Apa Kurangnya?

Ryan terdiam dan tidak bisa berkata lagi pada Jihan maupun Zain, gimana tidak? Dia sendiri bingung mau jawab apa toh dia juga merasa gak ngapa ngapain Zula juga

" Jawab Ryan!" Ucap Jihan dengan suara tinggi

Zain makin Syok, kalau Jihan udah marah Zain sudah tau kalau Ryan pasti buat kesalahan

" Kamu apakan dan dimana Putri abah Ryan?" tanya Zain dengan mengangkat kerah baju Ryan dan mengangkat tubuh Ryan dengan sekuat tenaganya yang sudah tua itu

"Udah Bah, abah lihat dia udah biru semua?" Ucap Bibi santai

" Itu upah dari kami, yang mana dia teleh menghianati kakak" tambah Bibi pada Zain dan Jihan

Mendengar penghianatan Zain makin naik pitam dan .....

Dug.... brak.....

Zain memukul Ryan sekuat tenaga dan menghantamnya sampai tersungkur kebelakang dan membuat badannya mendorong meja di belakangnya sampai meja tersebut jatuh juga ke belakang

" Kau hianati anakku Ryan?" Ucap Zain lagi

Berani kau hianati anakku?" Tambahnya ingin memukul Ryan lagi

Sedangkan Jihan sudah menangis karena Syok mendengar kata penghianatan yang sangat menyakitkan baginya

" APA SALAHKU Ryan!" ucap Zain lagi makin menggebu gebu

" Apa salah anakku? Apa salah Zula dan apa kurangnya Zula?" tambah Zain makin membuat Ryan nangis sangat merasa bersalah banget dengan Zula dan keluarganya

" Maafkan Ryan bah" Ucap Ryan lagi hanya kata maaf yang bisa dia ucapkan

' Hanya kata maaf?" Ucap Bibi tersenyum kecut

Jihan gak bisa berkata lagi dan dia ingin segera menemui Zula, yang mana kalau Zula gak ada sudah pasti Zula sedang tidak baik baik saja,

" Anter Umi BI, anter Umi sama kakak" Ucap Jihan pada Bibi

Jihan langsung berdiri dan Bibi langsung ikut dan keluar dari rumah Ryan

Zain pun ikut bangkit dan akan ikut Zula

" Urusan mu sama Abah masih panjang kalau sampai Zula kenapa napa" Ucap Zain pada Ryan dan....

" Duk...... Satu sepaan mendarat di kaki Ryan dari kaki Zain

Ryan makin menyesali perbuatannya dan makin yakin kalau sudah seperti ini tangisan dan penyesalannya suda tidak ada artinya lagi

Di luar Jihan tiba tiba terhenti saat melihat para santri yang kebetulan lewat di hadapannya

" Bi.... Pindahkan semua santri ke pondok Abah Umi" ucap Jihan pada Bibi

" Baik Umi" jawab Bibi cepat dan dia juga sudah berencana seperti itu karena dia tau gimanda kondisi Santri kalau sama Ryan, dan itu semua demi menjaga nama baik Zula juga

" Kita ke Zula dulu Mi" Ucap Zain pada Jihan

" Iya, itu pasti bah" jawab Jihan lagi

" Dimana Ucup bawa Jihan pergi Bi?" tanya Jihan lagi

" Disalah satu Villa dekat lereng Bromo Mi" Jawab Bibi dan Jihan tentu Sudah faham daerah tersebut

" Umi sama abah lanjut ke sana ya, kamu urus semuanya ya nak masalah santri juga" Ucap Jihan dan Bibi mengangguk

Karena memang Jihan dan Zain sudah percaya pada Bibi karena Bibi yang bisa di andalkan juga

Lanjut Jihan dan Zain pamitan pada anak bungsuhnya dan mencium pipi kanan kirinya dan juga dengan keningnya, karena semua anak Zain dan Jihan selalu mendapat perlakuan begitu dari kedua orang tuanya bukan hanya sejak kecil, tapi sampai besar juga dan bahkan sampai tua mereka juga masih di perlakukan seperti itu

Selanjutnya Jihan dan Zain lanjut jalan dengan supir pondok Zula untuk kebandara, dan Bibi langsung menemui santri putra maupun putri dengan perwakilan dari lurah pondoknya atau pengurusnya

