Bab 8 - Mencoba Menguliknya

Cikini ke Gondangdia

Kujadi begini gara-gara dia

Cikampek, Tasikmalaya

Hatiku capek bila kau tak setia

Jakarta ke Jayapura

Jangan cinta kalau cuma pura-pura

Madura sampai Papua

Jangan kau kira ku tak bisa mendua

☘️☘️

Ayu mendadak terbengong sambil memegang sapu. Ia melihat seorang wanita paruh baya yang menurut perkirakannya berusia enam puluh tahun nan tengah sibuk menyapu ruang tamu sambil berjoget dan bernyanyi lagu yang sedang viral saat ini yakni Cikini Gondangdia.

Dan ia pun mendengar ada suara orang lain tengah memukul sesuatu, entah apa. Dirinya belum memeriksanya. Sebab pandangannya masih terfokus pada wanita paruh baya di depannya.

"Siapa ya ibu ini?" batin Ayu.

Sedangkan yang sedang dibatin Ayu seakan merasa ada yang memanggil namanya sontak membuat wanita paruh baya ini pun menoleh ke belakang.

"Eh, punten. Maaf, Nyonya muda. Aduh, suara saya berisik ya seperti kaleng rombeng pecah jadi membuat tidur Nyonya muda terganggu. Perkenalkan saya Bik Sum," ucapnya seraya melangkah ke depan pintu kamar Ayu. Lalu mengulurkan tangannya pada Ayu sebagai tanda hormat pada istri majikannya.

"Oh, Bik Sum. Sa_ya Ayu," cicit Ayu dengan sedikit terbata-bata. Kemudian sapu yang dipegangnya sejak tadi pun akhirnya ia letakkan kembali di dekat pintu kamarnya.

"Wah, mantan bujang lapuk satu itu ganas di ranjang ya, Neng. Sampai bikin Nyonya muda bangun kesiangan, terus rambutnya basah enggak kering-kering begini. Hihiii..." ucap Bik Sum seraya cekikikan.

"Eh, hehe..." ujar Ayu yang bingung ingin bereaksi seperti apa. Sempat dilanda kecanggungan dan kecemasan karena ini pertama kalinya ia bertemu Bik Sum yang baginya adalah orang asing.

Namun entah mengapa dirinya tak terlalu takut seperti biasanya. Ia merasa hangat dan bisa sedikit tersenyum mendadak bersama Bik Sum yang ia yakini orangnya periang. Sebab wanita paruh baya ini selalu tersenyum padanya.

"Kenapa aku lupa ngeringin rambutku? Bik Sum jadi ngira aku begituan sama bujang lapuk itu. Huft..." batin Ayu.

"Nyonya muda, maaf tadi saya lancang langsung masuk. Soalnya sudah saya ketuk beberapa kali pintunya, tapi enggak ada respon. Jadinya saya langsung bersih-bersih rumah sekaligus bawa Pak Totok masuk. Pak Totok itu tukang yang disuruh Pak Kasat ganteng buat mindahin barang-barang di kamar tamu atas ke gudang bawah. Jadinya bibik nanti tidur di gudang dekat dapur. Terus gudangnya pindah ke lantai 2. Maklum bibik sudah umur jadi kalau sering naik turun tangga agak was-was. Maaf ya Nyonya muda jadi ganggu istirahatnya," tutur Bik Sum seraya tulus meminta maaf atas kelancangannya.

"Oh, enggak apa-apa Bik. Satu lagi ehm_" ucapan Ayu terpotong.

"Apa Nyonya?" tanya Bik Sum secara spontan.

"Ehm, jangan manggil saya Nyonya muda. Panggil Ayu saja," cicitnya seraya menunduk dan memilin-milin jarinya.

"Ya ampun kan wajar, Nyonya. Sekarang Nyonya itu istri Pak Kasat kita yang ganteng satu itu. Jadi bibik harus menghormati Nyonya," ucap Bik Sum seraya memeluk pundak Ayu lalu keduanya berjalan dan duduk di ruang tamu.

