Keesokan paginya, Bayu terburu-buru ketika berangkat kerja. Sebab ia mendapat dinas pukul enam pagi. Namun baru terbangun pukul lima pagi. Semalam, dirinya tak bisa tidur dengan nyenyak akibat ulah jarinya yang nakal karena melihat cctv kamar Ayu saat istrinya itu berganti baju.
Beruntung dirinya tak perlu menghabiskan waktu untuk bersolo karir di dalam kamar mandi. Dirinya ingin melepas keperjakaannya di rumah terdalam yang sesungguhnya bukan main busa sabun.
Ia merasa seakan harga dirinya tercoreng jika harus main dengan dunia sabun. Bisa-bisa dinding kamar mandi hingga cicak yang nemplok di dinding akan mengolok-olok dirinya jika sampai bersolo karir.
Alhasil semalaman dia memilih untuk meminum susu murni dingin lalu push up di lantai kamarnya. Untuk memukul mundur hasrat yang bergejolak tiba-tiba.
"Beneran kapok lihat cctv !! Tapi kalau enggak dilihat, gimana mantau si doi?" gumam Bayu serba bingung dan dilema.
"Fiuhh..."
Sebuah helaan nafas berat keluar dari bibirnya. Ia tengah sibuk memakai pakaian dinasnya. Dirinya pun becermin seraya sibuk mengoleskan pomade pada rambutnya agar terlihat semakin klimis dan tampan.
Di usianya yang sudah menginjak tiga puluh tiga tahun, Pak Kasat yang kini menjadi mantan bujang lapuk tersebut masih banyak diminati kaum hawa sebetulnya. Sebagai bukti saat di Batam, banyak beberapa atasan di institusinya berusaha menjodohkan putri mereka dengan dirinya.
Akan tetapi ia menolaknya secara halus. Sebab tak ada satu wanita pun yang mampu membuat hatinya terketuk dan menggeser satu nama yang menjadi cinta pertamanya dan masih kokoh bertengger di podium teratas relung hatinya. Ayu Windarsih.
Dan pada akhirnya, kini Tuhan telah menyatukan mereka berdua dalam suatu ikatan pernikahan yang tak terduga. Bayu sudah bertekad dalam pernikahannya dengan Ayu, ia akan berusaha semaksimal mungkin membuat Ayu mencintainya. Benar-benar mencintai dirinya. Membalas rasa cintanya dengan jujur bukan hanya sekedar balas budi.
"Akhirnya jadi juga nasi goreng spesial ala chef Bayu untuk Ndoro Ayu tercinta," gumam Bayu seraya tersenyum bangga saat melihat hasil masakannya pagi ini yakni sepiring nasi goreng ikan teri dan juga teh hangat manis untuk istrinya telah siap tersaji.
Walaupun dirinya seorang laki-laki yang cukup sibuk dengan pekerjaannya sebagai abdi negara di kepolisian, tetapi dirinya bukanlah lelaki manja yang tak bisa mengerjakan hal lainnya. Justru sejak kepergian orang tuanya, dirinya sudah terbiasa mandiri.
Mulai dari memasak, mencuci baju, setrika hingga membersihkan rumah, semua hal tersebut ia lakukan sendiri. Paling-paling ia akan membayar jasa pembantu harian jika memang dirinya tengah letih sekali dan benar-benar membutuhkannya.
Tok...tok...tok...
Bayu pun mengetuk pintu kamar Ayu. Namun beberapa kali ketukan tak ada sahutan.
"Apa Ayu masih tidur ya?" batin Bayu.
Hatinya mendadak diselimuti kecemasan dan kekhawatiran yang wajar sebagai suami. Sebab istrinya itu tengah sakit. Masih menyimpan trauma mendalam akibat masa lalunya yang buruk.
Alhasil mau tak mau dengan terpaksa ia membuka ponselnya kembali guna mengecek cctv. Dan tak berselang lama, sebuah helaan nafas lega meluncur dari bibirnya.
"Syukurlah. Rupanya ia masih tidur nyenyak. Huft, semalam dia tidur nyenyak tapi aku yang enggak bisa tidur. Nasib-nasib..." gerutu Bayu setelah melihat hasil cctv pagi ini ternyata Ayu masih tertidur pulas di atas kasur.