Kedatangan Bibi dari dulu sampai sekarang selalu menjadi kehebohan tersendiri dan pada hgisteris walaupun dalam 3 bulan Bibi juga sudah tinggal di sana dan tidak mengurangi rasa heboh mereka

" Haduh..... ada apa ini di panggil sama gus tampan" ucap salah satu pengurus yang tentunya mengidolakan gus tampan dan dingin itu

'" Ya apa lagi kalau bukan urusan pondok sih... lagi genting gentingnya lagi pondoknya" jawab Lurah dengan cuek karena dia salah satu santri yang tidak mengidolakan Bibi sama sekali, karena di matanya sama sekali tidak ada ketertarikan pada Bibi dan menurut Dia Bibi itu biasa aja gak ada istimewanya seperti yang di mata para ukhti ukhti l

ainnya

" Udah yuk" ucap ibu lurah pondok pada pengurus pontri lainnya

Kini semua pegurus putra maupun putri kumpul di sekertariat pondok, tepatnya di ndalem yang kini sudah rapi dari berantakan perhebohan kemaren

' Assalamualaikum wr wb" Ucap Bibi membuka pertemuam itu dengan cepat

Padahal hari para santrinputra dan santri putri masih sangat deg degan karena pertemua keduanya yang secara dadakan dan bahkan sebelumnya jarang banget ada pertemuan terbuka seperti ini , dan karena dhorurot dan dadakan Bibi juga mau sat set, akhirnya di buat seperti ini aja

Ini sebenarnya bukan wewenang Bibi, karena sudah ada Ryan, akan tetapi Ryan sendiri sudah lebih dari 3 bulan gak mau tau keadaan pondok jadi dia ambil nalih, apa lagi kondisi dia sekarang parah, dan semua demi kakak tercinta dan nama baik keluarga

" Waalaikum salam wr wb" jawab mereka dengan wajah dan kepala yang menunduk semua karena takut terjadi maksiat mata

' Jadi langsung saja tanpa basa basi dan mukodimah ya, karena ini keadaannya kayak begini dan juga saya rasa kalian semua sudah mengerti dan sudah bisa menebak kalau keadaan pondok baik baik saja, tapi tidak dengan pengasuhnya" ucap Bibi To the poin

Mereka hanya menganguk dan masih di posisi menundukkan kepalanya

" Dan mohon maaf kalau saya lancang, tapi ini harus segera saya lakukan" ucap Bibi lagi

" Karena seperti ini, dan kalian juga tanggung jawab kakak saya atau  bisa di katakan juga tanggung jawab saya dan keluarga juga, jadi saya dengan sangat hormat untuk keamanan dan kenyamanan kalian semua, saya dan abah serta Umi dan kak Zula meminta kalian untuk pindah ke pondok pesntren AL Musthofa pusat" Ucap Bibi pada mereka

" Haaa" kaget mereka secara kompak dan juga kompak dengan mengangkat kepalanya

"" Iya, jadi untuk sementara biar semua kondisi membaik dan juga semua baik baik saja, kalian masih bis tetap ngaji tanpa was was dan bisa ikut di semua kegiatan jadi kalian ajan dinpindahkan ke Al Musthofa pusat" ucap Bibi kembali menjelaskan dan mereka dengan kompak mengangguk faham

Karena pondok Zula adalah pondok AL Musthofa 3, karena yang satu adalah pondok Al, yang 2 pondok El jadi punya Zula adalah cabang yang ke tiga

" Sambil menunggu semua kembali membaik dan baik baik saja" Ucap Bibi lagi

" Gimana ada yang keberatan?" tanya Bibi lagi

" Jadi semua santri nanti pindah ke pusat  Gus?" tanya lurah santri putra

" Iya betul, jadi saya minta kepada kalian untuk mengkoordinir seluruh santri baik putra maupun putri agar siap siap dan kemas kemas untuk pindah ke pusat" jawab Bibi lagi

" Jangan sampai ada satupun yang tertinggal, dan nanti akan di jemput dengan armada yang akan membawa kaliam kesana" tambah Bibi lagi

" Siap faham?" tanya Bibi lagi

" Baik siap Gus" jawab mereka semua

" lanjutkann" jawab Bibi dan mereka langsung beraksi dan untuk memerintahkan kepada seluruh santri untuk bergegas

