Gavin dan Louis

Kensington Palace London Inggris

Suasana di meja makan menjadi tidak nyaman akibat ulah pangeran Louis yang tidak bisa menyembunyikan rasa cemburunya karena Ashley memilih menikah dengan Gavin Ferguson.

"My prince, bisakah anda tidak memanggil saya sayang lagi" pinta Ashley dengan nada formal.

"Sayangnya, Ashley, aku tidak bisa menghilangkan panggilan itu" jawab Louis lembut.

"Saya sudah menikah dan suami saya, ada disini" ucap Ashley dengan nada penuh penekanan. "Dan sebagai jawaban, saya menikah dengan Gavin karena memang saling mencintai. kesannya memang kilat, tapi kami jatuh cinta pada pandangan pertama..."

Gavin menatap wajah istrinya yang tampak sungguh-sungguh meskipun tahu aslinya dia yang jatuh cinta pada Ashley terlebih dahulu.

"Ashley sayang..."

"Louis !" tegur Raja Henry. "Jangan membuat keributan di meja makan."

Louis menatap ke arah ayahnya. "Yes Father." Mata coklat Louise menatap ke arah Ashley yang memilih untuk berkonsentrasi untuk makan sarapannya.

Gavin melihat bagaimana bahasa tubuh Ashley yang tampak menahan emosi. Tapi aku tidak tahu emosi marah atau emosi rindu juga ke Louis. Gavin tidak bisa melarang perasaan istrinya ke Louis masih ada karena mereka pernah bersama. Tapi tetap Ashley adalah milikku !

Richard yang duduk diantara Louis dan Gavin, menendang sedikit kaki Gavin guna memberikan kode supaya cool. Gavin menoleh ke arah pangeran bermata biru itu sambil mengangguk.

Acara sarapan dilanjutkan dengan tidak ada satu orang pun yang berbicara namun semua orang tahu kalau Louis tidak berhenti menatap Ashley.

***

Ruang Kerja Louis Carrington

Gavin kini berada di ruang kerja pangeran dan juga putra mahkota, Prince Louis didampingi oleh prince Richard, guna menjaga jika adiknya benar-benar ngajak ribut ke Gavin.

"So, apakah kalian benar saling mencintai?" tanya Louis sambil menuangkan Vodka ke dalam gelasnya.

"My prince, bukan kah ini terlalu pagi untuk minum?" tanya Gavin.

"Memang apa perduli mu !" bentak Louis membuat Richard menatap tajam ke adiknya.

"LOU !" hardik Richard.

"Kamu belum menjawab pertanyaan aku !" Louis menenggak Vodka nya.

"Ya. Aku dan Ashley saling mencintai..."

"Ashley adalah milikku !" teriak Louis.

"Ashley adalah istri saya, sah secara hukum dan agama. Kami sudah menikah di Glasgow dan Milan. Jadi, anda tidak bisa mengklaim kalau Ashley adalah milik anda, karena dia adalah milik saya !" balas Gavin tegas. "Silahkan anda bertanya, apakah Ashley masih ada rasa pada anda atau tidak. Dan saya yakin, Ashley sudah tidak ada rasa pada anda!"

"Ceraikan dia !"

"Tidak akan pernah !"

Louis melemparkan gelas itu ke arah Gavin yang berhasil menghindarinya. Richard pun maju dan meninju adiknya hingga Louis jatuh terduduk.

"For God's Sake ! What the f*** are you doing ! Ashley sudah menikah, Lou ! Dan kamu tidak berhak membuat seseorang berpisah dari pasangannya meskipun kamu calon raja sekalipun !" bentak Richard.

"Aku masih berharap Ashley kembali padaku..." ratap Louis.

"Ashley tidak akan kembali padamu, Lou. Dia sudah menikah dan kamu harus belajar melepaskan... Bukankah Ashley mengorbankan perasaan nya demi kamu... Ashley sangat logis Lou... Dia tidak mau melawan satu negara, satu kerajaan..." ucap Richard dengan sedikit melunak. "Ashley bukan Alisha yang dari kerajaan, yang bangsawan... Ashley putri mafia. Dia tidak mau kamu menjadi preseden buruk. Ashley tidak mau kekuasaan Father menjadi bulan-bulanan di parlemen... Cukup aku saja yang kena, Lou. Kamu jangan karena kamu adalah penerus kekuasaan Father... "

Gavin termenung mendengar ucapan Richard. Sampai segitunya Ashley berkorban perasaan dan berusaha move on karena tahu jalannya berat. Pria berdarah Skotlandia itu berharap agar pengorbanan Ashley, bisa membuat Louis melek.

"Kenapa aku harus dilahirkan menjadi pangeran, Ricky..." isak Louis. Richard berlutut dan memeluk adiknya.

