SI : MKAS – 018

“Diam kau, InuYasha, kau ini terluka dan orang yang terluka membutuhkan perawatan,” ucap Kagome dengan sedikit galak sembari tetap menggeret InuYasha dari belakang badannya sehingga terlihat jika InuYasha mirip dengan anjing yang digeret karena nakal oleh tuannya membuat Kaede yang melihat tingkah pasrah InuYasha hanya bisa tertawa cekikian.

“Kagome, tetapi aku bukan orang dan jangan samakan aku dong,” ucap InuYasha yang sedikit patuh namun tetap ingin membebaskan dirinya dari tarikan memalukan Kagome namun Kagome makin cepat menariknya sembari mengomel kepadanya.

“Kata siapa kamu tidak butuh perawatan hanya karena kamu siluman?!” ucapan Kagome yang sama persisnya bahkan tidak ada yang berubah di kalimat tersebut membuat InuYasha dan Kaede yang mendengarnya terkejut karena ucapan Kagome sama seperti ucapan Kikyo ketika InuYasha sering terluka meski ikut pertarungan baik itu melindungi Kikyo atau bukan karena melindungi Kikyo.

Mengapa kalimat ini tidak pernah berubah dari ucapan Kikyo bahkan nada dan suaranya juga tidak berubah?

Batin Kaede dan InuYasha yang benar-benar merasakan jika Kikyo hadir dalam jiwa dan tubuh Kagome membuat mereka berdua mematung sehingga Kagome menyadarkan mereka berdua secara berulang kali.

“InuYasha?? Kaede?? Mengapa kalian diam seperti patung? Apa kalian berdua sakit?” tanya Kagome yang mencemaskan keduanya karena tiba-tiba saja terdiam seperti patung yang tidak bergerak sedikit saja bahkan juga tidak menyadari jika Kagome menyadarkan diri mereka berdua.

Sementara nama yang disebutkan tidak mengubah bentuk dan gerakannya sehingga membuat Kagome menguncangkan tubuh keduanya agar tidak terjadi sesuatu yang buruk yang menimpa mereka berdua.

“InuYasha.. ayo sadar, ngapain kamu melamun di siang bolong?” ucap Kagome sembari menguncangkan tubuh siluman anjing tersebut dengan keras membuat InuYasha merasa pusing akibat guncangan tersebut sehingga kembali berkata-kata untuk menghentikan kegilaan Kagome yang sangat mirip dengan Kikyo.

“K—Kagome hentikan, hey hentikan! Pusing tahu,” ucap InuYasha yang kembali tersadar dari lamunan merasa pusing akibat tingkah laku perempuan yang dia yakini adalah reinkranasi Kikyo, gadis yang pernah mengisi separuh hatinya.

“Nah, akhirnya kamu sadar juga, InuYasha, kamu ini membuatku khawatir saja karena kau tidak menjawabku saat aku memanggil namamu dengan segala macam cara dan sekarang aku akan menyadarkan Kaede, dia juga sama seperti dirimu,” ucap Kagome yang menunjukkan ke arah Kaede dan benar saja ketika InuYasha melihat kondisi gadis bar-bar tersebut, kondisinya juga serupa dengannya.

“Kalian ini mengapa bersikap seperti itu? Apakah itu efek dari iblis laba-laba?” tanya Kagome tidak mengerti mengapa Kaede dan InuYasha sampai mematung seperti itu pada saat InuYasha melawan iblis perempuan laba-laba.

”Bukan, ini bukan karena efek, ini sajaaku yang melamun tetapi kalau Kaede aku tidak tahu alasannya,” ucap InuYasha yang membenarkan dirinya karena dirinya terlalu berfokus dengan Kagome yang dia rasa adalah reinkranasi Kikyo tetapi yang melupakan kenangan dan ingatannya sehingga membuatnya tidak menggerakan tubuh dan mengedipkan matanya.

”Ahh… begitu ya, aku mengerti sih, baiklah aku akan bangunkan Kaede kalau begitu, tidak baik soalnya,” ucap Kagome yang hendak bergegas ke arah Kaede berada tetapi ditahan oleh InuYasha karena tidak ingin jika Kagome dimarahi oleh Kaede akibat keganasan Kagome pada saat membangungkan Kaede.

Aku yakin jika cara membangunkan Kagome kepada Kaede sama seperti dia membangunkan aku dan itu tidak baik jika sampai Kaede terbangun dengan amarah karena ada yang berani mengusiknya sekalipun itu Kikyo.

Batinnya yang menahan tangan kecil dan langsing Kagome untuk mencegah Kagome menuju tempat Kaede duduk melamun karena hendak menyelamatkan Kagome dari amarah Keade.

