Cinta Menyembuhkan Luka
"Ada apa di sana, kok ramai begitu?" tanya Kompol Bayu Laksono pada anggotanya.
"Lapor, Ndan. Ada wanita muda tengah terpasung kakinya mengamuk di gubug terpencil yang ada di ujung sana. Sebagian warga desa tengah mencambuknya dengan batang lidi dan sapu," ucap Zaky, salah satu anak buah Kompol Bayu.
"APA !! Hari gini masih ada acara main hakim sendiri. Huft !! Tunjukkan di mana tempatnya sekarang juga !" perintah Bayu dengan tegas.
"Siap, Ndan." Zaky maupun anggota lainnya menjawab dengan serempak.
Mereka pun berjalan menapaki hutan kecil menuju sebuah gubug yang menjadi TKP ( Tempat Kejadian Perkara ).
"Bisa-bisanya aku baru dilantik dan bertugas di wilayah terpencil ini sudah ada yang berani main hakim sendiri. Harus diberantas sampai tuntas nih biar enggak jadi kebiasaan. Dikira harga nyawa orang cuma lima ratus perak apa !!" batin Bayu dongkol setengah mati.
Dirinya baru tiga hari bertugas di wilayah yang boleh dibilang cukup terpencil ini. Sebelumnya ia ditempatkan di Batam setelah kematian Papa Bening dan cinta pertamanya yakni sepupu angkat Arjuna itu pun menikah secara mendadak dengan pria lain.
Hatinya patah dan akhirnya ia pergi ke Batam membawa luka menganga yang cukup lebar. Tak tahu sembuhnya kapan dan obatnya apa. Kini dirinya sudah sebatang kara. Sebab kedua orang tuanya telah meninggal dunia.
Berharap di Batam menemukan cinta pengganti. Namun ternyata tak semudah itu. Cinta tak hanya terucap di bibir saja tetapi hati memiliki peranan yang sangat penting juga. Terlebih sosok cinta pertamanya itu selalu menempati ruang tersendiri di hatinya yang paling dalam. Dan belum tergantikan.
☘️☘️
Usai dari penempatan di Batam, belum selesai temponya, tiba-tiba dirinya dinaikkan pangkat dan langsung mengemban tugas ke wilayah terpencil ini.
Mau tak mau dirinya pun menerimanya. Sebab banyak rekannya yang tak mau pindah ke daerah ini. Selain susah sinyal, orang-orangnya dikenal cukup kolot. Jauh dari area hiburan pula seperti mall, cafe dan sebagainya.
Bayu pun bertekad melangkah guna menyimpan asa dan cita-cita. Berharap di daerah terpencil ini, dirinya bisa menemukan cinta dan pendamping hidupnya. Dikarenakan dirinya sering diolok-olok oleh rekan sejawatnya dengan panggilan Si Bujang Lapuk yang tak laku-laku.
Julukan itu selalu mengingatkan dirinya pada wanita yang menjadi cinta pertamanya. Wanita yang juga selalu mengolok-oloknya dengan kata-kata yang sama.
Deg...
Seketika dirinya mematung dan kakinya terhenti. Tatkala melihat wanita yang pernah menggoreskan luka di hatinya saat memilih menikah dengan pria lain, kini berada di hadapannya. Dalam kondisi yang menyesakkan hatinya. Sangat miris.
Seakan ribuan belati tajam tengah menancap di jantungnya saat ini.
"HENTIKAN !!" pekik Bayu dengan suara menggelegar.
Seketika orang-orang yang didominasi oleh ibu-ibu itu pun menghentikan kegiatan mereka yang tengah mencambuki wanita muda yang kakinya dalam kondisi terpasung. Mereka semua pun terdiam dan ada rasa ketakutan melihat banyak petugas kepolisian yang tiba-tiba datang di hutan dekat desa mereka yang terpencil ini.
Pakaian rumahan yang dikenakannya sudah tak jelas bentuknya. Terlihat lusuh, terkoyak, dan compang-camping seperti pengemis. Luka cambukan sangat terlihat di sekujur tubuhnya dari atas hingga ke bawah. Bahkan ada percikan darah yang keluar di bagian tangan dan kaki wanita muda ini.
Rambutnya yang dicepol ke atas pun tergerai keluar sebagian dan tak beraturan. Wanita muda ini hanya menunduk dan terisak pilu. Tak mengeluarkan sepatah kata pun. Seakan bibirnya kelu atau mungkin sudah capek untuk bersuara. Seakan lelah untuk melanjutkan hidup. Alhasil hanya pasrah saat dirinya dicambuki oleh para warga tanpa melawan.
Tap...tap...tap...
Derap langkah sol sepatu berjalan perlahan menuju ke arah wanita terpasung itu.
"Apa benar dia Ayu?" batin Bayu.
Bayu pun lantas berjongkok dan menatap wanita muda yang tengah menunduk di hadapannya sekarang ini. Ia mengenal wanita ini. Namun ia ingin melihatnya dari dekat guna meyakinkan bahwa penglihatannya tak salah.
Sebab rasanya tak mungkin wanita yang namanya masih bersemayam di hatinya itu dalam kondisi tragis seperti ini. Yang ia tahu dan yakini bahwa wanita itu sudah berbahagia dengan suaminya. Terlebih pria yang menikahinya adalah cinta pertama wanita itu, sejak kecil saat keduanya sekolah.
Bahkan dahulu karena saking cemburunya, ia pernah dengan sengaja menghilangkan gantungan kunci berbentuk love pemberian laki-laki yang menjadi cinta pertama Ayu ketika menonton pagelaran budaya di pelataran Candi Borobudur, Magelang. Saat keduanya menemani Arjuna dan Bening berkencan di sana.
Kala itu Ayu marah hebat padanya karena gantungan kunci kesayangannya itu hilang. Bahkan cacian dan makian keluar deras dari bibir wanita itu. Hingga menyumpahinya menjadi bujang lapuk tak laku-laku.
Namun kini hatinya begitu menangis saat melihat wanita yang ia cintai ternyata tak bahagia dan terpuruk.
Di manakah suaminya?
Apa yang menyebabkan Ayu hingga terpasung dan menderita seperti ini?
Begitu banyak ribuan pertanyaan yang hinggap di benaknya, yang ia tak tahu jawabannya. Sebab lama tak bersua sejak Ayu menikah dan mengganti nomor kontaknya. Alhasil sudah lama keduanya tak bertemu maupun mengetahui kabar masing-masing.
Seketika ia memberanikan diri untuk memanggil nama wanita yang masih menjadi ratu di hatinya itu.
"Ayu," panggil Bayu lirih.
Deg...
🍁🍁🍁
*Kompol ( Komisaris Polisi ) adalah perwira menengah tingkat satu di Kepolisian Republik Indonesia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Novano Asih
hai kak aku dari baca dokter Heni Seno lanjut Bening Arjuna skrg Bayu Ayu
2024-10-21
1
Fenty Dhani
mampir kak🌹🌹🌹
sampai d sini..
ceritanya bagus👍👍👍
2024-09-26
1
Zerazat
si Sombong ngak tau diri Ayu itu kalau ngomong nyakitin Bayu
2024-08-31
2