SI : MKAS – 015

“Apa tadi Kaede hendak ingin menusukmu, Kagome, dan apakah kamu terluka?” tanya InuYasha yang memperhatikan tubuh Kagome yang tidak ada tanda-tanda luka serius akibat tusukan membuat Kagome yang mendengarkan pertanyaan InuYasha lantas tertawa kecil karena mengira perkataan mengenai menusuk menjadi InuYasha salah mengartikan seperti Kaede.

“Pertanyaan itu lagi. Apa dia tidak melupakannya dan tidak bosan menanyakan kembali?” batin Kaede yang mendengarkan pertanyaan InuYasha yang membuatnya malu karena tidak memahami perkataan terakhir mengenai menusuk dari Kagome membuat InuYasha terlibat kesalahpahaman yang sedikit tidak masuk akal.

“Tidak, Kaede tidak menusukku, jadi jangan berpikir jika Kaede menusukku karena Kaede tidak sejahat itu kepadaku,” ucap Kagome dengan yakin membuat Kaede sedikit bahagia karena Kagome membelanya dan mengatakan bahwa Kaede tidak jahat kepadanya.

“Apa kau yakin kepadanya, Kagome, jangan terlalu percaya kepada Kaede, dia terlihat seperti orang jahat,” ucap InuYasha yang meledek Kaede membuat Kaede yang mendengar ledekan InuYasha langsung saja siap adu mulut terhadapnya namun Kagome langsung saja menjawab pertanyaan InuYasha membuat Kaede bersorak kemenangan karena melihat jika InuYasha langsung mingkep karena jawaban Kagome.

“Bagaimana denganmu? Aku juga baru saja mengenalmu sama seperti mengenal Kaede jadi menurutku apakah aku juga percaya kepadamu?” tanya Kagome dengan lembut dan tersenyum kepadanya membuat InuYasha hanya bisa bergumam karena kalah telak terhadap Kagome. “Dasar licik, kau menjebakku,” gumam InuYasha yang membuat Kagome tertawa kecil begitu mendengar gumaman InuYasha yang merujuk seperti anak kecil.

“Sudah jangan merujuk seperti anak kecil, ayo kita bakar ikan hasil tangkapanmu,” ajak Kagome yang melihat InuYasha jika InuYasha sedang merujuk seperti anak kecil yang tidak diberi manisan oleh ibunya yaitu Kagome yang membuat Kagome mengalihkan InuYasha dengan perkataannya dengan harapan jika InuYasha kembali bersemangat dan tidak mengambek lagi.

Mendengar perkataan Kagome yang mengajak untuk membakar ikan hasil tangkapan dari kayu kering yang sudah dia cari sebagai kayu bakarnya membuat InuYasha kembali bersemangat seperti harapan Kagome kepadanya membuat Kaede hanya bisa menggelengkan kepalanya karena rindu dengan masa-masa seperti ini.

“Baiklah, ayo kita bakar ikannya karena aku sudah tidak sabar mencicipi ikan bakar buatan Kagome,” ucap InuYasha yang semangat sehingga melupakan jika dirinya sedang mengambek kepada Kagome.

“Memang ya Kagome seperti kakak yang bisa membuat InuYasha lupa jika dia marah kepada Kagome atau kakak,” batin Kaede yang melihat semuanya yang membuatnya teringat pada masalalu ketika kakaknya akan mengajak InuYasha yang mampu membuat InuYasha mampu melupakan amarahnya kepada kakaknya.

Sementara itu ketika Kaede melamun terlihat InuYasha sedang memanggilnya.

“Kaede, ooee.. Kaede… kau melamun apa?” tanya InuYasha yang terus memanggil-manggil nama gadis tersebut sehingga yang mempunyai nama langsung saja mengerjapkan matanya begitu dirinya sadar dipanggil oleh InuYasha.

”Ada apa kamu memanggilku? Lalu beraninya kau mau mendekatkan wajahmu kepada wajahku, kamu mau cari mati ya?” ucap Kaede yang hendak menampar pipi InuYasha namun InuYasha berhasil menghindarinya membuat Kaede langsung saja kehilangan keseimbangan akibat dirinya langsung saja jatuh menghadap ke arah InuYasha membuat InuYasha tertawa terbahak-bahak melihat jatuhnya Kaede.

”Haha… Kaede tumben memberiku penghormatan, biasanya kau tidak pernah menghormatiku,” ejek InuYasha sambil tertawa terbahak-bahak sehingga dirinya memegang perutnya karena melihat Kaede jatuh tersungkur menghadapnya membuat Kaede makinkesal mendengarnya.

Kaede yang mendengar ejekan dan tertawanya InuYasha yang menurutnya sangat menyebalkan membuatnya segera bangun dari jatuhnya agar InuYasha tidak makin kencang menertawakannya. Sesudah bangun terlihat jika tanah menempelkan pipi Kaede membuat muka Kaede sedikit berwarna membuat InuYasha makin menertawakan Kaede ketika melihat muka Kaede ada coreng dari tanah.

