Bab 4 - Trauma Masa Lalu

Seketika Bayu langsung melompat dari tempat tidurnya. Saking terkejutnya, ponsel pribadinya dengan logo buah apel kena gigit, sampai ia lempar sembarangan. Beruntung masih terjatuh di atas ranjangnya.

Dengan cepat ia membuka pintu kamarnya lalu mengetuk pintu kamar istrinya.

DOR... DOR... DOR...

"Ayu, buka pintunya !!" teriak Bayu seraya tangannya menggedor pintu kamar istrinya dengan kencang.

Tak ada tanggapan dari dalam, akhirnya dengan terpaksa ia dobrak pintu kamar Ayu. Dua kali dobrakan akhirnya berhasil terbuka. Sebetulnya ia memiliki kunci cadangan kamar tersebut. Namun karena kepanikan yang melanda dirinya begitu hebat, alhasil ia langsung mengambil langkah cepat dengan mendobraknya saja.

BRAKK !!

Seketika pintu kamar Ayu terbuka secara paksa oleh Bayu.

Deg...

Kamar Ayu betul-betul gelap seperti cctv yang ia lihat beberapa menit lalu di ponsel pribadinya.

"Ayu..." panggil Bayu dalam suasana yang masih gelap.

"PERGI !!" teriak Ayu.

Sontak Bayu mendengar teriakan Ayu. Bayu yang ingat di mana letak tombol lampu kamar Ayu, akhirnya ia berjalan pada saklar. Dan blammpp...

Lampu kamar Ayu pun langsung menyala terang. Namun mendadak hati Bayu mencelos ketika melihat kondisi Ayu yang sungguh menyedihkan. Perlahan langkah kakinya mendekati istrinya yang tengah duduk di lantai kamar mandi yang pintunya terbuka.

Foto by Google.

Ayu tengah menenggelamkan wajahnya di antara kedua lututnya. Kakinya di bagian bawah, ia ikat menggunakan sprei kasurnya. Ayu menangis tersedu-sedu dalam kondisi masih memakai kebaya lengkap.

Kondisi di kamar mandi tampak gelap. Dikarenakan lampu kamar mandi juga ia matikan. Akhirnya Bayu pun menghidupkan saklar lampu kamar mandi. Seketika kamar mandi pun ikut terang benderang.

Kebetulan lantai kamar mandi tersebut masih kering dan bersih. Sebab belum digunakan sama sekali. Lalu ia pun berjongkok di depan istrinya itu.

"Hiks...hiks...hiks..."

"PERGI !! Jangan dekat-dekat. Aku kotor," teriak Ayu dengan suara sedu sedan masih mendominasi.

Sebuah helaan nafas berat meluncur dari bibir Bayu. Ia menahan diri untuk tidak melakukan kontak fisik atau sentuhan apa pun pada Ayu. Sebab ucapan dokter menyarankan padanya untuk sementara menjauhi hal tersebut hingga trauma Ayu hilang atau istrinya sendiri yang datang untuk minta disentuh. Barulah ia akan melakukannya.

"Siapa yang bilang kamu kotor?" tanya Bayu dengan nada lembut tertahan.

"Bilang padaku,"

"Semuanya. Jauh-jauh dariku. Pergi !!" teriak Ayu dengan posisi yang masih sama.

Sejujurnya emosinya sudah berada di puncak ubun-ubun. Rasanya ingin sekali menembak mantan suami Ayu, Cakra Agung Sujatmiko. Dan juga seluruh warga desa yang menghakimi Ayu selama ini hingga membuat wanita yang ia cintai ini trauma berat.

Ia berusaha menahan amarah yang bercokol tersebut. Ia masih menggunakan akal sehat dan kewarasannya untuk bersabar menghadapi semua ini.

☘️☘️

Awalnya, ia begitu membenci Ayu yang sudah mematahkan hatinya. Ketika di masa lalu, Bayu memberanikan diri datang ke Solo mengutarakan cinta dan niatnya untuk mempersunting Ayu. Namun cinta tulusnya serta niat baiknya itu dipatahkan oleh wanita yang ia cintai, karena Ayu dengan teganya lebih memilih mengucap janji suci dengan Cakra ketimbang dirinya.

Namun saat takdir mempertemukannya kembali dengan wanita yang masih bertahta di hatinya itu, rasa kecewa yang mendominasi lenyap seketika berganti sedih dan marah. Sedih melihat kondisi Ayu yang seperti sekarang ini. Sekaligus marah pada dirinya sendiri.

Mengapa dahulu dirinya kurang berjuang merebut Ayu dari Cakra sebelum janur kuning melengkung ?

