Tetangga

Highland Glasgow Skotlandia

Ashley masuk ke dalam rumah dengan perasaan dongkol. Menyebalkan! Pria macam apa itu! Main remehin saja ! Ashley sangat tidak suka jika ada yang mengira dirinya tidak bisa menjaga dirinya sendiri.

Gadis itu lalu membuka pizza yang dibelinya tadi setelah mengantarkan Rylee ke stasiun kereta api. Selama menjadi model, pizza adalah makanan mewah dan dirinya hanya makan makanan favoritnya sebulan sekali.

Tapi karena sekarang aku liburan, jadi aku bebas kan?

Ashley membawa kotak pizza berukuran jumbo itu ke ruang tengah dan mulai memakannya sambil menonton animasi Disney classic. Ashley tertawa terbahak-bahak saat menonton Monster Inc.

***

Kastil Ferguson

Gavin memilih menjadi pengawas kondisi pondok milik keluarga Neville itu. Dirinya tidak yakin jika gadis cantik dengan gaya judes itu bisa membela dirinya.

"Master Ferguson..." panggil kepala pelayannya.

"Apa Steven?" jawab Gavin.

"Anda ... Apa anda lupa Minggu depan pertemuan para tetua keluarga Ferguson?" jawab Steven.

Gavin tertegun. "Damn it ! Apa agendanya?" tanya Gavin sambil masih melihat kegiatan Ashley di rumah yang memiliki kaca besar-besar. Gadis itu sadar nggak sih kalau pahanya terlihat gara-gara duduk seperti itu? Lagian kok pakai celana pendek di Highlands seperti ini !

"Your wedding Sir."

Gavin menolehkan kepalanya cepat. "My wedding?"

"Sir, jika anda tidak menikah Minggu depan, anda akan kehilangan kekuasaan sebagai kepala keluarga Ferguson. Anda tahu kan bagaimana sepupu anda, Terry, sangat ingin menjadi kepala keluarga. Dan dia sudah menikah"

"Terry menikah kan karena ingin mendapatkan anak laki-laki supaya bisa mengambil kekuasaan aku ... Hanya saja, anaknya perempuan." Gavin kembali memantau melalui teropong nya dan tersenyum saat melihat Ashley tampak menyanyi dengan gaya serampangan. Tanpa sadar, Gavin tertawa kecil.

"Master Ferguson..." panggil Steven.

"Jadi aku harus menikah kapan?" tanya Gavin.

"Minggu depan saat pertemuan tetua."

Gavin mengangkat wajahnya dari teleskop. "Harus menikah dan harus punya anak laki-laki?" Pria bermata biru itu menatap kepala pelayannya.

"Yes."

"Bagaimana jika aku tidak memiliki anak laki-laki pertama?" Gavin menatap Steven intens.

"Setidaknya anda menikah, Sir. Jika anda menikah maka anda akan mendapatkan keturunan langsung klan Ferguson... Karena Terry bukan keturunan langsung Klan Ferguson, ibunya yang klan Ferguson."

Gavin tampak berpikir. "Bagaimana dengan lahan yang di Glasgow? Aku dan Moretti masih belum bisa mendapatkan? Kira-kira kans nya siapa?"

"Sir, lahan yang strategis untuk toko kilt kita itu memang belum diputuskan siapa yang dapat. Kita atau Signor Moretti. Tapi kalau dari kans, saya rasa kita yang menang karena kita Glasgow Decent, sedangkan Signor Moretti Italiano."

Gavin tersenyum smirk. "Good. Kita lihat saja siapa yang menang mengambil tanah di Glasgow."

***

"Beneran kamu sendirian ?" tanya Asher, adik Ashley.

"Sendirian tapi kan pondoknya canggih, Ash jadi semua keamanan oke lah!" jawab Ashley saat melakukan panggilan video ke adiknya.

"Lagian si Rylee kenapa harus pakai acara dipanggil ke boot camp karate Inggris sih? Kan dia udah kalah pas pertandingan terakhir."

"Mana aku tahu, Ash. Mungkin pelatihnya khilaf..." jawab Ashley cuek.

"Dasar ! Eh iya, mbak Bia dan mbak Rania udah serius sama Bang Leo dan Bang Chris. Udah dikasih restu tuh sama Oom Pedro dan Opa Joey."

"Opa Joey? Really? Orangtuanya mbak Rania siapa sih?" kekeh Ashley.

"Well, bang Chris curang, langsung ke Opa Joey bukannya ke Tante Bee dan Oom Sammy..." seringai Asher.

"Wis, kacau..." kekeh Ashley.

"Dah, mbak. Istirahat, bobok. Nikmati liburan nya." Asher melambaikan tangannya di layar. "Ti amo sorella ( love you Sis )."

