Qin Yun dan ibunya menikmati suasana ini selama beberapa saat kemudian matahari terbit dengan cepat dan keindahan itu perlahan memancar suhu yang membuat tubuh mereka menjadi sedikit hangat. Wajah Qin Yun dan ibunya terlihat bahagia dengan senyuman nyaman yang ditandai dengan sudut bibirnya yang terangkat.
Mengingat waktu telah mencapai pagi hari, Ibu Qin Yun segera mengajak Qin Yun untuk kembali dan meminta untuk membantunya dalam pekerjaan tangannya. Dengan wajah yang ceria Qin Yun menyetujui permintaan ibunya dan mereka kembali dengan bergandengan tangan.
"Hee, Qin Yun. Ibu ingat kamu masih umur 10 tahun dan beberapa bulan lagi usiamu akan bertambah satu tahun lagi. Apa yang kamu lakukan selama ini, kenapa kamu begitu tinggi." Ibu dan anak ini kembali dengan berjalan kaki dan mereka sangat bersantai dengan langkahnya bahkan hal ini membuat Ibu Qin Yun sedikit memikirkan apa yang selama ini dia pikirkan tentang tinggi tubuh Qin yun yang kemudian dia tanyakan secara langsung.
Menghadapi pertanyaan ini, Qin Yun langsung tertawa kemudian melihat ke arah ibunya dengan senyuman manis. "Aku tidak tahu. Mungkin aku sangat beruntung dan diberkati oleh Ibu dan menjadi besar." Mendengar perkataan ini, Ibu Qin Yun langsung melihat ke arah Qin Yun dengan ekspresi aneh yang kemudian berganti menjadi bingung.
Melihat tatapan ibunya yang seperti itu, Qin Yun segera tertawa dengan keras yang kemudian dilanjutkan oleh ibunya yang tertawa bersama dengan Qin Yun.
Beberapa saat telah berlalu dan mereka sampai dalam rumah dan melakukan aktivitasnya seperti biasa dengan Qin Yun yang membantu setiap pekerjaan ibunya.
Mereka melalui hari-hari yang bahagia dengan senyuman di setiap waktunya hingga hari tidak lagi terasa dan telah berganti menjadi minggu.
Pada minggu ini, Ibu Qin Yun tahu jika persediaan makanan mereka telah habis dan mereka harus membeli persediaan baru di dekat desa. Dengan dana yang masih tersisa banyak, Ibu Qin Yun ingin mengunakan semuanya dan menyisihkan sebagian jika ada hal yang diperlukan.
Ibu Qin Yun mengajak Qin Yun untuk membeli bahan di desa terdekat dan mereka sampai di sana dalam beberapa menit kemudian.
Setelah selesai dengan semua itu, mereka kembali menjalani kehidupan yang seperti di hari-hari lalu, dan terkadang mereka juga akan bercanda bersama, dan pada malam hari mereka akan bersantai melihat bulan yang bercahaya, dan pada pagi hari mereka akan menikmati dengan matahari yang terbit.
Hari-hari seperti ini berlalu begitu cepat dan dalam 2 bulan kemudian, Ibu Qin Yun dan Qin Yun telah berdiri di depan pintu dan telah mempersiapkan diri untuk kembali ke Hutan Bunga Bulan Bercahaya untuk mengambil tanaman herbal.
Dalam persiapan mereka itu, Ibu Qin Yun melihat Qin Yun selalu menjaga pinggangnya dan Qin Yun sekarang bahkan selalu mengunakan pakaian dengan lengan panjang seolah sedang menyembunyikan sesuatu. Ibu Qin Yun tidak terlalu memikirkan hal itu kerena dia tahu Qin Yun tidak akan pernah bersembunyi banyak hal jauh dari dirinya.
Di sisi yang berbeda, wajah Qin Yun tampak sangat cemas dan perasaan khawatir terus membayang-bayangkan dirinya dalam dipikirnya tentang kejadian serigala dua bulan lalu. Qin Yun melihat ibunya dengan mata yang sedikit cemas, kemudian bergumam dengan suara rendah. "Aku membawa logam ini, dan luka yang diberikan serigala itu masih membekas hingga sekarang. Aku sudah mengingatkan diriku untuk tidak ceroboh dan meletakkan Ibu dalam bahaya. Bahkan jika harus mati, maka aku akan berada di depan untuk melindungi Ibu dan berkorban untuk Ibu. Karena untuk itu aku lahir."
Setelah membulatkan tekadnya, Qin Yun bersama ibunya segera pergi ke hutan terdekat untuk mengambil tanaman herbal. Dalam perjalanan ini, mereka membutuhkan waktu sekitar 1 jam yang kemudian mereka telah sampai.
Setelah sampai ditujuan, Ibu Qin Yun dan Qin Yun langsung mengambil beberapa tanaman herbal dan menyimpannya di tas. Beberapa saat telah berlalu dengan Qin Yun yang selalu melihat ke segala arah untuk melihat bahkan jika hanya sedikit ancaman, dia akan segera mendekatkan diri kepada ibunya untuk melindunginya.
