"Aduh pakai datang bulan segala. Mana di lemari gak ada stok pembalut pula. Bagaimana ini?" cicit Ayu kebingungan.
Matanya langsung menatap ponsel yang ada di dalam saku bajunya yang berada di gantungan kamar mandi. Sontak tangannya terulur dan mengambilnya.
"Telepon langsung atau kirim pesan ya?" cicit Ayu bermonolog sendiri dengan gelisah.
Akhirnya ia memutuskan mengirim pesan saja ke nomor Bayu. Sebab khawatir suaminya sedang sibuk bekerja. Tentu saja dirinya takut mengganggu.
Padahal Bayu sudah pernah menyampaikan padanya lewat pesan singkat bahwa suaminya itu ready 25 jam khusus untuk dirinya. Namun si tidak peka yang satu ini tak menyimpan pesan penting tersebut dalam memori otaknya.
Berulang kali jarinya menulis pesan lalu ia hapus. Setelah setengah jam berdiri di dalam kamar mandi otomatis hawa dingin menyergapnya dan kakinya juga mulai kesemutan. Dan yang pasti tak nyaman. Sebab periodenya tengah datang berkunjung. Rasa nyeri perutnya juga mulai terasa.
Akhirnya ia berhasil mengirim pesan singkat pada suaminya. Di seberang sana, Bayu yang tengah memimpin rapat umum dengan anak buahnya, seketika menghentikannya. Lalu menyuruh anak buahnya untuk kembali ke pos dan pekerjaan masing-masing. Rapat ditutup.
Anak buah Bayu sangat terkejut melihat perubahan mendadak sang komandan. Terlebih Zaky yang sudah sejak lama bersamanya. Ia sangat mengenal Bayu, sosok komandan yang sangat disiplin.
Walaupun rapat kali ini hanya membahas hal biasa dan tidak sedang gawat darurat tetapi gaya seperti itu bukan Bayu sekali di mata Zaky.
☘️☘️
Bayu pun segera masuk ke ruangannya usai menutup rapat. Hatinya sangat kegirangan saat tahu Ayu mengirimkan pesan padanya. Bagaikan mendapat oase di padang pasir tandus. Walaupun ia tak tahu isinya apa. Baginya itu suatu kemajuan dan sangat berharga.
Tring...
Dari : My Wifey
[ Mas, maaf ganggu. Tolong belikan aku pembalut. Aku datang bulan dan sekarang sedang berdiri di dalam kamar mandi ].
Seketika mantan bujang lapuk yang masih perjaka ini terkejut bukan main usai membaca pesan dari istrinya.
"Dasar palang merah sialan!!"
"Belum juga dicicipi guling hidupku eh kamu sudah datang bertamu duluan. Belum tahu rasanya dihukum komandan. Main nyelonong datang, enggak urus izin dulu. Dasar enggak ada akhlak !!" geram Bayu pada si datang bulan yang tak berdosa. Dan sibuk memarahi ponselnya yang ada di genggamannya.
Akhirnya ia pun segera membalas pesan pada istrinya dengan mode wajah yang masih merajuk.
Dari : Suami Tercinta
[ Pembalut merek apa? Warna apa? Beli berapa banyak? ].
Tring...
Ayu segera membuka aplikasi pesan yang ada di ponselnya. Sontak ia terkejut dan langsung memasang wajah cemberut. Kemudian ia segera mengetik balasan pesan pada suaminya itu dengan cepatnya.
[ Merek Cambah. Pakai sayap tapi enggak bisa terbang. Mode malam karena kalau pakai mode siang takut ngerembes. Kalau masih enggak jelas, tanya Mbah Gorgon. Buruan !! ].
Ayu mendadak marah tidak jelas usai membaca pesan Bayu. Entah mengapa, dirinya pun tak tahu. Ia berpikir mungkin karena efek h0rmon tapi tetap saja dia masih menggerutu di dalam kamar mandi.
"Dasar bujang lapuk enggak jelas! Dulu biasa nulis dan panggil Yu. Kemarin Ay, mana gak jelas Ay itu siapa. Eh, terus sekarang malah gak dipanggil apa pun. Yu kek atau istriku kek. Katanya cinta. Huft !!" keluh Ayu tanpa sadar.
Sedangkan yang sedang dikeluhkan Ayu, tengah kelabakan mencari pembalut. Ia memacu mobilnya menuju mini market terdekat. Saat tiba, ia juga membuka ponsel pintarnya melihat dari Mbah Gorgon pembalut merek Cambah itu seperti apa bungkusnya. Ia takut salah beli.
