencoba Menguliknya
10
Bab 9 - Tutur Batin
11
Bab 10 - Siapa Ay?
12
Bab 11 - Malam Minggu Kelabu
13
Bab 12 - Sebuah Petuah
14
Bab 13 - My Wifey
15
Bab 14 - Gara-Gara Keramas
16
Bab 15 - Aku Tidur Di Mana ?
17
Bab 16 - Pisang
18
Bab 17 - Mimpi Buruk
19
Bab 18 - Takdir
20
Bab 19 - Ajakan Ke Dokter
21
Bab 20 - Bertemu Dokter Heni
22
Bab 21 - Masa Kecil
23
Bab 22 - Masa Lalu Cakra
24
Bab 23 - Pernikahan Ayu dan Cakra
25
Bab 24 - Pertama Kali
26
Bab 25 - Terciduk
27
Bab 26 - Undangan Pernikahan
28
Bab 27 - Bertemu Arjuna dan Bening
29
Bab 28 - Menginap Bersama
30
Bab 29 - Sangu Tidur
31
Bab 30 - Arisan
32
Bab 31 - Perayaan Cinta
33
Bab 32 - Sesuatu Yang Sangat Berharga
34
Bab 33 - Tragedi Berujung Nestapa
35
Bab 34 - Siksaan Pedih
36
Bab 35 - Fitnah Keji
37
Bab 36 - Kapan Aku Hamil ?
38
Bab 37 - Ke Kota Gudeg
39
Bab 38 - Kejutan Untuk Suami
40
Bab 39 - Maldives
41
Bab 40 - Kedok Terbuka
42
Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43
Bab 42 - Sebuah Penyesalan
44
Bab 43 - Serba Kura-Kura ?
45
Bab 44 - Pertemuan Tak Terduga
46
Bab 45 - Buronan Kasus Pembunuhan
47
Bab 46 - Bangun Ay
48
Bab 47 - Ngidam
49
INFO PENTING
50
Bab 48 - Bawaan Jabang Bayi
51
Bab 49 - Terbangun Dari Koma
52
Bab 50 - Kebahagiaan Cinta Sejati (TAMAT)
53
PENGUMUMAN GA
54
PROMO KARYA BARU
55
PROMO KARYA BARU
56
PROMO KARYA BARU
57
Launching Novel Baru
58
Promo Novel Baru
59
PROMO KARYA BARU
60
PROMO KARYA BARU
61
PROMO KARYA BARU
62
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!