SI : MKAI - 05

Anton langsung menutup pintu kamarnya dan mengambil tas sekolahnya lalu mencari telepon gengamnya yang sejak dia pulang masukkan ke dalam tas sekolah sambil ngecas dengan power bank. Dibukanya aplikasi daring dan kemudian Anton memilih beberapa menu lauk pauk dari beberapa restoran terdekat rumah mereka. Sesudah memilih dengan harga yang sesuai kantung kakaknya, dia bergegas keluar dan menemui kakaknya yang bermain game di kamar tidur kakaknya sendiri. Tanpa perlu mengetuk langsung saja Anton menerobos pintu kamar Alex dengan tidak sopan.

“Kakak, aku sudah memilih menu lauk pauk yang banyak tetapi murah, apakah Kak Alex mau mengeceknya?” tanya Anton yang sudah kembali menutup pintu kamar kakaknya dan mendekat ke arah kakaknya yang sibuk bermain game di layar PC di meja belajarnya.

“Ton, sudah berapa kali sih aku beri tahu jika mau masuk ke kamarku ketok pintunya dahulu,” ucap Alex tanpa mempedulikan maupun menoleh ke arah Anton. 

“Hehe… maafkan aku, Kak Alex, aku sudah menemukan menu lauknya di aplikasi pemesanan daring dengan harga terjangkau dengan porsi banyak loh, Kak,” ucap Anton dengan wajah girang dan menunjukkan kepada sang kakak dan Alex hanya merespon biasa karena masih fokus dengan permainan battle yang diikuti oleh dirinya.

“Total keseluruhannya berapa, Ton? Biar aku bayar langsung,” ucap Alex yang tidak mempedulikan menu lauk yang akan dipesan oleh si adik.

“Oh, totalnya ya, sebentar aku cek dahulu,” ucap Anton dan langsung saja mengecek total pesanan yang akan dibayar oleh Alex.

“Totalnya Rp 45.000,00, Kak, soalnya aku beli dua menu lauknya,” ucap Anton memberi tahu total keseluruhan dari menu hingga harga ongkir dan biaya lain-lainnya membuat Alex langsung saja mengeluarkan uang selembar lima puluh dan memberikannya kepada adiknya.

“Ini uangnya, jadi kamu nanti bayarnya cash saja, Ton, di e-walletku memang belum aku top up jadi bayar kalau pesanannya sudah tiba di rumah,” ucap Alex memberikan uang yang dia keluarkan kepada Anton membuat Anton terkejut lalu mengambil uang tersebut.

“Baiklah, kalau begitu, lalu uang kembaliannya aku kembalikan ke Kakak?” tanya Anton kepada Alex dengan berharap uang kembaliannya boleh dia ambil. 

“Ambil saja buat kamu ongkos naik angkutan umum,” ucap Alex sambil melambaikan tangannya sebagai tanda jika dia mengusir Anton agar pergi dari kamarnya karena mengganggu konsentrasi dirinya bermain game. 

“Baiklah Kak, makasih ya buat uang kembaliannya,” ucap Anton senang.

“Jangan lupa panggil aku jika makanannya sudah datang, ya,” ucap Alex mengingatkan Anton agar memanggilnya jika pesanan yang dipesan Anton sudah tiba ke rumah mereka.

“Oke Kak, tenang saja pasti akan aku panggilkan, ya sudah ya, Kak, Anton balik ke kamar dahulu,” ucap Anton dan langsung saja diusir oleh Alex agar segera menghilang dari pandangannya. “Hush… sana cepat kembali ke kamarmu,” ucapnya membuat Anton pergi dan membuka kamar Alex lalu keluar dan tidak lupa menutup kembali kamar kakaknya dengan rapat karena kakaknya sangat takut dengan seranggga.

Setelah mendapatkan uang untuk membayar pesanan, langsung saja Anton memencet tombol memesan agar dirinya bisa menikmati makanan luar meski mereka membeli tanpa membeli nasi. Sesudahnya di pencet langsung saja Anton menunggu pesanannya diambil oleh kurir.

“Akhirnya nunggu pesanannya, sambil nunggu mending belajar dahulu lalu makan,” ucapnya dan beranjak menuju ke meja belajarnya. Diambilnya buku paket yang berasal dari tas sekolahnya dan dibuka bab yang akan diujikan keesokan harinya.

