Menghilangkan Trauma

Tubuh Eilani bergetar saat Elvaro itu mulai mencium lehernya. Keduanya kini sudah ada di atas ranjang, untuk memulai malam pertama mereka setelah 7 bulan menikah.

Elvaro yang ada di atas Eilani, menghentikan kegiatannya dan menatap istrinya. "Ei.....!"

Mata Eilani perlahan terbuka. "Ya?"

"Jangan takut merasa sakit. Yang pertama terasa sangat sakit karena memang kau tak siap. Namun jika kau siap, semuanya akan terasa indah."

"Baiklah."

"Fokus ke sentuhanku ya? Tapi kalau kamu memang belum siap, kita bisa menundanya." Kata Elvaro walaupun ia tahu kalau ini akan sangat menyiksanya.

"Aku siap, El. Maaf aku tadi terlalu tegang." Eilani berusaha tersenyum. Ia menarik leher El untuk kembali menciumnya.

Detik berganti menit dan akhirnya, setelah 40 menit melakukan pemanasan sampai Eilani benar-benar siap, El pun melakukan penyatuan diantara mereka.

Ada jerit sedikit dari Eilani namun ia berhasil menguasai segala ketakutan dan traumanya. Ia tahu kalau ia mencintai El dan mereka sudah sah menikah. Sudah sepantasnya mereka melakukan hubungan ini.

Malam pertama yang sukses karena Eilani sama sekali tak menolak saat Elvaro mengajaknya bermain sampai 3 ronde.

Sungguh malam yang tak akan terlupakan oleh Eilani karena akhirnya ia merasakan manisnya hubungan intim setelah menikah.

***********

"El, aku tadi ke resepsionis untuk cek out, kenapa kata mereka kalau kamu menambah 2 malam lagi di sini?" tanya Eilani yang baru saja masuk kamar.

"Iya. Tadi saat kamu mandi, aku telepon resepsionis dan mengatakan kalau aku mau nambah 2 malam lagi."

"El, kamu kan harus kerja. Malam ini aku juga ada giliran jaga malam."

Elvaro mengeringkan rambutnya. "Aku sudah minta Ardy untuk membujuk Laura menggantikan jam kerjamu dan aku bayar gajinya 3 kali lipat. Tentu saja Laura setuju karena Ardy juga akan menemani Laura. Dan soal kerjaku, tenang saja. Nggak ada rapat atau pekerjaan penting selama 2 hari ini. Kalaupun ada, papi akan menggantikan aku."

"El, kita kan nggak bawa pakaian."

"Memangnya kita butuh pakaian?" Tanya Elvaro dengan tatapan menggoda.

"Ihs...El, kamu itu ya?" Wajah Eilani memerah.

Elvaro yang hanya menggunakan handuk segera mendekat lalu mencium pipi istrinya. "Sebaiknya kamu segera buka gaun putih ini karena aku tak bisa jamin apakah ia akan selamat jika aku yang membukanya."

Eilani menarik hidung mancung suaminya. "Dasar genit."

"Tapi kamu suka, kan?" El melingkarkan tangannya di pinggang sang istri sambil tangan satunya mulai menurunkan reslating gaun putih Eilani.

"El, ini sudah jam 11."

"kenapa memangnya dengan jam 11?" Elvaro menarik turun gaun Eilani.

"Sebentar lagi jam makan siang."

"Kita akan makan siang jam setengah satu. Aku akan pesan makanan lewat telepon supaya diantara ke kamar. Karena sehari ini, aku tak akan pernah mengijinkan kamu turun dari ranjang."

Eilani terbelalak. Namun saat tubuhnya diangkat sang suami menuju ke ranjang, ia pun hanya bisa terkekeh.

Apa yang dikatakan oleh Elvaro ternyata benar ia wujudkan. Eilani hanya bisa turun dari ranjang saat makan dan akan buang air. Selebihnya, mereka tetap di atas ranjang.

"Kerja keras supaya baby nya cepat datang." kata Elvaro setiap kali mereka akan memulai hubungan intim.

*************

Kenangan manis itu terganggu dengan kehadiran tamu yang sama sekali tak diinginkan oleh Elvaro.

"Hallo sayang, happy birthday ya biar sudah terlambat selama 2 hari." Citra yang nyelonong masuk begitu saja di ruang kerja Elvaro membuat lelaki itu sangat terkejut.

"Terima kasih.....!"

"Kok hanya duduk saja. Memangnya kamu nggak kangen aku? Kita berpisah hampir 3 bulan lho." Citra cemberut melihat Elvaro yang hanya duduk saja.