Selama waktu itu, Qin Yun tidak melihat sedikit jejak dari serigala dan binatang buas lain yang dapat mengancam. Ibu Qin Yun telah menyelesaikan mengambil semua herbal yang dibutuhkan, dan menutup tas. Dengan cepat Qin Yun mengambilnya dan mengatakan agar dia yang mengangkatnya dan tidak usah memberikan tugas laki-laki ini kepada ibunya lagi kedepannya. Ibunya sangat bahagia dan tersenyum manis kepada Qin Yun yang kemudian mereka mulai memutuskan untuk pulang lebih cepat.
Dalam beberapa saat kemudian dengan beberapa langkah mereka yang bergesekan dengan rerumputan, Tiba-tiba Qin Yun merasakan perasaan yang begitu familiar dan Qin Yun segera menyapu pandangannya ke arah suatu ruang dengan alis yang sedikit kusut. Dengan tatapan tajam Qin Yun melihat sudut ruang itu yang kemudian dengan cepat Qin Yun menarik Logamnya dari pinggangnya kemudian mengajak ibunya untuk segera berlari.
Dengan kebingungan ibunya bertanya kenapa Qin Yun tiba-tiba menjadi seperti ini, namun Qin Yun melihat ibunya yang kemudian menjelaskan jika dia hanya ingin berlari bersama ibunya untuk saat yang seperti ini. Setelah mengatakan itu dia segera melihat sudut ruang tertentu yang kemudian hal ini memecahkan fokus Qin Yun saat mendengar ibunya tertawa.
Di kejauhan dari posisi Qin Yun, beberapa serigala darah telah menargetkan Qin Yun sebagai musuh yang harus dibunuh. Mereka mengejar Qin Yun bersama ibunya yang dalam beberapa saat kemudian dalam pengejaran itu, tiba-tiba suara tenggorokan serigala yang menggeram marah terdengar oleh Ibu Qin Yun.
Dia mencoba melihat sekitar dan benar saja, serigala dengan ukuran besar telah mengincar mereka yang kemudian dengan kecepatan serigala itu, mereka segera meraih keberadaan posisi Ibu Qin Yun.
Dengan cepat Qin Yun menarik ibunya ke arah lain yang kemudian dengan tangannya yang lain menebas dengan kuat ke arah serigala. Serangan Qin Yun ini dapat dihindari dengan mudah dan hal ini benar-benar berbeda dari pada dua bulan lalu.
Beberapa serigala lain menyerang Qin Yun bersama ibunya secara berkelompok. Dengan segala kemampuan dan akal sehat Qin Yun sekarang, dia berusaha menahan semua kelompok serigala itu, namun hal ini masih kurang karena Qin Yun harus berhadapan dengan 12 serigala yang secara langsung aktif dalam perburuan ini.
"Aku tahu ini adalah kemampuan mereka yang sebenarnya. Sekarang mereka tidak akan bermain-main. Jika membunuh maka akan dibunuh." Setelah gumam itu, Tiba-tiba Ibu Qin Yun terkejut Qin Yun sedang mengayunkan benda tajam dan sedang melindungi dirinya. Dia heran dan bertanya-tanya dalam dirinya sejak kapan Qin Yun pandai mengayunkan benda tajam ini.
Dengan usaha untuk melarikan diri, Ibu Qin Yun tidak ingin bertanya sekarang dan mengganggu fokus Qin Yun.
12 serigala darah dengan cepat menyerang Qin Yun dan hal ini berhasil merobek lengan pakaian Qin Yun dan menunjukkan lukanya. Dengan cepat Ibu Qin Yun melihat luka itu dan dia melihat wajah Qin Yun yang sangat marah dan Ibu Qin Yun kembali menekan niatnya untuk bertanya dalam keadaan ini.
Beberapa serigala ini mencoba memisahkan Qin Yun dengan ibunya dengan menarik fokus Qin Yun ke arah mereka semua. Tidak lama dari waktu pelarian mereka, Qin Yun telah mencapai batasnya dan rasa sesak mulai memenuhi kepalanya dan dia kemudian berhenti secara mendadak dan berbalik. "Sial, apa hanya pada batas ini manusia dapat berlari? Aku benar-benar telah dipojokan." Gumam Qin Yun ini bukan tanpa alasan, karena sesaat kemudian 12 serigala itu telah mengepung keberadaan Qin Yun dan jalan pelarian mereka.
Secara bersamaan mereka menyerang, dan Qin Yun telah bersiap dengan hal ini dia segera menarik ibunya dalam pelukannya dan dengan kuat menyerang ke arah depan. Serigala lain mendapatkan celah yang sangat luas dan dengan cakar besarnya, ia berhasil merobek punggung Qin Yun, yang kemudian Qin Yun terhempas bersama ibunya karena kekuatan serangan dari serigala itu.
Mereka terjatuh di atas tanah dengan Qin Yun yang berusaha sampai akhir, dia ingin melindungi ibunya. Mereka berguling-guling di atas tanah yang kemudian Ibu Qin Yun berada di atas Qin Yun. Dengan wajah yang khawatir dia ingin menanyakan keadaan Qin Yun, namun tiba-tiba Qin Yun dengan tangannya menarik ibunya dan mendorongnya menjauh karena serigala lain menyerang dari atas.
