Selir Qian

Sejak mengetahui jika suaminya memiliki area rahasia, Jia semakin tertantang dan memiliki prasangka jika mungkin saja hal yang menimpa keluarganya ada hubungannya dengan sang suami.

" aku harus mencari cara untuk bisa masuk dan mengetahui apa yang ada di dalam sana" lirih Jia.

Beberapa hari ini Jia hanya berdiam diri dan menulis semua kegiatan serta jadwal kapan suaminya pergi.

" aku memiliki banyak waktu sebenarnya, tugas kepala pengawal kerajaan ternyata cukup menyibukkan lelaki itu. Tapi bagaimana caranya aku bisa mengelabui para penjaga itu?" lanjutnya. Wanita itu berjalan mondar mandir di tengah gazebo sebelah halaman samping.

" nyonya.." sambut seorang wanita yang datang.

" oh selir Qian, ada perlu ada kemari?" tanya Jia tanpa basa basi.

" maafkan jika saya menganggu waktu nyonya, saya lihat nyonya sedang kebingungan. mungkin saja saya bisa membantu " ucap Selor Qian dengan wajah datar. Jia menatap dan menilai sepertinya wanita di depannya terlihat tidak memiliki niat tersembunyi.

" apa malam ini kau ada sibukkan?"

" tidak, saya sedang tidak memiliki kegiatan apapun"

" apa kau bisa membelikan ku beberapa barang di luar?" tanya Jia saat terpikirkan sebuah cara.

" barang apa saja nyonya?"

" emm.. Apa kau bisa mampir ke toko kain dan membelikan beberapa sutra. Sepertinya semenjak sadar badanku kurus mendadak jadi beberapa pakaian sudah tidak cukup, apa bisa?" Jia menatap dengan memasang wajah sedih.

" lalu kau bisa membawakannya sekalian ke penjahit keluarga dan menyuruhnya membuatkan baju dengan ukuran yang lebih kecil, karena jika aku yang keluar takutnya tubuhku kembali lemas.." lanjut Jia. Selir Qian bingung kenapa hal ini di rasa tiba-tiba. dia juga tidak bisa menolak, jika nyonya Xian sudah seperti ini.

" baiklah nyonya, saya akan melakukannya malam ini.." jawab selir Qian sambil mengangguk pelan. Jia tertawa dalam hati. Dia melihat wajah polos Selir Qian dengan raut tulus.

" terima kasih selir" jawab Jia sambil memegang tangan Selir Qian sebagai rasa senang.

Akhirnya rencananya akan di mulai, menjelang malam selir Qian sudah menyiapkan kereta.

" apakah nyonya sudah memiliki pilihan warna khusus untuk sutranya?"

" tidak, beli saja yang warna nya tidak terlalu mencolok"

" baik nyonya"

Selir Qian masuk ke kereta, dan tak lama kusir memajukan kereta.

Jia menatap kereta berjalan menjauh dengan wajah senang. Tinggal tunggu beberapa lama untuk melancarkan aksinya. Jia juga sudah menyiapkan beberapa orang untuk membantu rencananya.

" Bao, coba kau lihat bagaimana keadaan ruang kerja tuan, apakah Zhang sudah kembali? "

" baik nyonya"

Bao pergi, sebentar lagi rencana akan segera di mulai. Jia berharap kali ini dia bisa menemukan sesuatu yang berarti.

" nyonya, penjaga masih berada di sana. Dan sepertinya tuan belum kembali" ucap Bao yang baru saja kembali.

" bagus" lirihnya.

" ayo kita ke sana"

kedua wanita itu pun pergi ke area terlarang ruang kerja Pengawal Zhang. Meski Bao sedikit ketakutan tapi melihat sang nyonya yang berani Bao ikut bersemangat.

" kalian, tolonglah rombongan selir Qian. sepertinya mereka mendapat masalah dengan pencuri jalanan"

beberapa pengawal saling pandang, mereka tidak tau harus bagaimana. hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya.

" cepatlah, apa kalian mau menerima hukuman dari tuan karena lalai?" desak Jia.

" jika ada hal buruk yang terjadi, kalian akan aku salahkan" lanjutnya yang menggoyahkan para pengawal itu.

