"Hos.. ngelamunin apa? Seokjin.
Sapa pemuda 28 tahun itu dengan raut wajah bingung melihat asistennya yang terlihat sedang mencari keberadaan seseorang.
" sialan, lu ngagetin banget. Oh ya ga usah formal nggak apa-apa kan? udah nggak di jam kerja ini!? "HoSeok.
" terserah lo aja" Seokjin.
" lo inget nggak? dulu gue pernah cerita tentang ponakan gue yang cerewet itu. Motornya ada disini tapi dari tadi gue nggak liat ada dia "HoSeok.
Seokjin melirik sekilas ke arah motor Joena, memastikan bahwa ucapan sahabatnya itu benar. Dan benar saja, motor Joena terparkir tepat di sebelah mobil BMW warna hitam miliknya.
" nggak penting, ayo pulang" Seokjin.
celetuk Seokjin tentu membuat HoSeok membelalakkan matanya.
"nggak penting pala lo! dia ponakan gue anjir" HoSeok.
"ya terus? udah gede kan? ngapain lo khawatir, dia bisa jaga diri sendiri harusnya" Seokjin.
"bener-bener lo ya" HoSeok.
Seokjin terkekeh kecil dan masuk ke dalam mobil terlebih dahulu, kemudian di susul oleh HoSeok yang mengambil alih kemudi lalu keduanya pergi melenggang meninggalkan cafe yang terletak di jalan kecil tak jauh dari kantor milik Kim Seokjin.
tak begitu mewah,namun cukup nyaman untuk sekedar dinner biasa dan menikmati kopi ataupun hidangan ringan yang di sediakan oleh cafe bernuansa putih tersebut.
Jaraknya yang tak begitu jauh dan sangat strategis itu menjadi salah satu alasan Seokjin memilih tempat makan malam yang juga menjadi tempat perbincangan Joena dengan dua sahabatnya.
Jalanan kota Daegu yang semakin sepi dari lalu lalang kendaraan dan lampu-lampu jalan yang hanya bersisakan beberapa saja menambah heningnya suasana, hanya HoSeok yang fokus pada setir mobilnya dan Seokjin yang sibuk berkutat dengan ponsel di genggamannya.
hingga pada akhirnya satu suara memecah keheningan tersebut.
"emm.. Jin" HoSeok.
"hmm? "Seokjin.
hanya deheman singkat tanpa mengalihkan padangan dari layar ponsel yang sedari tadi ia gulir ke atas dan bawah tanpa tau apa tujuannya.
"suntuk amat gue liat-liat lo? lagian kenapa sih lo nggak nyari pendamping hidup aja biar nggak asem mulu tuh muka ckck"
celetukan JHope atau pemuda yang kerap di sapa HoSeok itu tak langsung mendapat jawaban dari sang empunya yang sedang di ajak bicara. Hal itu membuat HoSeok kesal akibat perkataannya tak di gubris oleh atasannya itu.
"woy.. gue lagi ngomong sama lo anjir, lo dengerin gue nggak sih? " celoteh HoSeok.
"bisa nggak sih lo fokus nyetir aja, nggak usah banyak nanya? kalau nabrak gimana? lo mau tanggung jawab kalau muka ganteng gue kenapa-kenapa? " Seokjin.
"hey, mulut lo ya! lagian apa susahnya coba cuma jawab pertanyaan gue udah kaya di suruh sama Om NamJoon buat nikah lo" HoSeok.
"pertanyaan lo tuh nggak penting banget tau gak? dan lo udah nanya hal kaya gitu udah berkali-kali, males banget jawabnya." Seokjin.
"lagian gue udah nggak percaya cinta hos, semua wanita yang ngedeketin gue cuma mau uangnya doang, semenjak dia pergi gue udah nggak butuh wanita lagi, gue udah punya segalanya yang gue mau . Gue punya papa NamJoon, mama Sohee, Taehyung dan lo yang selalu ada saat gue butuh aja udah cukup" Seokjin.
rentetan jawaban dari Seokjin seakan menjadi air yang memadamkan api dalam sekejap mata. Bukan maksud HoSeok untuk mengungkit tentang masalalu dengan kekasih yang telah meninggalkan nya bukan juga ingin mendesak Seokjin untuk mencari pendamping hidup meskipun kenyataannya HoSeok memang memiliki keinginan tersebut, namun tidak dengan jawaban seperti itu yang ia inginkan.
HoSeok terdiam beberapa saat sebelum ia memutuskan untuk membuka suaranya lagi setelah keheningan tadi, rasa canggungnya ia tutup rapi-rapi dengan balutan candaan demi tidak melukai hati Seokjin terlalu dalam.
