Pemaksaan (Part 2)

Sudah seminggu Eilani menghindar terus dari Elvaro dan membuat cowok itu uring-uringan. Pekerjaannya di kantor pun nampak berantakan.

"Ardy, Laura kan sahabat baiknya Eilani. Tolong dong kasih tahu aku gadis itu ada di mana?" bujuk Elvaro saat Ardy mengunjunginya hari ini di apartemennya.

"Laura nggak mau buka suara, El. Dia kompak tutup mulut karena membela sahabatnya itu. Dia bahkan marah kepadaku karena memaksa dia terus. Kamu kan tahu kalau mereka berdua itu memiliki prinsip hidup yang sama. No **** before married. Aku sendiri sudah berulang kali menggoda Laura namun ia juga tak tergoyahkan. Kamu malah menggunakan obat haram itu."

Elvaro menarik napas panjang. "Aku tak mau kehilangan dia. Kamu kan tahu bagaimana artinya Eilani dalam hidupku."

Tak lama kemudian Steward datang mengunjungi apartemen anaknya.

"Kenapa kamu nggak masuk kerja? Kakak mu mengeluh."

"Aku sedih, dad. Eilani tak mau menemui aku lagi karena aku memaksakan kehendak ku padanya."

"Maksudnya?" Steward mengerutkan dahinya.

"Aku menjebak Eilani untuk tidur denganku dengan memberikan obat perangsang pada minumnya."

"What? Itu bukan sikap yang gentle, El. Walaupun kamu sudah terbiasa memiliki model hubungan seperti itu dengan mantan-mantan mu yang lain namun kamu harus menghargai prinsip yang dipegang oleh Eilani."

Elvaro tertunduk sedih mendengar perkataan papanya. Mau menyesal rasanya tak ada gunanya. Nasi sudah menjadi bubur.

"Lalu apa yang akan kamu lakukan sekarang?" tanya Steward.

"Nggak tahu, dad. Ei menghindar terus. Dia bahkan minta putus."

"Dan kamu hanya diam aja ketika dia minta putus? Kamu nggak akan bertanggungjawab atas kelakuan mu yang sudah merusaknya?"

"Dad, aku akan bertanggungjawab."

"Temui paman dan bibinya dan segera menikah dengan Ei."

"Memangnya Daddy setuju?"

Steward tersenyum. "Apa yang membuat kamu bahagia pasti juga akan membuat daddy bahagia. Temui paman dan bibi Ei. Daddy yakin, Eilani tak akan menghindar lagi."

Mendapat angin segar dari sang papa, El pun menemui paman dan bibi Eilani. Tentu saja sang papa menemaninya.

Nova dan Tio adalah paman dan bibi Eilani. Mereka terkejut melihat kedatangan El bersama papanya. Mereka sudah tahu kalau orang tua El menentang hubungan keduanya.

"Paman, bibi. Saya ingin menikahi Eilani." Kata Elvaro memulai percakapan.

"Memangnya Ei sudah setuju? Setahu bibi, Ei masih ingin bekerja." ujar Nova.

"Ei memang belum siap. Namun aku harus bertanggungjawab dengan semua yang kulakukan pada Ei. Kami sudah tidur bersama."

"Apa?" Nova dan Tio sama-sama terkejut. Walaupun sudah lama tinggal di Inggris namun mereka menanamkan nilai-nilai moral yang benar kepada Ei. Mereka yakin ponakan mereka itu adalah anak yang taat dan setia serta memiliki prinsip hidup yang benar.

"Sebenarnya, aku yang memaksa Ei. Aku....aku mencampur obat perangsang di minumannya." Kata Ei sambil tertunduk malu. Tio bangkit lalu menampar El dengan sangat marah. Ia dan istrinya tak memiliki anak dan mereka sangat menyayangi Ei seperti anak mereka sendiri. Tentu saja perbuatan Elvaro dianggap sangat tak pantas.

Steward hanya diam melihat anaknya dipukul. Ia yakin kalau Elvaro juga tak akan marah.

"Aku ingin menikah dengan Eilani karena aku takut Eilani nantinya hamil karena perbuatanku itu." kata Elvaro membuat paman dan bibi Ei mengangguk setuju. Mereka langsung menelepon Eilani dan menyuruh gadis itu pulang.

Saat Eilani tahu apa maksud kedatangan Elvaro dan papanya, ia hanya bisa menahan geram dan amarahnya. Namun Eilani tentu tak bisa menolak keinginan paman dan bibinya. Mereka selama ini yang menjaga Eilani semenjak orang tuanya meninggal.