Situasi sedikit kacau, para pengawal itu sibuk membagi tugas. Kesempatan ini di gunakan oleh Jia untuk masuk ke area.

Sedangkan Bao pergi meninggalkan Jia, sesuai dengan kesepakatan mereka.

" sepi sekali" ucap Jia saat berhasil masuk.

ruangan yang wanita itu masuki cukup besar namun penerangannya redup. Jia harus ekstra hati-hati. terdapat beberapa lorong gelap dan menuju ke arah berlawanan.

" harus kemana??" ucap Jia kebingungan.

tap tap tap

suara langkah kaki mendekat, Jia menoleh ke sana ke mari mencari tempat persembunyian. untungnya ada sebuah hiasan dinding yang lumayan besar. Jia menyembunyikan diri di sana.

" bagaimana keadaanya ??"

" masih sama, ketua"

" kau pergilah.." ucap salah satu lelaki. Jia seakan mengenali nya. Tapi kapan dan dimana masih belum jelas.

lelaki itu berjalan masuk. Situasi menjadi sepi, Jia mengikuti kemana langkah lelaki itu. Dia penasaran dengan lelaki yang sepertinya tidak asing itu.

tap tap tap

Jia berusaha menyembunyikan langkah kakinya, sampai beberapa lama ternyata lorong itu memiliki persimpangan.

" gawat"

srengg

sebuah pedang hampir menyentuh lehernya. Langkah wanita itu langsung terhenti.

" siapa ?" lelaki itu berada di belakang Jia. Di tambah dengan penerangan yang redup membuatnya tidak mengenali wanita yang ada di depannya.

Tanpa rasa takut Jia berbalik badan demi bisa melihat wajah lelaki itu.

" tebak saja" ucap Jia lugas.

mata wanita itu membelalak tak kala menatap wajah lelaki itu.

brak sret

Jia melawan dan berusaha mengambil alih pedang lelaki itu. Jia memang sedikit banyak menguasai ilmu pedang dan bela diri dari koleksi buku-buku ayahnya.

" tidak di sangka kita... "

" nyonya.." mengetahui siapa wanita yang menerobos masuk, dengan sigap dan cepat lelaki itu menurunkan pedangnya dan bersikap hormat.

Jia menatap dengan sedikit kebingungan. Dia sejenak lupa jika dia bukan lagi Xie Jia Li tapi Liu Xianlun.

" maafkan saya yang tidak mengenali anda nyonya" lanjut lelaki itu dengan menunduk kepala. sangat hormat. berbeda sekali saat lelaki itu mengeksekusi dirinya malam itu.

Jia diam sejenak dia harus bisa mengambil sikap dengan bijak. Sebisa mungkin jangan sampai lelaki di hadapannya merasakan kejanggalan.

" dimana tuan?" tanya Jia, langsung berbasa-basi.

" kepala pengawal sedang ada urusan di kerajaan"

" apa kau tidak membantu Selir Qian?"

" memang nya apa yang terjadi?"

" pengawal disini dari luar terlihat teratur tapi kenapa penyampaian informasi berantakan?" sindir Jia.

" maafkan saya nyonya, kalau begitu saya akan menyusul yang lain"

" pergilah"

" maaf nyonya, anda sebaik nya tidak berada di sini. tempat ini berbahaya untuk anda"

" emm baiklah" Jia tidak memiliki pilihan. akan sangat mencurigakan jika dia bersikukuh tak ingin pergi.

kedua orang itu pergi keluar.

" nyonya, tuan ingin bertemu" ucap salah satu pengawal saat Jia baru saja keluar dari area terlarang.

" tuan sudah kembali?" tanya Jia.

" sudah, saat ini sedang berada di ruangan baca "

" baiklah"

Jia berjalan dengan rasa was-was. Suaminya kembali dan langsung memanggilnya. Dia harus mengantisipasi jika sampai lelaki itu mencurigakannya.