Dengan sangat terpaksa Elvaro berdiri lalu menyambut uluran tangan Elvaro. Namun cewek itu dengan cepat menarik tangan Elvaro dan memeluknya erat setelah itu ia mengecup bibir Elvaro membuat cowok itu dengan cepat menarik diri karena kebetulan Eilani berdiri di depan pintu.

"Eh, maaf El, aku nggak sengaja menganggu."

Citra menatap Eilani dengan tatapan penuh selidik. "Siapa dia, sayang?"

"Perawat mami yang baru." jawab El

"Oh....., tumben nggak pakai seragam perawatnya." Citra sedikit menyindir.

"Soalnya aku baru saja datang, nona. Mau ganti pakaian sudah nggak keburu karena nyonya meminta saya untuk segera mengantarnya ke panti asuhan. Jadi saya mau ijin pergi." Eilani menjelaskan alasannya muncul di sana.

"Tunggu sebentar, Ei. Aku sudah janji ke mami akan pergi mengantarnya. Citra, sebaiknya kamu pulang dulu ya, nanti malam aku telepon."

"Nggak mau!" Citra protes. "Aku baru dari bandara dan langsung ke sini. Aku ingin menghabiskan sepanjang hari ini bersama mu, El." Wajah Citra langsung cemberut.

"Maaf, Cit. Aku mau ganti pakaian dulu." Elvaro bermaksud akan meninggalkan ruangan namun Citra nampak tak terima.

"Mana mami Tiara?" Citra langsung keluar dan mencari Tiara yang ternyata sedang ada di ruang tamu, duduk di salah satu sofa.

"Mami, El tega banget. Aku baru saja datang namun dia sudah mau pergi mengantarkan mami. Suruh saja sopir ya, mami?"

Tiara tersenyum. "Sejak kemarin, El memang sudah bilang kalau dia mau mengantarkan mami. Bagaimana kalau kamu juga ikut?"

"Ih....mami, aku baru saja tiba. Capek."

Tiara kembali tersenyum. "Kamu harus belajar mencintai anak-anak. Agar jika sudah menikah dengan El, kalian akan cepat diberikan momongan."

Perkataan Tiara membuat Citra nampak semakin cemberut. Ia bahkan mencibir ke arah mami Tiara membuat Eilani terkejut. Eilaani tingkah Citra.

"Mami, aku beneran kangen dengan El." Citra duduk di samping Tiara dan melingkarkan tangannya di lengan Tiara.

"Ke panti asuhan nggak sampai satu jam, kok. Nanti setelah itu, kamu bisa pergi dengan El." ujar Tiara.

"Nggak bisa, mami. Aku sudah janji dengan ibu pimpinan panti asuhan untuk menemani anak-anak bermain sore ini." kata Elvaro yang baru saja menuruni tangga.

"Tuh kan....!" Citra nampak semakin kesal.

"Ya sudah. Besok atau lusa kalian kan bisa pergi berdua." Tiara menengahi. Ia tak mau membuat anaknya kesal. karena beberapa hari ini, ia banyak membahas tentang bagaimana memahami Elvaro bersama Eilani.

"Ih...mami kok nggak belain Citra sih? Sebaiknya Citra pulang saja. Oh ya, ini ada hadiah untuk mami." Citra mengambil sebuah paper bag yang ia pegang dari tadi lalu memberikannya pada Tiara. Kemudian perempuan itu pamit.

"El, jangan lupa temani Citra besok ya?" kata Tiara saat ia menyadari kalau Citra sudah pergi."

"Iya, mami." kata Elvaro nampak sangat terpaksa.

***********

1 jam kemudian, mereka sudah berada di panti asuhan. Nampak Eilani mengajarkan beberapa anak perempuan tarian-tarian.

Elvaro tahu kalau Eilani sangat menyukai anak-anak, sebagaimana dulu ketika ia melakukan tes saat mereka sudah sebulan lebih berhubungan.

"Bagaimana hasilnya sayang?" tanya Elvaro.

"negatif." Eilani menunjukan tespack yang hanya bergaris satu.

Elvaro langsung memeluknya. "Jangan putus asa. Kita kan baru sebulan melakukannya."

"Tapi aku ingin segera hamil, El."

"Kita masih sama-sama muda. Kita akan berusaha" Elvaro menghibur istrinya itu. Ia tahu kalau Eilani sangat menginginkan anak.

***********

/Apakah Eilani bisa hamil?