"Itu sudah takdirmu, Lou." Richard menoleh ke arah Gavin. "Kamu boleh keluar, Ferguson. Biar aku yang handle."

"Baik my prince." Gavin membungkuk hormat dan keluar dari ruang kerja prince Louis.

***

Gavin mencari istrinya dan akhirnya salah seorang pelayan mengatakan bahwa Ashley ada di taman belakang. Pria itu melihat istrinya sedang duduk di sebuah gazebo dan tampak melamun.

Gavin pun menghampiri Ashley yang menoleh seraya tersenyum saat tahu siapa yang datang. "Hai..." sapa Ashley.

"Hai... " Gavin duduk di sebelah Ashley yang kemudian menyandarkan kepalanya di bahu suaminya.

"Kalian jadi adu anggar?" tanya Ashley.

"Yang ada kepalaku nyaris benjol kena lemparan gelas ... " kekeh Gavin membuat Ashley terkejut.

"Louis melempar gelas ke kamu?" Ashley menarik kepalanya dan melihat secara seksama ke wajah Gavin.

"Aku bisa menghindari nya, princess. Don't worry..." senyum Gavin sambil menatap mesra ke Ashley. "Kamu tahu, mantanmu itu masih berharap kamu kembali padanya..."

Ashley menghela nafas panjang. "Sejujurnya aku sudah tidak bisa kembali padanya, Gav. Aku bukan Alisha..."

"Itu juga yang diucapkan Richard pada Louis."

"Aku sadar diri, Gav... Terlepas mungkin ini cara Allah memberikan jodoh yang tepat untukku..." senyum Ashley.

"Apakah kamu sudah mulai mencintai aku?" Mata biru Gavin menatap lekat ke istrinya.

"Tahap belajar mencintaimu... Kita baru sebulan menikah dan bagi aku, meskipun terpaksa awalnya, aku ingin menikah sekali seumur hidup..." jawab Ashley. "Pepatah orang Jawa, karena aku masih ada keturunan Jawa, witing tresno jalaran Soko kulino, cinta muncul karena terbiasa... Jadi aku rasa lama-lama rasa itu akan muncul ..."

"Kamu pasti jatuh cinta padaku sebagaimana aku sudah jatuh cinta padamu saat menghajar pengawalku..." ucap Gavin serius. "Dan ciuman itu... Gosh, baru kali itu aku berciuman dengan perasaan... Dashyat di dalamnya. Detik itu juga aku bertekad untuk menjadikanmu sebagai milikku yang sah .."

Ashley menatap Gavin lembut. "Berikan aku waktu untuk semakin menumbuhkan rasa cintaku padamu, Highlander..."

"Bisa kita mulai dengan satu cara..." Gavin tersenyum usil.

Ashley menatap judes ke Gavin.

***

Ritz Charlton Hotel London Honeymoon Suite.

"Aaahhh Gavin... " de*sah Ashley saat Gavin menggerakkan pinggulnya membuat keduanya mendapatkan nik*mat bersama. "Faster baby..."

"Damn it Ash ! Kamu sangat... Nik.. mat... " bisik Gavin yang menarik tubuh Ashley hingga membuat mereka posisi duduk dan saling berhadapan. Ashley menggerakkan pinggulnya membuat Gavin yang merasa keenakan.

Tadi usai gegeran di ruang kerja Louis, Ashley dan Gavin berpamitan untuk pulang ke Richard dan Alisha. Louis menolak untuk menemui keduanya dan baik Ashley maupun Gavin tidak mempermasalahkan.

Gavin membawa Ashley ke hotel Ritz Charlton untuk berbulan madu dan sekarang adalah kegiatan mereka kedua usai tadi acara unboxing yang membuat Gavin tidak percaya jika istrinya masih bersegel mengingat kehidupan model seperti apa. Gavin semakin tidak ingin siapapun berusaha merebut Ashely darinya karena Ashley adalah miliknya.

Ashley dan Gavin meng*eluh bersama saat mendapatkan puncaknya bersamaan. Peluh menyelimuti tubuh polos mereka berdua namun tidak menggangu kegiatan mereka.

Keduanya masih mengatur nafas dan saling berpandangan lalu mengucapkan...

"i love you" bersamaan.

***

Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaa gaaaeeessss

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

Asngadah Baruharjo

Asngadah Baruharjo

so sweet

2023-12-16

1

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Syukurlh kl ashley mau bljr mncntai gavin,krna kn mreka udh trikt scra sah jg...
Eehh...kyanya ide gavin brhsl jg,stlh unboxing ashley udh mlai cnta deh...

2023-09-20

1

Tri Yoga Pratiwi

Tri Yoga Pratiwi

Ritz Carlton mbak Hana 😄

2023-09-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!