"Kamu sengaja kan? Kamu ingin memaksa aku menikah denganmu dengan melaporkan perbuatanmu pada paman dan bibiku. Kamu tahu kalau aku tak mungkin menolak mereka kan? Aku benci kamu, El." Eilani memukul dada Elvaro sambil menumpahkan seluruh kemarahannya saat mereka ditinggalkan berdua untuk berbicara. Elvaro hanya diam. Ia tak mau sembarangan berbicara. Yang pasti sekarang Eilani akan menjadi miliknya selamanya.

***********

Pernikahan itu dilaksanakan 10 hari kemudian. Tiara menangis histeris saat tahu Steward mendukung pernikahan mereka tanpa sepengetahuan darinya. Namun ia tak bisa melakukan apa-apa lagi karena ia mengetahui setelah pernikahan itu selesai.

Di malam pengantin mereka, Elvaro dan Eilani menginap di resort tempat mereka melangsungkan pernikahan. Hanya beberapa teman Eilani yang datang. Nampak dokter Peter sangat kecewa karena gadis incarannya menikah.

Bibi Nova menangis sambil memeluk Eilani karena ia sudah bisa menikahkan anak kakaknya.

Ia juga menasehati Eilani agar menjadi istri yang sabar dan taat pada suaminya. Tetap tegar menghadapi mamanya El yang belum menerimanya.

Hari itu sebenarnya dijalani Eilani dengan berat hati. Namun Elvaro justru terlihat sangat bahagia. Ia begitu bersemangat bahkan sampai menangis saat mengucapkan janji pernikahannya.

Setelah semua tamu dan teman-temannya pulang, Eilani berjalan lebih dulu menuju ke kamar. Ia merasa sangat lelah dan ingin segera mandi dan tidur.

Saat ia keluar dari kamar mandi dan sudah menggunakan piyamanya, nampak Elvaro sudah ada di kamar. Pria yang kini sudah menjadi suaminya tersenyum melihat Eilani namun Eilani justru memalingkan wajahnya.

Elvaro tahu, Eilani masih membencinya karena apa yang dipaksakan Elvaro padanya.

*************

Pandangan Elvaro tertuju pada Eilani yang nampaknya sudah tertidur di sofa yang ada di kamar mamanya. Hari ini menurut Ned, mamanya mau belajar berjalan dan Eilani nampak bersemangat sehingga memapah Tiara sendiri tanpa dibantu oleh orang lain.

Wajah Tiara nampak tenang dalam tidurnya. Elvaro merasa senang melihat mamanya. Kemudian ia mendekati Eilani. Rok putih yang dipakainya sedikit tersingkap. Menunjukan paha gadis itu yang nampak polos.

Elvaro segera memalingkan wajahnya. Ia ingat dengan kejadian yang pernah dialaminya saat menjalani kehidupan pernikahan dengan gadis ini.

2 bulan setelah pernikahan......

Elvaro baru pulang dari London setelah 2 hari melaksanakan tugas di sana.

Eilani sudah menyelesaikan sekolahnya sebulan yang lalu dan sekarang ia sudah bekerja di rumah sakit milik keluarga dokter Peter.

Elvaro sebenarnya kurang setuju Eilani kerja di sana namun ia juga tak mau bersikap sebagai suaminyang posesif karena hubungan mereka belum juga membaik. Walaupun tidur di ranjang yang sama namun Eilani sama sekali tak mau disentuh oleh Elvaro.

Eilani memang menyiapkan makanan dan pakaian Elvaro namun ia lebih banyak diam ketika mereka berdua ada di rumah.

Dan malam ini, ketika. Elvaro pulang, Eilani sudah tertidur dengan sangat nyenyak.

Eilani memang memiliki kulit yang tak seputih gadis-gadis Korea. Kulitnya agak lebih ekosotik namun juga tak terlalu coklat.

Banyak teman-teman Elvaro yang menyukai kulit Eilani. Menurut mereka seksi. Dan Elvaro mengakui itu.

Kini, keindahan kulit dan tubuh Eilani terpampang di depannya. Eilani hanya tidur menggunakan tank top yang pendek sampai ke pusarnya dan celana pendek hotpants. Sepertinya ia tak tahu kalau El akan pulang malam ini karena memang memang seharian ini ponselnya tak bisa di hubungi.

Melihat sang istri yang tertidur terlentang dengan gaya yang menggoda, tentu saja Elvaro tergoda. Selama 2 bulan ini ia sudah menahan hasratnya untuk menyentuh Eilani. Namun malam ini, rasanya tak sanggup lagi ia tolak.

Setelah mandi, Elvaro langsung naik ke atas ranjang hanya dengan menggunakan boxer.

Perlahan ia mendekati Eilani yang sedang tidur terlentang. Elvaro menunduk dan langsung mencium dahi istrinya. Ciuman itu membangunkan Eilani. Ia terbelalak saat melihat Elvaro yang sudah ada di atasnya.