Terpopuler

Comments

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2023-09-15

1

Shelvie Pandoju

Shelvie Pandoju

Jangan2 saat berpisah dulu Lani hamil tanpa diketahui El. Inilah sifat El yang tidak tegas mudah sekali disosor sama wanita. Bagaimana Lani mau mengingat kembali kalau perbuatan El yang seperti itu

2023-09-15

1

Enny Olivia

Enny Olivia

7 bulan ditahan

2023-09-15

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Kembali
2 Awal Pertemuan
3 Pantang Menyerah
4 Pemaksaan
5 Pemaksaan (Part 2)
6 Cemburu Itu Menyakitkan
7 Kejutan di Hari Ulang tahun
8 Menghilangkan Trauma
9 Rumah Impian
10 Apakah Kau ada di Masa Laluku?
11 Menyimpan Rahasia
12 Merawat Mantan
13 Batas Kesabaran
14 Hilangkanlah Ingatanku
15 Hati Yang Tersentuh
16 Salahkan Rasa Yang Tak Biasa
17 Apakah kau Tak Menyukaiku?
18 Operasi Yang Gagal?
19 Siapa Anak Itu?
20 Mengulang Masa Lalu
21 Kejujuran Tiara
22 Sebenarnya Kamu Siapa?
23 Anak Lelaki Yang Tampan
24 Ancaman Bibi Nova
25 Cinta Lama Belum Selesai?
26 Aku Masih Suamimu
27 Mencari Kebenaran
28 Mengurung Istri
29 Mengingat Sedikit
30 Troubled Heart
31 Siapa Hanny Evans?
32 Another Brother
33 Cinta di atas Gengsi
34 Malam bahagia Ardy dan Seren
35 Dia Milikku
36 Elvaro Tak Mau Mengalah
37 Ingatan Yang Mulai Terkuak
38 Bantuan Sebagai Teman
39 Maaf, Tak ada lagi Kesempatan
40 Biarkan Aku Pergi
41 Permohonan Tiara
42 Kebenaran Yang Terungkap
43 Jangan ganggu Aaron
44 Asal Usul Aaron
45 Membesarkan Aaron Bersama
46 Akhirnya Tahu
47 Aku juga Ayah Aaron
48 Dilema
49 Aku Masih Mencintai mu
50 Berpisah
51 Penyesalan?
52 Sesuatu Yang Tak Biasa Dipaksakan
53 Sesuatu Yang Baru
54 Ini Tentang Hati
55 Kamu di mana, Aaron?
56 Mencari
57 Aku Mau Pulang Ke Bali
58 Melepaskan Cinta Pergi
59 Merajut Hari Bahagia
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Pertemuan Kembali
2
Awal Pertemuan
3
Pantang Menyerah
4
Pemaksaan
5
Pemaksaan (Part 2)
6
Cemburu Itu Menyakitkan
7
Kejutan di Hari Ulang tahun
8
Menghilangkan Trauma
9
Rumah Impian
10
Apakah Kau ada di Masa Laluku?
11
Menyimpan Rahasia
12
Merawat Mantan
13
Batas Kesabaran
14
Hilangkanlah Ingatanku
15
Hati Yang Tersentuh
16
Salahkan Rasa Yang Tak Biasa
17
Apakah kau Tak Menyukaiku?
18
Operasi Yang Gagal?
19
Siapa Anak Itu?
20
Mengulang Masa Lalu
21
Kejujuran Tiara
22
Sebenarnya Kamu Siapa?
23
Anak Lelaki Yang Tampan
24
Ancaman Bibi Nova
25
Cinta Lama Belum Selesai?
26
Aku Masih Suamimu
27
Mencari Kebenaran
28
Mengurung Istri
29
Mengingat Sedikit
30
Troubled Heart
31
Siapa Hanny Evans?
32
Another Brother
33
Cinta di atas Gengsi
34
Malam bahagia Ardy dan Seren
35
Dia Milikku
36
Elvaro Tak Mau Mengalah
37
Ingatan Yang Mulai Terkuak
38
Bantuan Sebagai Teman
39
Maaf, Tak ada lagi Kesempatan
40
Biarkan Aku Pergi
41
Permohonan Tiara
42
Kebenaran Yang Terungkap
43
Jangan ganggu Aaron
44
Asal Usul Aaron
45
Membesarkan Aaron Bersama
46
Akhirnya Tahu
47
Aku juga Ayah Aaron
48
Dilema
49
Aku Masih Mencintai mu
50
Berpisah
51
Penyesalan?
52
Sesuatu Yang Tak Biasa Dipaksakan
53
Sesuatu Yang Baru
54
Ini Tentang Hati
55
Kamu di mana, Aaron?
56
Mencari
57
Aku Mau Pulang Ke Bali
58
Melepaskan Cinta Pergi
59
Merajut Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!