SI : MKAS - 010

"Salam kenal Kaede, namaku Kagome. Mohon bantuannya ya," ucap Kagome yang menjabat tangan Kaede dengan semangat. 

"iya, mohon bantuannya juga," ucap Kaede. "Dan lanjut ke topik utama yang kamu ingin tanyakan," ucapnya lagi. 

"Aku mau nanya kamu bisa kenal dengan InuYasha dari mana dan mengapa kau berkata jika dia siluman?" tanya Kagome penasaran mengenai kedekatan Kaede dengan InuYasha. 

"Aku mengenal dia dari kakak dan nama kakakku sempat aku bilang yaitu Kikyo," jelas Kaede kepada Kagome membuat Kagome yang mendengar nama tersebut sedikit merasa tidak nyaman dan raut wajahnya tertangkap oleh Kaede. 

"Ada apa dengan raut wajahmu? Apa tidak nyaman dengan perkataanku, maafkan aku jika telah membuatmu tidak nyaman karena perkataanku," ucap Kaede yang merasa sedikit bersalah karena membuat Kagome tidak nyaman dengannya. 

“Ahh...tidak kok, kamu tidak perlu bersalah, Kaede,” ucap Kagome yang dengan cepat mengubah raut wajahnya supaya membuat Kaede tidak bersalah kepadanya.

“Ah… baiklah kalau begitu soalnya raut wajahmu begitu sedih,” ucap Kaede kepadanya membuat Kagome hanya menggelengkan kepalanya.

“Tidak apa-apa kok, aku hanya merasa sedih untukmu karena kamu kehilangan kakakmu yang pastinya sangat kamu cintai karena aku pun juga punya adik laki-laki sehingga bisa merasakannya,” ucap Kaede yang memang sempat merasakan kesedihan ketika Kaede memberi tahu jika kakak perempuannya sudah tidak ada.

“Ah…begitu ya, terima kasih kalau kamu berkata seperti itu,” ucap Kaede dengan tulus membuat pertemanan mereka menjadi meningkat.

“Oh iya memangnya kakakmu bisa mengenal InuYasha dari mana?” tanya Kagome penasaran.

”Kakak mengenalnya karena awalnya InuYasha sempat terluka dan kakak menolongnya sehingga mereka menjadi dekat. InuYasha selalu mengikuti kakak ke mana pun kakak pergi begitu juga dengan kakak yang menemani InuYasha ke mana pun dirinya pergi,” kenang Kaede yang memang pada saat itu kedekatan kakak perempuannya dengan salah satu siluman yang sangat dekat dengannya membuat timbulnya perasaan sehingga mereka sempat menjalani hubungan lebih dekat namun terlarang.

“Ohh… begitu ya,” ucap Kagome yang mengangguk mengerti.

“Aku yang giliran bertanya kepadamu ya, Kagome?” tanya Kaede meminta izin kepada Kagome karena dia sungguh penasaran dengan pecahan Permata Suci Shikon yang berada di jiwa gadis tersebut.

“Boleh, memang ada yang ingin kau tanyakan apa kepadaku, Kaede?” tanya Kagome yang penasaran atas perkataan Kaede kepadanya.

“Kamu mendapatkan pecahan Permata Suci Shikon yang berada di jiwamu dari mana?” tanya Kaede yang penasaran. Berbeda dengan Kaede yang penasaran, Kagome yang terbingung dengan pertanyaan Kaede yang menurutnya aneh dan asing.

“Pecahan Permata Suci Shikon?” tanya Kagome yang memastikan pendengaran karena benda tersebut benar-benar asing bagi pendengarannya.

“Iya, pecahan Permata Suci Shikon, pecahan tersebut disegel di dalam jiwamu, apa kau tahu kau memilikinya di tubuhmu dan di mana kau mendapatkannya?” tanya Kaede yang berapi-api meminta jawaban dari Kagome namun Kagome menampakkan wajah bingungnya yang mirip dengan Kikyo ketika sang kakak terbingung ketika dirinya menanyakan pertanyaan yang Kikyo rasa cukup aneh dan dia tidak tahu jawabannya.

“Kaede, aku benar-benar tidak tahu dan mengapa kau menanyakannya dan mengatakannya?” tanya Kagome yang benar-benar tidak memahami apa yang Kaede bicarakan dan tanyakan kepadanya membuat Kaede terkejut mendengarkannya karena dia tidak menyangka jika Kagome sama sekali tidak mengerti apa-apa mengenai pecahan Permata Suci Shikon. 

“Kau benar-benar tidak tahu?” tanya Kaede yang memastikan jika Kagome memang benar-benar tidak mengetahui mengenai pecahan Permata Suci Shikon yang padahal benda tersebut sangat terkenal dan menjadi para incaran siluman terutama siluman jahat.