"El, apa yang......" Kalimat Eilani terhenti karena Elvaro sudah mencium bibirnya membuat Eilani sudah sesaat merasakan kalau tubuhnya membeku. Namun, bayangan malam penuh kesakitan yang pernah ia alami itu membuat tubuhnya bergetar hebat. Ia mendorong tubuh Elvaro dengan sekuat tenaga.

"Ei, aku suami mu dan aku menginginkan kamu sekarang ini." kata Elvaro dengan mata yang sudah berkabut dengan gairah.

"Tidak.....!" Eilani menggelengkan kepalanya. Tubuhnya bahkan sudah bergetar. "Lepaskan aku....!"

"Ei, cobalah hilangkan ketakutan mu kepadaku. Aku suamimu. Aku tak mungkin akan menyakitimu."

"Aku tak menginginkan kamu, El. Ceraikan saja aku dan nikahilah gadis lain yang mau melayani mu di ranjang."

"F*ck!" Elvaro merasa sangat frustasi. Ia tak mungkin akan memperkosa istrinya sendiri. Ia berdiri dari atas tubuh Eilani dan langsung turun dari ranjang. Ia keluar kamar, membanting pintu dengan sangat keras dan segera menuju ke minibar yang ada di apartemennya itu.

Mata Elvaro menatap botol alkohol yang masih penuh isinya. Ya, semenjak sembuh dari ketergantungan pada obat-obatan terlarang, Elvaro juga berhenti mengkonsumsi alkohol kecuali minum anggur. Itu pun anggur yang kadar alkoholnya sangat rendah dan Elvaro tak akan pernah minum melebihi 2 gelas.

Namun kali ini, Elvaro ingin menyentuh minuman itu. Dia membukanya dan menuangkannya ke dalam gelas. Namun, baru sekali ia meneguknya, Elvaro langsung membanting gelas itu sehingga jatuh ke lantai dan hancur.

Ia merasa frustasi sendiri ketika lidahnya dan tenggorokan nya menolak minuman beralkohol itu.

Elvaro kembali masuk ke dalam kamar. Di lihatnya Eilani sedang duduk di pinggir tempat tidur dan sudah mengganti pakaiannya dengan Piyaman lengan panjangnya.

Mereka hanya bertatapan sekilas lalu Elvaro mengganti pakaiannya. Ia keluar lagi setelah menggunakan celana jeans, kaos oblong dan jaket kulitnya.

"Aku keluar sebentar!" kata Elvaro lalu meninggalkan kamar. Eilani hanya bisa memejamkan matanya. Menahan sakit di hatinya. Entah mengapa, ia sendiri belum bisa membuang kenangan buruk di malam itu.

***********

Eilani membuka matanya. Ia kaget melihat Elvaro yang berdiri tak jauh dari sofa tempatnya tidur. Cowok itu nampak sedang membelakangi Eilani.

"El.....!"

Elvaro menoleh. "Kamu sudah bangun?"

"Maaf aku ketiduran."

"Ned mengatakan kalau kamu pasti capek. Apakah mami menyusahkan kamu hari ini?"

Eilani bangun. Ia menggeleng. "Nyonya bahkan makan banyak hari ini. Ia sudah mau belajar jalan." Kata Eilani sambil melirik ke arah Tiara.

"Terima kasih karena kamu mau menuntun mami untuk bisa survive."

"Kedua orang tuaku sudah meninggal semenjak aku kecil. Aku hanya dibesarkan oleh paman dan bibiku. Makanya aku sangat tersentuh jika melihat ada seorang ibu yang harus ditolong. Serasa berbakti kepada orang tuaku sendiri."

Elvaro mengangguk. Tentu saja tak perlu diragukan lagi kebaikan hati Eilani.

"El, karena kamu sudah ada, bolehkah aku pulang hari ini lebih cepat? Soalnya ada acara dengan temanku." kata Eilani meminta ijin.

"Dengan pacarmu ya?" tanya Elvaro tanpa bisa menyembunyikan rasa cemburunya.

"Bukan. Teman satu apartemen ku."

"Oh...." Elvaro nampak bernapas lega. "Tentu saja boleh."

"Terima kasih ya."

Elvaro hanya tersenyum sambil menatap kepergian Eilani. Namun saat ia akan keluar dari kamar maminya, Elvaro melihat sebuah ponsel yang ada di atas meja. Ternyata itu adalah hp milik Eilani.

Elvaro baru saja akan menelepon Eilani untuk mengabarkan kalau ponselnya ketinggalan. Tiba-tiba ada panggilan masuk, dan di sana tertera nama "My Honey"

Jantung Elvaro berdetak cepat. Apakah Eilani bohong padanya? Lalu siapa my Honey ini?

**********

Bagaimana kisah ini berlanjut?

Dukung emak terus ya

Sudah mendapatkan gambaran karena apa mereka berpisah?