”Hey, InuYasha, mengapa kau menahan tanganku? Cepat lepaskan aku, aku mau membangunkan Kaede,” ucap Kagome yang mencoba memberi tahu agar harapannya InuYasha mengerti dan melepaskan tangannya.

Sebenarnya bukannya InuYasha tidak mengerti tetapi justru dia mengerti dan karena dia mengerti maka tidak dia lepaskan genggaman tangannya yang menggengam tangan Kagome sembari berkata jika dirinya saja yang menggantikan Kagome dalam hal membangunkan Kaede.

”Aku paham dan aku setuju jika membangunkan Kaede adalah hal yang baik tetapi biarkan aku yang membangunkannya,” ucap InuYasha yang menyelamatkan Kagome dari amarah Kaede.

Sementara Kagome yang tidak terpikirkan apa akibat jika dirinya membangunkan Kaede mengangguk setuju dan membiarkan InuYasha yang membangunkan Kaede tetapi sebelum dirinya mempercayakan Kaede kepada InuYasha, Kagome mengamcam InuYasha untuk tidak menyentuh hal yang aneh-aneh terhadap Kaede jika InuYasha berani melanggar maka akan ada akibat yang ditanggung oleh InuYasha sendiri.

”Baiklah, kalau kamu yang berkata seperti itu maka aku akan membiarkan kamu membangunkan Kaede tetapi berjanjilah kepadaku jika kamu tidak mengambil keuntungan Kaede yang lengah, mengerti tidak?!” ucap Kagome yang memperingatin InuYasha dengan nada sungguh-sungguh karena tidak ingin jika InuYasha memanfaatkan yang jahat pada saat Kaede sedang lengah.

”Iya, aku mengerti, aku berjanji untuk tidak mengambil manfaat saat Kaede lengah,” ucap InuYasha yang berjanji tidak akan perbuatan yang bisa membuat dirinya khilaf kepada Kaede meski Kaede sedang lengah.

Aku masih sayang dengan nyawaku, Kagome, jadi aku sadar kok dan tidak akan berbuat macam-macam meski Kaede sedang tepar, pingsan atau lengah karena jika tidak nyawaku melayang dan dewa kematian akan menyapaku.

Batin InuYasha yang tidak ingin dan bersikap dengan serius yang membuat Kagome akhirnya membiarkan InuYasha yang membangunkan Kaede tetapi sebelum membiarkan, Kagome kembali bertanya kepada InuYasha ke terakhir kalinya.

”Apa kau bisa dipercaya, InuYasha? Kau janji tidak mengambil kesempatan pada saat Kaede lengah kan?” tanya Kagome memastikan agar InuYasha tidak macam-macam terhadap Kaede dan mengusir pikiran jahat InuYasha untuk melecehkan Kaede.

Astaga, Kagome, kamu menganggapku pemuda apa? Seumur hidupku sebenarnya aku belum pernah menyentuh gadis dan apalagi gadis dengan model Kaede yang ada malah mokad aku.

Batin InuYasha yang sedikit tidak terima jika Kagome menanyakan terakhir kalinya sebagai tanda ketidakpecayaan Kagome terhadapnya membuat InuYasha yang ini sedikit mengerti di balik alasan Kagome tidak seberapa memercayai dirinya.

”Iya, aku bisa kamu percayakan, Kagome, aku sudah berjanji dengan bersungguh-sungguh jika aku tidak akan melakukan yang jahat kepada Kaede karena aku sudah menganggap jika Kaede adalah adikku dan aku sudah berjanji dengan kakak Kaede untuk melindungi Kaede,” ucap InuYasha pada akhirnya yang mengungkapkan janjinya kepada Kikyo pada saat dirinya menusuk pedangnya tepat di jantung Kikyo sehingga membuat Kikyo menghembuskan napas sembari meminta permohonan yang disanggupi oleh InuYasha sendiri.

”Baiklah, kalau begitu, aku biarkan kamu membangunkan Kaede,” ucap Kagome yang membiarkan InuYasha menghampiri tempat Kaede yang terbengong yang tidak bergerak sedikit pun selama sejam sejak Kagome dan InuYasha berbicara.

InuYasha mendekatkan kepada Kaede dan mencoba membangunkan Kaede dengan kekuatan telepainya sehingga dirinya tidak perlu dan membutuhkan menyentuh Kaede karena cukup dengan kekuatan kesadaran pikiran saja dapat membangunkan dan menyadarkan Kaede dari lamunannya yang lama yang membuat Kaede seperti orang bodoh.

Wahh… ada ya teknik membangunkan seperti itu? Author mau dong tekniknya.

Note : selama Anton berpetualangan di dunia anime isekai, percakapan bahasa Jepang sama Author diganti langsung menggunakan bahasa Indonesia agar kalian tidak terlalu susah untuk memahami alur cerita yang sudah dibuat sama Auhtor.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!