Tanpa sadar Ayu tak menolak dekapan hangat Bik Sum padanya. Dan kini keduanya sudah duduk berdampingan di sofa ruang tamu.

"Ta_pi saya tetap enggak terbiasa dipanggil begitu," cicit Ayu lirih dengan posisi menunduk dan sesekali melihat Bik Sum yang ada di sebelahnya.

Bik Sum pun tersenyum berusaha memaklumi istri majikannya yang malu-malu. "Bagaimana kalau bibik panggilnya Neng cantik?" tanya Bik Sum.

"Neng saja enggak perlu cantik," jawab Ayu yang tanpa sadar ia mampu menjawab semua pertanyaan dan nyambung dengan obrolan Bik Sum yang notabene orang asing baginya tanpa alat bantu tulisnya lagi.

"Neng cantik pokoknya. Soalnya bibik yakin Neng itu bukan hanya cantik di fisik tetapi di sini juga," tutur Bik Sum seraya tangan kirinya masih memegang pundak Ayu dan tangan kanannya terulur menunjuk bagian dada Ayu tanpa menyentuhnya.

Bik Sum hanya menyampaikan apa yang ia rasakan pertama kali melihat sosok Ayu yang ia yakini bahwa memiliki hati baik seluas samudera. Sebab ia bukanlah orang asing bagi Bayu dan keluarganya. Bik Sum yakni mantan pembantu keluarga Bayu di kampung halamannya tepatnya di kota Bandung.

Lantas ia menjelaskan pada Ayu tentang siapa dirinya secara terperinci. Bahwa kemarin Bayu menghubungi putra kandung Bik Sum di Bandung. Bayu ingin Bik Sum bekerja kembali membantunya. Tetapi bukan untuk membersihkan rumah keluarganya di Bandung tetapi menjadi teman istrinya di rumah saat ia pergi bertugas. Sekaligus membantu Ayu membersihkan rumah.

Dahulu, Bik Sum bekerja di rumah mendiang kedua orang tua Bayu di Bandung sejak Bayu masih kecil. Namun Bik Sum sempat berhenti bekerja sepuluh tahun yang lalu karena suaminya sakit. Tak lama, suami Bik Sum meninggal dunia.

Dikarenakan masih membutuhkan biaya untuk kelangsungan hidup anak dan cucunya, akhirnya Bik Sum kembali bekerja di rumah orang tua Bayu. Bik Sum juga menceritakan pada Ayu bahwa Ayah Bayu yang juga seorang polisi sudah meninggal dunia sejak Bayu masih SMP.

Meninggal dunia saat melakukan tugas negara yakni menjadi pasukan perdamaian yang dikirim ke daerah konflik di luar negeri. Sejak itu Bayu yang seorang putra tunggal hanya hidup berdua dengan ibunya.

"Saya seneng banget Neng, denger si ganteng telepon ke bibik kalau dia sudah nikah. Padahal bibik tahu si ganteng itu orangnya susah jatuh cinta. Di kampung banyak gadis berjejer antri buat jadi bininya. Mulai yang per*awan sampai janda pun banyak yang demen sama si ganteng. Apalagi sejak si ganteng masuk polisi. Makin ganteng jiwa raga bikin klepek-klepek para cewek di kampung. Tapi Neng cantik yang akhirnya berhasil meluluhkan hatinya yang sekeras batu itu," tutur Bik Sum.

"Sekeras batu? Maksudnya gimana, Bik?" tanya Ayu bingung. Sebab yang ia tahu, Bayu orangnya baik dan enggak temperamen.

"Maksud bibik, hatinya si ganteng yang keras. Kalau sudah jatuh cinta sama satu wanita ya bakal wanita itu yang dia cinta. Begitu Neng," jawab Bik Sum.