Tetapi ia juga bersyukur. Sebab takdir masih berpihak padanya yakni mempertemukannya kembali dengan Ayu. Walaupun dalam kondisi yang berbeda.

Bayu pun akhirnya ikut masuk lalu duduk di lantai kamar mandi di sudut lainnya sehingga keduanya bisa saling bertatapan jika pandangan mereka bertemu. Namun hanya Bayu yang menatap Ayu sekarang. Sebab istrinya itu masih menenggelamkan wajahnya di antara kedua lututnya.

"Aku tidur juga di sini. Aku enggak akan pergi kalau kamu enggak tidur di atas kasur. Biarin besok pagi saat dinas misal punggungku sakit atau masuk angin enggak apa-apa. Sesekali mungkin aku harus opname di rumah sakit biar tahu rasanya jadi pasien rumah sakit," ucap Bayu dengan sengaja memancing reaksi Ayu.

Deg...

Sontak kalimat Bayu tadi membuat tangisan Ayu mereda. Lalu ia pun memberanikan diri mengangkat wajahnya. Kedua pasang mata itu saling menatap dan berkaca-kaca. Keheningan terjadi antara keduanya.

"Aku tidur dulu, ngantuk banget." Bayu pun memejamkan matanya lalu menyandarkan kepalanya pada dinding kamar mandi di sebelahnya.

Satu menit hening...

Dua menit masih hening...

Tiga menit juga masih tetap hening...

Sejujurnya Bayu tidak tidur. Ia hanya berpura-pura memejamkan matanya saja, seolah-olah dirinya sedang tidur. Bayu berusaha perlahan mendekati istrinya itu agar tidak takut padanya dengan beberapa cara sesuai anjuran dokter dan instingnya saja.

Bayu sangat mengenal watak Ayu. Wanita ini tidak akan tega melihat orang terdekatnya sakit. Dan tak lama senyumnya mengembang tatkala ia mendengar untaian kalimat yang keluar dari bibir istrinya itu di menit selanjutnya.

"Aku akan tidur di atas kasur. Kamu jangan tidur di sini," cicit Ayu lirih.

"Apa yang kamu ucapkan itu benar? Kalau cuma mau membujukku untuk pindah tempat, percuma saja. Lupakan," ucap Bayu dengan tegas seraya masih memejamkan matanya.

"Aku janji. Tapi_" ucapan Ayu tiba-tiba terpotong.

"Tapi kenapa?" tanya Bayu yang seketika membuka matanya dan langsung menatap Ayu serius.

Deg...

Bersambung...

🍁🍁🍁

Note :

* Othor sengaja cantumkan visual kamar mandinya bukan tokohnya. Karena Othor ingin mengajak kalian membayangkan ketika sepasang suami istri ini duduk di lantai kamar mandi sederhana tersebut saling berhadapan dengan kondisi yang sudah Othor tuang dalam chapter ini. Kamar mandi rumah dinas Bayu, Othor buat sederhana pakai bak mandi dari keramik dan masih menggunakan gayung karena berada di daerah kecil bukan kota besar ya Sobat. Semoga dipahami ^^.