Bayu yang kebingungan di depan stand pembalut. Otomatis menarik perhatian salah satu SPG yang sedang on duty. SPG tersebut akhirnya berjalan mendekati Bayu guna membantu lelaki ini.
"Cari merek apa, Pak?" tanya SPG dengan sopan.
"Cari Cambah bisa terbang eh salah. Aduh maaf mulut saya terpeleset. Cari pembalut merek Cambah pakai sayap tapi enggak bisa terbang dan minta mode malam. Mungkin siang hari si Cambah lagi tidur," cicitnya yang sedikit gugup seakan kepergok mojok. Hal ini justru membuat SPG tersebut tertawa geli. Lucu melihat tingkah Bayu. Terlebih suami Ayu ini masih berseragam dinas lengkap.
"Buat istri ya, Pak?" tanya SPG tersebut.
"Iya lah, Mbak. Masak buat istri orang," jawab Bayu mendadak berubah ketus.
"Nah, ini merek Cambah sesuai pesanan Bapak tadi yang pakai sayap tapi enggak bisa terbang. Ini satu kotak isi 20 pads. Butuh berapa banyak, Pak?" tanya SPG.
"Ehm beli sepuluh kotak, Mbak." Seketika SPG itu pun kaget bukan kepalang mendengar jawaban Bayu.
"Hah, apa enggak kebanyakan Pak?"
"Enggak apa-apa Mbak, bisa sekalian buat stok di rumah. Biar Nyonya saya enggak keluar rumah. Soalnya dia cantik sekali. Takut dilirik pria lain yang berujung saya cemburu akut nantinya. Tolong bungkus cepat ya, Mbak. Kasihan istri saya sudah nungguin di rumah," ujar Bayu tak sabaran.
"Baik, Pak."
Alhasil setelah mendapatkan pembalut yang dibutuhkan Ayu, ia bergegas pergi.
Setibanya di rumah, hari masih siang. Ia sudah izin atasan bahwa hari ini langsung pulang. Besok keluarganya sudah pindah ke Malang. Jadi nanti malam Bayu akan pamit dengan anak-anak anggota lainnya di rumah dinas. Hanya Zaky yang ikut dirinya pindah ke Malang.
Bik Sum sepertinya sedang tidur siang. Alhasil ia langsung masuk ke kamar Ayu dan beruntung istrinya tidak mengunci kamarnya.
Ceklek...
Derit pintu kamar terbuka, Bayu pun yang menenteng pembalut satu kresek besar langsung menuju kamar mandi yang pintunya setengah terbuka.
Ayu yang mendengar pintu kamarnya dibuka oleh seseorang, langsung membuka lebar pintu kamar mandinya. Dirinya saat ini hanya memakai sehelai handuk menutup bagian dada hingga sebatas lututnya saja.
Otomatis membuat seorang yang pria yang menjadi suaminya ini seketika menghentikan langkah kakinya dan menelan salivanya dalam-dalam. Melihat kemolekan tubuh istrinya yang tiap malam dimimpikannya. Hanya sebatas mimpi karena istrinya belum bisa disentuh olehnya. Bahkan hanya untuk sekedar ciuman. Bibirnya pun masih perjaka.
Sedangkan Ayu terpelongo melihat Bayu menenteng pembalut satu kresek besar.
"Kamu mau jualan pembalut? Apa gaji dari kepolisian masih kurang?" cecar Ayu tiba-tiba.
"Hah?" respon Bayu yang terkejut dengan pertanyaan istrinya.
Seketika...
Bersambung...
🍁🍁🍁
Terima kasih banyak untuk Sobat Safira yang sudah mendukung karya induk novel ini yakni "Bening"
Othor tidak solehot tak menyangka setelah Bening masuk Top Angst dan sekarang masuk salah satu daftar pemenang Lomba You Are A Writer season 10 tahun 2023 ini. Perdana menang lomba jadi mengharu biru.😭💋
Semoga nular juaranya ke dua karya othor yang masih on going yakni kisah Berliana dan Dion serta kisah Bayu dan Ayu ya Sobat. Mohon dukungannya selalu.💋
Tanpa kalian, aku bukan apa-apa.💋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Venny Merliana
astaga thor ngakak ampe perut ku kaku huawkwkwk 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2025-01-19
1
Fenty Dhani
🤭🤣🤣
sabar bay...untuk sementara hanya bisa melihat saja y...belum bisa menyentuh 😁
2024-09-26
1
Fahmi Ardiansyah
ya Alloh ujian yu bayuu sabar ya
2024-08-12
2