"Oh begitu," gumam Ayu lirih.

Tiba-tiba...

"Hiks...hiks...hiks..." tangis Bik Sum berderai, seketika membuat Ayu kaget dan bingung.

"Loh, Bik. Kenapa nangis?" tanya Ayu.

"Hiks... maaf ya, Neng cantik. Bibik suka terharu kalau ingat suami Neng. Andai Nyonya besar masih hidup, pasti beliau akan bahagia dan buat tumpengan besar di kampung. Ngerayakan putra semata wayangnya menikah. Ta_pi," ucapan Bik Sum terpotong.

"Tapi kenapa, Bik?" tanya Ayu yang penasaran dengan keluarga Bayu dan masa lalu suaminya. Dikarenakan di masa lalu ia tak tahu sama sekali.

Dia ingin tahu. Terutama sepeninggal dirinya menikah dengan Cakra.

Bagaimana kehidupan Bayu saat itu yang sudah ia kecewakan ?

Apakah nelangsa karena patah hati mendalam atau biasa saja ?

Ia ingin tahu semua itu. Hatinya saat ini didera rasa bersalah yang mendalam. Dia pernah dijuluki Bening, si tidak peka. Dan ia ingin mengubah julukan itu. Ia ingin menjadi orang yang peka.

Terutama pada satu nama yang rela mengulurkan tangannya tanpa ragu di saat hidupnya terpuruk dalam jurang nestapa tak berujung. Bayu Laksono.

Bersambung

🍁🍁🍁

*demen\=suka.

Terpopuler

Comments

Fenty Dhani

Fenty Dhani

syukurlah bik sum bisa membuat ayu nyaman...sehingga dia mau bicara☺️

2024-09-26

1

Hulatus Sundusiyah

Hulatus Sundusiyah

ooh..bik sum dari bandung toh...
pantesan bilangnya " punten "