Akhirnya ia pun kembali ke atas meja makan dan menulis sebuah pesan di secarik kertas kecil. Lalu ia letakkan di sebelah nasi goreng ikan teri favorit Ayu.
"Yah mejanya sepi begini. Lupa buat beli bunga mawar biar jadi pemanis di meja makan. Maklum terbiasa membujang. Lupa kalau sekarang sudah punya bini cantik di rumah. Ya sudah, besok saja lah pemanis bunga mawarnya ya sayang. Abang kerja dulu takut telat," cicit Bayu bermonolog sendiri seraya tersenyum melihat meja makannya dan bergegas pergi untuk dinas.
Satu jam kemudian.
Ayu sudah bangun dan membersihkan diri. Dikarenakan rasa lapar menderanya, akhirnya ia mencoba memberanikan diri untuk keluar dari kamarnya. Usai pintu kamarnya ia buka, kepalanya melongok keluar.
Dirinya celingak-celinguk ke kanan dan ke kiri guna melihat situasi dan kondisi. Apakah aman terkendali atau tidak?
Sebab ia masih merasakan kecemasan dan ketakutan mendalam. Trauma masa lalunya masih sulit ia hilangkan. Bahkan untuk terapi pada dokter, ia masih menolaknya.
Ketika dirinya sudah resmi menjadi istri Bayu, suaminya itu sempat menawarinya untuk ikut terapi. Namun ia tolak mentah-mentah. Dirinya masih takut berlama-lama bersama orang asing walaupun orang tersebut seorang dokter. Terlebih terapi tentunya ia harus membuka kenangan masa lalunya yang kelam dan menyakitkan batinnya. Ia belum siap untuk hal itu.
Beruntung Bayu tak memaksanya terapi. Suaminya itu hanya menawarkan saja namun tak memaksanya. Dirinya merasa beruntung bisa bertemu dengan Bayu. Namun hatinya juga merasa nelangsa karena lelaki baik seperti Bayu harus menikahi janda miskin dan tidak waras seperti dirinya.
Padahal ia yakin di luar sana banyak wanita yang lebih cantik dan jauh lebih baik darinya bisa Bayu dapatkan. Bahkan bukan hal yang sulit bagi suaminya itu mendapatkan istri yang berkompeten. Bukan seperti dirinya ini yang hanya akan membawa sial serta tak punya kelebihan yang berarti. Hanya merepotkan saja, batinnya sendu.
☘️☘️
Langkah kakinya perlahan menuju ke area dapur. Sebab perutnya mulai keroncongan. Mendadak langkah kakinya terhenti saat ekor matanya melihat sesuatu di atas meja makan yang tak jauh dari dapur.
"Nasi goreng siapa ini? Apa buat aku?" batin Ayu bertanya-tanya usai membuka tudung saji yang ternyata ada sepiring nasi goreng ikan teri favoritnya tersedia di atas meja.
Dan tiba-tiba pandangannya terhenti pada secarik kertas yang terlipat rapi di sebelah piring nasi goreng tersebut. Tangannya terulur tanpa disuruh. Dan akhirnya mengambil secarik kertas tersebut lalu membukanya secara perlahan.
Dari suamimu Bayu Laksono,
Maaf, aku enggak bangunin kamu. Aku terburu-buru dan sepertinya kamu juga masih tertidur pulas. Aku takut ganggu kamu. Jangan lupa makan yang banyak dan minum obat. Banyak istirahat saja. Jangan bersih-bersih rumah karena nanti siang ada Bik Sum yang datang buat melakukannya. Kamu cukup istirahat saja atau baca-baca buku dan majalah yang ada di dalam kamarmu. Nanti siang aku kirim makanan ya. Aku kerja dulu.
Love you istriku ♥️
Deg...
Bersambung...
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Novano Asih
huu sweetnya Bayu
2024-10-21
1
Fenty Dhani
terharu...baper sama isi suratnya🥹
2024-09-26
1
Zerazat
kok aq kecewa ya sama Ayu,maaf udah miskin aja sok ketus sama Bayu yang dulu betul betul mencintai,tapi sekarang Bayu juga cuma dapat janda aja stres pula,yaah namanya juga dunia novel ya terserah author
2024-08-31
2