KANTOR

******GEDUNG KIM'S IMPERIAL GROUP*****

****tok.. tok.. tok****...

  Terdengar suara ketukan pintu dari ruang kerja Seokjin. Pemuda itu hanya menjawabnya singkat dan netranya tetap berada pada laptop yang menjadi teman kerja sepanjang harinya.

"Masuk" Seokjin.

 Tak berselang lama setelah Seokjin mengizinkannya masuk kemudian seorang staff membuka perlahan pintu ruangan yang terdapat papan nama bertuliskan Direktur Kim Seokjin di bagian depan pintu tersebut.

"selamat siang pak, ini berkas yang harus bapak tanda tangani dan beberapa laporan data dari manajemen penanggung jawab yang sudah selesai di revisi" Rosé.

"letakkan di atas meja,dan kamu boleh kembali bekerja"Seokjin.

" emm anu pak, ada sedikit trouble di bagian pemasaran. Boleh tolong bapak cek sebentar ? Rosé.

Rosé menyodorkan map berwarna coklat yang berisi lembaran laporan data dari devisi pemasaran di atas meja kerja milik sang direktur.

"saya sedang sibuk oje, bisa tolong sisanya kamu forward ke email saya? 15 menit lagi saya cek semua laporannya"Seokjin.

" siap, kalau begitu saya permisi pak"Rosé.

Roséane atau yang biasa dipanggil dengan nama Oje oleh kerabat kantornya adalah karyawan di perusahaan KIM'S IMPERIAL GROUP milik keluarga KIM. Rosé bekerja cukup lama sejak dirinya masih menginjak usia 18 tahun.

Awalnya Rosé hanya anak magang dari kampus yang jaraknya hanya berkisar beberapa kilometer dari perusahaan Kim Seokjin, namun melihat kegigihan dan keterampilan kerjanya akhirnya Rosé di jadikan CO Assistants manager keuangan yang di pimpin oleh Jaehyun selaku ketua manager. empat tahun sudah waktu yang di habiskannya untuk bekerja di perusahaan yang cukup ternama di Korea Selatan ini.

...----------------...

" Apa-apaan ini? kenapa jadi seperti? "Seokjin.

Seokjin dengan cepat menelpon Asisten nya, HoSeok. Setelah membaca laporan yang di serahkan oleh Rosé beberapa waktu lalu. Dirinya sama sekali tak mengerti kenapa saham pemasaran nya turun begitu drastis.

Dering ponsel HoSeok beberapa kali berbunyi, menampilkan nama pemanggil di layar benda pipih berwarna hitam miliknya, Diratama Seokjin. Dengan bergegas ia menjawab panggilan telepon tersebut tak mau membuat seseorang di seberang sana menunggu terlalu lama.

"halo selamat siang Pak? " HoSeok.

"rencanakan kerjasama dengan perusahaan John's Lee, kita adakan pertemuan secepatnya. Bila perlu dalam minggu ini perusahaan kita sudah dalam kontrak kerjasama dengan perusahaan tersebut. Saya tidak mau tau bagaimanapun caranya dan saya tidak menerima alasan apapun. "Seokjin.

"T_tapi pak? kontraknya tidak bisa di urus secepat itu, mungkin butuh waktu satu minggu untuk di konfirmasi."HoSeok.

"baik, kalau begitu saya tidak cairkan gaji kamu bulan ini."Seokjin.

"****woy setan, jangan gitu dong. Nggak asik ah mainnya ancaman****."HoSeok.

"****HoSeok****!!." Seokjin.

"iyaa.. iyaa maaf Pak 😭, saya akan atur jadwal meeting dengan perusahaan John's Lee secepatnya."HoSeok.

" good boy."Seokjin.

HoSeok merutuki Seokjin beribu kali. Segala umpatan ia keluarkan untuk atasannya itu pasalnya, Seokjin selalu bersikap seenaknya dan segala yang ia inginkan harus cepat di dapatkannya. Menurut HoSeok, jika saja Seokjin berbicara dengan sedikit lebih baik akan membuat nya merasa tenang dan tidak merasa terburu-buru seperti beberapa waktu lalu ketika Seokjin menelponnya, namun Seokjin bukan orang yang seperti itu. Hal itu membuat HoSeok semakin ingin merutukinya di depan muka, namun ia tak ada keberanian untuk itu.

Tak lama kemudian HoSeok menghubungi perusahaan yang di perintahkan oleh atasannya tersebut.

untungnya, perusahaan tersebut lngsung menyetujui kerjasama tanpa harus menunggu beberapa waktu seperti kontrak kerjasama dengan perusahaan lainnya.

________________*

*GEDUNG JOHN'S LEE COMPANY

"hanya ini saja pak, tidak ada kendala apapun" Lisa.

