Gavin dan kwartet Huru Hara

Istana Kensington London

Louis tampak melamun di gazebo halaman belakang sambil melihat angsa - angsa peliharaan Medeline yang sedang asyik berenang. Louis jadi teringat saat mereka kecil dan Ashley datang ke istana Kensington.

"Cantik angsanya. Macam Ashley..." ucap Ashley yang saat itu masih junior high school sedangkan Louis sudah masuk Eton College.

"Kamu itu lebih cantik daripada angsa, Ash. Mana ada model ngomongnya Kwek ... Kwek ... Kwek?" goda Louis.

"Aku tidak ngomong kwek-kwek, Lou!" Ashley pun cemberut.

"Lho angsa kan begitu, Ash..."

Louis tidak tahu sejak kapan suka menggoda gadis berdarah Italia, Inggris, Amerika, Jepang, Korea dan Indonesia itu. Namun setelah dirinya menolong Ashley di Hawaii, dirinya tahu kalau sudah jatuh cinta dengan gadis judes itu.

"Ash... Kenapa kamu harus lahir dari ayah seorang Mafioso dan kakek Yakuza ..." gumam Louis sambil melihat foto Ashley dan dirinya saat pesta ulang tahun Richard tahun lalu. Richard memang mengundang keluarga besar Alisha yang berada di Eropa ke London.

"Louis."

Louis mendongak dan melihat ayahnya berdiri di dekat gazebo.

"Boleh Daddy duduk?" tanya raja Henry.

"Silahkan Dad." Louis pun bergeser dan mempersilahkan ayahnya duduk. Seketika semua orang langsung menyingkir, membiarkan raja mereka berbicara berdua dengan putra bungsunya.

"Lou, tidak hanya kamu yang sedih tidak bisa mendapatkan menantu macam Ashley... Meskipun dia bar-bar, tidak sekalem Alisha, tapi Ashley memiliki kelebihan sendiri. Dan kamu tahu, Ashley datang menghadap Daddy dan mommy sebelum kalian putus. Anak itu dengan tegar mengatakan bahwa dia tidak bisa bersama kamu..." ucap Henry sambil menerawang.

"Ashley menghadap mommy dan Daddy? Bilang langsung kenapa dia memutuskan aku? Sebelum bilang padaku?" Louis tampak terkejut.

"Yes. Ashley meminta pada kami untuk tidak bilang padamu kalau kami tahu alasannya dan kami menghargai keputusannya. Lou, Ashley menjaga kamu, menjaga kami... Dia tidak mau Keluarga Carrington kehilangan kekuasaan karena keegoisan dirinya..."

"Ashley nggak egois, Dad..."

"Daddy tahu tapi Ashley tidak mau kamu harus turun tahta karena Richard sudah memilih lepas gelar. Pahami cara Ashley mencintaimu, Lou. Dia sangat mencintaimu saat memutuskan dirimu dan kalau sekarang dia sudah move on, Ashley juga berharap kamu bisa melupakan dia."

"She's the best, Dad..." Louis meletakkan kepalanya di bahu ayahnya.

"Daddy tahu. Gadis-gadis keluarga Pratomo memang istimewa tapi mereka juga paham resikonya." Henry menepuk paha Louis. "So, kamu sekarang, jangan berbuat skandal apalagi ingin merebut Ashley dari Gavin Ferguson. Mereka sudah menikmati menjadi pasangan suami istri. Daddy tidak mau terjadi skandal jaman Tudor saat leluhur mu menyuruh pengawalnya menyerahkan istrinya atau nyawa melayang. Kita sudah tidak hidup di jaman bar-bar tidak beretika seperti itu !"

"Bagaimana Ashley secepat itu melupakan aku..."

"Karena Ashley tahu kalian tidak bisa bersama ..." Henry menepuk kepala Louis. "Jadi dia bisa move on. Dengar Lou, cinta pertama tidak pernah hilang, tetap berkesan tapi logika pun harus tetap dipakai..."

Louis memeluk lengan Henry. "I miss her so much, Dad..."

"I know tapi dia sudah menjadi milik Gavin. Paham ya..."

Louis hanya mengangguk.

"Sudah, kamu jangan galau. Besok keluarga Kerajaan Luxembourg datang ke London. Buang wajah menggalau mu Lou..."

Louis memajukan bibirnya. "Anna ikut?"

Henry tertawa. "Anna ikutlah. Kan dia putri mahkota, kamu tuh bagaimana..."

"Aku tidak suka gadis itu ! Terlalu cablak jadi seorang putri mahkota..." gerutu Louis.

***

RR's Meal London Keesokan Harinya

Gavin melongo melihat bagaimana ramainya sepupu Ashley meskipun hanya berlima. Ashley pun ikutan heboh karena melihat kedua kakaknya yang akan terbang pulang ke Amerika Serikat untuk persiapan menikah.

