Kawin-kawinan ( bukan lagu dangdut )

Kastil Ferguson Highland Glasgow Skotlandia

Dan kini Gavin dan Ashley berdiri berhadapan di depan tetua klan Ferguson untuk mengucapkan janji pernikahan.

Ashely merutuk dirinya yang sedikit.. Sedikit? Sangat ngawur malahan ! Main acara kawin-kawinan begini ... Ya Ampun Ash... Apa yang kamu pikirkan? Ashley terbayang kedua orang tuanya yang pasti ngereog ... Tapi ini kan pernikahan nggak sah kan? Jadi bisa dianulir kapan saja kan? Ashley... Ashley... Kowe kok golek ( cari ) penyakit tho !

"Miss Moretti, apa anda tidak ada wali?" tanya salah seorang anggota keluarga Ferguson.

"Daddy saya sedang berada di luar negeri" jawab Ashley. Duh bisa gegeran tingkat propinsi ini ... Memang cari penyakit kamu, Ash ... Tapi daripada aku tidak bisa keluar dari kastil ini.

"Baiklah. Kita mulai acaranya."

Ashley mendengarkan ucapan tetua klan Ferguson yang menggunakan bahasa Scottish Gaelic dan sedikit banyak gadis itu memahami artinya. Ini cuma sementara dan tidak sah juga... Jadi anggap saja ini ngebantu pria menyebalkan di hadapan aku !

"Aku nyatakan kalian berdua sebagai suami istri... You may kiss the bride..."

Gavin tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke Ashley yang memasang wajah curiga.

"Kamu mau ngapain?" bisiknya seolah baru ngeh kalau Gavin tiba-tiba dekat dengan wajahnya.

"Mencium kamu lah... I may kiss the bride..." seringai Gavin.

"Smooch aja, nggak usah lama-lama!" desis Ashley judes.

Mana Gavin mendengarkan ucapan gadis galak di hadapannya dan sekali tarikan, pria itu merangkul pinggang Ashley lalu menciumnya lembut yang berbeda saat di ruang kerja pria itu sebelumnya.

Wajah Ashley memerah saat Gavin melepaskan pagu*tannya dan pria itu tersenyum penuh kemenangan saat melihat gadis keluarga Moretti itu salah tingkah.

"Cat bite your tongue, princess?" goda Gavin.

"Shut up!" Mata coklat Ashley berkilat marah.

***

Usai acara pernikahan yang dilanjutkan dengan acara dansa khas Skotlandia dan Ashley terpaksa harus ikut tradisi mereka. Hingga tengah malam menjelang, Gavin mengajak Ashley masuk ke dalam kamarnya.

"Kita tidak tidur bersama, Highlander ! Aku akan kembali ke pondokku !" ucap Ashley judes.

"Malam-malam begini? Yakin kamu akan berani ke sana? Kadang ada rubah lho ..." goda Gavin.

Ashley memeriksa barang-barangnya yang dibawakan Steven ke kamar Gavin. Mulai dari peralatan dan perlengkapan alat lukisnya serta bajunya. "Aku akan kembali ke pondok. Kita sudah 'terlihat' menikah ya sudah kan?"

"What? We are really married, Ashley..."

"Yang mana tidak sah ! Aku dan kamu beda keyakinan, kita menikah dengan adat bukan dengan hukum negara..."

"Ralat! Surat nikah kita resmi !" potong Gavin tidak suka dengan arah pembicaraan gadis cantik itu.

"Kita hanya berlagak menikah, Gavin. Kalau kamu harus bilang pada ayahku ! Besok pagi !" Ashley menatap galak. "Kalau begitu, aku akan bilang dengan semua orang bahwa kamu memanipulasi semuanya."

Gavin hanya menatap dingin ke Ashley. Dasar anaknya Mafioso ! Tidak ada rasa takut!

"So, aku akan kembali ke pondok. Aku tidak nyaman tidur disini" ucap Ashley sambil membawa semua barang bawaannya.

"Aku temani. Sini aku bawakan tas kamu." Gavin mengambil alih tas melukis Ashley dan dirinya baru mengetahui bagaimana beratnya tas itu. Bagaimana gadis yang termasuk kurus bisa kuat membawa tas berat ini? Gavin tersenyum kecil. Banting pengawal aku saja kuat.

"Good. Kita berangkat sekarang !" Ashley menuju kamar mandi. "Setelah aku ganti baju !"

Gavin tertawa. "Kamu sangat pantas memakai gaun milik my late mom, princess."

Ashley hanya tersenyum dan masuk ke dalam kamar mandi.

