Kim Seokjin berjalan mendekati Joena. Perlahan demi perlahan langkahnya semakin dekat hingga membuat tubuh Joena kaku. Ingin sekali rasanya Joena lari dari tatapan maut seorang Kim Seokjin, namun tak bisa ia lakukan. Tubuhnya enggan untuk di gerakan. Tubuhnya mendadak kaku bagaikan tertimpa benda yang sangat berat dan lidahnya kelu untuk sekedar mengucap sepatah katapun ia tak mampu.
"O_oppa? "Joena
" kenapa hm? Seokjin
Joena sudah kehilangan kesabaran untuk terus berpura-pura baik di depan Kim Seokjin. Mungkin ini saatnya ia menunjukkan sifatnya yang sebenarnya meskipun Kim Seokjin sudah mengetahuinya sejak pertemuan pertama, sifat rebel nya sudah melekat di hati dan fikiran Kim Seokjin namun Joenanya tak mengetahui itu.
Dirinya takut Kim Seokjin akan melakukan hal yang tidak-tidak. Dan dengan cepat Joena langsung menyambar dengan ocehan yang justru membuat Kim Seokjin semakin ingin memakannya.
"okay gue udah muak banget bersikap sok baik sama lo di depan daddy. so... gue nggak akan lakuin itu lagi selama nggak ada daddy. I can say anything I want."Joena
"L_lo jangan macem-macem ya sama gue. Gue nggak akan segan buat bilang ke bokap gue kalau lo nggak sebaik yang dia kira dan biar dia mikir berulang kali untuk kerja sama dengan perusahaan lo ini."Joena
" lo bahkan nggak punya manners udah nabrak orang tanpa minta maaf dan pergi gitu aja"Joena
Ocehan Lee Joena bagaikan candu baru untuk telinga Kim Seokjin. dirinya sungguh menggigit pipi dalamnya kuat-kuat guna untuk menahan kegemasan dari Joenanya.
Joena mengutarakan semua amarahnya yang ia pendam sejak awal bertemu Kim Seokjin, amarah yang tertahan karena tak ingin ayahnya mengetahui betapa urakan nya dirinya itu.
"really? lebih tidak punya manners mana sama orang yang dengan sengaja nyerempet mobil orang lain dan pergi gitu aja tanpa tanggungjawab? padahal saya yakin dia tidak tuli ketika
asisten saya membunyikan klakson berkali-kali untuk nya. Bukankah itu sama saja Lee Joena Aninditha? "Seokjin.
*kabur gk lo Joena😭
Deretan jawaban dari Kim Seokjin tak kalah panjang dari ocehan yang Joena lontarkan. Dirinya tau betul bahwa Joena tak akan bisa menjawab pertanyaan itu dengan mudah.
Joena yang mematung akibat pertanyaan Kim Seokjin itu tentu di sadari oleh seseorang yang telah melontarkan pertanyaan tersebut.
" maksud lo apa hah?"Joena
"ck.. pura-pura lupa hm? biar saya bantu ingatkan Lee Joena! Zze cafe dekat apartement the residence saya yakin kamu masih mengingatnya dengan jelas. Mobil hitam yang kamu serempet bersama pacarmu dengan sengaja adalah mobil saya."Seokjin
Perkataan yang terlontar dari mulut Kim Seokjin bagaikan bom yang di ledakkan. Apakah dunia sesempit ini sehingga lagi-lagi kesialannya hanya berputar bersama Kim Seokjin seorang, fikir Joena.
//" astaga kenapa gue bisa lupa sih? Jason bukannya bilang mau cari orang nya dan tanggung jawab karna dia tau siapa orangnya? ko Seokjin kelihatannya masih marah banget ya?"
"dan.. Jason mengenal Seokjin? ada hubungan apa mereka? "Joena
Setelah Joena mengingat-ingat kejadian dimana ia dan pacarnya tak sengaja menyerempet mobil BMW hitam pada malam setelah dirinya berbincang dengan dua sahabatnya itu akhirnya Joena dapat dengan mudah mengingat bagaimana ia meminta Jason untuk turun dan mempertanggung jawabkan perbuatannya, meskipun pada akhirnya hanya sia-sia karena Jason nya sama sekali tak mendengarkan Joenanya.
