Kedatangan Mertua

Di ibu kota, Jihan sudah makin gak tenang pikirannya, memang dari semenjak dia pergi hingga saat dia mau pulang, pikirannya sudah beragam warna, ya... karena perasaan ibu tidak bisa di bohongi lagi dan masih terasa sakit hingga saat ini

" Bisa di cepatkan gak sih Bah prosesnya" Ucap Jihan makin ketar ketir

" Sabar kenapa sih Mi, " jawab Zain dengan merbhkan badannya di sofa ruang tengah apartemannya

" Orang abah masih mau berdua sama Umi juga" jawab Zain sambil mencolek pinggang Jihan

" Masyaallah.... Ingat umur Bah, kalau gak mau pulang nanti Umi pulang sendiri lho, perasaan Umi udah makin ketar ketir ini" Ucap Jihan sudah gak kuat menahan dan membohongi perasaannya

"Ya udah Abah hubungi orang kantor dulu ya, nanti terus pulang kita, udah lama gak ketemu anak cucu abah kok juga kangen, dan lanjut lain waktu aja prosesnya" jawab Zain dan Jihan langsung tersenyum

Karena Zain memang benar benar menepati janjinya di puluhan tahun lalu, Zain gak lagi membuat Jihan sedih apa lagi sampai menangus, dan semua yang di ucapkan dan di inginkan oleh Jihan Zain gak pernah lagi menolaknya, apa lagi sampai membantahnya

6 tahun bukan waktu yang sebentar buat Jihian bertahan di rasa sakit yang menghancurkan hidupnya bahkan rasa sayangnya pada suaminya sendiri

Dan peristiwa itu yang mana menjadi pelajaran berharga bagi Zain untuk menghargai seorang istri

Di Villa Zula sudah agak mendingan, dan sudah lumayan dari pada kemaren, dia sudah selesai mandi makan dan juga minum obat, kini Zula berada balkon Villa sambil menatap lurus ke depan memandangi keindahan hawa Bromo yang cukup dingin dan cukup membuat dirinya sangat kedinginan tapi cukup seger dengan paduan sinar entari pagi yang agak  mengurangi rasa dingin pada badannya

" Gimana rasanya?" Tanya Ucup tiba tiba datang

Zula menoleh dan menghadap pada Ucup yang ada di belakangnya

" Alhamdulillah.... Ya mau gimana lagi ya Cup, Gue pasrah aja lah" Ucap Zula tiba tiba

Karena curhatan dan obrolan mereka semalam juga masalah tentang Zula

ucup memberi arahan menenangkan serta meredakan Zula yang terbaik, toh semua sudah terlanjur juga jadi mau bagaimana nanti terserah Zula untuk kelanjutannya

Karena hingga saat ini Zula dan Ucup sendiri tidak mengetahi kalau Ryan tidak jadi menikah dengan Fatma dan setahu mereka semua sudah terlanjur dan Zula gak mau ambil pusing lagi mengenai rumah tangganya semua sudah dia pasrahkan sama Allah SWT

Di sisi lain, Aira sedang berada di salah satu hotel ternama yang gak jauh dari rumahnya

Setelah kemaran Aira kabur, pergi cari kesenangan dan akhirnya bermalam di hotel mewah dekat kompleknya lebih tepatnya di dekat kantor mamanya

Dari balik balkon terlihat jelas kantor yang menjulang tinggi dengan nama kantor yang tertera besar di bagian atas

" Aira kebetulan sedang tidak sholat, dan dia pengan menghubungi bunda kesayangannya

yang mana pada saat ini sama halnya dengan Ryan yang galau di tinggal pergi Zula, Fatma juga galau di tingga pergi suami orang yaitu Ryan

Fatma sangat kecewa dengan Ryan yang seolah mempermalukannya, dan mempermainkan perasaannya, dia sangat kecewa di buat malu keluarga Ryan dan juga pasti menjadi bahan omongan semua warga

Dia yang hidup sendiri tanpa orang tua yang ,mana sudah lama meninggal dunia jadi dia yang seorang janda tidak punya anak dan keluarga makin merasa sendiri apa lagi dia makin di kucilkan oleh para warga gara gara begitu mudah menerima Ryan begitu cepat.