“Haha… Kaede, muka kamu banyak belepotan tanahnya,” ucap InuYasha yang makin tidak kuat menahan tawanya karena muka Kaede yang belepotan tanah.

“Tawa saja terus ya InuYasha, tawa terus,” ucap Kaede dengan kesal kepada InuYasha membuat Kagome yang merapikan kayu kering yang sudah dicari dan dikumpulkan oleh InuYasha disusun rapi olehnya untuk dibakar.

“Ada apa dengan InuYasha? Mengapa dia tertawa begitu keras dan apa yang kalian tertawakan?” tanya Kagome yang penasaran karena dari tadi dia mendengar suara InuYasha yang tertawa keras namun dia tidak tahu apa penyebabnya sehinga dirinya bertanya kepada Kaede.

Yang ditanya adalah Kaede maka Kagome menanyakan dengan orang yang salah, Kaede yang mendengar Kagome bertanya kepadanya langsung saja menendang kaki InuYasha dan menyuruh InuYasha untuk berhenti menertawakan dirinya.

“Diam bisa tidak kau, InuYasha? Lama-kelamaan kaki kamu aku buat kering karena aku tending terus,” ancam Kaede yang berhasil membuat InuYasha langsung berhenti tertawanya begitu mendengar ancaman Kaede yang melampau kegeriannya. 

“Iya, iya, bisa kok, buktinya aku udah berhenti,” elak InuYasha karena masih terdengar sisa tawa darinya membuat Kaede membulatkan matanya dan menatap InuYasha dengan tatapan tajam membuat InuYasha berhasil berhenti tertawa dan menoleh ke arah Kagome sehingga membuatnya terkejut.

“Astaga, Kagome, bisakah kau tidak membuatku terkejut?” tanya InuYasha yang sudah terkejut karena kedatangan Kagome yang tiba-tiba dan sudah berada di samping Kaede membuat Kaede kali menertawakan keterkejutan InuYasha yang dia rasa sangat lucu.

“Nah rasakan kau, untungnya Kagome yang datang bukan setan atau semacamnya,” ledek Kaede membuat InuYasha hanya bisa menatapnya dengan tatapan pasrah namun tidak suka.

“Kalian ini, hentikan candaan kalian, dan aku tanya mengapa InuYasha tertawa keras?” tanya Kagome yang masih saja penasaran setelah menghentikan perdebatan InuYasha dan Kaede yang hendak berkepanjangan membuat Kaede langsung saja pergi dari InuYasha dan Kagome lalu menyibukkan dirinya untuk membakar ikan hasil tangkapan InuYasha.

InuYasha dan Kagome yang melihat jika Kaede tiba-tiba saja menyibukkan dirinya untuk memanggang ikan hasil tangkapan InuYasha sempat terkejut namun Kagome hendak menawarkan bantuannya untuk membantu Kaede sekalian hitung-hitung sebagai pengalaman membakar menggunakan kayu kering.

“Kaede, maukah aku membantumu untuk membakar ikannya?” tanya Kagome dengan pertanyaan yang tulus membantu Kaede namun InuYasha menahannya.

“Buat apa Kaede dibantu? Dia pasti tidak ingin dibantu malah kamu dianggap jadi beban baginya,” ucap InuYasha membuat Kaede langsung adu mulut kepadanya. “Hey, itu mulut bisa gak jangan fitnah,” ucap Kaede yang sudah panas hatinya mendengar perkataan dari InuYasha.

“Lah memang benar bukan fitnah, nona Kaede yang terhormat,” ucap InuYasha mengelak jika dirinya tidak memfitnah namun berkata sesuai kebenaran mengenai Kaede jika Kaede yang mengerjakan maka tidak ada orang yang boleh membantu dirinya termasuk Kikyo, kakak perempuannya.

“Enak benar ucapanmu ya, InuYasha,” ucap Kaede dengan marah membuat Kagome memutuskan untuk membantu Kaede. “Sudahlah aku tidka perlu jawaban dari Kaede karena aku benar-benar membantu Kaede, InuYasha, dan kamu, InuYasha, keluarkan apimu karena aku sudah merapikan kayu keringnya untuk dijadikan kayu bakar,” perintah Kagome yang membuat InuYasha mematuhi perintah Kagome dan segera mengeluarkan sihir api dari tangannya dan menaruhnya ke atas kayu kering yang sudah disusun oleh Kagome dari tadi.

“Sepertinya Kagome tidak perlu menjadi pewaris jimat karena sepertinya jimat pengekang sudah memilihnya menjadi tuan barunya,” batin Kaede yang melihat tingkah laku InuYasha yang selalu mematahui perintah Kagome tanpa Kagome perintahkan kedua kalinya.

Eh apa iya Kagome sudah jadi pewaris jimat pengekang? Penasaran, nantikan episode selanjutnya.

Note : selama Anton berpetualangan di dunia anime isekai, percakapan bahasa Jepang sama Author diganti langsung menggunakan bahasa Indonesia agar kalian tidak terlalu susah untuk memahami alur cerita yang sudah dibuat sama Auhtor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!