" bagaimana Joena? masih belum mengingatnya hm?"Seokjin
"i_itu bukan gue yang nabrak kan? jadi lo nggak bisa nyalahin gue dong"Joena
"saya bahkan tau hubungan kamu dengan Jason sangat di tentang oleh om Jonathan, saya bisa saja bocorkan hal ini ke beliau kapanpun saya mau Joena."Seokjin
Apa, kenapa Kim Seokjin mengancam Joena seperti ini? gadis yang di ancamnya itu sudah sangat tersulut emosi. Perkataan yang keluar dari mulut Kim Seokjin ingin sekali Joena bungkam, namun dengan cara seperti apa? fikirnya.
" lo ngancem gue? mau lo apa sih huh?"Joena
"take my kiss back..."Seokjin
"jangan kurang ajar ya lo!! gue juga bukannya sengaja nyium lo. Itu karna gue kepleset pulpen sialan dan cuma orang bodoh yang menganggap hal itu jadi masalah serius. nggak usah brengsek!! "Joena
Kim Seokjin sama sekali tak menghiraukan ocehan Lee Joena. Dirinya semakin berjalan mendekati Joena dan Joena pun berjalan mundur berusaha menjauhi Kim Seokjin hingga tak terasa punggungnya sudah menempel dengan tembok yang ada di belakangnya. Ia sama sekali tak bisa lari kemanapun.
Joena menelan ludahnya gusar, dengan nafas yang seakan tercekat di tenggorokan ia pun berusaha melontarkan satu kalimat lagi yang mungkin bisa untuk menghentikan Kim Seokjin.
" lo mau ngapain breng... "Joena
"hussttt.. bibir manismu tak pantas untuk mengatakan kata-kata kotor seperti itu Joena"Seokjin
Kim Seokjin mengusap bibir Joena dengan selembut mungkin membuat tubuh Joena merinding total karena sentuhannya. Darah yang mengalir di tubuh Joena berdesir dibuatnya. Joenanya membeku merasakan sentuhan hangat yang Kim Seokjin berikan.
cup...
Kim Seokjin mendaratkan bibir nya di atas bibir semerah buah cherry milik Joena. Hal itu sontak membuat Joena membolakan matanya sempurna. Jantungnya berdegup dua kali lebih kencang dari ritme degupan biasanya. Pikirannya tak karuan, namun tubuhnya tidak membalas ataupun menolak ciuman yang di berikan oleh Kim Seokjin kepadanya.
Seokjin ******* bibir tebal Joena dengan lembut, tengkuknya ia raih guna untuk mempermudah ciumannya tanpa memperdulikan Joena yang nafasnya sudah kehabisan pasokan udara.
Ruangan manajemen..
"je, kamu sudah selesai semua kan? " HoSeok
"sudah pak, tinggal beresin ini doang sih. Apa ada lagi yang bisa saya bantu pak? " Rosé
"iya, tolong bawa laporan ini ke ruangan Tama ya Je sekalian minta tanda tangani berkas yang ada di dalam map warna biru" HoSeok
"baik, ada lagi pak? "Rosé
"emm.. nggak deh itu aja"HoSeok
"okay kalau begitu saya permisi dulu ya pak"Rosé
Rosé mengambil berkas yang di berikan oleh HoSeok kemudian ia bergegas untuk menuju ruangan Kim Seokjin seperti yang di perintahkan oleh asisten atasannya itu.
ia berjalan melewati koridor dan langsung menaiki lift khusus karyawan yang terletak di sebelah kanan ruangan manajemen.
" huft.. meeting sudah selesai, bikin laporan juga sudah. Tinggal ngisi perut doang nih yang belum, mana laper banget lagi."