Dari semalam bahkan saat Ryan pergi sampai saat ini air mata  Fatma tak kujung berhenti mengalir di pipinya, rasa sakit hatipun makin memanas di kala mengingat kejadian kemaren

di tengah lamunan dan tangisan Fatma, tiba tiba ponselnya berdering dan tanda panggilan dari Aira

Fatma makin sakit hati, karena dia juga kecewa karena Aira juga ikut pergi meninggalkan nya kemaren

Panggilan dari Aira di biarkan saja, dan tidak dijawab olehnya sampai akhirnya Aira terus menelfon dan  dijawab oleh Fatma dengan terpaksa

" Assalamualaikum bunda"     Ucap Aira dari seberang jauh

" Waalaikum salam" jawab Fatma datar

" Bunda marah sama Aira?" tanya Aira to the poin

Fatma terdiam dan tidak menjawab sama sekali, dn memilih untuk diam dan tidak bertanya lagi

" Bun..... Aira mohon maaf" Ucap Aira lagi dengan suara lirih

" Aira tau kalau bunda pasti kecewa dengan Papa dan juga yang lain" tambah Aira lagi

" Tapi bunda juga harus tau, kalau Aira tetap sayang sama bunda, Aira tetap pengen punya ibu seperti bunda" Tambah Aira lagi sambil menangis

Dia merasa gak nyaman, dia merasa di salahkan terus dan semua membenarkan mamanya makanya seolah Aira gak terima dan seolah ingin mencari perkara dan kembali mendekati Fatma yang selalu perhatian dan membuat dirinya sangat nyaman berada di dekat Fatma karena ada yang memanjakannya dan memberi perhatian lebih padanya

" Bunda kotor Ra, bunda salah mau menikah dengan papamu yang ber status suami orang" jawab Fatma sadar diri tapi masih sakit hati

" Aku buruh sosok ibu seperti bunda" Jawab Aira lagi

' Bunda yang terbaik untuk kami, bunda gak salah, dalam agama gak ada yang melarang untuk poligami, dan dalam islam juga tidak mengotorkan madu sebagai wanita kotor, " Jawab Aira lagi masih menenagkanndan meyakinkan Fatma kalau dia gak salah

" Bunda  yang membuat rumah tangga mama papamu bermasalah Ra" jawab Fatma lagi

" Sudah waktunya di upgrade rumah tangga mama dan papa memang sudah gak sehat, seperti sekarang papa datang mama pergi dengan laki laki lain, Aira merasa gak adil kalau papa gak boleh menikah kenapa mama boleh pergi dengan laki laki lain" ucap Aira salah faham dan malam membuka hal yang bukan bukan tentang mamanya

" Semua takut akan harta kekayaan mama dan kekuasaan keluarga mama saja, bukan karena tulus, takut akan ancaman dari pakde saja, mama yang salah malah di belain" tambah Aira makin membuka masalah pribadi orang tuanya

Fatma yang mendengar cukup kaget dengan cerita Aira yang mana menurut penanggapannya justru sama halnya dengan dirinya dan wajar kalau Ryan meninggalkan Zula

" Zula habis berante, sama papa ini bund, papa takut sama mama, papa marah pada Aira" ucap Aira beralibi

" Temani Aira bunda, Aira butuh bunda" tambah Aira lagi dan akhirnya mereka ngobrol panjang melalui saluran telfon

_____________________

 Kini pesawat jet pribadi Zain dan Jihan telah mendarat di bandara SRG, dan kini Langsung di jemput oleh supir darinkantor

Dimobil mereka juga mengibrol karena lama gak jumpa juga

" Gimana kabarnya pak?" Tanya Jihan basa basi

" Alhamdulillah saya sehat ibuk" jawab Pak supir sopan

" Kantor aman? gimana Ryan sudah mulai kerja kembali?" tanya Zain gantian

" Maaf kalau pak Ryan semenjak sakit saya gak pernah nampak sampai sekarang pak, tapi kalau bu Zula pernah tapi sudah 2 minggu terakhir ini beliau gak pernah kelihatan" jawab Supir lagi

Perasaan Jihan mulai gak enak lagi, karena selama dia di Makkah juga Zula sendiri yang gak pernah menghubungi, tapi kata Bibi sih baik baik saja, karena Bibimemang sudah di breafing sama Zula, begitu juga dengan kakak kakak Zula yang lain

Dan Zula sendiri gak pernah mau ngomong sama Uminya karena dia takut dia gak bisa nahan air mata dan akhirnya nambah pikiran Uminya saja, walau sebenarnya dia juga sangat butuh dengan hal itu atau sangat butuh dengan Jiihan yang memeluknya

" Lho kemana? Apa lagi keluar negri?" tanya Zain ;agi

" Sepertinya enggak ada pak, kalau keluar negri pasti kan meminta saya untuk antar atau ambil mobilnya Pak, tapi ini gak ada" jawab Sopir lagi apa adanya

" Ya udah kalau gitu kita kerumah Zula aja dulu ya pak, nanti kalau pulang saya kabari lagi bapak " Ucap Jihan makin gak karuan perasaannya

