Dalam waktu-waktu yang melelahkan itu, dan di tengah perasaan ngantuk yang hebat dirasakan Qin Yun, Qin Yun masih memperhatikan sekitar dan melihat rumah-rumah warga yang begitu unik dan beberapa diantaranya bahkan memiliki bangunan besar dengan sorotan lampu yang tidak biasa.
Keindahan ini terus dinikmati Qin Yun sepanjang perjalanannya dan hingga dia sampai di pertengahan hutan namun keindahan ini masih bertahan dengan semua pohon dan dedaunan yang bercahaya dengan pacaran yang tidak biasa dan warna yang begitu mencolok namun indah.
"Ah~ ini begitu indah. Aku tidak tahu lagi kapan aku akan bersantai seperti ini untuk menikmati keindahan yang bahkan aku sendiri tidak tahu sampai kapan ini akan bertahan. Aku merasa ketika aku menjadi jauh lebih dewasa lagi, aku mungkin akan sangat mencintai semua hal yang terikat erat dengan keindahan dan kecantikan. Yaa, termasuk Ibu yang begitu cantik. Aku sendiri bahkan tidak percaya jika dia adalah Ibuku."
Dalam perjalanan kembali ini, Qin Yun begitu menikmati kecantikan dunia dan hutan tempatnya tinggal, namun hal ini juga tidak lepas dari kekaguman Qin Yun terhadap ibunya yang begitu cantik hingga bahkan dia sendiri merasa berbeda dengan ibunya seolah dia meragukan dirinya jika yang bersama dengan dirinya selama ini adalah ibunya.
Dengan pemikiran yang tidak masuk akal itu, tanpa sadar Qin Yun telah menginjakkan kakinya tepat berhadapan langsung dengan rumahnya. Dengan kelelahan yang tidak dapat dijelaskan dan perasaan mengantuk yang begitu memuncak, tiba-tiba Qin Yun dikejutkan dengan suara langkah kaki yang mengelilingi halaman rumah.
Qin Yun melihat itu adalah ibunya dengan wajah yang sedikit pucat dan ekspresi yang panik. Qin Yun yang menyadari jika ibunya dalam keadaan panik dan kebingungan, dia segera berlari menghampiri ibunya tanpa memperdulikan kelelahan yang bersamaan dengan rasa ngantuk yang perlahan hilang.
Qin Yun mencapai keberadaan ibunya dan memeluknya dengan lembut dan mencoba untuk menenangkan ibunya tanpa tahu apa yang telah terjadi. Setelah semua itu, Qin Yun segera menarik tubuhnya dan melepaskan pelukannya. Dengan lembut dan penuh perhatian Qin Yun menggenggam tangan ibunya yang lembut dengan sedikit basah karena keringat.
"Ibu, apa yang terjadi? Kenapa Ibu di luar? Kenapa Ibu panik tidak beraturan seperti ini. Apa yang sebenarnya terjadi. Apa Ibu Baik-baik saja? Apa seseorang menyakiti Ibu?" Dengan lembut Qin Yun bertanya dan ibunya yang mendengar itu tanpa berbicara langsung memeluk Qin Yun dan bergumam dengan suara rendah. "Baguslah kamu Baik-baik saja. Ini hampir membunuhku. Sebenarnya kenapa kamu melakukan ini? Jika saja kamu tidak datang lebih cepat, mungkin aku sudah menjadi gila untuk mencari dirimu."
Setelah mengatakan itu, secara perlahan Ibu Qin Yun kembali pulih dari kepanikannya dan mendapatkan kembali ketenangannya. Secara perlahan Ibu Qin Yun mendorong jauh tubuh Qin Yun dan melihatnya dengan mata yang sedikit cemas.
"Kamu dari mana saja? Ketika aku bangun, kamu sudah tidak ada di rumah dan bahkan tidak menjawab panggilanku. Aku berjalan ke kamarmu bahkan tidak ada kamu di sana. Apa kau tahu apa yang terjadi denganku? Kamu hampir membunuhku dengan kepanikan saat tahu kamu tidak ada di dalam rumah. Aku berpikir jika kamu masih memikirkan tentang luka di tanganku dan itu yang membuat kamu marah dan memutuskan untuk pergi. Sebenarnya kamu pergi ke mana?" Dengan nada suara yang sedikit tidak tenang itu, Ibu Qin Yun bertanya kepada Qin Yun dengan tangan lembutnya yang meraih bahu Qin Yun.
Ketika Qin Yun mendengar semua pertanyaan ibunya, perlahan Qin Yun mengerti secara garis besar jika ibunya panik mengetahui darinya tidak berada dalam rumah dan ibunya menduga jika dirinya marah dan meninggalkan Ibunya sendiri.