Terpopuler

Comments

Dewa Rana

Dewa Rana

kok ngetuk pintu bunyinya dor dor dor

2024-12-13

0

Bintang Gatimurni

Bintang Gatimurni

detail banget thor, keren ihh /Good/

2024-10-19

1

Fenty Dhani

Fenty Dhani

semoga ayu bisa segera sembuh

2024-09-26

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Wanita Yang Terpasung
2 Bab 2 - Pernikahan Dadakan
3 Bab 3 - Pisah Kamar
4 INPO RECEH
5 Bab 4 - Trauma Masa Lalu
6 Bab 5 - Ada Yang Terbangun ?
7 Bab 6 - Nasi Goreng Ikan Teri
8 Bab 7 - Menghilangkan Jejak
9 Bab 8 - Mencoba Menguliknya
10 Bab 9 - Tutur Batin
11 Bab 10 - Siapa Ay?
12 Bab 11 - Malam Minggu Kelabu
13 Bab 12 - Sebuah Petuah
14 Bab 13 - My Wifey
15 Bab 14 - Gara-Gara Keramas
16 Bab 15 - Aku Tidur Di Mana ?
17 Bab 16 - Pisang
18 Bab 17 - Mimpi Buruk
19 Bab 18 - Takdir
20 Bab 19 - Ajakan Ke Dokter
21 Bab 20 - Bertemu Dokter Heni
22 Bab 21 - Masa Kecil
23 Bab 22 - Masa Lalu Cakra
24 Bab 23 - Pernikahan Ayu dan Cakra
25 Bab 24 - Pertama Kali
26 Bab 25 - Terciduk
27 Bab 26 - Undangan Pernikahan
28 Bab 27 - Bertemu Arjuna dan Bening
29 Bab 28 - Menginap Bersama
30 Bab 29 - Sangu Tidur
31 Bab 30 - Arisan
32 Bab 31 - Perayaan Cinta
33 Bab 32 - Sesuatu Yang Sangat Berharga
34 Bab 33 - Tragedi Berujung Nestapa
35 Bab 34 - Siksaan Pedih
36 Bab 35 - Fitnah Keji
37 Bab 36 - Kapan Aku Hamil ?
38 Bab 37 - Ke Kota Gudeg
39 Bab 38 - Kejutan Untuk Suami
40 Bab 39 - Maldives
41 Bab 40 - Kedok Terbuka
42 Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43 Bab 42 - Sebuah Penyesalan
44 Bab 43 - Serba Kura-Kura ?
45 Bab 44 - Pertemuan Tak Terduga
46 Bab 45 - Buronan Kasus Pembunuhan
47 Bab 46 - Bangun Ay
48 Bab 47 - Ngidam
49 INFO PENTING
50 Bab 48 - Bawaan Jabang Bayi
51 Bab 49 - Terbangun Dari Koma
52 Bab 50 - Kebahagiaan Cinta Sejati (TAMAT)
53 PENGUMUMAN GA
54 PROMO KARYA BARU
55 PROMO KARYA BARU
56 PROMO KARYA BARU
57 Launching Novel Baru
58 Promo Novel Baru
59 PROMO KARYA BARU
60 PROMO KARYA BARU
61 PROMO KARYA BARU
62 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 - Wanita Yang Terpasung
2
Bab 2 - Pernikahan Dadakan
3
Bab 3 - Pisah Kamar
4
INPO RECEH
5
Bab 4 - Trauma Masa Lalu
6
Bab 5 - Ada Yang Terbangun ?
7
Bab 6 - Nasi Goreng Ikan Teri
8
Bab 7 - Menghilangkan Jejak
9
Bab 8 - Mencoba Menguliknya
10
Bab 9 - Tutur Batin
11
Bab 10 - Siapa Ay?
12
Bab 11 - Malam Minggu Kelabu
13
Bab 12 - Sebuah Petuah
14
Bab 13 - My Wifey
15
Bab 14 - Gara-Gara Keramas
16
Bab 15 - Aku Tidur Di Mana ?
17
Bab 16 - Pisang
18
Bab 17 - Mimpi Buruk
19
Bab 18 - Takdir
20
Bab 19 - Ajakan Ke Dokter
21
Bab 20 - Bertemu Dokter Heni
22
Bab 21 - Masa Kecil
23
Bab 22 - Masa Lalu Cakra
24
Bab 23 - Pernikahan Ayu dan Cakra
25
Bab 24 - Pertama Kali
26
Bab 25 - Terciduk
27
Bab 26 - Undangan Pernikahan
28
Bab 27 - Bertemu Arjuna dan Bening
29
Bab 28 - Menginap Bersama
30
Bab 29 - Sangu Tidur
31
Bab 30 - Arisan
32
Bab 31 - Perayaan Cinta
33
Bab 32 - Sesuatu Yang Sangat Berharga
34
Bab 33 - Tragedi Berujung Nestapa
35
Bab 34 - Siksaan Pedih
36
Bab 35 - Fitnah Keji
37
Bab 36 - Kapan Aku Hamil ?
38
Bab 37 - Ke Kota Gudeg
39
Bab 38 - Kejutan Untuk Suami
40
Bab 39 - Maldives
41
Bab 40 - Kedok Terbuka
42
Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43
Bab 42 - Sebuah Penyesalan
44
Bab 43 - Serba Kura-Kura ?
45
Bab 44 - Pertemuan Tak Terduga
46
Bab 45 - Buronan Kasus Pembunuhan
47
Bab 46 - Bangun Ay
48
Bab 47 - Ngidam
49
INFO PENTING
50
Bab 48 - Bawaan Jabang Bayi
51
Bab 49 - Terbangun Dari Koma
52
Bab 50 - Kebahagiaan Cinta Sejati (TAMAT)
53
PENGUMUMAN GA
54
PROMO KARYA BARU
55
PROMO KARYA BARU
56
PROMO KARYA BARU
57
Launching Novel Baru
58
Promo Novel Baru
59
PROMO KARYA BARU
60
PROMO KARYA BARU
61
PROMO KARYA BARU
62
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!