“Iya, aku tidak tahu apa-apa mengenai pecahan Permata Suci Shikon yang kamu bicarakan bahkan wujud dan model bendanya saja aku tidak mengetahui dan aku mengetahui jika pecahannya ada di dalam tubuhku itupun karena kamu yang memberi tahu dan jujur itu membuatku terkejut dan kaget karena mengapa pecahan permata tersebut bisa ada tubuhku dan tubuhku bisa menyegel pecahan permata tersebut,” ucap Kagome dengan jujur membuat Kaede tidak menggunakan kekuatan membaca pikiran dan perasaan untuk mengetahui jika Kagome berkata jujur atau berbohong kepadanya karena dirinya sudah cukup melihat keyakinan yang terkandung di setiap perkataannya dan tatapan tajam namun penuh keyakinan.

“Baiklah kalau kamu tidak mengetahuinya malah itu akan membuatnya aman ketika kamu tidak mengetahui sama sekali mengenai Permata Suci Shikon. Maafkan aku yang sudah mendesakmu untuk menjawab pertanyaanku,” ucap Kaede yang terlihat menyesal yang sudah membuka rahasia mengenai pecahan sehingga kemungkinan Kagomi bisa jadi incaran siluman jahat yang selama ini mengincar kakaknya karena kakaknya yang memiliki permata itu yang pada saat itu masih utuh.

“Memangnya apa masalahnya jika aku mengetahui mengenai Permata Suci Shikon?” tanya Kagome penasaran sehingga membuat Kaede yang mau tidak mau menjelaskan secara singkat mengenai manusia biasa yang mengetahui permata tersebut.

“Itu akan membuat nyawamu dalam bahaya dan asal kamu tahu yang mengetahui Permata Suci Shikon hanya diketahui segelintir oleh manusia dan manusia itu mempunyai kekuatan supernatural seperti kakak dan aku,” ucap Kaede yang menjelaskan bahayanya jika Kagome memutuskan untuk mengetahui Permata Suci Shikon lebih lanjut.

“Kaede, bukannya lebih baik aku mengetahui mengenai Permata Suci Shikon walau sedikit daripada tidak mengetahui sama sekali apalagi perkataanmu yang memberi tahuku jika pecahan Permata Suci Shikon pada saat ini berada di tubuhku dan tubuhku bisa menyegel pecahannya,” ucap Kagome yang awalnya Kaede ingin menolak dengan keras jika Kagome lebih baik tidak mengetahui mengenai Permata Suci Shikon lebih lanjut namun perkataan Kagome benar-benar membuatnya berpikir ulang.

“Ada benarnya Kagome mengatakannya itu, mengapa pikiranku pendek? Aku tidak memikirkan secara masak-masak,” batin Kaede ketika merenungkan semua perkataan Kagome yang menurutnya sangat logis dan masuk akal.

“Kagome, Kaede, aku sudah bawakan kalian ikan, ayo kita makan karena aku yakin kalian pasti lapar,” ucap InuYasha yang tiba-tiba muncul sambil membawakan sebaskom yang penuh dengan ikan hasil tangkapannya yang berhasil membuyarkan pikiran Kaede yang tadinya dirinya sempat menemukan solusi dan ingin memberi tahu kepada Kagome namun sekarang buyar akibat kemunculan InuYasha yang mendadak.

Karena InuYasha muncul mendadak sehingga membuat apa yang Kaede pikirkan langsung menguap bagaikan air yang mengepul-ngepul dan langsung hilang sekejab membuat Kaede dengan sikap bar-barnya menjitak kepala InuYasha sedikit keras karena dirinya sudah jengkel.

“INUYASHA!!” teriak Kaede yang menghampiri InuYasha yang masih gembira dan menujukkan hasil tangkapan ikannya kepada Kagome.

“Kagome, lihatlah aku berhasil menangkap ikan dengan cakarku,” ucapnya sambil menunjukkan sebaskom yang penuh dengan ikan dan air danau kepada Kagome.

Ctak… ctak…

“Auu… sakit sekali, Kaede, bisakah kau tidak menjitak kepalaku?” tanya InuYasha yang berteriak kesakitan sambil mengusap kepalanya yang sudah benjol akibat jitakan Kaede. Untung saja baskom tersebut sudah dipegang oleh Kagome sehingga tidak jatuh terlepas karena InuYasha yang pada saat itu langsung reflex memegang kepalanya yang sangat berdenyut kesakitan.

“Tidak, aku punya alasan untuk menjitak kepalamu,” ucap Kaede dengan santai karena sudah berhasil melupakan segala pikirannya dan membuatnya kesal karena mengenang masa lalu kakaknya bersama InuYasha yang saat itu persis seperti sekarang yaitu InuYasha selalu menunjukkan hasil tangkapan kepada kakaknya, Kikyo dengan perasaaan senang dan bangga.

Note : selama Anton berpetualangan di dunia anime isekai, percakapan bahasa Jepang sama Author diganti langsung menggunakan bahasa Indonesia agar kalian tidak terlalu susah untuk memahami alur cerita yang sudah dibuat sama Auhtor.

Beri dukungan kalian ya. Terima kasih banyak.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!