***

Keduanya keluar dari kastil melalui pintu belakang dan berjalan menuju pondok milik keluarga Neville. Ashley berjalan sembari digandeng tangannya oleh Gavin karena ini sudah jam dua pagi ditambah suasana sepi meskipun tanahnya termasuk aman. Dua orang pengawalnya mengikuti dari belakang untuk melindungi keduanya meskipun Ashley dan Gavin sama-sama membawa senjata api di pinggangnya.

"Kamu tidak ingin pindah ke kota?" tanya Ashley. "Apakah nyaman tinggal di kastil?"

"Nope. Aku sangat suka tinggal di kastil ku... Sangat tenang dan nyaman disini... Aku tidak tertarik tinggal di Glasgow atau Edinburgh atau London sekalipun. Terlalu ramai..." jawab Gavin.

"Aku juga suka tempat yang tenang ... Profesi aku sebagai seorang model, membuat aku harus rush and rush ke berbagai kota di Eropa dan Amerika Serikat. Aku sedang dalam kondisi refreshing tapi malah dipaksa menikah dengan stranger..." gerutu Ashley.

"Aku lupa bertanya. Apakah kamu punya kekasih atau suami?" Gavin menoleh ke arah Ashley.

"Mantan kekasih tepatnya..."

"Kalian putus kenapa?"

"Aku harus menghadapi satu negara..." Mata coklat Ashley tampak menerawang dan rasa sedih itu tampak disana.

"Jadi kamu mengorbankan perasaan kamu karena tidak sanggup berhadapan dengan satu negara?" tanya Gavin. "Apakah dia seorang pangeran atau raja atau anak presiden?"

Ashley tidak menjawab.

Gavin memilih untuk tidak mendesak Ashley. "Kamu sangat mencintai pria itu ya? Dan kamu kemari karena untuk mengobati patah hati kamu?"

Ashley hanya menunduk sedangkan Gavin mengusap wajahnya dengan tangannya yang bebas. "Ya Tuhan, aku tidak menyangka malah menjadi suami seorang wanita patah hati."

Ashley menoleh judes. "Suami pura-pura ! Dan aku yakin jika ayahku tahu, dia akan datang kemari dan kamu, harus menghadapinya !"

"Kita lihat saja. Ayahmu atau aku yang menang."

"Aku yakin aku yang akan menang" jawab Gavin dengan percaya diri.

"Ooohh kamu sangat over confidence !" gerutu Ashley kesal.

"Oh, princess... Kamu belum tahu bagaimana percaya dirinya aku..." senyum Gavin ke Ashley. Meskipun tidak ada penerangan tapi cahaya bulan yang bulat sempurna, membuat Ashley bisa melihat wajah tampan khas aristokrat Inggris Raya di Gavin, memandang lembut ke dirinya.

Jantung Ashley berdetak tidak beraturan saat sepasang mata biru itu menatap dirinya. Louis juga bermata biru tapi kenapa mata biru bocah Scottish ini bikin aku dag dig dug tidak jelas ? Masa secepat itu aku bisa berpaling?!

"Besok pagi aku akan menghubungi Ayahmu. Alessandro Moretti kan?" senyum Gavin membuat Ashley terkejut.

"Rasanya aku tidak pernah menyebutkan siapa nama ayahku... " gumam Ashley.

"Siapa lagi nama Moretti yang terkenal di dunia fashion kalau bukan Alessandro, Raffa dan Clarissa Moretti. Melihat wajahmu yang mirip dengan Alessandro Moretti, tidak susah jika aku tahu siapa ayahmu... Aksenmu sangat Italia dan Raffa Moretti di Los Angeles, Clarissa Moretti di London... Jadi benar kan ayahmu Alessandro Moretti?" ucap Gavin dan kini keduanya sudah tiba di pintu depan pondok milik keluarga Neville.

Ashley menatap Gavin sambil tersenyum manis. "Apakah kamu takut menghadapi ayahku?"

Gavin memeluk pinggang Ashley. "Aku tidak takut dengan ayahmu, sebab aku merasa beruntung mendapatkan putrinya."

***

Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

wonder mom

wonder mom

pindah dlu, the highlander

2023-09-09

1

Faizah Muzdalifah

Faizah Muzdalifah

Wes bubrah gegeran di mulai apalagi kembarannya Ashley, Daddy ale², & Opa Hideo + Opa Hoshi... Klan Ferguson pasti mati di tangan Kel. Pratomo 😂😂😂

2023-09-09

1

Noey Aprilia

Noey Aprilia

gtu kl main grasa grusu,bru tau kl yg d nkahi ank rivalnya...trs br aja pth hti lg,laaahhh.....berat tgsmu gavin,bsa2 ggeran antr negara lg...

2023-09-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!