" Baik buk" jawab pak supir dengan sopan

Terpopuler

Comments

Heni Yuhaeni

Heni Yuhaeni

si aira kasih pelajaran thor, tuman, biar dia tahu lah kisah zula dlu

2023-10-04

0

🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️

🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️

pgen culek mulut'a Aira.
bocil bodoh.
cari tau dl yg sebenar'a bocil.
masalah yg memperkeruh si Aira iki

2023-10-04

0

Umi Jasmine

Umi Jasmine

eng ing eng.... siap² ryan

2023-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 Datang kepernikahan
2 Tangisan
3 Penyelesaian
4 3 Hari
5 Hantaman
6 Kondisi Zula
7 menggebu gebu
8 Ucup datang
9 Gak peduli lagi
10 Mulai tersenyum
11 Nostalgia
12 Aira aneh
13 Luapan Aira
14 kondisi Zula
15 Menahan
16 Gak bisa cuek
17 Kedatangan Mertua
18 Dimana Anakku
19 Apa Kurangnya?
20 Dmana Aira
21 Tangisan pecah
22 Semua Bucin
23 IL harus gimana?
24 Abang Rindu
25 Pasrah
26 Di obati
27 Pamit
28 Alasan kenapa?
29 Terus terang
30 Izinkan
31 Tunggu Tenang
32 Jomblo
33 Gak bisa dulu
34 Mengkek
35 Mental emak emak
36 Dimana kalian
37 Plis tolong anakmu
38 Jangan bang
39 Gue harus apa?
40 Kenapa sih Kak
41 Kedatangan tamu
42 Gak Mau
43 Maaf
44 Pelakor
45 Diamnya Zula
46 Kurang Yakin
47 Hubungan kalian
48 Semua salahku
49 Mau apa?
50 Pulang
51 Gak Mudah
52 Aku Harus gimana?
53 Why Mati?
54 Kembali bersama
55 Gak Ngaruh
56 Okey
57 Stop Semua
58 Semua Di Blokir
59 Sengaja
60 Mulung duit
61 Pemburu restu
62 Mama Mana?
63 Was was
64 Terhenti tiba tiba
65 Senjata makan Tuan
66 Emosi Aira
67 Habis kesabaran
68 Menyakitkan
69 Salah dan sadar
70 Pindah
71 Sepi
72 Kembali
73 Pulang
74 Waras
75 Dendam
76 Minta izin
77 Lega
78 Selevel
79 Kaget
80 Kesempatan
81 Izinkan
82 Dingin
83 Mohon doa dan Maaf
84 TAMAT
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Datang kepernikahan
2
Tangisan
3
Penyelesaian
4
3 Hari
5
Hantaman
6
Kondisi Zula
7
menggebu gebu
8
Ucup datang
9
Gak peduli lagi
10
Mulai tersenyum
11
Nostalgia
12
Aira aneh
13
Luapan Aira
14
kondisi Zula
15
Menahan
16
Gak bisa cuek
17
Kedatangan Mertua
18
Dimana Anakku
19
Apa Kurangnya?
20
Dmana Aira
21
Tangisan pecah
22
Semua Bucin
23
IL harus gimana?
24
Abang Rindu
25
Pasrah
26
Di obati
27
Pamit
28
Alasan kenapa?
29
Terus terang
30
Izinkan
31
Tunggu Tenang
32
Jomblo
33
Gak bisa dulu
34
Mengkek
35
Mental emak emak
36
Dimana kalian
37
Plis tolong anakmu
38
Jangan bang
39
Gue harus apa?
40
Kenapa sih Kak
41
Kedatangan tamu
42
Gak Mau
43
Maaf
44
Pelakor
45
Diamnya Zula
46
Kurang Yakin
47
Hubungan kalian
48
Semua salahku
49
Mau apa?
50
Pulang
51
Gak Mudah
52
Aku Harus gimana?
53
Why Mati?
54
Kembali bersama
55
Gak Ngaruh
56
Okey
57
Stop Semua
58
Semua Di Blokir
59
Sengaja
60
Mulung duit
61
Pemburu restu
62
Mama Mana?
63
Was was
64
Terhenti tiba tiba
65
Senjata makan Tuan
66
Emosi Aira
67
Habis kesabaran
68
Menyakitkan
69
Salah dan sadar
70
Pindah
71
Sepi
72
Kembali
73
Pulang
74
Waras
75
Dendam
76
Minta izin
77
Lega
78
Selevel
79
Kaget
80
Kesempatan
81
Izinkan
82
Dingin
83
Mohon doa dan Maaf
84
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!