Mulai dari sini ekspresi Qin Yun sedikit berubah dan matanya sedikit menunjukkan penyesalan yang tanpa alasan jelas. Perasaan yang begitu rumit ini seolah jika posisinya ditukar dengan orang lain, dia akan segera memukul orang itu kerena telah membuat panik ibunya sendiri. Dengan nada suara rendah Qin Yun mencoba memberikan ibunya pengertian tentang dirinya yang masuk ke arah hutan, namun karena perasaan ibunya sekarang tidak stabil, Qin Yun takut jika ibunya akan tambah marah saat tahu Qin Yun masuk hutan tanpa izin dari dirinya.
Perlahan Qin Yun membawa ibunya masuk ke dalam rumah dan membiarkan ibunya duduk di atas kursi panjang dan dirinya sendiri berada di bawah dengan tangannya yang menggenggam tangan halus ibunya.
"Aku sungguh menyesal membuat Ibu panik dan khawatir dengan diriku yang tanpa kabar. Aku baik-baik saja. Aku tidak yakin ingin mengatakan ini, namun aku tidak ingin membohongimu dan aku sudah memutuskannya akan jujur mengatakan yang sebenarnya." Setelah mengatakan itu, Qin Yun berdiri dan duduk di samping ibunya.
Ibunya sadar jika Qin Yun sedang menyembunyikan sesuatu, dan dia segera mengerutkan alisnya dan mempersiapkan hatinya tentang apa yang akan di katakan Qin Yun. "Berhenti berbicara omong kosong dan langsung saja ke intinya. Kamu harus tahu jika sekarang aku sangat marah karena dirimu."
Mendengar itu, Qin Yun segera menghela napas dan mengatakan semua yang terjadi pada dirinya dalam beberapa jam yang lalu. Qin Yun mengatakan semuanya namun Qin Yun masih menyembunyikan tentang dirinya yang berhadapan dengan serigala dan ada kemungkinan dia Mati jika keberuntungan tidak berpihak padanya.
Mendengar semua penjelasan itu, ibunya segera menghempaskan tangan Qin Yun yang menggenggam lembut tangannya dan segera berdiri dengan ekspresi yang marah.
"Sebenarnya apa yang kamu pikirkan? Apa kamu hidup dalam kesusahan sehingga kamu meninggalkan rumah dan pergi mencari kebutuhan seperti uang? Apa hidupmu tidak berkecukupan dan kamu lapar sepanjang malam dan pergi membahayakan dirimu sendiri? Apa yang selama ini aku lakukan kurang memuaskan dirimu sampai kamu pergi ke hutan untuk membantu kebutuhan rumah ini? Apa aku yang berkerja kurang bagus sehingga kamu sendiri yang ingin melakukannya? Katakan! Apa kamu ingin membunuhku jika aku melihatmu terluka karena mencari uang? Apa aku begitu tidak berguna di matamu sampai kamu ke hutan untuk itu?"
Ibu Qin Yun mengatakan semua apa yang ada dalam pikirannya. Wajahnya terlihat marah namun mata sedikit berkaca dan tampak sangat menyakitkan di hati Qin Yun. Dengan suara rendah yang terdengar seolah sedang menangis Ibu Qin Yun berkata, "apa aku begitu tidak berguna sehingga kamu datang untuk membantu?"
Mendengar semua itu Qin Yun sadar jika ibunya sedang berada dalam hati yang kacau. Qin Yun ingin meraih tangan ibunya namun Qin Yun sadar jika itu akan dihempaskan kembali oleh ibunya. Qin Yun kembali menangkan ibunya dengan berbicara dengan suara lembut.
"Ibu... Kamu adalah keluargaku satu-satunya. Aku tahu apa yang aku lakukan mungkin akan mengecewakanmu, namun aku juga tidak tenang melihat wajah kelelahan dirimu. Jika Ibu berada di keadaanku, Ibu juga akan melakukan hal yang sama bahkan jika itu adalah hal kecil namun jika itu sedikit membantu diriku, Ibu pasti akan melakukannya."
Mendengar perkataan Qin Yun ini, ibunya tidak dapat menyangkal namun dengan sedikit pemikiran dewasanya, dia hanya terpikir apa dia begitu tidak berguna sehingga harus dibantu oleh putranya sendiri. Hal ini tidak menjadi masalah jika itu adalah hal kecil, namun yang dilakukan Qin Yun sekarang adalah pekerjaan yang begitu beresiko.
Ada banyak pikiran dalam benak kedua orang yang sedang dalam keadaan pertengkaran kecil ini, namun masing-masing dari mereka mencoba untuk memahami satu dengan yang lain. Pada saat yang seperti ini, Ibu Qin Yun berbalik dan melihat wajah Qin Yun yang tidak seperti biasanya yang ceria. Sosok putranya sekarang Tampak sangat lelah. Dia ingin meraih rambut halus Qin Yun dalam pandangannya dan ingin memeluknya dan mengatakan untuk menghentikan pertengkaran ini, namun dia sendiri yang telah memulainya.
Dengan berat Ibu Qin Yun melihat wajah Qin Yun yang tertunduk. Ibunya mencoba untuk tenang dan membuang semua permasalahan dalam pikirannya dan memilih untuk tidak melanjutkan pertengkaran ini yang hanya akan menyakiti hati mereka. Ibunya dengan wajah yang rumit ingin meminta maaf, namun tiba-tiba dia menarik niatnya dan berbalik untuk pergi ke kamarnya.