Lisa meletakkan lembaran map di atas meja kerja Lee Jonathan.

"baik, kamu bisa kembali bekerja." Lee Jonathan.

"terimakasih, saya permisi dulu pak." Lisa.

"oh ya Lisa, dua bulan lagi saya berangkat ke Jepang dan perusahaan ini akan saya alihkan ke Joena. Saya minta tolong sama kamu supaya bisa mengajarkan dia semua dokumen yang ada disini, saya mohon bimbingan kamu untuk dia karna dia sama sekali tidak paham soal perusahaan" Jonathan.

"dengan senang hati pak, saya akan berusaha sebaik mungkin untuk mentoring bu Joena. Dan terimakasih bapak sudah mempercayai saya." Lisa.

"oh iya Pak, apakah kontrak kerjasama dengan perusahaan ****KIM'S IMPERIAL GROUP**** sudah di tetapkan untuk meetingnya? " Lisa.

"kamu reservasikan saja tempatnya untuk nanti malam" Jonathan.

"baik Pak, nanti saya sampaikan ke managernya juga untuk meeting malam ini." Lisa.

__________________________

sore hari di kediaman Lee.

"sayang I'm home." Daddy.

Lee Jonathan sengaja pulang awal untuk menemui gadis bungsunya, namun sesampainya di rumah justru tak ada satupun yang menyambut kedatangannya. Entah sedang apa mereka hanya ada bibi Ahn dan maid lain yang berlalu lalang membersihkan ruangan.

"mommy...Joena...kalian dimana tumben nggak ada yang nyambut daddy pulang hm? " Daddy.

"kamu udah pulang sayang? tumben jam segini pulang? " mommy.

"oh Hai sayang, Joena ada mom? " daddy.

"tumben kamu nanyain Joena? ada tuh di kamar dad." mommy.

Min young menyambut suami tercintanya dan meraih tas laptop yang sedari tadi di tenteng oleh Jonathan. Jonathan pun dengan senang hati menyerahkan tasnya kepada istri tersayang nya kemudian mengecup singkat kening istrinya itu.

"Hai daddy, daddy nyari Joena ada apa dad? "Joena.

Joena yang mengetahui ayahnya pulang itu langsung turun dari kamar tidurnya, terlebih lagi barusan ia mendengar bahwa ayahnya sedang mencari keberadaannya.

" Hai Jojo sayang, daddy mau bicara sebentar boleh ya? "Daddy.

"ish daddy ko nanyanya gitu? boleh dong, yang lama juga Joena nya mau."Joena.

" Jojo beneran nggak mau ikut daddy tinggal di Jepang hm?" Jonathan.

"sure, Joena kan udah bilang Joena mau tinggal di sini aja, nanti misalnya Joena pingin ketemu ya tinggal pesen tiket aja nyusul kalian."Joena.

"berarti kamu sudah siap ya buat urus perusahaan daddy disini? dua bulan lagi mommy sama daddy sudah harus pindah ke Jepang sayang. Mau nggak mau kamu harus siap dengan syarat yang daddy kasih."Jonathan.

Joena terdiam sejenak memikirkan apakah jawaban yang akan ia lontarkan bakal sesuai dengan apa yang di putuskan. Akankah dirinya sanggup jika berpisah dengan orang tuanya meskipun dia bisa dengan kapan saja menemui mereka ketika mereka di Jepang nanti. Akankah kehidupannya tetap sama ketika kedua orang tuanya memilih menetap di negeri sakura sedangkan dirinya yang hanya seorang dini di negeri kelahiran nya. Joena lupa bahwa masih ada adik dari Ayahnya yang akan dengan senang hati menjaganya.

Berbagi rentetan fikiran negatif memenuhi isi otaknya. Joena bertanya-tanya kepada dirinya sendiri mengenai hal kepergian orang tuanya dan tanggung jawabnya kepada Perusahaan milik keluarga yang sudah sejak lama berdiri. Joena takut jika ia melakukan kesalahan terhadap perusahaan akan menimbulkan kerugian besar yang tak pernah ia bayangkan sejak dulu. Takut jika dirinya tidak bisa memegang janji untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan dan tentunya untuk ayah ibu tercintanya.

Joena tak ingin berpisah dengan orang tuanya, namun ia juga tak ingin meninggalkan kota Daegu, kota kelahiran yang sudah teramat banyak kenangan di dalamnya. Kota dengan berbagai macam keragamaan yang sudah sedari dulu melekat pada dirinya. entahlah, saat ini yang Joena butuhkan hanyalah waktu yang tak berputar agar dirinya bisa menikmati masa bersama orang tuanya lebih lama dan mereka tak perlu meninggalkan Joena di kota Daegu sendirian, lebih tepatnya meninggalkan Joena hanya dengan paman HoSeok kesayangannya.