2024-08-28

3

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

ke hadiran bik sum di rumah Bayu membuat ayu ceria n mampu bicara sama bik sum

2024-08-12

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Wanita Yang Terpasung
2 Bab 2 - Pernikahan Dadakan
3 Bab 3 - Pisah Kamar
4 INPO RECEH
5 Bab 4 - Trauma Masa Lalu
6 Bab 5 - Ada Yang Terbangun ?
7 Bab 6 - Nasi Goreng Ikan Teri
8 Bab 7 - Menghilangkan Jejak
9 Bab 8 - Mencoba Menguliknya
10 Bab 9 - Tutur Batin
11 Bab 10 - Siapa Ay?
12 Bab 11 - Malam Minggu Kelabu
13 Bab 12 - Sebuah Petuah
14 Bab 13 - My Wifey
15 Bab 14 - Gara-Gara Keramas
16 Bab 15 - Aku Tidur Di Mana ?
17 Bab 16 - Pisang
18 Bab 17 - Mimpi Buruk
19 Bab 18 - Takdir
20 Bab 19 - Ajakan Ke Dokter
21 Bab 20 - Bertemu Dokter Heni
22 Bab 21 - Masa Kecil
23 Bab 22 - Masa Lalu Cakra
24 Bab 23 - Pernikahan Ayu dan Cakra
25 Bab 24 - Pertama Kali
26 Bab 25 - Terciduk
27 Bab 26 - Undangan Pernikahan
28 Bab 27 - Bertemu Arjuna dan Bening
29 Bab 28 - Menginap Bersama
30 Bab 29 - Sangu Tidur
31 Bab 30 - Arisan
32 Bab 31 - Perayaan Cinta
33 Bab 32 - Sesuatu Yang Sangat Berharga
34 Bab 33 - Tragedi Berujung Nestapa
35 Bab 34 - Siksaan Pedih
36 Bab 35 - Fitnah Keji
37 Bab 36 - Kapan Aku Hamil ?
38 Bab 37 - Ke Kota Gudeg
39 Bab 38 - Kejutan Untuk Suami
40 Bab 39 - Maldives
41 Bab 40 - Kedok Terbuka
42 Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43 Bab 42 - Sebuah Penyesalan
44 Bab 43 - Serba Kura-Kura ?
45 Bab 44 - Pertemuan Tak Terduga
46 Bab 45 - Buronan Kasus Pembunuhan
47 Bab 46 - Bangun Ay
48 Bab 47 - Ngidam
49 INFO PENTING
50 Bab 48 - Bawaan Jabang Bayi
51 Bab 49 - Terbangun Dari Koma
52 Bab 50 - Kebahagiaan Cinta Sejati (TAMAT)
53 PENGUMUMAN GA
54 PROMO KARYA BARU
55 PROMO KARYA BARU
56 PROMO KARYA BARU
57 Launching Novel Baru
58 Promo Novel Baru
59 PROMO KARYA BARU
60 PROMO KARYA BARU
61 PROMO KARYA BARU
62 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 - Wanita Yang Terpasung
2
Bab 2 - Pernikahan Dadakan
3
Bab 3 - Pisah Kamar
4
INPO RECEH
5
Bab 4 - Trauma Masa Lalu
6
Bab 5 - Ada Yang Terbangun ?
7
Bab 6 - Nasi Goreng Ikan Teri
8
Bab 7 - Menghilangkan Jejak
9
Bab 8 - Mencoba Menguliknya
10
Bab 9 - Tutur Batin
11
Bab 10 - Siapa Ay?
12
Bab 11 - Malam Minggu Kelabu
13
Bab 12 - Sebuah Petuah
14
Bab 13 - My Wifey
15
Bab 14 - Gara-Gara Keramas
16
Bab 15 - Aku Tidur Di Mana ?
17
Bab 16 - Pisang
18
Bab 17 - Mimpi Buruk
19
Bab 18 - Takdir
20
Bab 19 - Ajakan Ke Dokter
21
Bab 20 - Bertemu Dokter Heni
22
Bab 21 - Masa Kecil
23
Bab 22 - Masa Lalu Cakra
24
Bab 23 - Pernikahan Ayu dan Cakra
25
Bab 24 - Pertama Kali
26
Bab 25 - Terciduk
27
Bab 26 - Undangan Pernikahan
28
Bab 27 - Bertemu Arjuna dan Bening
29
Bab 28 - Menginap Bersama
30
Bab 29 - Sangu Tidur
31
Bab 30 - Arisan
32
Bab 31 - Perayaan Cinta
33
Bab 32 - Sesuatu Yang Sangat Berharga
34
Bab 33 - Tragedi Berujung Nestapa
35
Bab 34 - Siksaan Pedih
36
Bab 35 - Fitnah Keji
37
Bab 36 - Kapan Aku Hamil ?
38
Bab 37 - Ke Kota Gudeg
39
Bab 38 - Kejutan Untuk Suami
40
Bab 39 - Maldives
41
Bab 40 - Kedok Terbuka
42
Bab 41 - Tak Sadarkan Diri
43
Bab 42 - Sebuah Penyesalan
44
Bab 43 - Serba Kura-Kura ?
45
Bab 44 - Pertemuan Tak Terduga
46
Bab 45 - Buronan Kasus Pembunuhan
47
Bab 46 - Bangun Ay
48
Bab 47 - Ngidam
49
INFO PENTING
50
Bab 48 - Bawaan Jabang Bayi
51
Bab 49 - Terbangun Dari Koma
52
Bab 50 - Kebahagiaan Cinta Sejati (TAMAT)
53
PENGUMUMAN GA
54
PROMO KARYA BARU
55
PROMO KARYA BARU
56
PROMO KARYA BARU
57
Launching Novel Baru
58
Promo Novel Baru
59
PROMO KARYA BARU
60
PROMO KARYA BARU
61
PROMO KARYA BARU
62
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!