Setelah ibunya dibuang menjauh, Qin Yun meraih bambu yang kemudian ditusuk ke arah serigala namun serangan Qin Yun ini tidak menghasilkan kesempatan yang baik dan membuat serigala dengan cakarnya menekan Qin Yun. Darah seketika keluar dengan deras dari mulut Qin Yun yang situasi ini dilihat secara langsung oleh ibunya yang kemudian berteriak dengan sangat kuat. "Tidak!"
Mengetahui ibunya akan berlari ke arah Qin Yun, dia segera menusuk logamnya ke arah tenggorokan serigala dengan kejam yang kemudian ditendang untuk menyingkirkannya dari atas tubuhnya. Dengan cepat Qin Yun berdiri dan mendorong ibunya yang hampir mencapai keberadaannya. "Pergi! Cepat!"
Dorongan Qin Yun ini lumayan sangat bertenaga hingga membuat ibunya lepas dari pandangan serigala lain. Namun, serigala yang fokus untuk membunuh Qin Yun, mereka segera melesat menyerangnya. Qin Yun tahu mungkin dia tidak akan selamat, dan bahkan jika selamat, dia hanya akan menjadi seorang lumpuh dan menjadi beban ibunya.
Qin Yun sadar jika luka yang akan ditimbulkan dari serangan serigala ini akan sangat menyakitkan jika dilihat oleh ibunya. Dengan pemikiran singkat, Qin Yun menebas ke arah depan dan logam itu membunuh serigala yang kemudian mayat serigala yang terbunuh menabrak beberapa batang bambu dan menimpa Ibu Qin Yun. Dengan cara ini, pandangan ibunya akan dihalangi, karena dia akan ditekan Oleh bambu yang membatasi pergerakannya.
Diakhir pemandangan Ibu Qin Yun, dia melihat anaknya diterkam dengan ganas namun Qin Yun terus melawan hingga akhir dengan memukul kepala serigala dengan tinjunya. Dia melihat putranya yang begitu dicintainya memuntahkan seteguk darah segar dan beberapa bagian tubuhnya ditarik dengan kasar hingga robek. Qin Yun mengeram kesakitan namun suaranya ini nyaring dan terdengar sangat mengerikan.
Dengan kesedihan mendalam dan rasa sakit pada hatinya, dia mencoba meraih Qin Yun dengan tangan kosong namun semua itu tidak tersampaikan. Ibu muda ini menangis dengan gila seolah dia adalah anak kecil yang telah kehilangan arah jalan.
"Tidak, tidak. Qin Yun, tolong bertahanlah bahkan jika itu Sangat menyakitkan bagimu. Tolong aku Qin Yun bertahanlah. Tolong jangan tinggalkan Ibu, Qin Yun." Dengan penuh penyesalan Ibu Qin Yun menangis dan memohon agar Qin Yun selamat dari amukan serigala itu. Ibu Qin Yun merasa begitu buruk karena harus menjadi wanita beban untuk putranya. "Qin Yun tolong bertahan. Bahkan jika harus mati, aku akan melakukannya jika itu bisa membuatmu bertahan dan selamat. Aku akan melakukan segalanya bahkan jika itu mempertaruhkan harga diriku. Tolong bertahanlah. Qin Yun..."
Seolah mengharap bantuan dari orang lain, Ibu Qin Yun terus memohon untuk keselamatan Qin Yun. Dari kejauhan Ibu Qin Yun melihat Qin Yun yang tergeletak di atas tanah dan menyapu pandangannya ke arah dirinya dengan sedikit senyuman yang penuh dengan darah.
Bibir yang merah karena muntahan darah itu tiba-tiba bergerak dan Ibu Qin Yun dapat melihat jika Qin Yun mengucapkan beberapa kalimat. "Baguslah,.. Ibu Baik-baik saja,.. Tetaplah di sana,.. hingga malam tiba... Mereka,.. tidak akan mengincar Ibu,.. jika Ibu menyamarkan aroma tubuh Ibu... Maafkan aku,.. sudah membawa Ibu ke dalam bahaya,.. seperti ini... Ibu... Kamu sangat cantik, jadi,.. hiduplah dengan baik. Selamat tinggal..."
Perlahan mata yang merah dengan sedikit tetesan air mata itu perlahan tertutup dan ucapan perpisahan yang begitu menyakitkan dari anaknya membuat Ibu Qin Yun hampir menjadi gila. "Tidak, tidak, tidak. Jangan tinggalkan Ibu sayang. Tidak, Ibu mohon. Tidak!"
Bersama dengan suara teriakan Ibu Qin Yun, tiba-tiba muncul seorang pria tua samar-samar dalam pandangan Ibu Qin Yun yang dengan cepat mengalihkan perhatian serigala, kemudian bertarung dengan serigala hingga beberapa saat kemudian dia kembali setelah membunuh semua serigala dan membantu membebaskan Ibu Qin Yun dari pembatas beberapa batang bambu yang membatasi pergerakannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 619 Episodes
Comments