Di saat dia mulai melangkah, tiba-tiba tangan yang lembut meraih tangannya dan menghentikan langkahnya. Dia melihat Qin Yun berdiri dan berjalan yang kemudian berhenti dihadapannya. Qin Yun memeluk tubuhnya kemudian berbicara dengan suara rendah dan memohon maaf telah merepotkan ibunya. Qin Yun berjanji tidak akan melakukan hal yang seperti itu lagi, dan dia akan selalu memberitahu ibunya jika dia pergi ke suatu tempat.
Mendengar suara yang lembut ini terdengar terucap dari bibir Qin Yun, Ibu Qin Yun langsung memeluk erat Qin Yun dan meminta maaf karena tidak memahami jalan pikiran Qin Yun. Dia juga meminta untuk tidak melanjutkan pertengkaran ini yang hanya akan menyakiti diri sendiri.
Waktu telah berlalu dan menunjukkan sebentar lagi akan pagi. Ibu Qin Yun tahu jika dia memiliki pekerjaan yang sebentar lagi akan dimulai. Secara perlahan dia mulai melepaskan dirinya dalam pelukan Qin Yun dan setelah semua itu, Ibu Qin Yun sadar jika Qin Yun kembali dengan pakaian baru. Hal ini tidak ada dalam cerita Qin Yun dan dia tahu secara garis besar dari mana pakaian yang seperti ini berasal.
Ibu Qin Yun dapat menebak jika pakaian ini berasal dari wanita cantik dari toko di desa terdekat itu. Mengetahui hal itu, tiba-tiba perasan Ibu Qin Yun menjadi tidak beraturan dan melonjak. dia segera menuju dapur dan mengambil besi tempat memasak sayur dan kembali menghadap Qin Yun kembali.
Qin Yun melihat jelas apa yang diangkat oleh ibunya itu. Qin Yun secara perlahan mulai mundur beberapa langkah ke arah pintu keluar.
"Ibu, apa yang kamu lakukan? Kamu harus meletakkan benda itu. Jangan bermain-main, kita sudah sepakat untuk berdamai." Mendengar ucapan panik anaknya itu, Ibu Qin Yun segera tersenyum dan berkata. "Setelah dipikirkan kembali, dalam masalah ini yang dirugikan adalah aku. Aku masih kesal dan ini adalah waktu yang tepat untuk membalasnya."
Setelah mengatakan itu, dia segera mengejar Qin Yun yang ingin kabur melalui pintu. "Hai! Kamu mau kemana. Jangan kabur." Qin Yun mencoba untuk tidak terlibat dalam hal ini dan mengatakan kepada ibunya jika ini benar-benar tidak baik.
Waktu-waktu yang begitu melelahkan telah berlalu dan pagi yang cerah baru akan datang, dan keluarga yang manis ini menyambut pagi dengan senyuman yang bahagia di wajahnya.
Beberapa jam telah berlalu dan kedua orang ini sedang berbaring kelelahan di atas dedaunan yang indah. Di tengah kelelahan mereka, Qin Yun tiba-tiba memberikan ibunya tas penyimpanan yang berisi uang dari transaksi beberapa jam lalu. Qin Yun memberitahu Ibunya berapa banyak uang yang berada di sana dan ibunya mengatakan dengan semua uang itu, mungkin mereka akan bertahan dalam beberapa bulan ke depan.
Setelah semua itu, Ibu Qin Yun berdiri dan menarik Qin Yun masuk ke dalam rerumputan lebat di belakang rumah. Qin Yun yang kebingungan bertanya kemana mereka akan pergi namun Qin Yun hanya mendengar napas ibunya yang sedikit sesak karena berlarian.
Tidak lama kemudian mereka menembus rerumputan itu dan tiba di atas pegunungan di mana di bawah pegunungan itu adalah taman bunga yang begitu indah. Matahari perlahan terbit dan itu adalah pemandangan yang begitu indah dan hangat.
Ibu Qin Yun perlahan berjalan ke arah depan dan berbalik melihat Qin Yun. Sosok ibunya yang cantik dengan sinar matahari yang memantulkan bayangannya dan bersinar menyinari wajah ibunya yang seperti lukisan itu, hal ini tampak sangat cantik dan telah menjadi kenangan yang tidak akan pernah dilupakan oleh Qin Yun. Dengan gumam kecil Qin Yun memuji kecantikan ibunya. "Ini adalah ingatan yang tidak akan pernah aku lupakan. Aku akan menguburnya jauh di dalam hatiku."
Setelah mengatakan itu, dia segera berjalan menghampiri ibunya untuk menikmati matahari yang perlahan muncul semakin tinggi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 619 Episodes
Comments
Raysonic Lans™
pembacanya sedikit, mungkin episodenya gak selesai JD males bacanya nge gantung ceritanya
2024-06-28
1