Anton belajar sembari menunggu pesanannya tiba.

Beberapa menit setelah dirinya memesan pesanan lauk pauk di sebuah restoran yang direkomendasikan oleh pihak aplikasi daring. 

”Shopeefood… shopeefood…” ucap kurir yang sedikit berteriak mengumumkan kedatangannya membawa pesanan yang sudah diambil dan diantarkannya ke tempat tujuan. Rupanya pesanan yang tiba dan diantarkan merupakan pesanan Anton dan sudah tiba di depan rumah mereka. Mendengar jika pesanannya tiba, Anton segera membuka pintu namun dirinya telat selangkah karena rupanya sang kakak yang membukakan pintu tersebut dan berteriak memanggil Anton.

“Anton.. Ton… cepatan keluar ini pesanan kamu,” ucap Alex memanggil Anton agar adiknya segera keluar dan membayar pesanan mereka. Mendengar panggilan dari kakaknya membuat Anton segera keluar menuju teras depan dan tidak lupa dirinya membawa uang yang sudah diberikan dari kakaknya.

”Tunggu Anton sebentar, Kak, ini Anton lagi jalan, ” teriak Anton sambil berjalan hingga dirinya tiba di teras depan dan segera mengambil pesanan dan membayar kepada kurir yang membawakannya.

”Ini Pak, uangnya,” ucap Anton dan menyerahkan uang selembar lima puluh kepada kurir da kurir mengambil dompetnya dan mengeluarkan selembar lima ribu dan menyerahkan kepada Anton sebagai kembaliannya.

”Makasih ya, Dik dan ini kembaliannya,” ucap kurir mengambil selembar lima puluh ribu dan selembar mengembalikan lima ribu kepada Anton dan Anton mengambil uang kembaliannya juga. ”Terima kasih, Pak.”

Anton mengambil uang dan hendak pergi masuk ke dalam setelah bungkusan pesanannya sudah diambil dan dibawa masuk oleh sang kakak. Sebelum masuk kurir berpesan agar memberikan rating yang bagus sesuai dengan pelayanannya.

”Dik, jangan lupa bintang limanya ya, makasih sudah memakai jasa Bapak,” ucap kurir sambil kembali memakai helm miliknya dan menyalakan mesin motornya. ”Baik, Pak, tenang saja akan saya beri bintang lima untuk Bapak,” ucap Anton dengan tersenyum karena pelayanan cukup memuaskan dan cepat sampai ke rumahnya. ”Terima kasih, Dik,” ucap kurir tersebut dan langsung pergi meninggalkan kediaman Anton.

Anton lalu masuk ke dalam rumahnya dan menutup kembali serta tidak lupa dirinya mengunci dari dalam. Lalu dia melewati ruang tamu hingga menuju ruang makan. Di ruang makan, Anton melihat jika Alex sudah duduk di kursi meja makan dan sudah menghidangkan dua porsi piring dengan nasi masing-masing di piring tersebut dan dua piring lainnya yang sudah diisikan dengan lauk pauk yang baru saja tiba.

”Ton, duduk, ayo kita makan sudah Kakak siapkan nasi buat kamu dan lauknya sudah kakak hidangkan,” ajak Alex kepada Anton agar Anton segera duduk dan mereka berdua bisa makan bersama.

Mendengar perkataan dari kakanya dengan patuh dan langsung menuruti perkataan kakaknya. Dia duduk di mana piring yang berisi nasi dengan ukuran yang biasa dia makan untuk siang hari. Setelah melihat adiknya duduk, Alex segera mengajak mereka berdoa menurut doa Kristen. 

“Ton, doa dahulu sebelum makan dan kamu yang pimpin doa ya,” suruh Alex agar kali ini Anton yang memimpin doa makan siang mereka.

“Baik Kak, Anton pimpin doa,” angguk Anton dan langsung Alex juga Anton menutup mata mereka dan melipat kedua tangan mereka.

Setelah Anton selesai mempimpin doa dan mengucapkan kata ‘Amin’ keduanya membuka mata dan mengambil lauk yang sudah dibeli Anton sesuai dengan porsi nasi mereka.

Beri dukungan kalian ya. Terima kasih banyak

Terpopuler

Comments

Shidou

Shidou

ni mo ke iseksi btuh 100 ch kah???????

2024-05-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!