Terpopuler

Comments

Kasih Bonda

Kasih Bonda

next Thor semangat

2023-10-06

0

Siti Fathonah

Siti Fathonah

lanjuuuuttt

2023-10-05

0

Wati Rosmawati

Wati Rosmawati

tahu rasa tuh rian itu balasan dari perbuatan kamu ke zula tinggal satu lagi penghianat si aira harus cepat cepat di basmi dan kadih hukuman karena terlalu lancang sama ibu kandungnya mendzolimi dan memfitnah seorang ibu yang telah melahirkannnya

2023-10-05

0

lihat semua
Episodes
1 Datang kepernikahan
2 Tangisan
3 Penyelesaian
4 3 Hari
5 Hantaman
6 Kondisi Zula
7 menggebu gebu
8 Ucup datang
9 Gak peduli lagi
10 Mulai tersenyum
11 Nostalgia
12 Aira aneh
13 Luapan Aira
14 kondisi Zula
15 Menahan
16 Gak bisa cuek
17 Kedatangan Mertua
18 Dimana Anakku
19 Apa Kurangnya?
20 Dmana Aira
21 Tangisan pecah
22 Semua Bucin
23 IL harus gimana?
24 Abang Rindu
25 Pasrah
26 Di obati
27 Pamit
28 Alasan kenapa?
29 Terus terang
30 Izinkan
31 Tunggu Tenang
32 Jomblo
33 Gak bisa dulu
34 Mengkek
35 Mental emak emak
36 Dimana kalian
37 Plis tolong anakmu
38 Jangan bang
39 Gue harus apa?
40 Kenapa sih Kak
41 Kedatangan tamu
42 Gak Mau
43 Maaf
44 Pelakor
45 Diamnya Zula
46 Kurang Yakin
47 Hubungan kalian
48 Semua salahku
49 Mau apa?
50 Pulang
51 Gak Mudah
52 Aku Harus gimana?
53 Why Mati?
54 Kembali bersama
55 Gak Ngaruh
56 Okey
57 Stop Semua
58 Semua Di Blokir
59 Sengaja
60 Mulung duit
61 Pemburu restu
62 Mama Mana?
63 Was was
64 Terhenti tiba tiba
65 Senjata makan Tuan
66 Emosi Aira
67 Habis kesabaran
68 Menyakitkan
69 Salah dan sadar
70 Pindah
71 Sepi
72 Kembali
73 Pulang
74 Waras
75 Dendam
76 Minta izin
77 Lega
78 Selevel
79 Kaget
80 Kesempatan
81 Izinkan
82 Dingin
83 Mohon doa dan Maaf
84 TAMAT
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Datang kepernikahan
2
Tangisan
3
Penyelesaian
4
3 Hari
5
Hantaman
6
Kondisi Zula
7
menggebu gebu
8
Ucup datang
9
Gak peduli lagi
10
Mulai tersenyum
11
Nostalgia
12
Aira aneh
13
Luapan Aira
14
kondisi Zula
15
Menahan
16
Gak bisa cuek
17
Kedatangan Mertua
18
Dimana Anakku
19
Apa Kurangnya?
20
Dmana Aira
21
Tangisan pecah
22
Semua Bucin
23
IL harus gimana?
24
Abang Rindu
25
Pasrah
26
Di obati
27
Pamit
28
Alasan kenapa?
29
Terus terang
30
Izinkan
31
Tunggu Tenang
32
Jomblo
33
Gak bisa dulu
34
Mengkek
35
Mental emak emak
36
Dimana kalian
37
Plis tolong anakmu
38
Jangan bang
39
Gue harus apa?
40
Kenapa sih Kak
41
Kedatangan tamu
42
Gak Mau
43
Maaf
44
Pelakor
45
Diamnya Zula
46
Kurang Yakin
47
Hubungan kalian
48
Semua salahku
49
Mau apa?
50
Pulang
51
Gak Mudah
52
Aku Harus gimana?
53
Why Mati?
54
Kembali bersama
55
Gak Ngaruh
56
Okey
57
Stop Semua
58
Semua Di Blokir
59
Sengaja
60
Mulung duit
61
Pemburu restu
62
Mama Mana?
63
Was was
64
Terhenti tiba tiba
65
Senjata makan Tuan
66
Emosi Aira
67
Habis kesabaran
68
Menyakitkan
69
Salah dan sadar
70
Pindah
71
Sepi
72
Kembali
73
Pulang
74
Waras
75
Dendam
76
Minta izin
77
Lega
78
Selevel
79
Kaget
80
Kesempatan
81
Izinkan
82
Dingin
83
Mohon doa dan Maaf
84
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!