"semoga bos tampan cuma terima laporannya aja deh jangan banyak nanya ini itu" Rosé
Kini Rosé pun telah berada tepat di depan pintu ruangan sang direktur, namun ia hanya berdiam diri memandang heran ke arah pintu ruangan yang terbuka.
"loh.. tumben banget pintunya kebuka? apa bos tampan nggak ada di ruangannya ya? bodoamat ah gue ketuk dulu"
tok.. tok.. tok..
"permisi pak" Rosé
tok.. tok.. tok..
Berkali-kali Rosé mengetuk pintu namun sama sekali tak mendapat jawaban dari dalam sana. Rosé akhirnya pun memberanikan diri untuk masuk dan memastikan bahwa ada seseorang yang menjadi tujuannya datang ke ruangan ini.
Rosé mengedarkan pandangan guna untuk mencari keberadaan atasannya itu.
...----------------...
Seokjin memperdalam ciumannya, tangannya ia bawa ke tengkuk belakang Joena dan ibu jarinya mengusap lembut telinga yang lebih muda.
Entah Joena seakan terkena mantra, dirinya tak bisa bergerak dan hanya menikmati sentuhan serta ******* yang Seokjin berikan. Perlahan namun pasti.
Joenanya sudah gila, ia bahkan sama sekali tak bergeming ataupun menolak ******* yang membasahi bibir manisnya. dirinya membuka sedikit mulutnya, dan seakan mendapat akses masuk, Kim Seokjin pun melesakkan lidahnya kedalam rongga mulut milik seseorang yang lebih muda.
bruuughhhh....
"astaga.. gimana nih, gue takut banget bos tampan marah sama gue karna ke gap😭" Rosé
Berkas-berkas yang Rosé bawa seketika merosot ke lantai. Bagaimana tidak? dirinya kaget bukan main ketika lagi-lagi tidak sengaja melihat atasannya itu sedang mencumbu partner bisnis nya.
Keduanya terkejut ketika mendengar suara benda jatuh dari dekat meja kerja Kim Seokjin. Bodohnya mereka kenapa sebelumnya tidak menutup pintu dan sama sekali tak mendengar ketika seseorang mengetuk pintu.
"bisakah kamu mengetuk pintu sebelum masuk ke ruangan saya? ada perlu apa? "Seokjin
"A-anu pak, saya sudah mengetuk pintu tapi bapak tidak mendengar nya."
"ini laporan dari pak HoSeok, beliau menyuruh saya untuk memberikan nya kepada bapak dan minta tolong sekalian di tanda tangani"
"ka-kalau begitu saya permisi dulu pak, maaf sudah mengganggu waktu bapak"
"mari pak Seokjin, bu Joena" Rosé
Dengan secepat kilat, Rosé pergi meninggalkan ruang kerja Kim Seokjin. Meninggalkan mereka berdua yang masih terkejut dengan kehadirannya yang secara tiba-tiba. Entah bagaimana nasib Rosé selanjutnya, akankah dirinya di marahi habis-habisan atau parahnya lagi ia akan di pecat dari perushaan karena tidak sengaja ng-gap atasannya yang sedang bercumbu dengan Joena.
//"Aduh sumpah Demi apapun gue malu banget bangsat Kim Seokjin😭emang manusia sinting nggak punya otak!! bisa-bisanya dia nyium gue di ruangannya dan parahnya lagi sampai di gap sama staffnya.. oh Tuhan mau di taruh dimana muka gue"Joena
"eh bentar. . gue nggak salah denger kan tadi staffnya Seokjin nyebut nama HoSeok? udah dua kali gue denger dari mulut staff yang ada disini nyebut nama itu.. apa jangan-jangan yang di maksud mereka memang benar uncle hobi..? "Joena..
next...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
mochiii
emang boleh se joenanya ini
2024-09-21
0
Kimmy_Chan
Tapi lo suka kan je... dapat gosip panas terbaru 🤣🤣🤣
2024-09-04
0
Kimmy_Chan
Siang bolong 😩🤣🤣🤣
2024-09-04
0