"Jojo are you okay sayang?" Daddy.

Joena tak sadar sudah berapa lama dirinya melamun memikirkan hal yang ada di fikirannya sehingga membuat satu pertanyaan keluar dari mulut sang Ayah.

"I'm fine daddy, Joena cuma ngebayangin gimana nantinya nggak tinggal barang sama mommy daddy, but I'm okay with that. oh ya, Joena cuma pegang perusahaan Lee's Centerville kan? " Joena.

"No sayang, tapi JOHN'S LEE COMPANY. Bulan depan sebelum mommy daddy pergi ke Jepang kita peresmian hak milik dulu, kamu urus perusahaan dengan baik ya sayang." mommy.

Ucapan sang mama membuat gadis yang berwajah imut itu sontak membelalakkan matanya dan mulutnya yang menganga selebar mungkin. Pasalnya mereka dengan santainya memberikan perusahaan yang sangat besar dan termasuk dalam perusahaan sepuluh besar di Korea Selatan.

Bagaimana mungkin, fikirnya.

"what mom? John's lee company ? are you kidding me?"Joena.

"memang benar sayang, mulai besok kamu harus ikut daddy ke kantor untuk mempelajari berkas-berkas yang kamu perlu." Daddy.

"Dad please, kuliah Joena kan ngambilnya fashion business bukan administrasi or related to the company. Bisnis daddy tuh bukan main-main! nanti kalau Joena bikin kesalahan dan perusahaan daddy bangkrut gimana? Joena nggak mau dad." Joena.

"Jojo please don't say like that, mommy daddy percayain kamu tuh berarti kami yakin kalau kamu bisa nak." mommy.

"Daddy setuju sama mommy. Ada Lisa Asisten daddy yang bakal mentoring kamu. Dan dua bulan sebelum daddy ke Jepang bakalan ajarin kamu bagaimana caranya handle perusahaan, daddy rasa waktu segitu cukup untuk kamu belajar. lagipula bukan cuma Lisa, ada partner bisnis daddy yang akan bantu daddy untuk nuntun kamu kedepannya jadi kamu nggak perlu khawatir sayang." daddy.

"Dad, okay kalau misalnya daddy mau Joena nggak berhubungan lagi dengan Jason. Tapi Joena nggak bisa kalau harus mengurus perusahaan by myself. I can't." Joena.

"Jojo listen, it's just a little company. Tunjukin ke daddy kalau kamu mampu." daddy.

"Dad are you fucking crazy? John's Lee company itu termasuk lima besar perusahaan terbesar di Korea kalau daddy lupa. Dengan gampangnya daddy bilang just a little company? you got me insane dad, for real!!" Joena.

"Jojo dengerin daddy dulu, kamu pasti bisa sayang percaya sama daddy. Nanti malam daddy masih ada meeting dengan perusahaan kim's imperial group jadi kamu harus persiapkan diri untuk besok. Besok hari pertama kamu ikut daddy ke kantor, inget ya sayang kamu nggak boleh bersikap cuek sama staff dadi disana." daddy.

"it's all up to you dad, I don't fucking care about it." Joena.

Joena bukan anak yang pembangkang apalagi yang tidak tau sopan santun, namun ia tak bisa mengontrol emosi nya dan memilih untuk pergi meninggalkan orang tuanya yang sedang berbicara. kali ini sifat Rebel -nya keluar bersama emosinya yang memuncak, entah apa penyebab dirinya menjadi seperti sekarang ini.

Yang pasti, dirinya tak ingin mendengarkan apapun yang orang tuanya katakan. Joena merasa jengah dengan semua penuturan Lee Jonathan. dirinya merasa dunia tak berpihak padanya ketika ia yang dipilih untuk mengurus perusahaan dan bukan kakak laki-laki nya yang memilih tinggal di luar negeri dan mengabdi menjadi dokter.

Sungguh Joena sangat ingin menangis dan berteriak sekeras yang ia bisa untuk meluapkan segala beban yang ada di hati nya. Joena memilih untuk pergi ke kamar tidurnya dan tak ingin menemui orang tuanya untuk saat ini.

"Joena... "

"Joenaaa.. " daddy.

"it's okay dad, let her alone." mommy.

next..

Terpopuler

Comments

mochiii

mochiii

nurut aja dahhh joena

2024-09-21

0

Ahmad Sajah

Ahmad Sajah

mana baca nya aku sambil bernada lagi😅😅

2023-09-22

0

mochiii

mochiii

joena rebelnya dah mulai nihh

2023-09-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!