Episodes
1 Tragedi
2 Membuka Mata
3 Selir Pertama
4 Memahami
5 Sedikit Goyah
6 Selir Qian
7 Tak Terduga
8 Bertemu Lagi
9 Rencana Baru
10 Tidak Terbiasa
11 Melanjutkan Rencana
12 Terluka
13 Terbakar Lagi
14 Rencana Awal
15 Membuat Kesepakatan
16 Bertemu Lagi
17 Mencari Celah
18 Berbalik
19 Berlanjut
20 Mawar Hitam
21 Tidak Biasa
22 Merengek
23 Masih Tidak Terima
24 Curiga
25 Mencari
26 Curiga 2
27 Tidak Menyangka
28 Kesalahan
29 Malang
30 Kematian
31 Serasa Mimpi
32 Tak Bisa
33 Kemungkinan yang Salah
34 Setelah Kembali
35 Mencari Jalan
36 Jalan ke Dua
37 Memancing
38 Berlanjut Curiga
39 Apa Mungkin
40 Tindakan
41 Kembali pada Rencana awal
42 Terancam
43 Mengenali Sisi Baiknya
44 Kehilangan
45 Mungkinkah Bersama?
46 Amarah selir Qian
47 Mulai Berterus Terang
48 Kebenarannya tidak benar
49 Simalakama
50 Transaksi
51 Orang Baru
52 Membuat Rencana Baru
53 Perhatian
54 Jalan tengah
55 Pencuri
56 Pengaduan
57 Perang Dingin
58 Rencana Jahat
59 Rencana Jahat 2
60 Menunggu Jawaban
61 Perpisahan Sesungguhnya
62 Perpisahan Sesungguhnya
63 Mengejutkan
64 Menyesal
65 Mengatur Diri
66 Sewaan
67 Terjebak
68 Memanas
69 Bukan Dia
70 Menarik kembali
71 Tidak Patuh
72 Menghadap
73 Kebenaran
74 Kebenaran 2
75 Pendekatan
76 Mengelabui
77 Tidak Mungkin
78 Terulang Lagi
79 Tersadar
80 Tersadar 2
81 Ingin Melihatmu
82 Terhasut
83 Kejanggalan
84 Penyiksaan Diam-Diam
85 Kesempatan Terakhir
86 Tidak Menyangka
87 Balik Menyerang
88 Kembali Bersama
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Tragedi
2
Membuka Mata
3
Selir Pertama
4
Memahami
5
Sedikit Goyah
6
Selir Qian
7
Tak Terduga
8
Bertemu Lagi
9
Rencana Baru
10
Tidak Terbiasa
11
Melanjutkan Rencana
12
Terluka
13
Terbakar Lagi
14
Rencana Awal
15
Membuat Kesepakatan
16
Bertemu Lagi
17
Mencari Celah
18
Berbalik
19
Berlanjut
20
Mawar Hitam
21
Tidak Biasa
22
Merengek
23
Masih Tidak Terima
24
Curiga
25
Mencari
26
Curiga 2
27
Tidak Menyangka
28
Kesalahan
29
Malang
30
Kematian
31
Serasa Mimpi
32
Tak Bisa
33
Kemungkinan yang Salah
34
Setelah Kembali
35
Mencari Jalan
36
Jalan ke Dua
37
Memancing
38
Berlanjut Curiga
39
Apa Mungkin
40
Tindakan
41
Kembali pada Rencana awal
42
Terancam
43
Mengenali Sisi Baiknya
44
Kehilangan
45
Mungkinkah Bersama?
46
Amarah selir Qian
47
Mulai Berterus Terang
48
Kebenarannya tidak benar
49
Simalakama
50
Transaksi
51
Orang Baru
52
Membuat Rencana Baru
53
Perhatian
54
Jalan tengah
55
Pencuri
56
Pengaduan
57
Perang Dingin
58
Rencana Jahat
59
Rencana Jahat 2
60
Menunggu Jawaban
61
Perpisahan Sesungguhnya
62
Perpisahan Sesungguhnya
63
Mengejutkan
64
Menyesal
65
Mengatur Diri
66
Sewaan
67
Terjebak
68
Memanas
69
Bukan Dia
70
Menarik kembali
71
Tidak Patuh
72
Menghadap
73
Kebenaran
74
Kebenaran 2
75
Pendekatan
76
Mengelabui
77
Tidak Mungkin
78
Terulang Lagi
79
Tersadar
80
Tersadar 2
81
Ingin Melihatmu
82
Terhasut
83
Kejanggalan
84
Penyiksaan Diam-Diam
85
Kesempatan Terakhir
86
Tidak Menyangka
87
Balik Menyerang
88
Kembali Bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!