"bukan gitu maksud gue Jin, kok lo jadi bahas dia sih? kenapa jadi melow gini ah nggak asik. Maksud gue tuh, emang lo nggak pingin kaya Taehyung gitu bisa bawa Candy kerumah atau nggak biar lo ada yang ngurus tiap harinya."HoSeok.
" ada mama sama bibi Lin yang urus gue tiap hari" Seokjin.
"ihh nggak jelas lu, bibi Lin mah nggak bisa diajak tidur bego" HoSeok.
"gue bisa sewa orang buat one night stand kalo gue mau" Seokjin.
"hufftt..terserah lo nyet.. kesel gue" HoSeok.
" atau lo mau gue kenalin sama ponakan gue Jin wkwk? "HoSeok.
"mending lo nyari buat diri lo sendiri nggak usah pusingin gue" Seokjin.
"idih sorry ya, cewek gue mah banyak nggak kaya lo. Apa jangan-jangan lo nggak suka perempuan ya? ihh jauh-jauh deh lo" HoSeok.
"nyetir yang bener atau gue gebug? "Seokjin.
HoSeok tergelak mendengar jawaban dari sahabat nya itu, suara tawa HoSeok memenuhi seisi mobil yang melaju tak cukup kencang di tengah-tengah jalanan yang semakin sepi itu.
_________*
Ketiganya tengah asik menikmati hidangan penutup sebelum akhirnya Candy berpamitan untuk pulang terlebih dahulu.
"girls, sorry banget gue lupa ada janji sama Taehyung. Gua cabut duluan nggak apa-apa kan? Candy.
"ih lo mah kebiasaan, sana pulang lo ngeselin banget"
itu Jiya, dia akan selalu meledek gadis yang menjadi kekasih Taehyung itu jika ada kesempatan. seakan kucing dengan tikus, Jiya dan Candy selalu meributkan hal apapun yang ada di antaranya, dan Joena selalu menjadi pihak penengah untuk keduanya.
"ihh Jiya apaansih, lo tuh nggak di ajak wlee" ejek Candy.
"udah.. udah.. kalian tuh ya, nggak capek apa berantem terus" Joena.
"oh ya Jo, Candy kan di jemput Taehyung tuh. Gue bareng lo aja ya? gue lagi males ketemu sama Yoongi soalnya." Jiya.
"beneran lo? gue bawa blacky gue soalnya. Kalau lo mau sih ayo aja nggak masalah" Joena.
"gila lo, ogah ah. lo kalau naik motor udah kaya orang kesetanan tau nggak? gue masih sayang nyawa" Jiya.
"hahaha bisa aja lo" Joena.
Tak berselang lama, Jiya akhirnya di jemput oleh sang kekasih,Yoongi. Yang juga termasuk sahabat Kim Seokjin. Joena memilih menunggu di luar sendirian karena Candy telah di jemput terlebih dahulu oleh Taehyung.
Namun tak butuh waktu lama akhirnya Jason datang dengan motor sport warna hitam bercorak sedikit hijau di bagian body motornya.
"hai babe!? udah nunggu lama ya? sorry ya, tadi sedikit macet di jalan" Jason.
" enggak kok, Jiya sama Candy baru saja pergi. Jadi aku belum terlalu lama nunggu kamu." Joena.
setelah perdebatan cukup lama memilih antara akan memakai motor siapa, akhirnya Jason berhasil membujuk Joena untuk mengendarai motornya saja. Motor Joena ia titipkan pada bawahannya dan keduanya melenggang pergi.
Jason mengendarai kebanggaan nya dengan lugas, membelah jalanan kota Daegu yang sudah tak ada kendaraan yang melintas selain dirinya. Joena yang merasakan motornya melaju semakin kencang pun memilih untuk memeluk kekasihnya dari belakang demi mencari kenyamanan.
Saat sedang asik berbincang, Jason tak menyadari kendaraan lain dari arah barat yang melaju di depannya. Dengan tak sengaja akhirnya motor bagian depan yang ia kendarai menyerempet mobil BMW warna hitam yang entah dari mana datangnya dan dengan paniknya ia pun menggenggam tangan Joena yang melingkar apik di pinggangnya lalu ia tambah kecepatan motornya.
tiiiiiiiittttt....
Suara klakon panjang berasal dari mobil Hitam yang tak sengaja di Serempet nya.
"woy.. bangs4t..!! "HoSeok.
"ck... bastard! " Seokjin..
next..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Amy Abs
nah kan udah baca ini dulu🤣🤣 baca ulang biar makin inget😍
2024-09-28
0
Amy Abs
wkwkwwk
2024-09-28
0
mochiii
gak semua aku gak buktinya kamu kere punnnn aku terima 🤣
2024-09-21
0