"Haaaiiii... Akhirnya dibawa juga suami diam-diam kamu!" celetuk Rania Bianchi Prasetyo sambil memeluk Ashley.

"Iya. Maaf tidak bilang-bilang wong namanya mendadak" senyum Ashley. "Gavin, perkenalkan ini kakak sepupuku, Rania Bianchi Prasetyo, Biana McCloud Pascal, Elfesya McCloud, Chris Armstrong dan Leonardo Rossi. Calonnya mbak Rania itu mas Chris, calonnya mbak Bia itu mas Leo. Dua pria ini tinggal di Dallas. Kalau mas Chris atlet American Football Dallas Cowboys, mas Leo pemilik ranch Rossi."

Gavin bersalaman dengan kelima orang di sana sambil memperkenalkan diri.

"Kamu tinggal di Glasgow?" tanya Leonardo saat mereka semua sudah duduk.

"Di kastil Ferguson ..." jawab Gavin.

"Wah, Sya, sekarang elu ada saingannya nih... Ipar yang punya kastil ... Jadi kamu, Bia dan kerajaan Belgia punya tambahan kastil lagi..." celetuk Chris.

"Elfesya dan Biana punya kastil?" tanya Gavin.

"Kastil keluarga McCloud" jawab Elfesya. "Kami keturunan McCloud memang memiliki kastil di pinggiran London."

"Cuma kami jarang tinggal disana. Opaku, yang terkadang disana atau kedua orangtuaku kalau ingin liburan ..." timpal Biana.

"Ini kalian datang ke London dalam rangka?" Ashley menatap keempat kakaknya.

"Bantu Rania pindahan plus katanya Alex Darling mau buat perayaan karena Rania pergi dari London..." cengir Leonardo yang mendapatkan tatapan tajam dari Rania.

"Alex Darling? Superintendent Scotland Yard itu?" tanya Gavin.

"Kamu mengenal nya?" tanya Elfesya.

"Absolutely. Dia bekerja sama dengan Scotland Yard Glasgow menangkap pelaku pembunuhan akuntan publik dan nyaris akuntan perusahaanku dan keluarga lainnya jadi korban kalau saja dia dan Agen FBI itu tidak sigap" jawab Gavin.

"Siapa nama agen FBI itu?" tanya Biana.

"Scott Peterson."

Leonardo melongo. "Asisten ayahnya Biana?"

"Kamu mengenal nya singa gurun?" tanya Biana.

"Yeah. Dua tahun lalu sepertinya saat aku masih berusaha meyakinkan ayahmu dan kena todong di Quantico..." kekeh Leonardo. "Hebat sudah dipromosikan..."

"Sekarang dia menjadi pemimpinnya Fly Team FBI. Mereka berada di Eropa" ucap Gavin.

"Wow... Entah dia sangat cerdas atau memang sangat kompeten, tapi di usia semuda itu sudah menjadi pemimpin, sangat keren" celetuk Chris Armstrong.

"Tapi kesan yang aku dapat saat bertemu dengannya, dia memang punya kemampuan itu. Aku tahu bagaimana agen Pedro Pascal punya etos bekerja jadi dia terdidik dengan baik" sambung Leonardo.

"Tunggu, ini mengapa jadi membicarakan agen Scott Peterson. Sekarang aku mau tanya, bagaimana reaksi Louis saat tahu status kamu sekarang?" Biana menatap Ashley penasaran.

"Berantakan..." jawab Ashley.

"Menyebalkan !" jawab Gavin.

"Tunggu, yang benar yang mana?" tanya Rania.

"Menyebalkan ! Bisa-bisanya dia meminta aku menceraikan Ashley karena baginya, Ashley hanya miliknya ! Bagaimana bisa Ashley menjadi miliknya padahal wanita ini sudah menjadi milikku seutuhnya..." Gavin memeluk Ashley yang membalas pelukan suaminya.

Rania, Biana dan Elfesya saling berpandangan. "Oke, melihat kalian berdua, Louis tidak ada celah untuk bisa memisahkan kalian." Rania menatap serius ke pasangan itu. "Kalian sudah saling cinta satu sama lain..."

"Memang ! Sampai kapanpun, Ashley adalah satu-satunya istriku !" jawab Gavin tegas.

Giliran Chris dan Leonardo yang tersenyum. "Oh Gavin, welcome kebucinan haqiqi..." gelak keduanya.

***

Promo Visual Elfesya dan Scott

***

Yuhuuuu Up Malam Yaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

amilia amel

amilia amel

pawangnya louis sdh kelihatan hilalnya😅😅

2023-09-27

2

Vitri

Vitri

nunggu elfesya ...bakalan seru kayanya ..😘😘

2023-09-26

2

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Daddy'ny louis bjukn anknya mcm ank sd yg mrajuk y,kl ga nkal nnti d ksh prmen y...😂😂😂

2023-09-26

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!