Terpopuler

Comments

kalea rizuky

kalea rizuky

biasanya q suka bingung klo flashback campur gini tp ini q lumayan paham

2025-02-04

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

suka cara penulisanmu Thor.. kisah masa lalu mereka di selipkan dlm tiap bab jd kisah mereka yg dulu dan sekarang saling beriringan... keren

2024-09-19

1

Ismiyati Budiyono

Ismiyati Budiyono

alur ceritany maju mundur ya...

2024-03-13

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Kembali
2 Awal Pertemuan
3 Pantang Menyerah
4 Pemaksaan
5 Pemaksaan (Part 2)
6 Cemburu Itu Menyakitkan
7 Kejutan di Hari Ulang tahun
8 Menghilangkan Trauma
9 Rumah Impian
10 Apakah Kau ada di Masa Laluku?
11 Menyimpan Rahasia
12 Merawat Mantan
13 Batas Kesabaran
14 Hilangkanlah Ingatanku
15 Hati Yang Tersentuh
16 Salahkan Rasa Yang Tak Biasa
17 Apakah kau Tak Menyukaiku?
18 Operasi Yang Gagal?
19 Siapa Anak Itu?
20 Mengulang Masa Lalu
21 Kejujuran Tiara
22 Sebenarnya Kamu Siapa?
23 Anak Lelaki Yang Tampan
24 Ancaman Bibi Nova
25 Cinta Lama Belum Selesai?
26 Aku Masih Suamimu
27 Mencari Kebenaran
28 Mengurung Istri
29 Mengingat Sedikit
30 Troubled Heart
31 Siapa Hanny Evans?
32 Another Brother
33 Cinta di atas Gengsi
34 Malam bahagia Ardy dan Seren
35 Dia Milikku
36 Elvaro Tak Mau Mengalah
37 Ingatan Yang Mulai Terkuak
38 Bantuan Sebagai Teman
39 Maaf, Tak ada lagi Kesempatan
40 Biarkan Aku Pergi
41 Permohonan Tiara
42 Kebenaran Yang Terungkap
43 Jangan ganggu Aaron
44 Asal Usul Aaron
45 Membesarkan Aaron Bersama
46 Akhirnya Tahu
47 Aku juga Ayah Aaron
48 Dilema
49 Aku Masih Mencintai mu
50 Berpisah
51 Penyesalan?
52 Sesuatu Yang Tak Biasa Dipaksakan
53 Sesuatu Yang Baru
54 Ini Tentang Hati
55 Kamu di mana, Aaron?
56 Mencari
57 Aku Mau Pulang Ke Bali
58 Melepaskan Cinta Pergi
59 Merajut Hari Bahagia
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Pertemuan Kembali
2
Awal Pertemuan
3
Pantang Menyerah
4
Pemaksaan
5
Pemaksaan (Part 2)
6
Cemburu Itu Menyakitkan
7
Kejutan di Hari Ulang tahun
8
Menghilangkan Trauma
9
Rumah Impian
10
Apakah Kau ada di Masa Laluku?
11
Menyimpan Rahasia
12
Merawat Mantan
13
Batas Kesabaran
14
Hilangkanlah Ingatanku
15
Hati Yang Tersentuh
16
Salahkan Rasa Yang Tak Biasa
17
Apakah kau Tak Menyukaiku?
18
Operasi Yang Gagal?
19
Siapa Anak Itu?
20
Mengulang Masa Lalu
21
Kejujuran Tiara
22
Sebenarnya Kamu Siapa?
23
Anak Lelaki Yang Tampan
24
Ancaman Bibi Nova
25
Cinta Lama Belum Selesai?
26
Aku Masih Suamimu
27
Mencari Kebenaran
28
Mengurung Istri
29
Mengingat Sedikit
30
Troubled Heart
31
Siapa Hanny Evans?
32
Another Brother
33
Cinta di atas Gengsi
34
Malam bahagia Ardy dan Seren
35
Dia Milikku
36
Elvaro Tak Mau Mengalah
37
Ingatan Yang Mulai Terkuak
38
Bantuan Sebagai Teman
39
Maaf, Tak ada lagi Kesempatan
40
Biarkan Aku Pergi
41
Permohonan Tiara
42
Kebenaran Yang Terungkap
43
Jangan ganggu Aaron
44
Asal Usul Aaron
45
Membesarkan Aaron Bersama
46
Akhirnya Tahu
47
Aku juga Ayah Aaron
48
Dilema
49
Aku Masih Mencintai mu
50
Berpisah
51
Penyesalan?
52
Sesuatu Yang Tak Biasa Dipaksakan
53
Sesuatu Yang Baru
54
Ini Tentang Hati
55
Kamu di mana, Aaron?
56
Mencari
57
Aku Mau Pulang Ke Bali
58
Melepaskan Cinta Pergi
59
Merajut Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!