"Ti amo anch'io, fratellino ( sayang kamu juga dik )" balas Ashley.

***

Seminggu Kemudian

Seminggu ini Ashley tidak bertemu dengan tetangga yang menyebalkan karena dia memilih untuk berkeliling Glasgow dan kota-kota sekitarnya. Bisa dibilang, dia tidak ada di pondok hampir seminggu dan kali ini dirinya kembali ke bukit yang menjadi tempat favoritnya.

Ashley melihat bagaimana cuaca cerah, membuatnya ingin melukis pemandangan disana. Sebagai sarjana desain, Ashley sangat pandai menggambar dan melukis. Boleh dibilang, jiwa seninya menurun dari Oma buyutnya, Fumiko Takara.

Ashley membawa semua peralatan dan perlengkapan lukisnya dan mulai berjalan menuju bukit di tanah Ferguson yang datar. Gadis itu sudah siap dengan semua peralatan nya dan mulai menatanya. Ashley meletakkan easel dan menyetelnya agar tegak dan tidak goyang, lalu meletakkan kanvas. Gadis itu mengeluarkan koleksi kuas, cat minyak, palet, pisau cat dan apron.

Setelah mengolah warna yang cocok, Ashley mulai menorehkan kuasnya dan serius dalam melukis. Bagi Ashley, melukis adalah terapi diri agar tetap waras dengan kerasnya kehidupan sebagai model.

***

Kastil Ferguson

Gavin merasa pusing dengan semua keributan di ruang pertemuan. Sebagian dari tetua, ingin Gavin menikah malam ini juga sedangkan tetua yang lain memberikan kesempatan pada kepala klan Ferguson untuk mendapatkan pasangan dalam tiga bulan karena tahu, Gavin dalam kondisi jomblo setelah kekasihnya meninggalkan karena merasa tinggal di kastil membosankan.

Gavin memilih untuk pergi meninggalkan para pria-pria tua yang ribut tidak jelas dan melihat dari balkon kastilnya. Mata birunya melihat Ashley sedang asyik melukis di tanah miliknya.

Tetangga satu itu memang ya.

Gavin tersenyum licik. "Steven !" panggil Gavin membuat kepala pelayannya datang.

"Yes Master."

"Bawa gadis itu kemari. Dia yang akan menjadi pengantin Gavin Ferguson."

"Kalau gadis itu tidak mau?" Steven menatap tuannya dengan cemas.

"Paksa !"

***

Ashley masih asyik melukis ketika Steven datang bersama dengan empat orang pria berbadan tegap.

"Miss Sky" panggil Steven membuat Ashley menoleh dan tampak terkejut melihat orang-orang disana.

"Oh, ada apa? Apa aku harus minta ijin ke tuanmu? Aku hanya melukis..." Ashley menatap dingin ke arah pria-pria itu tanpa rasa gentar. Memiliki keluarga gado-gado, apalagi kakak laki-laki yang bisa diandalkan, membuat Ashley tidak memiliki takut sedikitpun kecuali Tuhan dan ibunya.

"Master Ferguson ingin anda ikut dengan kami..."

Ashley mendongak ke arah kastil dan melihat Gavin berdiri di balkon. "Untuk apa?" tanya Ashley enggan ikut pria-pria tidak dikenal itu.

"Anda akan tahu sendiri nanti, Miss."

"Aku tidak mau. Dan kalian tidak bisa memaksa" balas Ashley judes.

"Anda berada di atas wilayah Highland Ferguson tanpa ijin jadi anda harus ikut dengan kami" ucap Steven berusaha sabar.

"Chan eil mi ag iarraidh ( aku tidak mau )!" Mata coklat Ashley berkilat marah dan tanpa sadar mengeluarkan kalimat bahasa Skotlandia Gaelic membuat Steven terkejut sekaligus senang.

Master Ferguson, gadis ini bisa bahasa Scottish Gaelic !

"Anda harus ikut sekarang Miss..." Steven mempersilahkan Ashley untuk berjalan lebih dulu menuju kastil Ferguson.

"Kalau tidak?" tanya Ashley sambil mendongakkan wajahnya angkuh.

Keempat pria bertubuh tegap itu membuka jas nya yang memperlihatkan senjata api di pinggang mereka.

Ashley mengumpat dalam hati. Brengseeekkk!

***

Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

ꍏꋪꀤ_💜❄

ꍏꋪꀤ_💜❄

kog main paksa aja thooo bang

2023-09-07

1

wonder mom

wonder mom

cerita hideo terulang y? kasihan ashley sm moretti

2023-09-07

1

amilia amel

amilia amel

gavin belum tau siapa ashley... ayo ashlety tunjukkan pesonamu

2023-09-07

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!